TQM Training for Continuous Improvement
TQM Training for Continuous Improvement
1
COUNTERMEASURE Training & Consultant
• Training Provider was established on July 2003, provided the
training and consultancy services for Quality, Productivity, People
Development Management (FMEA, APQP, MSA, Problem Solving
Process-PSP, 8D Report, SPC, Supervisory & Leadership Skills, 5S
at the work place, Warehouse & Inventory Control, Purchasing
CSCP, etc)
2
Day 1 (10 Sep 2007)
TRAINING AGENDA
08.00 – 09.00 : Introduction to TQM
09.00 – 10.00 : Basic Mentality of Quality Culture
10.00 – 10.15 : Coffee Break
10.15 – 12.00 : Understanding of Kaizen and TQM Concept
12.00 – 13.00 : Lunch Time
13.00 – 15.00 : Understanding of Kaizen and TQM Concept (CONTINUE………)
15.00 – 15.15 : Coffee Break
15.15 – 17.00 : Understanding of business excellent (such as Deming, Malcolm Balridge)
5
DEFENISI TQM
6
TUJUAN DARI TQM
7
TQM IS NOT MAGIC
8
Quality
Thinking Challenge
9
t as .. , t u ?
i
Kual .....Apa i
ut u ?
M
Kualitas= Mutu = Kepuasan Konsumen =
Kemampuan dari karakteristik menyeluruh dari suatu
produk, proses, system untuk memenuhi keinginan
konsumen.
10
Kultur dari Kualitas
Proses didefinisikan sebagai suatu sistem / aktifitas yang
menggunakan sumberdaya untuk mengubah input menjadi output.
- Manusia
- Mesin
- Sumber daya lain
Quality
Customer Customer
Requirements Dissatisfaction
Capability
11
Kultur dari Kualitas
Quality Quality
Policy Planning
Effectiveness
Quality Quality
Objective Assurance Efficiency
Top Quality
Management Improvement
Management
12
PELOPOR TENTANG KONSEP ‘QUALITY’
“Joseph M. Juran”
The Quality Handbook editor
Management breakthrough
Quality trilogy
“Armand V. Fiegenbaum”
Total Quality Control
Quality costs
“Hidden plant”
13
“Kaoru Ishikawa”
Quality Control Circles
Cause-effect diagrams
Elemental statistical methods
“Philip B. Crosby”
Quality Is Free
Zero defects
Defined quality: meeting customer
requirements
“Genichi Taguchi”
Efficient experimental design
Robust design
Quality loss function
14
Achieving Total Quality
Management
Customer
Effective Satisfaction
Business
Employee Attitudes
Fulfillment (e.g., Commitment)
How to Do
Quality Principles
What to Do
Organizational Practices
15
TQM merupakan konsep
dasar suatu aktifitas
16
TQM merupakan konsep dasar
suatu aktifitas …
• Suatu Penghargaan
• Merupakan suatu tantangan dalam mengukur
“goal” dan melakukan studi banding
• Pernyataan bahwa TQM harus dilaksanakan
pada setiap aktifitas misalnya, HRD,
Marketing, Warehouse, Pelaksana Lapangan,
dan lain-lain
17
Dengan menggunakan TQM, suatu paradigma
baru akan berlaku sebagai berikut:
18
Dengan menggunakan TQM, suatu paradigma
baru akan berlaku sebagai berikut (Cont….)
19
PRINSIP DASAR DARI TQM
3. Check 2. Do
20
PRINSIP DASAR DARI TQM
21
PRINSIP DASAR DARI TQM
22
PRINSIP DASAR DARI TQM
4. Peningkatan Berkesinambungan
(continuous improvement):
Pengukuran yang sistematis
Team yang terbaik (exelent)
Cross-functional manajemen proses
Mencapai, memelihara, meningkatkan
standar.
