CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.
uk
Provided by Elektronik Jurnal Universitas Musamus Merupakan
STUDI KELAYAKAN AIR IRIGASI BENDALI KAMPUNG MIMI BARU
DISTRIK JAGEBOB KABUPATEN MERAUKE
Irba Djaja*) dan Daud Andang Pasalli**)
ABSTRACT
Long Storage is one of place of water supplies to provides water for the societies needs, the
same as long storage at Mimi Baru village in Jagebob District. That long storage was built
to fulfill the societies water need especially for agriculture`s irrigation needs. But infact the
usenes of water in long storage is not optimal yet. Survey of the long storage`s water
profiency in Mimi Baru Village Jagebob District purposed that the water in this long
storage can be used maximalize by the societies there, especially farming needs. The
methodology used by the writer in this research is literature study and also field study
where the writer colleted datas related with the tittle of the writing and than making an
analysis how to get the profit water which can be used for the agriculture`s irrigation.
Based on the counted of long storage volum that the total capacity of water is 74.100 m 3
with the maximal capacity is 180.975 m3. This capacity in enough or qualified for
agriculture’s irrigation with the total width 27,22 hectares, because the water needs for
irrigation technicaly is 0,102 lt/second or 8.797,594 ltr/days. While, based on the
laboratory tested which was done by the PU Instance of Papua Province was recomendated
that the water in this long storge is save to be ued for agriculture`s irrigation, because the
chemist unsures in that are stil in save level for agriculture and harmless for the plants.
Keywords : water, bendali, water quality and quantity, irrigation water needs
PENDAHULUAN
Kabupaten Merauke dengan Luas Wilayah Kabupaten Merauke 45.071 m2,
dengan luasan wilayah untuk pertanian 27.075,20 Ha dengan total produksi 122.959.45
Ton (Merauke dalam Angka Tahun 2011). Pertanian irigasi paling sesuai untuk daerah
Kabupaten Merauke karena rata-rata ketinggian 0 – 100 m diatas permukan laut.
(Laporan Akhir Dep. PU Propinsi Papua, 2008). Selain itu Kabupaten Merauke juga
memiliki curah hujan yang cukup tinggi, sebagai salah satu sumber persediaan air untuk
irigasi. Air dalam bidang pertanian lebih khusus pertanian irigasi merupakan conditio
sine qua non (syarat mutlak) . Oleh karena itu, ketersediaan air yang cukup dengan
kualitas yang terjamin menjadi hal yang sangat penting.
*) Staf pengajar pada Jurusan Agroteknologi Universitas Musamus
**) Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Musamus
39
JURNAL AGRICOLA, TAHUN II, NOMOR 1, MARET 2012
Distrik Jagebob, adalah salah satu distrik yang terdapat di Kabupaten Merauke
yang secara geografis terletak pada 140° 44´ 6¨ - 140° 48´ 18” BT dan pada 8º 13` 21”
– 8º 15` 45” LS, pada ketinggian ± 17 m dpl, dengan luas daerah 367 km², dan
mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi pilihan
masyarakat setempat karena kondisi geografis dan kualitas tanahnya juga mendukung.
Sektor pertanian yang menjadi andalan masyarakat setempat adalah pertanian lahan
basah menggunakan sistem irigasi, sehingga kebutuhan dan ketersediaan air merupakan
faktor yang amat penting dalam menunjang setiap aktifitas usaha di bidang pertanian
dan juga untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk keberhasilan suatu pertanian beririgasi,
kelayakan dan kualitas air merupakan faktor penting yang tidak bisa diabaikan seperti
halnya kualitas tanah. Air memegang peran penting dalam pertanian beririgasi, bahkan
untuk kehidupan masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitasnya.
Air sebelum dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pertanian, peternakan
maupun untuk industri, perlu terlebih dahulu mengetahui kelayakan status kualitas air
atau baku mutu air dengan berbagai karakteristiknya.
Usaha penyediaan, pembagian, pemberian dan pembuangan air (irigasi) harus
mempunyai tingkat kelayakan secara teknis, lingkungan, sosial dan ekonomi, agar air
tersebut dapat menunjang kegiatan pertanian irigasi yang meliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak.
Kampung Mimi Baru, merupakan salah satu kampung yang terdapat di Distrik
Jagebob, memiliki bendali cukup besar yang bisa dimanfaatkan untuk mengairi irigasi
persawahan di kampung itu. Secara teknis, bendali pada Kampung Mimi Baru
merupakan salah satu alternatif yang diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Merauke
untuk menyediakan air yang layak bagi masyarakat, khususnya untuk mengantisipasi
berkurangnya persediaan air pada musim kemarau. Selain itu, bendali tersebut juga
dibangun untuk memenuhi kebutuhan langsung masyarakat akan air minum, mandi,
peternakan dan pertanian.
