PAMERAN SENI RUPA

Buku saku sederhana ini berisi kumpulan resensi yang berjumlah sepuluh. Resensi tidak hanya mengupas tentang buku atau film saja, tetapi juga pameran lukisan, album musik, pentas musik, dan yang belum kesampaian adalah teater. Semua resensi telah diterbitkan di website lpmarena.com sebagai bentuk apresiasi, kritik, dan celoteh saya pada karya-karya yang saya temui, yang rasanya begitu kompleks. Akan pesan, rasa, pikiran, dan semiotika yang terkandung. Semoga bermanfaat.

Transformation of Kasundaan (Sundaism) values in a performance is an effort to reintroduce local genius of old Sundanese society to the youth. The process of transformation of old Sundanese values in a drama script into a performance can make the understanding of local ideas in the society clearer. "Tukang Asahan" (TA) performance by Teater Sunda Kiwari is chosen because it is distinnctive by presenting four forms of performance in periodization once lived in Sundanese society. Each period has their own text and context beside the staging of four forms of theatre: Medern theatre, Folk Theatre, Sundanese Plays, and Gending Karesmen with different rules and characteristics. Pavis method is applied to show Sundaism values transformed in the performance in the introduction of Sundanese logic, ethic, and aesthetic reflected in the story and the performance. The concepts about life viewpoints, tritangtu pattern, sineger tengah, and pancakaki (kinship) are introduced through the performance.

Lukisan "Lelaki Tua" karya Basuki Abdullah menggambarkan seorang lelaki tua dengan ekspresi wajah yang dalam dan penuh pengalaman. Dalam lukisan ini, Basuki Abdullah menggunakan warna dan sapuan kuas yang khas untuk mengekspresikan karakteristik dan emosi yang mendalam dari sosok tersebut.

Lukisan adalah salah satu bentuk seni visual yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya manusia sejak zaman prasejarah. Dalam sejarah seni, lukisan bukan hanya sekadar representasi visual, tetapi juga menjadi cerminan dari berbagai nilai, pandangan, dan ekspresi manusia pada zamannya. Setiap lukisan menyimpan cerita uniknya sendiri, menghadirkan pandangan personal dan pengalaman seniman yang menciptakannya.

m ² Sebagai penulis pertama Sebagai penulis kedua A.abstraksi Abstraksi Lukisan Harapan Terakhir" karya Muhammad Izzar Fakhrudin adalah sebuah karya seni Yang memadukan elemen-elemen abstrak dengan tema yang mendalam dan introspektif. Lukisan ini

Pada karya seni lukis, biasanya karya yang dihasilkan kerap kali berkaitan dengan konsep filosofis dan spiritual. Dalam lukisan yang berjudul "Dewi Malam", Sogik Primayoga mengeksplorasi kecantikan dan keajaiban malam melalui ekspresi artistik. Sogik Primayoga menggunakan berbagai teknik lukisan yang menggabungkan warna yang dalam dan penuh sehingga menciptakan atmosfer magis yang mempesona. Melalui karyanya, Sogik Primayoga berhasil menyampaikan pesan tentang keindahan alam yang bersifat transcendent , serta mengajak penulis serta penonton untuk merenungkan tentang makna dan eksistensi dalam dunia yang penuh dengan misteri. Kemudian dalam konteks ini, penulis akan mengkritisi pendekatan akademisdengan cara melakukan analisis mendalam, interpretasi, dan evaluasi, untuk mengungkapkan kekurangan karya seni lukis ini menurut perspektif penulis. Adapun tujuan penulis untuk membuat artikel ini, yaitu untuk menyelesaikan tugas Seni Budaya.

Lukisan "Nene Yuntil" karya Hareanto Simatupang adalah sebuah karya seni yang memikat, memperlihatkan kedalaman emosi dan kehidupan seorang nenek dengan penuh kehangatan dan kearifan. Melalui sentuhan catnya yang mengalir dengan lembut dan detail yang teliti, lukisan ini menghadirkan karakter seorang nenek dengan kehadiran yang memukau dan mempesona. Dalam lukisan ini, Simatupang berhasil menangkap esensi kehidupan sehari-hari seorang nenek, menciptakan karya yang mengundang pengamat untuk merenungkan keindahan dan kebijaksanaan yang terkandung dalam setiap detailnya.