23
PRINSIP DASAR DARI TQM
24
KONSEP PENINGKATAN
BERKESINAMBUNGAN DENGAN TQM
Lima hal utama yang menjadi fokus dalam
meningkatkan kapabilitas:
1. Demand Generation,
2. Supply Generation,
3. Technology,
4. Operations
5. People capability.
25
KONSEP PENINGKATAN
BERKESINAMBUNGAN DENGAN TQM
Tiga hal utama mekanisme antisipasi:
26
KONSEP “KAIZEN”
Kaizen adalah metode pendekatan majnaemen “Jepang”
atau disebut juga “Lean Production”
28
KONSEP “KAIZEN”
Kaizen akan efektif apabila terdapat budaya
kepercayaan antara staff, manager yang didukung
oleh struktur yang demokrasi
29
FILOSOFI “DEMING”
Filosofi Deming tentang manajemen
berdasarkan kepada 4 prinsip:
31
FILOSOFI “DEMING”
Bangsa Jepang mengadopsi konsep-konsep Dr. Deming
tersebut dengan menerapkan fungsi-fungsi mutu seperti
Bagan Kontrol (Control Chart), Kehandalan Proses
(Process Capability), dan lain-lain. Mereka
menerapkannya secara menyeluruh dan konsisten di
seluruh perusahaan. Pada tahun 1960 berhasil dibentuk
konsep Quality Control Circle (QCC) yang secara
operasional menjalankan siklus PDCA (Plan-Do-Check-
Act). Siklus PDCA sendiri adalah suatu metode yang
dipakai dalam TQM untuk menghasilkan
perbaikan/peningkatan mutu secara berkesinambungan
dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan.
32
FILOSOFI “DEMING”
Meskipun prinsip-prinsip tentang “continuous
improvement” sangat jelas untuk diterapkan
oleh setiap perusahaan, tapi kenapa terdapat
kesulitan merobah budaya manajemen barat
untuk fokus pada kualitas?
“Deming” telah membuat suatu daftar yang
disebut dengan “Seven Deadly Diseases”
merupakan faktor penghambat dalam
merubah gaya (style) dari suatu manajemen.
33
DEMING “SEVEN DEADLY DISEASES”
35
EMPAT BELAS POINT “DEMINGS”
UNTUK TQM
8. Beri dorongan setiap karyawan mengemukakan pendapat.
9. Jelaskan rintangan-rintangan antar bagian/department.
10. Eliminasi slogan, peringatan yang memaksa dalam
pekerjaan.
11. Eliminasi standar pekerjaan yang menentukan kuota angka.
12. Hilangkan rintangan untuk kebanggaan dalam kecakapan
kerja.
13. Buat suatu program edukasi yang meningkatkan semangat
dan peningkatan secara mandiri untuk setiap orang.
14. Ciptakan suasana agar setiap orang membuat perobahan
dan tentukan struktur sehingga setiap hari mereka
bertanggung jawab untuk semua hal di atas
36
Malcolm Baldrige National
Quality Award
Ditetapkan tahun 1988 oleh pemerintah U.S.
Didisain untuk mepromosikan penerapan TQM.
Beberapa Kriterianya:
Senior executive leadership; strategic planning;
management of process quality
Hasil dari mutu: customer satisfaction
Beberapa pemenangnya:
Corning Inc.; GTE; AT&T; Eastman Chem.
37
Tujuh Kriteria Malcolm Baldridge
1. Leadership
2. Strategic Planning
3. Customer/Market Focus
4. Information & analysis
5. Human resource focus
6. Process Management
7. Results
38
DELAPAN ELEMEN PENERAPAN
“TQM”
Agar sukses dalam menerapkan TQM, organisasi
harus berkonsentrasi pada 8 elemen kunci
berikut:
1. Etika
2. Integritas (kejujuran)
3. Kepercayaan
4. Pelatihan (training)
5. Kerja tim (team work)
6. Kepemimpinan (leadership)
7. Penghargaan (recognition)
8. Komunikasi
39
TQM, diciptakan untuk menggambarkan sebuah filsafat
yang menjadikan mutu sebagai tenaga penggerak di
belakang kepemimpinan, desain, perencanaan, dan
inisiatif perbaikan. Untuk hal itu, TQM membutuhkan
bantuan dari kedelapan elemen kunci di atas. Elemen-
elemen ini selanjutnya dapat dikelompokkan lagi ke
dalam empat bagian berdasarkan fungsinya dalam
membentuk struktur bangunan TQM. Keempat bagian
tersebut adalah:
42
2. Integritas
Integritas mencakup kejujuran, moral, nilai-nilai,
keadilan, dan kesetiaan terhadap kebenaran dan
keikhlasan. Karakteristiknya adalah bahwa apa yang
diharapkan oleh pelanggan (internal/eksternal) dan
apa yang memang layak untuk mereka terima.
Lawan dari integritas adalah sikap bermuka dua
(munafik), dan TQM tidak akan dapat bekerja
dengan baik dalam suasana tersebut.
