Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2012, Jurnal Matematika
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakan produk roti sisir pada perusahaan XYZ sudah terkendali atau tidak. Selanjutnya diselidiki faktor-faktor yang mempengaruhi variasi proses pada inspeksi ketebalan roti sisir dengan diagram sebab akibat. Penelitian ini menunjukan bahwa kerusakan roti sisir di perusahaan XYZ adalah pada ketebalan rotinya. Rata-rata ketebalan roti sisir proses belum terkendali, faktor-faktor yang mempengarhi mutu variable ketebalan roti sisir adalah manusia, bahan baku, mesin oven, dan mesin steamer.
Abstrak. PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi anti nyamuk bakar. Proses produksi anti nyamuk menggunakan peralatan-peralatan produksi berpotensi menimbulkan kebisingan. Tingkat kebisingan yang terjadi pada salah satu area produksi mencapai 94,08 dBA. Nilai ini sudah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) Kep-51/MEN/1999 dan SNI No. 16-7063-2004 sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mereduksi tingkat kebisingan di area produksi. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitatif. Metode pengumpulan data secara observasi dengan metode perhitungan tingkat kebisingan ekuivalen. Pengumpulan data dilakukan pada 15 titik pengukuran selama tiga hari. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebisingan yang diterima oleh tiap operator telah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) Kep-51/MEN/1999 dan SNI No. 16-7063-2004 yaitu sebesar 85 dBA/8 jam. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa hampir 96.67% dari keseluruhan titik pengukuran melebihi NAB. Dengan demikian, perlu dilakukan perbaikan untuk mereduksi paparan bising. Saran yang diberikan adalah pengendalian kebisingan dengan penggunaan earplug dan earmuff. Nilai Noise Reduction yang diperoleh mencapai 30 dBA untuk earplug dan 50 dBA untuk earmuff. Dengan demikian, semua operator berada dalam kondisi aman.
2016
Dhiba bakery is a company that produce various kinds of breads in large quantities. Today, they use an intuition method and experinence to decide how much bread they will produce. To optimize the amount of production, they need an application to manage marketing to produce bread for the next day. In the calculation process it used two methods, Exponential Smoothing and Mean Squared Error (MSE). Exponential smoothing is used to determine the amount of production for the next day. Meanwhile, Mean Squared Error (MSE) is used to calculate if there was an error. In this aplicatian, the database has four tables which consist of item data, production data, sales data, and forecasting data. Based on the forecast made in Application of Exponential Smoothing Method in Sales Forecasting to determine bread production quantity. It will get a production forecast value of an item on a particular day in according input from the user. Keywords— Forecasting, Production, Exponential Smoothing, Mean ...
WALUYO JATMIKO PROCEEDING
ABSTRAK Pengendalian kualitas dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan agar produk yang dihasilkan dapat memiliki kualitas yang baik dan perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. UD XYZ merupakan sebuah usaha produksi roti yang memiliki tiga jenis rasa yaitu coklat, kacang, kelapa. Dalam produksi roti di UD XYZ masih terdapat produk roti yang rusak maka dari itu perlu dilakukannya pengendalian kualitas untuk mengurangi kerusakan pada produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian kualitas produksi berdasarkan jenis rasa menggunakan Total Quality Control (TQC) di UD XYZ. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif produksi pada bulan April 2016 di UD XYZ. Penelitian ini menggunakan total quality control (TQC) dengan alat bantu pengendalian mutu yaitu checksheet, histogram, diagram pareto, peta kendali, dan diagram sebab akibat. Didapatkan hasil masih terdapat titik yang keluar dari batas kontrol. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan produk yaitu f...