Once Upon A Time in Budapest" menggambarkan sebuah kisah yang berlatar belakang kota yang sarat sejarah ini. Dengan sapuan kuas yang indah, lukisan ini mempersembahkan keajaiban dan kehidupan sehari-hari di Budapest, membiarkan penonton terperangah oleh keindahan dan keunikan kota ini.

Lukisan "The Soul" karya Tini Jameen adalah sebuah karya seni abstrak yang mengundang pemirsa untuk merenungkan makna eksistensial manusia dan hubungannya dengan alam semesta. Dengan penggunaan warna yang kuat dan tekstur yang kompleks, Jameen menciptakan sebuah atmosfer yang memikat dan mendalam. Melalui garis-garis yang meliuk-liuk dan perpaduan simbol-simbol abstrak, lukisan ini menggambarkan perjalanan spiritual manusia yang tak terbatas, dengan lapisan-lapisan warna yang berbeda mencerminkan kompleksitas dan kedalaman jiwa manusia.

Karya seni "Cafe Terrace at Night" oleh Vincent van Gogh tidak hanya sekadar lukisan, tetapi juga sebuah perjalanan emosional yang menghadirkan suasana malam yang magis dan kehidupan kota yang berdenyut. Dalam artikel ini, kami menjelajahi keindahan yang tersembunyi di balik sapuan kuas Van Gogh, menganalisis elemen visual yang menakjubkan,

Lukisan Air Mata Naga merupakan karya seni yang diciptakan oleh seniman Indonesia bernama Rizal Misilur. Lukisan ini memiliki makna mendalam dan menggambarkan kekayaan budaya serta alam Indonesia dengan cara yang unik. Lukisan Air Mata Naga menjadi salah satu karya paling terkenal dari Rizal Misilur. Lukisan ini menggambarkan sebuah naga, makhluk legendaris dalam mitologi Asia, yang sedang meneteskan air mata. Namun, air mata tersebut tidaklah biasa, melainkan merupakan simbol dari kepedihan dan keprihatinan akan kondisi lingkungan alam dan budaya yang terancam di Indonesia. Dengan menggunakan teknik lukisan yang indah dan penuh warna, Rizal Misilur menyampaikan pesan yang kuat melalui lukisan ini. Secara simbolis, Lukisan Air Mata Naga mengajak penonton untuk merenungkan hubungan antara manusia dan alam, serta tanggung jawab kita sebagai manusia terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, lukisan ini juga memperlihatkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia, serta pentingnya untuk melestarikan warisan tersebut. Dengan keunikan konsep dan keindahan visualnya, Lukisan Air Mata Naga karya Rizal Misilur telah menjadi sorotan dalam dunia seni rupa Indonesia, dan menjadi sebuah karya yang memicu diskusi dan refleksi mendalam tentang isu-isu lingkungan dan budaya.

Oky Rey Montha Bukit, seniman kelahiran Yogyakarta, telah menciptakan karya seni yang menggabungkan elemen pop art dengan surealisme selama 15 tahun terakhir. Artikel ini membahas pameran tunggalnya berjudul "Pilgrimage," dengan fokus pada lukisan berjudul "The Blind Show." Lukisan ini menggambarkan tiga prajurit marching band yang tampil dalam kondisi buta, mengekspresikan semangat dan perjuangan melalui pertunjukan mereka. Setiap karakter, termasuk bass drummer, drum major, dan snare drummer, mewakili simbolisme tertentu, seperti harapan, kepemimpinan wanita, dan ketangguhan. Topi yang menutupi mata para anggota marching band diartikan sebagai simbol kesetaraan dan fokus pada penampilan. Selain itu, perbedaan bentuk dan ukuran bangku yang mereka pijak mencerminkan kesetaraan posisi dan jabatan dalam marching band. Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kualitatif, memungkinkan pemahaman mendalam terhadap fenomena seni yang dihasilkan oleh Montha.