43
3. Kepercayaan
Tanpa kepercayaan, kerangka kerja dari TQM tidak dapat
dibangun. Kepercayaan membantu perkembangan
partisipasi penuh dari semua anggota organisasi. Ia
memperkenankan aktifitas pemberian wewenang yang
mendorong kebanggaan turut memiliki perusahaan dan
juga komitmen. Ia memberi peluang dilakukannya
pengambilan keputusan pada semua level dalam
organisasi, mengembangkan penanganan resiko oleh tiap-
tiap individu untuk perbaikan berkelanjutan dan
membantu dalam menjamin bahwa ukuran-ukuran yang
digunakan terpusat pada perbaikan proses dan tidak
digunakan untuk melawan pendapat orang lain.
Kepercayaan adalah sifat dasar untuk menjamin kepuasan
pelanggan. Jadi, kepercayaan membangun lingkungan yang
kooperatif (saling bekerjasama) sebagai dasar untuk TQM.
44
4. Pelatihan (training)
Training sangat penting artinya bagi karyawan organisasi
agar bisa menjadi lebih produktif. Disamping itu para
Supervisor mesti bertanggungjawab dalam menerapkan
TQM di departemennya, termasuk mengajarkan filsafat
dasar dari TQM kepada semua bawahannya. Training yang
biasanya dibutuhkan oleh para karyawan dalam
mendukung penerapan TQM antara lain; kemampuan
interpersonal, kecakapan bekerjasama dalam tim,
penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, analisa
dan perbaikan kinerja pengelolaan pekerjaan, ekonomi
bisnis, dan keterampilan teknis. Pada saat penciptaan
dan pembentukan TQM, para karyawan hendaknya segera
dilatih agar mereka dapat menjadi karyawan yang efektif
bagi perusahaan.
45
5. Kerjasama tim
Kerjasama tim juga merupakan sebuah elemen kunci
dari TQM, yang menjadi alat bagi organisasi dalam
mencapai kesuksesan. Dengan menggunakan tim kerja,
organisasi akan dapat memperoleh penyelesaian yang
cepat dan tepat terhadap semua masalah. Suatu tim
biasanya juga memberikan perbaikan-perbaikan
permanen dalam proses dan operasi-operasi. Dalam
sebuah tim, orang-orang merasa lebih nyaman untuk
mengajukan masalah-masalah yang terjadi dan dapat
dengan segera memperoleh bantuan dari pekerja-
pekerja lainnya berupa solusi-solusi yang akan
digunakan untuk menanggulangi masalah-masalah yang
dihadapi.
46
6. Kepemimpinan
Kepemimpinan mungkin merupakan hal yang paling
penting dalam TQM. Kepemimpinan dalam TQM
membutuhkan Manager-Manager yang dapat memberikan
pandangan atau visi yang dapat memberikan ilham,
membuat arahan strategis yang dapat dimengerti oleh
semua orang dan menanamkan nilai-nilai sebagai pedoman
bagi bawahannya. Seorang Supervisor harus mengerti
TQM, percaya akan kegunaannya dan kemudian
menunjukkan kesungguhan dan kepercayaannya itu dalam
mempraktekkan TQM setiap hari. Para Supervisor harus
memastikan bahwa strategi, filsafat dasar, nilai-nilai dan
sasaran-sasaran mutu telah disampaikan kepada
bawahannya disepanjang organisasi untuk menghasilkan
fokus, kejelasan dan arah dari TQM. Kunci terpenting
adalah bahwa TQM harus diperkenalkan dan dipimpin oleh
manajemen puncak. 47
7. Komunikasi
Komunikasi berarti sebuah pemahaman bersama
terhadap satu atau sekelompok ide-ide antara pengirim
dan penerima informasi. TQM yang sukses menuntut
komunikasi dengan, dan/atau diantara, semua anggota
organisasi, pemasok dan juga pelanggan. Para Supervisor
harus memelihara keterbukaan dari arus komunikasi
dimana seluruh karyawannya dapat mengirim dan
menerima semua informasi tentang proses-proses TQM.
Adalah suatu hal yang vital bahwa komunikasi harus
dirangkai dengan penyampaian informasi yang benar
bukan dengan informasi yang keliru. Supaya komunikasi
bisa menjadi sesuatu yang dapat dipercaya maka pesan
yang disampaikan harus jelas dan penerima informasi
harus memiliki penafsiran yang sama dengan apa yang
dimaksud pengirimnya.
