Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2009, STRUKTUR PNEUMATIS
…
22 pages
1 file
STRUKTUR PNEUMATIS
Sejalan dengan perkembangan zaman, suatu seni arsitektur pun mengalami suatu perubahannya sendiri, mulai dari gaya pada kulit bangunan sampai pada strukturalnya. Dewasa ini banyak gaya yang mengekspos strukturalnya, mulai dari struktur lengkung, kabel sampai membrane atau yang biasa dikenal pneumatic structure. Dalam pembahasan ini kita akan membedah kasus tentang Pneumatic Structure. Pneumatic Structure merupakan salah satu sistem struktur yang termasuk dalam kelompok Soft Shell Structure yang memiliki ciri khas semua gaya yang terjadi pada membran-nya berupa gaya tarik. Pada Pneumatic, gaya tarik terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dalam struktur pneumatic dengan tekanan udara diluar struktur ini. Pneumatic Structure dibagi dalam dua kelompok besar yaitu Air Inslated Structure dan Air Supported Structure. Dari kedua kelompok ini masing-masing dikembangkan dari sisi; olah bentuk yangbermacam-macam, fungsinya dalam sebuah bangunan, bahkan kini telah dikembangkan secara vertikal. Pneumatic Structure pada mulanya hanya dikembangkan sebagai bidang penutup atap dan untuk bangunan berbentang lebar, sekarang mulai dipikirkan untuk memikul beban lantai pada bangunan bertingkat sedang (Medium Rise Building). Mencermati perkembangan pneumatic structure sebagai sistem struktur yang memiliki bentuk dan sistem kerja yang khas ini, sangatlah menatik. Walaupun pengembangannya tidak secepat sistem struktur lain yang lebih sederhana, namun sistem struktur ini ternyata menarik perhatian untuk dikembangkan karena kekhasannya prinsip kerjanya dan bentuknya yang inovatif. Tujuan utama makalah ini adalah memperkenalkan struktur pneumatik sebagai salah satu altematif struktur non konvensional yang dapat digunakan di Indonesia untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kecepatan membangun, kemudahan dalam transportasi dan harga yang bersaing, khususnya dal= kazanah struktur bentang lebar.
Peserta dapat : 1. menyebutkan minimal 10 keuntungan pemakaian pneumatik. 2. menyebutkan minimal 5 kerugian pemakaian pneumatik 1.1 Alasan Pemakaian Pneumatik Persaingan antara peralatan pneumatik dengan peralatan mekanik, hidrolik atau elektrik makin menjadi besar. Dalam penggunaannya sistem pneumatik diutamakan karena beberapa hal yaitu : a. paling banyak dipertimbangkan untuk beberapa mekanisasi, b. dapat bertahan lebih baik terhadap keadaan-keadaan tertentu Sering kali suatu proses tertentu dengan cara pneumatik, berjalan lebih rapi (efisien) dibandingkan dengan cara lainnya. Contoh : 1). Palu-palu bor dan keling pneumatik adalah jauh lebih baik dibandingkan dengan perkakas-perkakas elektrik serupa karena lebih ringan, lebih ada kepastian kerja dan lebih sederhana dalam pelayanan. 2). Pesawat-pesawat pneumatik telah mengambil suatu kedudukan monopoli yang penting pada : a). rem-rem udara bertekanan untuk mobil angkutan dan gerbong-gerbong kereta api, alat-alat angkat dan alat-alat angkut. b). pistol-pistol (alat cat semprot, mesin-mesin peniup kaca, berbagai jenis penyejukan udara, kepala-kepala asah kecepatan tinggi). Udara bertekanan memiliki banyak sekali keuntungan, tetapi dengan sendirinya juga terdapat segi-segi yang merugikan atau lebih baik pembatasan-pembatasan pada penggunaannya. Hal-hal yang menguntungkan dari pneumatik pada mekanisasi yang sesuai dengan tujuan sudah diakui oleh cabang-cabang industri yang lebih banyak lagi. Pneumatik mulai digunakan untuk pengendalian maupun penggerakan mesin-mesin dan alat-alat. 1.2 Keuntungan Pemakaian Pneumatik a. Merupakan media/fluida kerja yang mudah didapat dan mudah diangkut : 1). Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga. 2). Saluran-saluran balik tidak diperlukan karena udara bekas dapat dibuang bebas ke atmosfir, sistem elektrik dan hidrolik memerlukan saluran balik. 3). Udara bertekanan dapat diangkut dengan mudah melalui saluran-saluran dengan jarak yang besar, jadi pembuangan udara bertekanan dapat dipusatkan dan menggunakan saluran melingkar semua pemakai dalam satu perusahaan dapat dilayani udara bertekanan dengan tekanan tetap dan sama besarnya. Melalui saluran-saluran cabang dan pipa-pipa selang, energi udara bertekanan dapat disediakan dimana saja dalam perusahaan. b. Dapat disimpan dengan mudah :
Sistem pneumatik prinsip kerjanya tergantung pada kompresi udara. Piranti yang digunakan pada sistem ini berdasarkan hukum fisika dasar. Pengaturan pada sistem pneumatik dilakukan padengan mengatur tekanan udara dan arah aliran udara, yang diatur dengan valve. Sebagai contoh bahwa pneumatik normalnya dioperasikan pada tekanan kurang dari 220 psi. Prinsip ini akan berbeda dalam sistem hidraulik. Dalam hidraulik berdasarkan hukum pascal. Jadi intake pompa akan memindahkan/ menggerakkan minyak dalam sistem yang berasal dalam tangki atau resevoir. Jika pompa digerakkan,maka minyak akan terdorong oleh gaya dari tekanan yang terjadi maka diatur dengan menggunakan valve. Ada tiga cara yang digunakan untuk mengatur dalam sistem hidraulik, yaitu : mengatur terkanan minyak, mengatur rate aliran minyak dan mengatur arah aliran minyak.
UNTUK SMK DALAM SUB MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK KL X TEKNIK PEMESINAN
angel, 2019
PENDAHULUAN Pneumonia merupakan salah satu infeksi yang tersering pada neonatus dan salah satu penyebab terpenting kematian perinatal. Diperkirakan 3,9 juta dari 10,8 juta kematian setiap tahunnya terjadi pada 28 hari pertama kehidupan. 1 Pneumonia neonatal merupakan infeksi parenkim paru dengan terjadinya serangan dalam beberapa jam sejak kelahiran, yang dapat disamakan dengan kumpulan gejala-gejala sepsis. Infeksi dapat ditularkan melalui plasenta, aspirasi, atau diperoleh setelah kelahiran. 2 Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam etiologi. Organisme yang penyebab pneumoni bervariasi menurut kelompok umur. Neonatus sejak lahir sampai usia 3 minggu, kelompok bakteri pathogen yang umum didapatkan ialah B streptokokus dan bakteri gram negatif. Infeksi bakteri ini merupakan penularan yang bersumber dari ibu. Streptococcus pneumoniae paling sering didapatkan pada bayi berumur 3 minggu sampai 3 bulan. Pada umur 3 bulan sampai umur prasekolah, virus dan Streptococcus pneumoniae yang paling dominan menyebabkan pneumonia, sedangkan bakteri lain yang berpotensi termasuk Mycoplasma pneumoniae, Haemophilus influenzae tipe B dan non-typeable strain, Staphylococcus aureus, dan Moraxella catarrhalis. 