Dalam artikel kritik seni ini, kita akan mengeksplorasi lukisan "Nenek Nyumpil" karya Hareanto Simatupang, yang memenangkan Basoeki Abdullah Art Award pada tahun 2013. Lukisan ini menggambarkan seorang nenek yang sedang menyumpil, diwujudkan dengan detail yang sangat realis dan teknik cat minyak yang mengesankan. Kita akan membahas bagaimana Simatupang berhasil meleburkan batas antara seni lukis dan fotografi, menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menangkap esensi dari subjeknya dengan keakuratan yang tinggi, tetapi juga mengkomunikasikan narasi yang lebih dalam tentang tradisi dan identitas. Melalui analisis komposisi, penggunaan warna, dan penerapan tekstur, artikel ini akan mengungkapkan bagaimana "Nenek Nyumpil" menjadi simbol dari keindahan dalam kesederhanaan dan kekuatan dalam ketenangan.

Seni rupa diasumsikan lahir dari dualisme (subyek/obyek dan melihat/dilihat) di mana subyek merepresi obyek, menentukan ukuran dan ruangnya. Sementara subyek, dengan tatapannya yang menentukan, seakan-akan terlepas dari sudut pandangnya dan tak terpengaruh si obyek. Dürer dan orang sezamannya percaya bahwa keindahan, sebagai kesan visual, bisa dijabarkan sebagai sesuatu yang bisa diukur secara obyektif. Ia percaya bahwa ‘melihat’ bisa menangkap dengan pasti dunia di luar diri subyek. Bagi Descartes, bukan mata itu yang melihat, melainkan rasio, atau sukma. Dengan mengambil ‘hanya dalam beberapa hal saja’ dari realitas, dan menyisihkan yang lain, tubuh ini  adalah sebuah tubuh yang diorganisir untuk menghadirkan sebuah ide tertentu. Tak jauh berbeda dari tubuh perempuan-perempuan yang molek dalam kanvas Ingress, tubuh itu pun tak merdeka. Yang-erotik dalam kanvas adalah sesuatu yang diatur: perempuan-perempuan yang dipasang pasif dalam sebuah ruang untuk mentaati sebuah ide (laki-lak...

Pameran karya seni rupa merupakan sebuah acara atau kegiatan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memperlihatkan karya-karya seni rupa kepada khalayak umum. Karya-karya seni rupa yang dipamerkan bisa berupa lukisan, patung, instalasi seni, fotografi, seni grafis, dan berbagai jenis karya seni lainnya. Pameran seni rupa seringkali diadakan di galeri seni, museum, ruang pamer, gedung perkantoran, atau tempat-tempat umum lainnya. Pameran karya seni rupa seringkali menjadi momen yang penting dalam kehidupan seniman, karena merupakan kesempatan bagi mereka untuk memperlihatkan karya-karya terbaru mereka, berinteraksi dengan penonton, serta mendapatkan tanggapan dan masukan yang dapat membantu perkembangan karya-karya mereka di masa mendatang.

Publikasi ini merupakan katalog pameran yang terdiri dari 76 karya eksperimen menggunakan cat akrilik diatas media stiker ini merupakan eksplorasi media Ibob dalam mendalami kembali seni rupa.
Ini memang pameran tunggal pertamanya, sebagai itikad untuk mendistribusikan gagasan berkeseniannya yang terlalu lama melekat pada media propaganda sebagai pendukung protes; kritik terhadap negara dalam kerangka aktivisme politik. Mungkin bisa disebut juga upaya untuk meramu ulang distribusi gagasan melalui ruang-ruang pameran.

Cerita rakyat pada dasarnya merupakan cerita lisan yang telah lama hidup dalam tradisi suatu masyarakat.Cerita rakyat itu sendiri bagian dari pada folklore tergolong dalam folklore lisan yang berbentuk prosa.Sastra  lisan  merupakan  salah  satu  bentuk  produk  budaya  yang diciptakan  dan  diwarisi  secara  lisan  dan  turun-menurun  melalui alat  pengingat  (memonic  devices).   Bentuk  sastra  ini  terus  hidup dalam  tradisinya  dan  berkembang  menyesuaikan  perkembangan masyarakatnya. Sastra lisan sangat beragam bentuknya, mulai dari bahasa  rakyat,  ungkapan  tradisional  (pepatah  dan  peribahasa), pertanyaan  tradisional  (teka-teki),  puisi  rakyat  (pantun,  syair, bidal,  dll),  dan  prosa  rakyat,  mite  (myth),  legenda,  (legend),  dan dongeng  (folktale),  serta  nyanyian  rakyat.  Jenis  sastralisan ini yakni cerita lisan Ambu Hawuk dalam masyarakat Daerah Tasikmalaya Metode yang digunakan DeskriptifKualitatif dengan pendekatan Hermeneutik.Pengumpulan data berupa w...