48
8. Penghargaan
Penghargaan adalah elemen terakhir dari keseluruhan
sistem TQM. Ia sebaiknya diberikan untuk saran-saran dan
pencapaian-pencapaian yang memuaskan baik dihasilkan
oleh suatu tim ataupun individu. Para karyawan akan
didorong untuk berusaha keras memperoleh penghargaan
untuk dirinya dan untuk [Link] para kontributor ini
dihargai, mereka akan dapat mengalami perubahan yang
sangat besar dalam hal penghargaan-diri, produktivitas,
mutu dan jumlah karya, yang pada akhirnya mendorong
seseorang untuk berusaha lebih giat dalam tugas sehari-
harinya. Penghargaan datang dalam bentuk terbaiknya jika
saran-saran tersebut diikuti oleh sebuah tindakan langsung
untuk mencapai hasil yang baik oleh kontributor tersebut.
Penghargaan dapat diberikan dalam cara, tempat dan
waktu yang berbeda
49
IMPLEMENTASI TQM
Identify critical business issues
Secure top
management commitment
Are
Customer’s No
Requirements
Met? Yes Continue to
improve processes 50
DELAPAN LANGKAH
MODEL UNTUK “IMPROVEMENT”
1. Tentukan masalah dalam konteks proses
2. Identifikasi, analisa dan dokumentasikan
3. Ukur kondisi awal (keadaan sekarang)
4. Pahami kenapa proses tersebut dilakukan
peningkatannya.
5. Buat solusi alternatif dan pilih yang terbaik
6. Buat suatu strategi dan implementasikan solusi yang
terbaik tersebut
7. Evaluasi hasil dari proses baru tersebut
8. Mempunyai komitmen “continuous improvement”
terhadap proses tersebut.
51
Proses Analisa dan Beberapa
Alat Untuk “Continuous Improvement”
- Brainstorming
- Process mapping
- Run diagrams
- Check sheets
- Pareto charts
- Cause and effect diagrams
52
Tahapan Proses Benchmarking
53
Process Mapping
Activity
Yes
Decision
No
54
Process Mapping
55
Run Diagram
56
Control Chart
27
24
UCL = 23.35
21
Number of defects
18 c = 12.67
15
12
6
LCL = 1.99
3
2 4 6 8 10 12 14 16
Sample number
57
Check Sheet
Shifts
58
Check Sheet
59
Percent from each cause
10
20
30
40
50
60
70
0
Po
o rD
W es
ro ig
ng n
(64)
di
m
en
De s
io
fe ns
cti
(13)
ve
pa
M rts
ac
hi
ne
(10)
ca
l ib
Op ra
er tio
ato ns
(6)
re
rr o
rs
De
fe
Causes of poor quality
(3)
ct i
ve
m
a te
Su
Pareto Chart
rf a ria
ls
(2)
ce
ab
ra
si o
ns
(2)
60
Cause & Effect
Measurement Human Machines
Quality
Inaccurate Problem
temperature Poor process
control Defective from vendor
design
Ineffective quality
Not to specifications management
Dust and
Dirt Material- Deficiencies
handling problems in product
design
Environment Materials Process
61
QUALITY CONTROL CYRCLE (QCC)
salah satu alat TQM untuk
improvement
1. ADA FACILITATOR DAN TEAM LEADER YANG MENDAMPINGI
DAN MEMBANTU
2. IDE / GAGASAN DI SHARE (DIBERSAMAKAN) DI ANTARA
SESAMA ANGGOTA & TEAM LEADER
3. KEPUTUSAN DIBUAT BERSAMA
4. SEMUA ANGGOTA TERLIBAT DALAM CONTINUOUS
IMPROVEMENT
5. PENYELESAIAN MASALAH DILAKUKAN DENGAN
MENGGUNAKAN PANDUAN PROSES
62
1. TENTUKAN TEMA (JUDUL)
63
2. RENCANAKAN KEGIATAN
GUNAKAN GANTT CHART UNTUK:
• MEMPERLIHATKAN PERKIRAAN LAMA DAN WAKTU (BULAN, MINGGU,
HARI) YANG DIPERLUKAN UNTUK MENYELESAIKAN TIAP LANGKAH
MENURUT SIKLUS PDCA
• PERIODE PERENCANAAN (PLANNED PERIOD) DIBUAT LEBIH DAHULU
• PERIODE AKTUAL (ACTUAL PERIOD) DIBUAT SETELAH STEP-NYA
SELESAI
• TIDAK BOLEH ADA GAP/JARAK ANTARA PERIODE PERENCANAAN
DAN ANTARA PERIODE AKTUAL
• WAKTU HARUS WAJAR – TIDAK TERLALU PANJANG ATAU TERLALU
PENDEK
• KALAU ADA PENYIMPANGAN, TEAM HARUS BISA MENJELASKAN
MENGAPA, HANYA BOLEH TERJADI PADA KEGIATAN YANG TIDAK
MUDAH DIANTISIPASIKAN
• KALAU TEPAT – JELASKAN BAGAIMANA MENGENDALIKANNYA –
JADIKAN KEBANGGAAN
64
3. PENGUMPULAN DATA
• KUMPULKAN DATA UNTUK MENGKONFIRMASI BAHWA MASALAH
TERSEBUT DAN SERIUS
• GUNAKAN DIAGRAM PIE.
