Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Jaringan Pemakaian Sendiri Pltu Bolok Pt. Smse (Ipp) Unit 3 Dan 4 Menggunakan
Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Jaringan Pemakaian Sendiri Pltu Bolok Pt. Smse (Ipp) Unit 3 Dan 4 Menggunakan
ISSN: 2252-6692
1
ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN PEMAKAIAN
SENDIRI PLTU BOLOK PT. SMSE (IPP) UNIT 3 DAN 4 MENGGUNAKAN
SOFTWARE ETAP 12.6.0
Agusthinus S. Sampeallo1, Nursalim2, Patrisius J. Fischer3
1,2,3
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains Dan Teknik, Universitas Nusa Cendana
Jl. Adisucipto Penfui-Kupang-NTT Telp (0380) 881557
Email : agustinus_sampealo@[Link]
Email : nursalim@[Link]
Email : acikfischer@[Link]
ABSTRACT
The Bolok Steam Power Plant (PLTU) has its own 6.3 kV use network to serve loads such as the Feed Water Pump and the
Feed Circulating Pump. This self-use network is expected to be able to supply unit loads to PLTU Bolok without any
disturbance. A disturbance such as a short circuit in the power system can cause problems such as damage to electrical
equipment and the emergence of power outages. Therefore, this research aims to study the analysis of short circuit currents
that will occur and reduce the effects. The method used is a short circuit fault current simulation with the help of ETAP 12.6.0
software. Based on the results of the research, it is known that the type of short circuit two-phase to the ground is the biggest
type of fault, which is 10,615 kA on the bus generator. Then, for the smallest type of short circuit fault, the one-phase kind of
responsibility to the ground is 3,967 kA on the OutGoing II bus. In addition, it shows that changes influence changes in the
value of short circuit fault current in the number of operating loads. The more loads that work, the smaller the positive, and
negative sequence impedance values and the greater the short circuit current value. While zero sequence impedance does not
affect the number of operating loads, the reverse is also true.
Keywords: Short Circuit, Self-use network, Steam Power Plant, ETAP 12.6.0
ABSTRAK
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok memiliki jaringan pemakaian sendiri 6.3 kV untuk melayani beban seperti
pompa Feed Water Pump dan Feed circulating Pump. Jaringan pemakaian sendiri ini diharapkan dapat menyuplai beban-
beban unit pada PLTU Bolok tanpa adanya gangguan. Adanya gangguan seperti hubung singkat dalam sistem tenaga listrik
dapat menimbulkan masalah seperti rusaknya peralatan listrik dan timbulnya pemadaman listrik. Karenanya masalah yang
timbul seperti ini dibutuhkan suatu studi analisis untuk mengetahui arus hubung singkat yang akan terjadi sekaligus mereduksi
akibat yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arus gangguan hubung singkat terbesar dengan bantuan
software ETAP 12.6.0. Hasil simulasi hubung singkat dengan ETAP 12.6.0 akan dibandingkan dengan perhitungan secara
manual berdasarkan nilai impedansi urutan positif, negatif dan nol dari titik lokasi gangguan. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, diketahui bahwa jenis gangguan hubung singkat dua phasa ke tanah merupakan jenis gangguan terbesar
yaitu sebesar 10.615 kA pada bus generator. Sedangkan untuk jenis gangguan hubung singkat yang terkecil yaitu jenis
gangguan satu phasa ke tanah yaitu sebesar 3.967 kA pada bus OutGoing II. Dari hasil simulasi yang dilakukan, juga dapat
diketahui bahwa perubahan nilai arus gangguan hubung singkat dipengaruhi perubahan jumlah beban yang beroperasi.
Semakin banyak beban yang beroperasi nilai impedansi urutan positif dan negatif semakin kecil dan nilai arus hubung singkat
akan semakin besar, sedangkan impedansi urutan nol tidak berpengaruh terhadap jumlah beban yang beroperasi, begitupun
dengan keadaan sebaliknya.