This study discusses the procedures of costumes and characters in the Sukarnofilm. This qualitative descriptive research apply the Sukarno film as source of data. Thecollection of data by purposive sampling, with the method of observation, interviews,and literature. Data were analyzed through data reduction, data display, drawingconclusions and verification process. The results showed that the costumes portraythe characterization of the characters. Costume adjusted with basic clothing, headclothing, body clothing, legs underwear, and accessories are known for costume parts.Each character has a unique costume and a differentiator from other figures. Costumealso build characterization of actors according to the physiological dimension (neatness,cleanliness, beauty, beauty, valor, charm, charisma, and authority). Sociological dimensionsindicate socioeconomic class, role in the family / community, ideology, ancestry, levelof education, religion, ethnicity / race, and interaction between...

This study discusses the procedures of costumes and characters in the Sukarnofilm. This qualitative descriptive research apply the Sukarno film as source of data. Thecollection of data by purposive sampling, with the method of observation, interviews,and literature. Data were analyzed through data reduction, data display, drawingconclusions and verification process. The results showed that the costumes portraythe characterization of the characters. Costume adjusted with basic clothing, headclothing, body clothing, legs underwear, and accessories are known for costume parts.Each character has a unique costume and a differentiator from other figures. Costumealso build characterization of actors according to the physiological dimension (neatness,cleanliness, beauty, beauty, valor, charm, charisma, and authority). Sociological dimensionsindicate socioeconomic class, role in the family / community, ideology, ancestry, levelof education, religion, ethnicity / race, and interaction between...

The creation of a play entitled “Tanah Ode Kampung Kami” have several stages, starting from determining the issue and the ideas, conducting research, implementing the method of collective writing text, and finally becomes a show. The research process is a way of organizing and understanding the main problem of a play, i.e. the land, so it would be able to be implemented as a drama script collectively in theatrical performances. Collective text aims to make actors and directors have the same perception of a predetermined theme. This study uses a qualitative research design with data collection methods in the form of observations and interviews. The conclusion of this study is that the collective text method used in the “Tanah Ode Kampung Kami” script is used to harmonize the ideas that were built together so that it becomes a complete text which is the result of collaborative thinking between the elements involved in the process of making the script.

Sekolah&Tinggi&Seni&Indonesia&(STSI)&Bandung& Jalan&Buahbatu&No.&212&Bandung& & & Abstrak! & Mainan& dan& permainan& lahir& dari& dari& hasil& interaksi& manusia& dengan& alam& dan& lingkungan& budayanya,sehingga& menghasilkan& budaya& bermain& yang& beragam.& Di& Indonesia& yang& memiliki& keragaman& suku& bangsa& memiliki& keragamam& permainan.& Pada& permainan& Sondah' Mandah& ternyata& memiliki& keragamman& bentuk& yang& berbeda,& tetapi& hampir& seluruh& negara& di& dunia& memiliki&permainan&tersebut&meskipun&dengan&nama&yang&berbeda&dan&memiliki&nilaiOnilai&dan& makna& yang& mengajarkan& ke& anakOanak& tentang& kehidupan& dunia.& Di& Indonesia& memiliki& Jenis& Sondah'mandah&yang&beragam&dan&memiliki&nilaiOnilai&yang&sama&dengan&bentuk&yang&beragam.& NilaiOnilai&dalam&permainan&Sondah'mandah&adalah&ciri&dari&kekuatan&dan&keragamaan&bangsa& Indonesia&dalam&merepresentasikan&kehidupannya.& & Kata!Kunci&:&budaya,&mainan&dan&permainan,&sondah'madah&

Mayoritas masyarakat di Kampung Cipicung, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi masih mengikuti kebiasaan masyarakat terdahulu yang diwariskan dari nenek moyangnya, yaitu bertani. Ada beberapa tahap ritual upacara pada saat sebelum proses penanaman padi hingga selesai panen, salah satunya yaitu pembacaan mantra pada saat ritual tertentu (ketika menanam padi). Mantra tersebut di kampung Cipicung dikenal dengan nama mantra Sri Pohaci. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur teks mantra Sri Pohaci pada Tradisi Sangar masyarakat Kampung Cipicung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan, dengan wawancara, observasi, dan pencatatan dilakukan dalam upaya mengalihbahasakan teks mantra dari lisan menjadi bentuk tulisan, strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian etnografi untuk mendapatkan deskripsi tentang jalannya tradisi Sangar ...