2020
The purpose of this study is to analyze the determination of production volume to maximize profits.This research is a quantitative research. Data analysis techniques are Forecasting and LinearProgramming (Simplex Method). The result of analysis concluded that the production volume usingLinear Programming simplex method obtained in 2019 should produce as many as 405,792,000molten chocolate bread per year and by 2020 should produce as many as 4,107,480 molten chocolatebread per year for earning maximum profit. Meanwhile, the Forecasting result is to produce 4 typesof bread as many as 6,308,240 breads in 2019 and 6,365,560 breads in 2020. In terms of profitoptimization then calculation using Linear Programming is better however considering the marketingaspect where consumers require a variety of bread flavors then calculation using forecasting method ismore recommended. Keywords: Forecasting, Linear Programming, Optimization, Volume Production
Quality control (QC) is an absolute condition to maintain an industry or companies' existents in long term period. Unfortunately, there are a lot of small and medium scale industries still ignore the QC of their operation activities. In this case, studies had been done to analyze QC of bread production at PT. AC. The analysis of production QC problem at PT. AC Tangerang used Statistical Quality Control (SQC) method, using Cause-Effect Diagrams, Pareto Diagrams, and Control Chart Method. The result of analysis showed that the QC was done by the company only at critical control points of bread processing and selection of finishing product's quality which use five senses. In other word, they have not done preventive quality control yet, that is all the information did not use to find out the causal facts of failure product. The recommendation could be given to the company, they should have a QC team or if it is possible, a special unit that does QC, whereas at short term able to analyze and find out the solution of uncontrolled production process, such as QC concept using Deming Plan-Do-Check-Action (PDCA) cycle continuously. That step is followed by making new form and used SQC method to do the analysis of product's quality data. In long term, this unit can bring company to get ISO. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT. AC bergerak dalam bidang usaha industri dan perdagangan roti tawar, roti manis dan bagelen dengan orientasi pemasaran lokal (100%). Usahanya dimulai dari usaha pembuatan roti (home industry) dan dijual khusus melalui outlet milik sendiri yang menyatu dengan rumah tinggal pemilik hingga tahun 1989. Selanjutnya, usaha diperluas dengan menyewa tempat untuk pabrik dan pemasaran tidak melalui outlet, tetapi langsung kepada konsumen dengan menggunakan jasa pedagang keliling (gerobak dan sepeda) dan ke toko-toko. Perusahaan memproduksi berbagai jenis roti manis, roti tawar dan bagelen dengan berbagai rasa, mutu dan merk dagang. Mutu produk dibedakan berdasarkan komposisi resep (ingredients) dengan harga jual yang berbeda-beda dan masing-masing produk mempunyai pangsa pasar yang berbeda. Menurut Juran (1979), mutu merupakan kecocokan untuk digunakan, produk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan serta memberi jaminan kepercayaan pada konsumen. Selain itu, Fiegenbaum (1991) menyatakan bahwa mutu produk yang dihasilkan harus memenuhi harapan pelanggan. 2. Permasalahan Di balik daya tahan yang dimiliki, banyak kendala yang dihadapi IKM, khususnya dalam menghadapi era globalisasi. Salah satunya adalah masalah mutu produk yang dihasilkan, terutama oleh IKM produk pangan. Dalam hal ini, banyak pihak manajemen IKM produk pangan belum menyadari pentingnya penerapan QC dalam proses produksinya, sementara instrumen legislasi/peraturan dunia, bahkan dalam negeri semakin ketat mensyaratkan mutu produk berorientasi pada kepuasan dan keamanan pelanggan. Sebagai ilustrasi UU No. 8 tahun 1999 (Ariani, 1999) yang mewajibkan pelaku usaha untuk : a. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku. b. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu, serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan. c. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan. d. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. 1 Alumni PS MPI, SPs IPB 2 Staf Pengajar PS MPI, SPs IPB
Jurnal Industri Samudra, 2022
Ramadhani adalah suatu usaha yang bergerak dibidang industri pangan yang didirikan pada tahun 1993 oleh Bapak Sunardi. Permasalahan pada UD. Ramadhani yaitu banyaknya produk roti yang mengalami kerusakan pada setiap kali produksi seperti adonan isi keluar, hangus dan roti tidak mengembang, oleh karena itu, diperlukan perbaikan kualitas produk agar produk yang rusak dapat diminimalkan sehingga dapat memaksimalkan keuntungan. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi perbaikan kualitas produk roti pada UD. Ramadhani dengan metode Six Sigma, mengetahui faktor yang menyebabkan cacat produk dan memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh UD. Ramadhani dalam mengurangi jumlah kecacatan produk roti untuk memaksimalkan keuntungan. Penelitian ini menggunakan metode Six Sigma. Hasil dan pembahasan pada penelitian adalah kerusakan produk roti tidak berada dalam batas kendali, nilai DPMO diperoleh rata-rata 18.617, nilai sigma rata-rata 3,5976, penyebab kerusakan produk roti berasal dari faktor manusia, mesin, metode, material dan lingkungan. Usulan perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan produk roti yaitu melakukan perawatan mesin dan peralatan secara berkala, pengawasan terhadap bahan baku dan kinerja karyawan bagian produksi, pelatihan kepada setiap karyawan, penambahan Standar Operasional Prosedur (SOP), melakukan pengukuran tingkat cacat produksi secara periodik, menambah fasilitas di ruang produksi. Kesimpulan dalam penelitian adalah berdasarkan implementasi perbaikan kualitas produk bahwa UD. Ramadhani cukup memberikan manfaat dalam upaya mengurangi kerusakan produk akan tetapi masih belum maksimal, sehingga UD. Ramadhani perlu meningkatkan kapabilitas Sigma dengan cara melakukan perbaikan terhadap faktor penyebab kerusakan produk roti yang berasal dari manusia, mesin, material, metode dan lingkungan. Kata kunci: Perbaikan Kualitas, Six Sigma 1 PENDAHULUAN UD. Ramadhani merupakan suatu usaha yang bergerak dibidang industri pangan. UD Ramadhani didirikan oleh Bapak Sunardi pada tahun 1993 berada di Desa Durian, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. Usaha tersebut memproduksi roti dengan varian isi yang berbeda seperti kelapa, srikaya, susu dan coklat. UD. Ramadhani merupakan salah satu industri pangan yang dihadapkan dengan permasalahan banyaknya produk cacat yang dihasilkan setiap kali produksi, jenis cacat produk yang sering terjadi seperti adonan isi roti yang keluar, roti yang hangus, dan roti yang tidak mengembang. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi perbaikan kualitas produk roti pada UD. Ramadhani, Kualitas merupakan keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu produk yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen, dengan metode Six Sigma, mengetahui faktor yang menyebabkan cacat produk dan memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh UD. Ramadhani dalam mengurangi jumlah kecacatan produk roti untuk memaksimalkan keuntungan. Penelitian ini menggunakan metode Six Sigma. 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Produk Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk, perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah "Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan" Saat ini semua produsen memahami begitu pentingnya
Journal of Industrial Engineering and Operation Management
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan suatu kegiatan usaha yang dimiliki oleh perseorangan maupun kelompok yang memenuhi kriteria usaha. Salah satunya adalah usaha dalam bidang makanan yang banyak sekali penggemarnya dikalangan masyarakat. UMKM Sari Rasa merupakan suatu UMKM yang berproduksi berbagai macam jenis roti yang berada di desa Cilamaya, Karawang, terdapat 6 jenis roti yang diproduksi oleh UMKM ini yaitu donat, pizza mini, roti isi, risoles, pudding roti, dan kue sus. Dalam hal ini, permasalahan yang dialami pada UMKM ini adalah kurang mengoptimalkan pembagian penugasan kerja produksi roti kepada pekerja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memudahkan pemilik UMKM dalam membagi penugasan kerja dalam memproduksi roti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Hungarian. Dalam penelitian ini data yang telah diperoleh akan dihitung kembali dengan menggunakan software QM for windows untuk mengetahui apakah hasil perhitungan manual sama dengan hasil perhitung...
Alfamart dan Indomart sebagai dua perusahaan ritel raksasa yang memiliki karakteristik yang sama menyebabkan adanya persaingan yang ketat antara dua brand tersebut untuk menguasai pasar bisnis. Miningkatnya persaingan menuntut perusahan untuk memperhatikan kebutuhan konsumen. Social media twitter menjadi salah satu adah konsumen untuk mengemukaan tanggapan-tanggapanya terkait hal yang berhubungan dengan kedua usaha tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian analisis sentiment pasar terhadap perusahaan ritel raksasa indomart dan alfamart. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan dari 1000 tweet menganai alfamart dan indomart, alfamart lebih unggul dibandingkan Indomart. Dilihat dari word cloud alfamart dan indomart, kata yang paling sering muncul dalam tweet konsumen adalah Indomaret dan alfamart.
Jurnal Administrasi Pembangunan, 2013
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI
The purpose of this study were to determine the factors of damage, to analysis of damage is still within control limits and to establish efforts to repair damaged bread products at PT. Ital Fran's Multindo Food Industries. Data analysis used the six-sigma method, with the stages of Define, Measure, Analyze, Improve (DMAI). The results of this study are the factors that cause product damage come from human factors, production machines, work methods and materials / raw materials. Damage to white bread products at PT. Ital Fran's Multindo Food Industries is in control limits or has good process capabilities. The average Defects Per Million Opportunities (DPMO) value was 3107.3874 and the average sigma value was 4.24, including sigma level 6. Proposed improvements that can be done to overcome damage to plain bread products, namely making Standard Operating Procedures for laying bread from the pan to the conveyor, monitoring and checking employee performance, making Standard Oper...