Kata kunci: Hubung Singkat, Jaringan Pemakaian Sendiri, PLTU, ETAP 12.6.0
1. PENDAHULUAN
Suatu sistem tenaga listrik sering dihadapkan dengan kerusakan pada sistem maupun pada peralatan elektronik,
masalah gangguan yang dapat menyebabkan pasokan dan secara ekonomi dapat menyebabkan kegiatan produksi
energi listrik terganggu. Gangguan hubung singkat dan distribusi menurun atau terhenti [1]. Gangguan hubung
merupakan salah satu jenis gangguan yang dapat singkat pada sistem tenaga listrik akan menyebabkan aliran
menyebabkan penyaluran energi listrik terhambat. arus menuju titik gangguan akan semakin besar. Besarnya
Gangguan hubung singkat biasanya disebabkan karena arus listrik yang mengalir pada penghantar dapat merusak
kerusakan bahan isolasi pada penghantar. Gangguan peralatan listrik jika tidak dilengkapi dengan sistem
hubung singkat secara mekanik dapat menyebabkan pengaman yang baik dan benar, sehingga jenis gangguan ini
76
Jurnal Media Elektro / Vol. VIII / No. ISSN: 2252-6692
1
diperlukan suatu perencanaan yang khusus untuk dapat 1. Berkurangnya batas-batas kestabilan untuk sistem
mengurangi risiko gangguan tersebut. Salah satu cara daya suatu sistem tenaga listrik
mengatasinya adalah dengan melakukan studi analisis arus 2. Rusaknya perlengkapan yang berada dekat dengan
gangguan hubung singkat [2-4]. Dengan demikian dapat gangguan yang disebabkan oleh arus tak seimbang,
diketahui nilai arus gangguan hubung singkat maksimum atau tegangan rendah yang ditimbulkan oleh hubung
yang terjadi dalam sistem jaringan yang digunakan. Nilai singkat
arus hubung singkat ini dapat ditentukan untuk penentuan 3. Ledakan-ledakan yang mungkin akan terjadi pada
nilai breaking capacity pada Circuit Breaker (CB). peralatan yang mengandung minyak isolasi sewaktu
Pada sistem pembangkit tenaga listrik khususnya, terjadi hubung singkat, dan yang mungkin
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok mempunyai menimbulkan kebakaran sehingga dapat
jaringan pemakaian sendiri untuk menyuplai beban–beban membahayakan orang yang menangani dan merusak
unit seperti Feed Water Pump, Circulating Water Pump, peralatan-peralatan yang lain.
Condenser Vacuum Pump dan sebagainya. Peralatan ini 4. Terpecahnya keseluruhan daerah pelayanan sistem
sebagai pendukung dalam menjalankan pembangkitan daya daya tenaga listrik karena suatu rentetan tindakan
listrik. Peralatan ini diharapkan dapat beroperasi tanpa pengaman yang diambil oleh sistem pengamanan
adanya gangguan terutama gangguan pada jaringan yang berbeda-beda, kejadian ini dikenal sebagai
kelistrikan unit. Dimana bila peralatan pendukung dari cascading.
PLTU tidak beroperasi maka proses pembangkitan energi Beberapa metode yang dapat digunakan untuk
listrik akan menjadi terhambat, karena itu analisis arus studi hubung singkat antara lain, metode matriks impedansi
gangguan hubung singkat yang terjadi akan sangat penting bus, metode matriks admitansi bus (kedua metode ini
demi menjaga mutu dan keandalan sistem tenaga listrik. menggunakan teori komponen simetris) dan metode
Pada penelitian ini digunakan perangkat lunak Electrical koordinat phase. Untuk gangguan tiga phasa seimbang
Transient Analysis Program atau ETAP 12.6 sebagai alat cenderung disederhanakan dengan pendekatan per phase.
bantu untuk simulasi besar arus gangguan hubung singkat Diagram satu garis sederhana untuk menyelesaikan
dan perhitungan manual untuk membandingkan besar arus masalah gangguan tiga phasa seimbang dengan metode
gangguan dengan hasil simulasi ETAP. Simulasi ini komponen simetris adalah untuk memecahkan
digunakan untuk memperoleh impedansi urutan nol, penyelesaian rangkaian tidak seimbang ke dalam sebuah
impedansi urutan positif, dan impedansi urutan negatif yang rangkaian yang seimbang.