Pameran virtual adalah sebuah pagelaran karya yang dilakukan secara virtual melalui bantuan media online atau internet yang memudahkan masyarakat untuk menjangkau pameran tersebut dari mana saja tanpa perlu datang langsung ke tempat pameran tersebut Salah satunya menggunakan Artsteps. Arsteps sendiri merupakan web/aplikasi yang menyediakan layanan virtual bagi penggelut seni rupa untuk mengadakan pameran jarak jauh. Kelebihan dan Kekurangan Artsteps. Langkah - langkah membuat artsteps.

Dalam konteks perubahan sosial yang terjadi sebagai dampak dari Pandemi Covid 19 ini, terdapat fenomena menarik dalam perkembangan seni rupa. Bukan hanya pada ide/gagasan/konsep berkarya, namun juga pemilihan tema yang digunakan dalam berkarya.

Tema “Creative During The Pandemic” dalam Pameran Seni Rupa yang diselenggarakan oleh  siswa siswi Kelas IX SMP Negeri 30 Kota Bekasi sebagai upaya merespon kreativitas siswa siswi pada perubahan tatanan kehidupan yang sangat drastis baik dalam hal pola pikir, prilaku, tindakan dan cara kerja. Tak terkecuali didalamnya bidang seni rupa. Perubahan fenomena tersebut merespon kreativitas siswa siswi untuk mencoba menciptakan karya seni di saat pandemi dan memamerkannya dalam sebuah Pameran Seni Rupa.

Tema “Design and Art Exhbition” dalam Pameran Seni Rupa dan Desain yang diselenggarakan oleh  siswa - siswi Kelas XII SMK Negeri 9 Kota Bekasi Jurusan Desain Komunikasi Visual sebagai upaya merespon kreativitas siswa - siswi pada perubahan tatanan kehidupan yang sangat drastis baik dalam hal pola pikir, prilaku, tindakan dan cara kerja. Tak terkecuali didalamnya bidang seni rupa. Perubahan fenomena tersebut merespon kreativitas siswa siswi untuk mencoba menciptakan karya seni di era pasca pandemi dan memamerkannya dalam sebuah Pameran Seni Rupa.

Beluk is an art that originated from the habit of cultivators in ancient times who used a high and crooked voice to communicate and to be heard from a distance. This Beluk art will be the focus of elaboration in this paper. The method used to explain this art is descriptive qualitative, in which the author will explain how this art is performed in people's lives in Ciapus Village, Banjaran. The method used in this research is descriptive qualitative. Research data obtained from interviews and direct observations in the field. Beluk art is an art created by human culture for the need to communicate in ancient times. This art was born on the initiative of residents who need to communicate with each other when they are farming or farming.

Character and life philosophy of a community can be seen from its art and culture. Traditional performance art is one form of art and culture, and it identifies the character and life philosophy of the community. Unfortunately, in this globalization era there are many traditional performance arts that do not keep the original characteristic and life philosophy of its community anymore or fading away after getting influences from external cultures. Those changes really happen in the development of Indonesian traditional performance art, especially in West Java. West Java's uniqueness of its traditional performance art cannot be accommodated by the types of performance space that are derived from other country or other territory. Because of that, a specific interior stage criteria needed so the traditional performance art of West Java ca...

ABSTRAK "The Swimmers" adalah judul pameran karya scanography Angki Purbandono yang menceritakan tentang kisah hidup Angki selama di dalam penjara. Karya yang diciptakan bukan sekedar gambar, namun karya ini memiliki arti-arti yang terkandung di dalamnya. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana menemukan jenis tanda dan makna yang terkandung di dalam karya The Swimmers, yang bertujuan untuk mengkaji dan mengidentifikasikan jenis tanda dan makna yang fokus pada 5 karya foto saat di dalam penjara yaitu Elastic Attitude, Migration Series, Material Etnic, The Sandals United dan The Gun Stock. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukan adanya hubungan antara komponen tanda, seperti ikon, indeks, dan simbol yang mengandung makna-makna yang menceritakan perjalanan dan kisah hidup Angki selama di dalam penjara tentang sikap, sifat, kondisi, dan etika-etika di dalam penjara dengan keterbatasan ruang gerak.