Jurnal Ilmiah Inovasi
ABSTRAK Unit Pelaksana Teknis Aneka Pangan Roti "SIP" selanjutnya disingkat SIP adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pangan, dalam proses pemasaran Roti "SIP" mengalami perkembangan dan penurunan omset penjualan roti.Unit Usaha Aneka Pangan Roti "SIP"ini memiliki aktivitas supply chain yang digunakan dalam mengatur aliran barang mulai dari toko bahan-bahan roti sebagai supplier sampai kepada konsumen akhirnya. Dengan adanya penerapan konsep supply chain management diharapkan aktivitas supply chain perusahaan dapat berjalan dengan baik mulai dari produksi hingga sampai pada penjualan. Namun, pada kenyataannya ada saja permasalahan yang terjadi dalam aktivitas supply chain. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode SCOR, Model Supply Chain Operations Reference (SCOR) adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur performansi supply chain. Model SCOR membagi prosesnya menjadi 5 proses inti yaitu Plan (perencanaan), Sourc...
2020
Abstract. Sari Good Bakery is a company engaged in the bakery industry. Bread produced by Sari Good Bakery has 2 types, namely white bread and sweet bread with variants or items of white bread, sweet bread and cadet bread. In this study, Sari Good Bakery became the object of conducting research. The purpose of this research is to maximize the profits from the amount of the production mix and the constraints the company has regarding the limitations of raw materials. In maximizing these benefits using linear programming by using the simplex method in the analysis. The results of this research found that in one day the production of Sari Good Bakery can produce 294 units of white bread, 121 units of sweet bread, 271 units of cadet bread with a total daily profit of Rp. 2.421.000. after being analyzed using the simplex method there was an increase in the number of product mixes from white bread to 462 units, 121 units of sweet bread and 271 units of cadet bread with a total profit of R...
JURNAL ILMIAH MAHASISWA AGROINFO GALUH, 2019
Cheesestick terong menjadi suatu inovasi dalam pengolahan agroindustri untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di desa Genteng kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Karena adanya rantai dalam produksi menimbulkan adanya ketergantungan dan kurangnya keterlibatan dalam aktivitas rantai tersebut, hal tersebut berdampak terhadap ketidakpastian pendapatan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rantai nilai pengolahan terong dari petani ke IAAS, mengetahui laba dari masing-masing pelaku berdasarkan keterlibatan dan ketergantungan antar pelaku dalam rantai nilai, mengetahui besarnya keuntungan pengolahan terong tersebut dan kontribusinya terhadap pendapatan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Mentari dan memberikan strategi penguatan produksi cheesestick terong di desa Genteng. Analisis data terdiri dari analisis rantai nilai, analisis nilai tambah, analisis usaha, dan analis kontribusi pendapatan. Hasil penelitian terdapat tiga aktor pelaku dalam rantai nilai che...
2019
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu produk tahu yang ada di masyarakat dan untuk mengetahui adanya penggunaan formalin pada tahu sebagai pengawet. Sampel diambil dari beberapa produsen tahu yang ada di kota Padang. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling dengan mempertimbangkan bahwa produsen tahu tersebut adalah produsen yang telah terdata di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kota Padang. Pengambilan sampel diwakili oleh enam produsen tahu. Masing-masing sampel akan dilakukan analisa di laboratorium, analisis sampel dilakukan secara duplo. Berdasarkan hasil penelitian,didapatkan rata-rata mutu produk tahu yang ada di Kota Padang sudah sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan pada SNI 01-3142-1992. Nilai kadar air tahu 81,33%, kadar protein 5,07%, kadar abu 0,77%, total padatan 12,83%.