akan digunakan untuk menghitung arus gangguan hubung Prinsip dasar komponen simetris adalah, suatu kumpulan
singkat secara manual tiga hubungan vektor yang tidak seimbang, yang dapat
1.1 Klasifikasi Gangguan Dalam Sistem tenaga Listrik diuraikan menjadi tiga set vektor yang seimbang. Ketiga set
vektor yang seimbang itu biasa disebut dengan komponen
A. Klasifikasi Gangguan Berdasarkan Lamanya
Gangguan urutan positif, komponen urutan negatif, dan komponen
1. Gangguan Permanen urutan nol [2,5].
Penggunaan komponen simetris pada sistem tiga phase
Gangguan yang bersifat permanen dapat disebabkan oleh
memerlukan suatu satuan fasor atau operator yang akan
kerusakan peralatan, sehingga gangguan ini baru hilang
memutar rotasi fasor dengan fasor lainnya yang berbeda
setelah kerusakan ini diperbaiki atau karena ada sesuatu
phase 120 0. Bila dipakai fasor operator satuan adalah a,
yang mengganggu secara permanen.
2. Gangguan Temporer maka:
Merupakan gangguan yang terjadi dalam waktu yang a = -0.5 + j0.8666 dan a2 = -0.5 – j0.866
Fasor tiga phase tidak seimbang dari sistem tiga phase
singkat saja dimana kemudian sistem kembali dalam
dapat dipecahkan ke dalam fasor tiga phase seimbang
keadaan normal.
sebagai berikut: [2,5].
B. Klasifikasi Gangguan Berdasarkan
Kesimetrisannya 1. Komponen urutan positif, terdiri dari seperangkat
Gangguan ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu: gangguan komponen tiga phase seimbang dan mempunyai urutan
phase yang sama dengan fasor-fasor aslinya.
bersifat simetri atau seimbang yang merupakan gangguan
2. Komponen urutan negatif, terdiri dari tiga fasor yang
yang terjadi pada ketiga phase nya dan gangguan tidak
sama besarnya, terpisah satu dengan yang lainnya
simetris atau tidak seimbang berupa gangguan antar phasa,
dalam phase sebesar 1200, dan mempunyai urutan
dua phasa ke tanah, dan satu phase ke tanah.
phase yang berlawanan dengan fasor aslinya.
1.2 Gangguan Hubung singkat Pada Sistem Tenaga 3. Komponen urutan nol, terdiri dari tiga phasor dengan
Listrik magnitude yang sama besar dan pergeseran phase nya
Gangguan hubung singkat merupakan suatu kondisi pada adalah nol
sistem tenaga dimana penghantar yang berarus terhubung
dengan penghantar lain atau dengan tanah. Gangguan
hubung singkat dapat menimbulkan arus yang jauh lebih
besar dari arus kondisi dimana sistem tenaga listrik dalam
keadaan normal. Bila gangguan hubung singkat dibiarkan Gambar 1.1 Rangkaian (a) komponen urutan nol, (b)
berlangsung dengan lama pada suatu sistem daya listrik, komponen urutan positif dan (c) komponen urutan
maka akan berpengaruh yang tidak diinginkan yang dapat negative.