Seni pertunjukan secara umum dianggap sebuah keahlian atau keterampilan yang memiliki nilai keindahan dan makna khusus yang dikomunikasikan dengan cara dipertontonkan pada penonton. Pertunjukkan seni dapat pula diartikan menjadi pertunjukan musik, tari, dan teater.

Drama merupakan sebuah salah satu dari karya sastra yang tertulis dengan membentuk suatu obrolan atau dialog yang dimainkan di dalam suatu pementasan atau pertunjukan yang dimaikan dihadapan orang banyak. Selain itu istilah drama ini kerap juga dikenal teater. Jadi definisi dari Teks drama ialah merupakan suatu naskah yang menceritakan tentang rangkaian alur cerita dari sebuah drama yang sudah dipersiapkan dengan berbentuk suatu percakapan dan juga diiringi dengan adanya gerakan yang dijadikan sebagai pedoman dalam menampilkan sebuah drama. Kata Kunci: pendekatan objektif drama 'persahabatan'

There is an interesting visual form in the art of wayang. Visuals that imply a certain message to the audience. Especially when the art is staged in a performance. At least displayed as decoration that implies a certain message. The visual can be enjoyed by viewers directly. Dhalang describes a play that contains a moral message to the public. So this art can be used as education to the public, both formal and non-formal. The characters presented adjust to the existing theme. Even a new model character was made to support a performance. Then the creation of wayang forms will continue throughout the history of wayang itself. This paper will discuss the model of creating a new wayang character as a means of conveying a message of mental strengthening of living to old age in leather craft, namely the paraga of Abu Ayyub Al Anshory in Wayang Kekayon Khalifah. This puppet is a new puppet model. This creation uses Artistic Research methods and Practice Based Research thinking schemes, focusing on contemporary artworks. The purpose of this creation is to develop practice-based knowledge. Next how to realize on cowhide. So that the message of mental strengthening lives to old age through existing decorations and ornaments using an aesthetic approach and leather craft. This leather craft design will produce artifacts in the form of wayang gunungan paraga Abu Ayyub Al-Anshory, which is part of the Wayang Kekayon Khalifah with ornaments and decorations as well as calligraphy of character names

Sebagai sebuah paradigma, pluralisme telah begitu baik diterima jika bukan dirayakan oleh masyarakat mutakhir. Bagaimana tidak? Ia menolak pemikiran yang hegemonik, mempromosikan kesejajaran, bersifat demokratis, serta terbuka dan akomodatif terhadap (hampir) segalanya. Dalam praktik seni kontemporer, pluralisme menjadi manifestasi dari kembalinya seni pada peradaban, menjadi tempat dimana ragam persoalan kemanusiaan bersama-sama dibicarakan secara bersamaan. Pluralisme dibayangkan membawa sikap toleran yang merangkul, netral yang tanpa prasangka, dan menghargai segala kepentingan. Dilandasinya seni kemudian menjadi sarana untuk mengadvokasikan kepentingan: politik identitas, perjuangan kelas, juga advokasi bagi yang ‘Liyan’.

Apa benar pluralisme itu demikian? Jika ia netral dan tidak pernah memihak, apa semua penilaian menjadi serba relatif? Bukankan premis ‘semua serba relatif’ menganulir dirinya sendiri dengan menjadi absolut? Pluralisme boleh jadi menerima dan menghargai segala perbedaan, namun melaluinya menyatakan ‘kebenaran’ kemudian menjadi beresiko, ia dapat menjadi kabur dan tanpa acuan. Bagaimana mungkin satu hal menjadi benar ketika negasinya tidak bisa menjadi salah? Semenjak di titik terjauhnya konteks apapun dapat dibangun untuk melegitimasi (secara relatif) sebuah versi kebenaran. Bukan berarti bahwa monisme kemudian perlu ditegakkan, bukan pula mengajukan dualisme antagonis sebagai jawaban, namun mendekati kenyataan dengan pluralisme pun sepertinya tidak sepenuhnya menjelaskan.