Pemanfaatan air bendali pada Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob secara
optimal untuk kebutuhan irigasi pertanian pada daerah tersebut merupakan satu masalah
yang memerlukan jawaban segera karena air merupakan masalah penting dalam
kehidupan sehingga perlu adanya suatu studi untuk mengetahui kelayakan air bendali
40
Djaja dan Pasalli, Studi Kelayakan Air Irigasi Bendali Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob Kabupaten Merauke
Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob agar air bendali tersebut dapat dimanfaatkan
masyarakat secara optimal untuk irigasi pertanian dan juga kebutuhan lainnya.
Diharapkan tulisan ini dapat memberikan gambaran tentang nilai kelayakan baku mutu
air dan kapasitas ketersediaan air secara teknis, agar air tersebut dapat dimanfaatkan
masyarakat secara optimal untuk irigasi pertanian.
METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini adalah Bendali air yang terdapat di Kampung Mimi Baru
Distrik Jagebob Kabupaten Merauke. Bendali ini dibangun oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Merauke untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat di kampung
tersebut, dalam berbagai aktifitas mereka seperti pertanian, peternakan dan juga untuk
kebutuhan langsung rumah tangga. Penelitian ini berlangsung dari bulan April –
Agustus 2011.
Obyek penelitian ini adalah air bendali untuk irigasi. Dimana berdasarkan
observasi langsung di lapangan, air tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal oleh
masyarakat. Sedangkan subyek penelitian ini adalah bendali air yang terdapat di
Kampung Mimi Baru distrik Jagebob.
Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara lansung dengan
penduduk dan aparat setempat serta petugas PPAD. Data sekunder diperoleh dari hasil
studi kepustakaan berupa gambar penampang bendali dan hasil uji laboratorium
kualitas air Kampung Mimi Baru.
Data-data yang telah dikumpulkan, baik melalui pengamatan langsung maupun
melalui studi literatur dan dianalisis secara teknis matematis
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kualitas Air Bendali Kampung Mimi Baru.
Standar baku mutu air atau kualitas air diperlukan untuk mengetahui apakah air
tersebut layak atau tidak dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi pertanian. Hal ini karena
dalam air terdapat unsur-unsur kimia yang dapat membahayakan tanaman pertanian
apabila kandungan unsur kimianya melebihi ambang batas.
41
JURNAL AGRICOLA, TAHUN II, NOMOR 1, MARET 2012
Sodium merupakan salah satu unsur kimia yang terdapat dalam air. Bahaya
sodium air yang dinyatakan dalam SAR adalah perbandingan antara jumlah sodium
relatif terhadap kation-kation. Hasil perhitungan, diperoleh nilai SAR = 2. Nilai ini
berdasarkan tabel Salinitas dan SAR bahwa air tersebut berada pada kelas sodium
rendah ( S1) . Oleh karena itu, air dapat dipergunakan untuk mengairi hampir semua
jenis tanaman dengan kemungkinan yang kecil untuk terkumpulnya sodium pada tingkat
yang membahayakan tanaman. Selain unsur-unsur Na, Ca, Mg, masih terdapat
sejumlah unsur kimia lainnya dalam air, dengan batas ambang kandungannya masing-
masing.
B. Volume Bendali Air kampung Mimi Baru
Bendali air kampung Mimi Baru dibangun guna memenuhi kebutuhan masyarakt
akan air, khususnya kebutuhan akan air irigasi. Secara teknis bendali air tersebut dapat
dilihat pada Gambar 1 Penampang Bendali dibawah ini.
b4
b3
a a
h1 h1
b2
b1 h b1
b
Gambar1. Penampang Melintang Bendali
Penampang melintang bendali air tersebut adalah berbentuk trapesium. Oleh
karena itu, untuk menghitung volume tampungan bendali air tesebut diatas
menggunakan persamaan sebagai berikut:
( )
Vol. eft = ------------------( 1 )
42
Djaja dan Pasalli, Studi Kelayakan Air Irigasi Bendali Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob Kabupaten Merauke
Sedangkan untuk menghitung volume maximumnya menggunakan persamaan sebagai
berikut:
( ) ( )
Vol. Max. = [ ] ----------- (2)
Maka Volume Bendali Kampung Mimi Baru adalah sebagai berikut:
( )
Vol.eft =
( )
=
= 78 X 950
= 74.100 m3
Sedangkan Volume Maksimumnya adalah:
( ) ( )
Vol. Max. = [ ]
( ) ( )
= [ ]
= ( 78 ) + ( 112,5 ) X 950
= 180.975 m3
Volume bendali sebanding dengan volume air yang tertampung pada bendali,
maka volume air yang tertampung pada bendali tersebut adalah sebanyak volume
bendali yang tersedia yaitu 180.975 m3
C. Kebutuhan Air Irigasi
Pertanian irigasi membutuhkan ketersediaan air yang banyak mulai dari masa
persiapan lahan hingga masa memanen hasil. Ketersediaan air juga berpengaruh pada
hasil panenan secara kualitas maupun kuantitas (banyaknya hasil panenan). Hasil
panenan pertanian dapat optimal apabila pemberian air irigasi dilakukan secara baik dan
efektif. Oleh karena itu, secara teknis perlu diperhitungkan kebutuhan air untuk irigasi.