terjadi: [2]
77
Jurnal Media Elektro / Vol. VIII / No. ISSN: 2252-6692
1
Dalam menyelesaikan permasalahan gangguan hubung 𝑉 a = 𝑍f 𝐼a
singkat dengan menggunakan aturan komponen simetris Persamaan dan diubah ke dalam urutan I012 = A-1 Iabc
bahwa ketiga phase dari sistem dinyatakan sebagai a,b,c. sehingga diperoleh:
Dengan cara demikian sehingga urutan phase tegangan dan [𝐼0 𝐼1 𝐼2 ] = 13 [1 1 1 1 𝑎 𝑎2 1 𝑎2 𝑎 ] = 13 [𝐼𝑎 𝐼𝑎 𝐼𝑎 ]
arus dalam sistem adalah abc. Jadi, untuk urutan phase dari
Sehingga diperoleh:
komponen urutan positif dari fasor tak seimbang adalah 1
abc, sedangkan urutan phase dari komponen urutan negatif Ia0 = Ia1 = Ia2 = Ia
3
adalah acb. Jika fasor aslinya adalah tegangan, maka Sehingga diperoleh:
𝑉𝑓
tegangan tersebut dapat dinyatakan dengan Va,Vb, dan Vc. 𝐼0 = 𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼𝑓 =
𝑍0 +𝑍1 +𝑍2 +(3𝑍𝑓 )
Ketiga himpunan komponen simetris dinyatakan dengan
subskrip tambahan 1 untuk komponen urutan positif, 2 Untuk gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah yang
untuk komponen urutan negatif, dan 0 untuk komponen tidak melalui suatu impedansi Zf, dapat dirumuskan sebagai
urutan nol. Komponen urutan positif dari Va, Vb, dan Vc berikut:
𝑉𝑓
adalah Va1, Vb1, dan Vc1. Demikian pula, komponen Ia0 = Ia1 = Ia2 =
𝑍0+𝑍1+𝑍2
urutan negatif adalah Va2, Vb2, dan Vc2, sedangkan
komponen urutan nol adalah Va0, Vb0, dan Vc0 [6]. 1.2.2 Gangguan Hubung Singkat Dua Phasa ke
Gambar 2.2 menunjukkan tiga himpunan komponen Tanah
simetris. Pada umumnya, gangguan hubung singkat dua phasa ke
Komponen simetris arus tak seimbang: tanah pada sistem distribusi terjadi saat dua penghantar
Ia0 = 1/3 ( Ia + Ib + Ic ) mengalami gangguan dan terhubung ke tanah atau dua
Ia1 = 1/3 ( Ia + aIb + a2Ic ) penghantar terhubung ke netral dari sistem pentanahan tiga
Ia2 = 1/3 (Ia + a2Ib + aIc ) phase.
Komponen simetris tegangan tak seimbang adalah:
Va0 = 1/3 ( Va + Vb + Vc )
Va1 = 1/3 ( Va + aVb + a2Vc )
Va2 = 1/3 ( Va + a2Vb + aVc )
Gangguan yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik
merupakan gangguan tidak simetris sehingga memerlukan
metode komponen simetris untuk menganalisa tegangan
dan arus pada saat terjadinya gangguan. Gangguan yang Gambar 1.3 Gangguan Dua Phase ke Tanah
terjadi dapat dianalisis dengan menghubung singkatkan Pada gambar 1.3, menunjukkan bahwa gangguan yang
semua sumber tegangan yang ada pada sistem dan terjadi pada sistem tenaga tiga phasa antara phase b dan c
mengganti titik (node) gangguan dengan sebuah sumber ke tanah melalui suatu impedansi gangguan Zf, menyatakan
tegangan yang besarnya sama dengan tegangan sesaat bahwa:
sebelum terjadinya gangguan di titik gangguan tersebut. Ia = 0
Dengan menggunakan metode ini sistem 3 phase tidak Vc = V b
seimbang dapat direpresentasikan dengan menggunakan Vb = Zf (Ib + Ic)
teori komponen simetris yaitu berdasarkan komponen Sehingga untuk perhitungan gangguan dua phase ke tanah
urutan positif, komponen urutan negatif dan komponen dapat dirumuskan dengan:
urutan nol. Analisis gangguan hubung singkat diperlukan 𝑉𝑓
𝐼1 = 𝐼𝑓 =
untuk mempelajari sistem tenaga listrik baik untuk 𝑍1 +[𝑍2 //(𝑍0 +3𝑍𝑓 )]
(𝑉𝑓 )
keperluan perencanaan maupun setelah operasi. = 𝑍2 (𝑍0 +3𝑍𝑓 )
1.2.1 Gangguan Hubung singkat Satu Phase ke 𝑍1 +[ ]
𝑍2 +𝑍0 +3𝑍𝑓
Tanah
Gangguan satu phasa ke tanah akan menyebabkan kenaikan 1.2.3 Gangguan Hubung Singkat Dua Phase
arus pada phase terganggu dan tegangan menjadi nol, Gangguan dua phasa adalah gangguan yang terjadi dari
sedangkan arus pada phase lain menjadi nol yang diikuti penyebab putusnya kawat phase tengah pada transmisi atau
dengan kenaikan tegangan pada phase yang lain. Untuk distribusi dengan konfigurasi tersusun vertikal.
gangguan ini dianggap phase 𝑎 mengalami gangguan. Kemungkinan lain adalah dari penyebab kerusakan isolator
Gambar 2.3 menunjukkan gangguan satu phasa ke tanah di transmisi atau distribusi sekaligus dua phase. Atau bisa
juga akibat back flashover antara tiang dan dua kawat phase
sekaligus sewaktu tiang transmisi atau distribusi yang
mempunyai tahanan kaki tiang yang tinggi tersambar petir,
dan lain-lain.