Sebuah pameran tentunya memiliki keterbatasan jangkauan pembahasan, dan persoalan yang sebelumnya diulas pun belum pula dapat tuntas dibicarakan. Influx: Extended berupaya untuk setidaknya dapat membuka tabir persoalan sehingga perbincangan lanjutan dapat mulai dilakukan. Dalam pameran ini, keberagaman patut diakui masih disikapi secara ‘diplomatis’ dengan menjadi deskriptif melakukan penjangkaran kontekstual pada landasan sosio-kultural-lingkungan dari tiap-tiap unit perkembangan. Setidaknya melalui deskripsi ini sebuah dinamika dapat terbaca, untuk kemudian didalami dan ditelusuri, jika bukan menggambarkan perkembangan seni rupa kontemporer kita selama kurang lebih tiga dekade terakhir.

Terdapat setidaknya 4 ragam gejala, atau sensibilitas estetik yang cukup mengemuka dari karya-karya yang dihadirkan: pertama adalah upaya ‘kembali ke estetika’ dalam ekspresi idiosinkratik paska fenomena seni pembebasan sosial di akhir dekade 1990an, kemudian representasi seni yang masih menjadi dominan pada dekade 2000an, kemudian eksplorasi seni media yang ditopang perkembangan teknologi di dekade yang sama, dan terakhir adalah gejala seni paska representasi yang termanifestasikan dalam bentuk abstrak kontemporer akhir-akhir ini.

Terlihat adanya satu siklus dimana relevansi estetika pada kebudayaan terus menjadi hal yang dibicarakan dan dipentingkan: sempat diutamakan dalam semangat penerimaan modernitas, ditampik mengabdi pada isu sosial dalam krisis politik, menelusup ke dalam individualitas seniman seraya membongkar persoalan kultural dan kontekstual di era pembebasan, hingga kembali direnungkan di tataran fundamental ketika representasi menjadi dominan. Ini menunjukkan bagaimana praktik seni rupa kontemporer, terlepas dari keberagaman yang terasa begitu nyata, sebetulnya tidak berjalan statis tenggelam dalam bentuk eksplorasi tak terbatas dengan mengikuti keberpihakan masing-masing seniman, melainkan terus berkait, berkelindan, dan berdialog dengan arus perkembangan zaman.

Proyek akhir bertujuan untuk 1) menghasilkan rancangan kostum, aksesori, rias karakter yang digunakan Rahwana pada pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka; 2) menciptakan tatanan kostum, aksesori, rias karakter yang akan digunakan Rahwana pada pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka; 3) menampilkan kostum, aksesori dan tata rias karakter Rahwana dalam pergelaran Maha Satya di Bumi Alengka. Konsep dan metode yang digunakan dengan model pengembangan 4D, yaitu 1) define (pendefinisian) proses mencari, mengumpulkan dan memahami refrensi terkait cerita Ramayana dan pergelaran teater tradisi, kemudian proses analisis terhadap aspek cerita Maha Satya di Bumi Alengka, karakter Rahwana, karakteristik Rahwana, sumber ide, dan pengembangan sumber ide; 2) design (perencanaan) berupa proses perencanaan kostum, aksesori, dan tata rias karakter Rahwana; 3) develop (pengembangan) berupa proses validasi terhadap desain kostum, aksesori, dan tata rias karakter, serta desain prototype Rahwana; 4) dessimin...

Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan konsep, tema, bentuk dan proses visualisasi lukisan dengan judul Kerusakan Alam Dalam Lukisan Surrealistic Metode yang digunakan dalam penciptaan lukisan yaitu metode eksplorasi, eksekusi, dan pendekatan pada karya surrealist. Metode eksplorasi meliputi eksplorasi tema dan eksplorasi bentuk. Adapun hasil dari pembahasan dalam Tugas Akhir Karya Seni ini adalah sebagai berikut: 1). Konsep penciptaan lukisan yaitu untuk memvisualkan peristiwa-peristiwa dan gejala terkait dengan kerusakan alam yang memberikan inspirasi kepada penulis untuk divisualkan dalam lukisan berupa figur-figur objek hewan sebagai objek utama dalam lukisan. Objek hewan digunakan sebagai simbol dalam lukisan yang dianggap mewakili gagasan penulis terkait gejala atau fenomena kerusakan alam. Objek-objek pada lukisan divisualkan menggunakan media cat minyak diatas kanvas dengan teknik opaque. Penggunaan warna dalam lukisan bertujuan untuk membuat objek dengan memperha...