Hal ini terlebih pada daerah atau areal pertanian yang sumber airnya “terbatas” artinya
menggunakan sistem penampungan air hujan seperti bendali Kampung Mimi Baru.
43
JURNAL AGRICOLA, TAHUN II, NOMOR 1, MARET 2012
Kebutuhan air untuk irigasi secara umum dihitung dengan memperhatikan
beberapa faktor, antara lain:
1. Pola Tata Tanam.
Pola menanam tanaman di lahan irigasi haruslah baik. Hal ini bertujuan agar
air irigasi dapat dimanfaatkan seefektif mungkin sehingga tanaman dapat tumbuh
dengan baik yang pada akhirnya dapat memperoleh hasil yang maksimal. ( Kajian
Dinas PU, 2008 ). Berkaitan dengan efisiensi pemanfaatan air irigasi secara efektif,
maka ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
a. Awal Musim Tanam.
Letak geografis Negara Indonesia yang membuatnya berada pada dua (2)
musim dalam setahun yakni musim hujan dan musim kemarau sangat
berpengaruh pada dunia pertanian. Oleh karena itu, pola tata tanam menjadi hal
yang harus diperhatikan dan direncanakan dengan baik dalam kegiatan
pertanian. Hal ini dimaksudkan agar tanaman pertanian tidak mengalami
kekurangan air bila musim kemarau tiba. Awal musin tanam yang baik adalah
sebelum musim hujan turun, sehingga kemungkinan kekurangan air selama masa
pertumbuhan tanaman relatif kecil.
b. Jenis Tanaman.
Kebutuhan akan air untuk setiap jenis tanaman berbeda – beda. Tanaman
padi membutuhkan air 3-4 kali lipat kebutuhan air tanaman lain (Soekarto,
1979). Oleh karena itu jenis tanaman yang diusahakan harus diatur agar
kebutuhan air dapat terpenuhi. Jenis Tanaman yang sangat cocok secara
geografi pada kampung Mimi Baru adalah tanaman padi dan Palawija.
2. Kebutuhan air pada saat penyiapan lahan
Penyiapan lahan diperlukan untuk menciptakan kondisi tanah lembab yang
memadai untuk persemaian. Kebutuhan air untuk tanaman padi meliputi
penjenuhan dan penggenangan mencapai 250 mm. Pekerjaan penyiapan lahan
untuk irigasi bisa mencapai 30 – 40 hari tergantung luas lahan yang akan
digunakan.
Kebutuhan air pada saat penyiapan lahan dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
44
Djaja dan Pasalli, Studi Kelayakan Air Irigasi Bendali Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob Kabupaten Merauke
IR = ------------ (3)
Data-data untuk menghitung kebutuhan air pada waktu penyiapan lahan
adalah: Perkolasi (P) 2 mm/hari, waktu penyiapan lahan (T) 30, hari Kebutuhan air
untuk penjenuhan (S) 250 mm, dan Evapotranspirasi (ETo) 5,047 mm/hari.
Dengan data tersebut, maka kebutuhan air untuk penyiapan lahan pada Kampung
Mimi Baru dapat dihitung sebagai berikut:
a) Nilai Evaporasi air terbuka.
Eo = kc x ETo
= 1.1 x 5,047
= 5,552 mm/hari
= 166,56 mm/bulan
b) Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat Evapotranspirasi.
M = Eo + P
= 5,552 + 2
= 7,552 mm/hari
= 226,56 mm/bulan
c) Kebutuhan air selama penyiapan lahan.