Perhitungan arus gangguan untuk suatu hubung singkat
phasa ke phasa pada sistem tenaga sama halnya dengan
Gambar 1.2 Gangguan hubung singkat 1 phase ke tanah hubung singkat tiga phase dan hubung singkat satu phasa
ke tanah, dimana digunakan asumsi-asumsi untuk
Gangguan satu phasa ke tanah pada phase a pada Gambar penyederhanaan perhitungan [5].
1.2 menyatakan bahwa:
𝐼b = 𝐼c = 0
78
Jurnal Media Elektro / Vol. VIII / No. ISSN: 2252-6692
1
𝑉𝑏 = 𝐸𝑏 − 𝑍𝑠 𝑏 − 𝑍𝑛 𝐼𝑛
𝑉𝑐 = 𝐸𝑐 − 𝑍𝑐 𝐼𝑐 − 𝑍𝑛 𝐼𝑛
Sehingga
[𝑉𝑎 𝑉𝑏 𝑉𝑐 ] = [𝐸𝑎 𝐸𝑏 𝐸𝑐 ] − [𝑍𝑠 + 𝑍𝑛 𝑍𝑛 𝑍𝑛 𝑍𝑛 𝑍𝑠 +
𝑍𝑛 𝑍𝑛 𝑍𝑛 𝑍𝑛 𝑍𝑠 + 𝑍𝑛 ][𝐼𝑎 𝐼𝑏 𝐼𝑐 ] Dimana :
Gambar 1.4 Gangguan Hubung Singkat 2 Phase pada
𝑉𝑎0 = 0 − 𝑍0 𝐼𝑎0
Sistem Tenaga
Pada gambar 1.4 menunjukkan gangguan antar phasa pada 𝑉𝑎1 = 𝐸𝑎 − 𝑍1 𝐼𝑎1
suatu sistem tenaga tiga phase, dimana gangguannya terjadi 𝑉𝑎2 = 0 − 𝑍2 𝐼𝑎2
melalui suatu impedansi gangguan Zf.. Jika gangguannya
tidak melalui suatu impedansi gangguan Zf, maka Maka arus pada saluran :
𝐸
persamaan arus gangguan sama seperti persamaan berikut: 𝐼𝑎 = 𝑎
𝑍𝑛
𝐸𝑎
𝐼= 1.3 Pemutus Daya
𝑍1 + 𝑍2
Kemampuan arus suatu pemutus daya dinyatakan dalam
Gangguan phase ke phase dari phase b ke c pada gambar dua besaran, yaitu kemampuan pemutusan arus
2.5 menyatakan: (interrupting duty) dan kemampuan arus sesaat (momentary
Ia = 0 duty) [7].
Ic = -Ib a. Kemampuan pemutusan arus, yaitu harga efektif arus
Vb – Vc = Z f I b hubung singkat simetri tertinggi yang dapat diputuskan
Arus phase dalam domain urutan I012 = A-1 Iabc yaitu: pemutus daya tanpa menimbulkan kerusakan pada
[𝐼0 𝐼1 𝐼2 ] = 1 [1 1 1 1 𝑎 𝑎2 1 𝑎2 𝑎 ] = 1 [0 (𝑎 −
3 3
kontak pemutus daya.
𝑎2 )𝐼𝑏 (𝑎 − 𝑎)𝐼𝑏 ] b. Kemampuan arus sesaat, yaitu harga efektif arus
Sehingga diperoleh I0, I1, I2 yang dapat ditulis sebagai hubung singkat simetri tertinggi yang dapat dipikul
berikut: pemutus daya tanpa menimbulkan kerusakan pada
I0 = 0 dan I1 = -I2 pemutus daya.
