SocioInformatics

En prenant appui sur une expérience inédite de rapprochement de deux logiques d'enquête conçues comme antinomiques dans les raisonnements épistémologiques en sciences sociales, cet article explore les modalités d'articulation d'une approche mathématisée des grands réseaux, calculés à partir de flux du Web, et d'une approche socio-informatique des controverses, dont les corpus retracent des jeux d'acteurs et d'arguments évoluant au fil de processus critiques. Il s'agit d'apprendre à lire et interpréter dynamiquement, à l'aide de médiations numériques pointant sur les deux espaces de raisonnement, la manière dont se déplacent, sous l'impact d'événements, de décisions ou de conflits, des noeuds de réseaux saisis dans de vastes ensembles documentaires. L'agencement cognitif collectif qui émerge de ce croisement peut créer de nouvelles prises critiques sur la manière dont les processus sociaux se déploient dans les mondes numériques, des sites officiels aux medias sociaux.

Large evolutionary network analysis and the pragmatic sociology of controversies. How to combine methods in front of the transformations of digital worlds Abstract Based on an unprecedented experience of bringing together two logics of research, held to be contradictory according to epistemological norms in the social sciences, this article explores how to articulate a mathematized approach to large networks, calculated from web flows, and a socio-informatics approach of controversies, evolving through non-linear critical processes. Using new digital mediations, the authors suggest some pathways for a learning interface between human interprets and algorithms. The collective cognitive device that emerges from this cross-fertilization can create a new critical approach on how social processes unfold in digital worlds, from official sites to social media.

A Suzuki Marine orgulha-se de apresentar o NOVO DF300B, o seu mais recente e exclusivo motor fora de borda, que encontra um equilibrio incrível entre potência e impulsão, com uma economia de combustivel impressionante e a confiança e fiabilidade a que os nossos Clientes já se habituaram. Tudo com um design leve e actual.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat . Salah satu upaya pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat dapat ditempuh melalui sektor pendidikan. TIK memainkan peranan strategis dalam mendukung sektor-sektor pembangunan nasional melalui sektor pendidikan ). TIK menggiring pada keluasan akses pendidikan yang berimpak pada peningkatan pengetahuan. Studi terhadap mikroekonomi mengungkapkan bahwa investasi waktu dan uang di sektor pendidikan akan membalikkan pendapatan hingga berkali lipat (Kozma, 2005). Pendidikan adalah ruang pengetahuan bagi masyarakat untuk memperoleh keterampilan, peningkatan kualitas kerja, hingga perbaikan kesejahteraan hidup. Dalam studinya tentang faktor yang mempengaruhi kemampuan TIK dalam mereformasi pendidikan di Singapura, Finlandia, dan Mesir, Kozma (2005) menemukan bahwa TIK mampu memperluas akses pendidikan; meningkatkan keterampilan dan literasi; meningkatkan pemahaman pelajar; dan meningkatkan pengetahuan, inovasi, serta mendorong kontribusi dan transfer pengetahuan. Dunia pendidikan kini telah bersentuhan langsung dengan TIK baik sebagai pusat pembelajaran maupun sebagai alat pembelajaran. Mengenalkan dan mengajarkan TIK ke pelajar (young people) lebih mudah dilakukan daripada ke orang dewasa (old people). Pelajar memiliki motivasi menggunakan komputer karena didorong kegairahan sendiri dan hasrat melakukan hal berbeda dan baru di sekolah (Ilomaki & Rantanen, 2007). Pelajar memiliki harapan bahwa kecakapan dalam menggunakan TIK akan membantu mereka di kehidupan mendatang. Keterampilan menggunakan TIK di kalangan pelajar umumnya justru diperoleh secara otodidak, bukan dari lingkungan sekolah (Umar & Jalil, 2012). Peningkatan pengalaman penggunaan TIK di kalangan pelajar akan linear dengan peningkatan potensi diri (Tsai & Tsai, 2010). Meski demikian, sedikit pelajar yang tertarik menggunakan komputer di sekolah karena keterbatasan waktu penggunaan. Pelajar cenderung menggunakan komputer

Research activities related to social informatics (SI) are expanding, even as community fragmentation, topical dispersion, and methodological diversity continue to increase. Specifically, the different understandings of SI in regional communities have strong impacts, and each has a different history, methodological grounding, and often a different thematic focus. The aim of this article is to connect three selected perspectives on SI—intellectual (regional schools of thought), methodological, and thematic—and introduce a comparative framework for understanding SI that includes all known approaches. Thus, the article draws from a thematic and methodological grounding of research across schools of thought, along with definitions that rely on the extension and intension of the notion of SI. The article is built on a paralogy of views and pluralism typical of postmodern science. Because SI is forced to continually reform its research focus, due to the rapid development of information and communication technology, social changes and ideologies that surround computerization and informatization, the presented perspective maintains a high degree of flexibility, without the need to constantly redefine the boundaries, as is typical in modern science. This approach may support further developments in promoting and understanding SI worldwide.

Prenant le Sommet de la Terre Rio+20 comme fenêtre d’observation, ce chapitre entend faire un état des lieux des discours actuels sur l’agriculture, des acteurs qui les portent au niveau international, et des réseaux dans lesquels ils s’inscrivent.