• PILIHLAH METODE PENGUMPULAN DATA YANG TEPAT :
• CATATAN DATA CEK MASA LALU / KINI
• OBSERVASI
• INTERVIEW
• SURVEY
• BRAINSTORMING MENGGUNAKAN DIAGRAM SEBAB AKIBAT (CAUSE
AND EFFECT DIAGRAM / FISH BONE DIAGRAM – DIAGRAM ISHIKAWA)
• BUAT CHECKSHEET DAN DIAGRAM PARETO, UNTUK MEMERIKSA
FAKTOR PENYEBAB DOMINAN
• DARI LANGKAH 3 INI DITENTUKAN MASALAH YANG AKAN
DISELESAIKAN
65
4. TETAPKAN TARGET
66
5. ANALISA PENYEBAB DAN BUAT RENCANA
PERBAIKAN
• Diagram sebab akibat (cause and effect diagram) dapat
digunakan untuk mengidentifikasikan penyebab masalah
(possible cause). Team mengisolasi atau memisahkan
penyebab utama (main cause) dari penyebab-penyebab
lain yang mungkin (possible cause). Verifikasi penyebab
utama (main cause) melalui pengumpulan data
68
7. LAKUKAN EVALUASI HASIL
Kumpulkan Data Baru
• Kumpulkan data untuk memeriksa apakah Usul Perbaikan
berhasil.
• Gunakan ukuran yang sama (Populasi, selang waktu)
dengan ‘Data Sebelum Implementasi’ dalam
mengumpulkan data baru.
• Satukan hasilnya dalam ‘Checksheet Sesudah
Implementasi’.
Metoda Observasi dan Check Record harus dicat
69
8. STANDARISASI
standardisasi tersebut.
Cantumkan tanggal dari setiap aktivitas.
70
Penerapan “5S”
• Mewujudkan tempat kerja yang nyaman dan pekerjaan
yang menyenangkan
71
PRINSIP
5S
Mengeliminasi sesuatu yang tidak berguna
Keterlibatan setiap orang dan suatu usaha dalam
bekerja sama.
Memecahkan suatu pokok masalah
72
5S (5R atau 5P)
Seiri : RINGKAS - Pemilahan
Seiton : RAPI - Penataan
Seiso : RESIK - Pembersihan
73
SEIRI
Material, Bahan
Ragu-ragu Diperlukan
Tidak diperlukan
74
SEITON
Seiton
75
SEISO
Diagram Seiso
76
SEIKETSU
Diagram Seiketsu
1. Mekanisme
Visual
2. Pemeriksaan
berkala
77
SHITSUKE
78
TQM dan ISO 9000
1. Standar Mutu ISO-9000 dan TQM dibutuhkan oleh
organisasi/perysahaan untuk menjadi “world class”.Tetapi
ISO mempunyai keunggulan yang memberikan pedoman
untuk manajemen mutu dan dapat berdiri sendiri,
sementara TQM tidak dapat berdiri sendiri.
2. ISO 9000 adalah Total Quality Management. Dibutuhkan
untuk mengelola setiap proses yang mempengaruhi mutu
di dalam suatu organisasi/perusahaan dan TQM adalah
suatu filosofi.
79
TQM dan ISO 9000
80
TQM dalam Industri Jasa
81
ATRIBUT MUTU INDUSTRI JASA
Reliability Responsiveness
Tangibles Competence
Under- Access
standing
Security Courtesy
Credibility Communication
82
Kami akan berusaha keras untuk
mendapatkan hasil dari konsep TQM
cara pelaksanaanya
83
TERIMAKASIH ANDA TELAH MENGIKUTI TRAINING INI :
Semoga Bermanfaat
Dalam Perjalanan Karir Anda
Contact address:
84