Sehingga arus gangguan: Kedua kemampuan arus di atas ditetapkan dengan
𝑉𝑓 menghitung terlebih dulu harga efektif arus hubung singkat
𝐼1 = −12 = 𝐼𝑓 = simetri (I's) dan asimetri (I”hs), dimana dalam perhitungan
𝑍1 +𝑍2 +𝑍𝑓
1.2.4 Gangguan Hubung Singkat Tiga Phase kedua arus ini reaktansi mesin-mesin dinyatakan seperti
Gangguan hubung singkat tiga phase termasuk dalam pada tabel 2.1 berikut.
klasifikasi gangguan simetris, dimana arus maupun Tabel 2.1 Reaktansi mesin listrik untuk perhitungan arus
tegangan setiap phase nya tetap seimbang setelah gangguan hubung singkat
terjadi. Sehingga pada sistem seperti ini dapat dianalisis
hanya dengan menggunakan urutan positif saja. Tipe
gangguan ini sangat jarang terjadi, tetapi merupakan tipe
gangguan yang paling parah karena pada setiap saluran arus
gangguan sama besarnya. Gambar 1.5, menunjukkan
generator sinkron tiga phasa dengan netral ditanahkan
melalui impedansi 𝑍𝑛 Generator mensuplai beban tiga
phasa seimbang.
80
Jurnal Media Elektro / Vol. VIII / No. ISSN: 2252-6692
1
Pada sistem PLTU Bolok terdapat 2 buah generator dengan Gen I dan Bus Gen II menuju ke Bus Outgoing I dan menuju
daya yang dihasilkan masing-masing generator sebesar 18 ke bus Outgoing II. Sedangkan untuk nomor 5 dan 6
MW dan tegangan yang dibangkitkan sebesar 6.3 kV, lalu merupakan aliran daya dari bus Outgoing I menuju ke Bus
masuk ke step up transformer 6.3/70 kV untuk melayani AUX I dan menuju ke Bus Gen I, serta aliran daya dari bus
beban sistem Timor (Kupang-Atambua). Pada pusat PLTU Outgoing II menuju ke Bus AUX_II dan menuju ke Bus
sendiri terdapat jaringan distribusi 6.3 kV untuk melayani Gen II.
beban pemakaian sendiri. Beban yang digunakan umumnya
3.4 Analisis Hubung Singkat
merupakan beban motor atau beban dinamis Tabel 3.1
Dalam analisis hubung singkat ini akan dibantu dengan
merupakan data spesifikasi peralatan pada jaringan
bantuan software ETAP 12.6.0, serta akan dihitung secara
distribusi PS PLTU Bolok.
manual untuk melihat selisih nilai antara hasil simulasi
Tabel 3.1Spesifikasi peralatan ETAP dengan perhitungan secara manual. Simulasi hubung
singkat yang akan dilakukan saat kondisi semua generator
beroperasi (simulasi pada tiga bus yaitu Bus generator I,
Bus Outgoing II dan Bus AUX I) maupun saat salah satu
generator tidak beroperasi. pada tiga bus yang berbeda
yaitu: bus generator I, Bus Outgoing II dan Bus Auxiliary I.
Nilai hasil simulasi yang diperoleh memiliki nilai yang
berbeda tergantung dari banyaknya beban yang beroperasi.
3.4.1 Simulasi Hubung Singkat Saat Salah Satu
Generator Tidak Beroperasi (Generator I
Beroperasi)
Simulasi hubung singkat ini, dilakukan pada empat bus
berbeda, yaitu: Bus Generator I, Bus Outgoing I, Bus
Auxiliary I, dan Bus Auxiliary II. Tujuan dilakukan
simulasi hubung singkat ini yaitu untuk melihat arus
gangguan terbesar pada sistem jaringan pemakaian sendiri
(6.3 kV) PLTU Bolok. Diperoleh nilai arus gangguan
Dalam tabel 3.1 terdapat spesifikasi current limiting reaktor hubung singkat seperti yang terlihat dalam tabel 3.3 berikut.
yang berfungsi untuk menurunkan arus gangguan hubung
Tabel 3.3 Nilai arus hubung singkat hasil simulasi pada
singkat.
bus generator I saat generator I beroperasi
3.3 Simulasi Aliran Daya dengan ETAP 12.6
Simulasi aliran daya yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui besarnya daya yang mengalir dalam sistem
jaringan PS (6.3 kV) pada PLTU Bolok. Tabel 3.2
merupakan hasil aliran daya yang mengalir dalam sistem
jaringan PS PLTU Bolok.