IR =
= 6,552 mm/hari
= 196, 56 mm/bulan
45
JURNAL AGRICOLA, TAHUN II, NOMOR 1, MARET 2012
d) Kebutuhan air
1. Air Sawah
NFR = ETo + WLR + P - Re ------------------( 4 )
Hasil perhitungan kebutuhan air sawah pada kampung Mimi Baru
adalah sebesar = 0,166 lt/dtk dengan nilai Evapotranspirasi lahan ( ETo )
5,047, Perkolasi ( P ) 2, dan Curah hujan efektif (Re) 4,29.
2. Kebutuhan air untuk tanaman padi.
Kebutuhan air irigasi untuk tanaman padi dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
IR = -------------------- (5)
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk tanaman padi pada kampung
Mimi Baru adalah sebesar IR = 22,09 lt/dtk .
3. Kebutuhan air irigasi untuk palawija.
Kebutuhan air irigasi untuk palawija dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
IR = ------------------ ( 6 )
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk tanaman padi pada kampung
Mimi Baru adalah sebesar IR = 832,12 lt/dtk.
Besar kecilnya areal untuk tanaman juga berpengaruh terhadap volume
penggunaan air. Sehingga luas areal garapan perlu memperhatikan volume air yang
tersedia pada bendali sebagai sumber airnya.
Berdasarkan hasil studi literatur dan wawancara dengan aparat kampung serta
petugas PPAD bahwa luas areal sawah disekitar bendali tersebut adalah 27,22 Ha.
46
Djaja dan Pasalli, Studi Kelayakan Air Irigasi Bendali Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob Kabupaten Merauke
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi literatur dan analisis perhitungan yang dilakukan terhadap
bendali air kampung Mimi Baru, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kapasitas maksimum air bendali 180.975 m3 sangat mencukupi untuk irigasi
pertanian dengan luas lahan 27,22 ha, baik untuk tanaman padi maupun untuk
palawija. Karena kebutuhan air total untuk irigasi pertanian pada Kampung Mimi
Baru Distrik Jagebob, adalah sebesar 0,102 ltr/dtk.
2. Hasil uji laboratorium oleh dinas PU Propinsi Papua terhadap air bendali kampung
Mimi Baru, dinyatakan bahwa air layak dan aman dimanfaatkan untuk irigasi
pertanian karena unsur-unsur kimia yang terkandung dalam air berada dibawah
ambang batas dan tidak mengandung unsur - unsur kimia yang dapat
membahayakan tanaman pertanian.
3. Air pada bendali Mimi Baru Distrik Jagebob belum dimanfaatkan secara optimal
disebabkan karena belum memiliki saluran irigasi untuk irigasi pertanian.
B. Saran
1. Pembangunan bendali air untuk tujuan irigasi pertanian harus disiapkan juga
dengan sistem irigasi yang memadai, sehingga air yang tertampung pada bendali
tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat terlebih untuk kegiatan
pertanian.
2. Agar air pada bendali Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob tersebut dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani untuk kebutuhan irigasi, maka
berdasarkan kondisi riil dilapangan sekarang, sebaiknya ditingkatkan menjadi
irigasi teknik, sehingga dapat menunjang kegiatan pertanian yang pada ahkirnya
mampu meningkatkan pendapatan masyarakat Kampung Mimi Baru Distrik
Jagebob.
3. Pembuatan sistem irigasi menggunakan pompa (Pumped Irrigation), sehingga areal
persawahan disekitar bendali dapat diairi. Hal ini karena letak permukaan air
bendali tersebut sejajar dengan permukaan lahan pertanian, sehingga irigasi
47
JURNAL AGRICOLA, TAHUN II, NOMOR 1, MARET 2012
menggunakan pompa akan sangat efektif dan optimal dalam pemanfaatan air
tersebut untuk irigasi pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Papua, 2008, Laporan Akhir Detail Long Storage
Kabupaten Merauke, Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob
Effendi,Hefni, 2007 Telaah Kualitas Air, Kanisius, Yogyakarta, 2007.
Hardiana, dan Arifiana B. Dewi, Kumpulan Rumus-Rumus Matematika, Bintang Terang
99, Surabaya, 1996.
Kartasapoetra, A.G, 2005, Teknologi Konservasi Air dan Tanah, Rineka Cipta,2005.
Kodoatie, Robert J., dkk., 2009, Pengelolaan Sumber Daya Air dalam Otonomi Daerah,
Andi, Yogyakarta,2009.
Merauke Dalam Angka 2011. Kerjasama Pemerintah Kabupaten Merauke dengan BPS
Kabupaten Merauke
Suripin, 2009, Pelestarian Sumber Daya Air, Andi, Yogyakarta,2009
Suroso,dkk., Januari 2007, Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Banjar Untuk
Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan Air Irigasi, Dinamika
Teknik Sipil, Volume 7, Nomor 1.
48