3,4,5 Pneumonia pada neonatus memberi gejala gangguan pernapasan pada bayi baru lahir, seperti pernafasan yang bising atau sulit, Takipnea > 60x/menit, retraksi dada, batuk dan mendengus. Tanda awal dan gejala pneumonia mungkin tidak spesifik, seperti malas makan, letargi, iritabilitas, sianosis, ketidakstabilan temperatur, dan keseluruhan kesan bahwa bayi tidak baik. Pengujian hematologi, biokimia darah, dan kultur bakteri, pencitraan pencitraan dada radiografi dianggap komponen penting dalam membuat diagnosis pneumonia neonatal. Pencitraan diagnostik tidak hanya dilakukan pada penilaian awal kondisi neonatus dan untuk menegakkan diagnosis, tetapi juga untuk memantau perkembangan penyakit dan efek dari tindakan terapi intervensi. Radiografi thorax konvensional tetap menjadi diagnosis andalan pada neonatus dengan gejala distress pernapasan. Pada neonatus, radiografi thorax sebagian besar dilakukan dengan posisi supine dan dalam proyeksi anteroposterior. Pada pneumonia didapatkan Perbercakan dengan pola garis di perihilar yang dapat menyerupai Transient Tachypnea of the Newborn (TTN), Perbercakan pada pneumonia akibat S. Pneumonia group B dapat menyerupai Hyaline Membrane Disease (HMD) dengan penurunan volume paru. Bayi
Program-program yang ditulis dalam Python secara khas jauh lebih pendek dibandingkan dengan program-program C atau C++, karena beberapa pertimbangan:
MINTAKAT, 2019
ABSTRAK Penerapan struktur pneumatik berupa atap panggung struktur tiup dengan energi fotovoltaik ini merupakan hasil Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi. Fasilitas ini terbuat dari bahan kain Terpaulin berlapis PVC yang dapat dibangun, dibongkar serta dipindahkan ke lokasi lain secara mudah, aman, cepat dan ringan dengan sumber energi mandiri (sistem energi surya fotovoltaik). Tujuan penelitian adalah mengembangkan fasilitas atap panggung sebagai sarana pameran produk UKM yang memenuhi aspek estetika, kekuatan, kecepatan, efektifitas, kenyamanan dan hemat energi sehingga dapat mendorong pengembangan UKM ekonomi kreatif. Metode Penelitian menggunakan Metode Eksperimen dan Action Research, diawali dengan pengembangan rancang bangun, pembuatan dan pengujian atap panggung pneumatik tiup energi mandiri, meliputi: (1) uji kecepatan pembuatan, pengangkutan, perakitan, pemasangan, pembongkaran atap struktur pneumatik tiup dan modul energi surya, (2) uji kekuatan bahan Air Inflated (3) uji kenyamanan termal dibawah atap panggung tiup, (4) uji efektivitas penggunaan energi surya fotovoltaik untuk menggerakkan blower peniup atap panggung tiup. Pengujian bahan dilakukan di Lab Tekstil Universitas Islam Indonesia (UII), Lab Sains Universitas Merdeka Malang serta Uji Lapangan di Kota dan Kabupaten Malang, terbukti memberikan hasil yang handal dan memuaskan, meliputi: a) kecepatan instalasi pemasangan dan pembongkaran (atap panggung 6 menit, instalasi panel surya 15 menit), b) tekanan udara yang dibutuhkan hanya 0,9 psi untuk mendirikan atap panggung tiup, c) kekuatan tarik bahan tarpaulin PVC mencapai 55,619 kg/cm, d) 4 buah panel surya masing-masing berkapasitas 100 wp dengan penyimpan energi berupa sebuah baterei 100 AH 12 V dan inverter 1000 WH dalam kondisi cerah menghasilkan minimum 11,6 Amp, 18,8 V dapat mencukupi kebutuhan energi untuk menggerakkan blower peniup atap panggung tiup dan portable sound system, serta f) kenyamanan dibawah atap tiup suhu maksimum 35 derajad Celsius. Atap panggung tiup energi mandiri yang praktis dan cepat bangun ini diharapkan menjadi prototip fasilitas panggung untuk Pameran UKM dalam skala nasional.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Hermeneutika (Bultmann, Hirsch, Betti dan Paul Ricouer)