Tabel 3.2Hasil simulasi aliran daya ETAP 12.6
81
Jurnal Media Elektro / Vol. VIII / No. ISSN: 2252-6692
1
Tabel 3.4perubahan nilai arus gangguan hubung singkat urutan negatif (𝑍2 )dan urutan nol (𝑍0 ) saat sistem melayani
dua phasa ke tanah pada bus generator I tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, serta satu beban yang
beroperasi.
3.4.2 Simulasi Hubung Singkat Saat Kedua Generator
Beroperasi
Dalam simulasi ini dilakukan pada tiga busbar berbeda
yaitu pada Bus Generator I, Bus Outgoing II, serta pada Bus
Auxiliary I. Tujuan dilakukan simulasi ini yaitu untuk
mengetahui jenis gangguan dan besar arus gangguan
hubung singkat saat kondisi semua generator beroperasi.
a. Analisis Hubung Singkat pada Bus Generator I
Dalam simulasi hubung singkat ini dilakukan saat kondisi
sistem melayani empat, tiga, dua dan satu beban yang
beroperasi pada Bus Auxiliary I. Tujuan dilakukan simulasi
ini yaitu untuk melihat bagaimana perubahan nilai arus
gangguan hubung singkat terhadap jumlah beban yang
beroperasi. Nilai hasil simulasi yang telah dilakukan dapat
dilihat dalam tabel 3.7 berikut
Tabel 3.7 Nilai arus hubung singkat berdasarkan pola
beban yang beroperasi
82
Jurnal Media Elektro / Vol. VIII / No. ISSN: 2252-6692
1
impedansi urutan nol (𝑍1 ) tidak berpengaruh terhadap
jumlah beban yang beroperasi.
b. Analisis Hubung Singkat pada Bus Outgoing II Tabel 3.11Nilai impedansi urutan
Simulasi hubung singkat pada bus Outgoing II ini dilakukan
saat semua beban pada Bus Auxiliary II dalam keadaan
beroperasi. Nilai arus gangguan hubung singkat pada bus
Outgoing II dapat dilihat dalam tabel 3.9 berikut:
Tabel 3.9Nilai arus hubung singkat pada bus Outgoing II Berdasarkan nilai impedansi urutan positif, negatif, dan
urutan nol yang ditunjukkan pada tabel 3.11, maka dapat
dihitung secara manual untuk menentukan arus gangguan
hubung singkat simetris maupun asimetris pada bus
Generator I dengan tegangan sistem 6.3 kV adalah sebagai
berikut:
a.) Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat Tiga
Phase
Dalam 3.9 dilihat nilai arus hubung singkat dua phasa ke Untuk perhitungan arus gangguan hubung singkat tiga
tanah memiliki nilai arus gangguan hubung singkat terbesar phase, hanya dihitung komponen urutan positif saja. Karena
yaitu 6.560 kA dari jenis gangguan yang lainnya. Nilai arus jenis gangguan ini termasuk dalam klasifikasi gangguan
gangguan hubung singkat pada bus ini lebih kecil pada bus simetris. Dimana besar arus hubung singkat tiap phase
generator. Hal ini dipengaruhi karena pada sistem jaringan untuk jenis gangguan tiga yaitu sama besarnya.
pemakaian sendiri untuk pemakaian pompa pada PLTU 𝑉𝐿−𝑁
Bolok menggunakan reaktor untuk memperkecil nilai arus 𝐼𝑎 =
𝑍1
gangguan hubung singkat.
6.3 𝑘𝑉
c. Analisis Hubung Singkat pada Bus Auxiliary I 𝑉𝐿−𝑁 = = 3.6373 𝑘𝑉
Nilai arus gangguan hubung singkat pada bus Auxiliary I ini √3
dapat dilihat dalam tabel 3.10 berikut 3.6373 𝑘𝑉
𝐼𝑎 =
Tabel 3.10Arus hubung singkat hasil simulasi ETAP 0.03695 + 𝑗0.38654
3.6373 < 00
𝐼𝑎 =
0.3883 < 84.53950
𝐼𝑎 = 9.3672 < −84.53950 𝑘𝐴
85