2nd Mercu Buana Conference on Industrial Engineering , 2020
Abstrak Dalam dunia industri kualitas produk adalah salah satu faktor yang paling penting untuk produk yang dihasilkan. Contoh nya pada PT.XYZ yang merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu. Sepatu merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus di penuhi manusia. Karena manusia beraktivitas pasti menggunakan sepatu untuk melindungi kaki dari kegiatan aktivitas yang dilakukan. Manfaat dari sepatu tidak hanya untuk melindungi kaki tetapi bisa membuat seseorang lebih percaya diri karena sepatu yang digunakan berkualitas tinggi dan desain sepatu yang dapat mempercantik penampilan. Salah satu model sepatu yang di produksi oleh PT.XYZ ialah Classic Cortez. Model sepatu tersebut di buat dari material kulit hewan yaitu sapi. Material kulit tersebut akan di buat menjadi komponen sepatu yang disebut quarter. Akan tetapi, banyak timbul permasalahan yang terjadi oleh komponen quarter tersebut, seperti terjadinya cacat pada komponen quarter. Maka, tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab khusus cacat pada komponen quarter yang melewati upper control limit (UCL) dan lower control limit (LCL), mengidentifikasi proporsi cacat yang banyak terjadi, mengidentifikasi penyebab utama masalah pada komponen quarter dan mengidentifikasi apa yang menjadi risiko kegagalan dalam proses pembuatan sepatu model Classic Cortez. Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode peta kendali atribut Np, diagram pareto, diagram fishbone dan failure mode and effect analysis (FMEA). Hasil yang diperoleh pada peta kendali Np terdapat cacat pada komponen quarter yang melewati upper control limit (UCL) dan lower control limit (LCL) yang disebabkan karena faktor 5M+1E. Kemudian pada diagram pareto didapatkan jenis cacat tertinggi ialah Cacat Kulit dengan jumlah 116 unit dan persentase kecacatan sebesar 42%. Kemudian penyebab utama Cacat Kulit dibuat fishbone diagram 4M dimana setelah di analisa akar permasalahan terjadi pada bone material. Serta potential failure mode yang terpilih dari lima jenis cacat ialah Cacat Kulit, Keriput dan Robek serta rekomendasi aksi yang diberikan kepada PT.XYZ ialah audit vendor dan schedule maintenance. Kata Kunci : peta atribut np, diagram pareto, diagram fishbone, failure mode and effect analysis Abstract In the industrial world product quality is one of the most important factors for the product produced. For example, PT. XYZ, which is a manufacturing company that manufactures shoes. Shoes are one of the primary needs that must be fulfilled by humans. Because human activities must use shoes to protect the feet from the activities carried out. The benefits of shoes are not only to protect the feet but can make a person more confident because the shoes used are high quality and shoe designs that can enhance your appearance. One model of shoes produced by PT. XYZ is Classic Cortez. The shoe model is made from animal skin material, cow. The leather material will be made into a shoe component called the quarter. However, many problems arise by the quarter component, such as the defects in the quarter component. Thus, the purpose of this study is to identify the specific causes of defects in the quarter component that pass through the upper control limit (UCL) and lower control limit (LCL), identify the proportion of defects that occur, identify the main causes of problems in the quarter component and identify what are the risks failure in the
MATRIK, 2021
Cahaya Nikmah Bakery merupakan salah satu produsen roti di Samarinda. Dalam kegiatan produksinya CN Bakery tidak terlepas dari kendala atau risiko yang terjadi. Dalam menanggulangi hal tersebut maka diperlukan manajemen risiko untuk membantu mengidentifikasi dan mengelola risiko. Metode yang digunakan merupakan kombinasi antara metode Analytic Network Process (ANP) dan Weighted Failure Mode and Effect Analysis (WFMEA). Berdasarkan hasil identifikasi risiko, didapatkan 20 kejadian risiko yang berasal dari 5 faktor risiko yaitu 5 risiko dari penyediaan bahan baku, 6 risiko dari produksi, 3 risiko dari pengemasan, 3 risiko dari pengiriman, dan 3 risiko dari pengembalian. Berdasarkan pengolahan data menggunakan ANP, didapatkan bobot yaitu faktor penyediaan bahan baku sebesar 0,26817, faktor pengiriman sebesar 0,26665, faktor produksi sebesar 0,21705, faktor pengemasan 0,20023 dan faktor pengembalian sebesar 0,0479. Kemudian, berdasarkan pengolahan data menggunakan WFMEA didapatkan nilai...
2021
Roti Gembong Kota Raja is a company engaged in the culinary field with a contemporary concept. Roti Gembong Kota Raja has the term "gembong" because of its puffed texture. The raw materials for producing this bread are wheat flour, sugar, salt, yeast, eggs, milk, butter, water, and others. This study aims to select the appropriate raw material suppliers for producing the bread. Assessment of supplier performance is for wheat flour and sugar. The wheat flour suppliers are suppliers "A", "B", and "C", while the suppliers for the sugar are suppliers "X", "Y", and. "Z". Data were collected through interviews and questionnaires distributed to the HRD of Roti Gembong Kota Raja. The obtained data were processed using the Analytic Network Process (ANP) method and Rating Scale methods. The ANP method can be used in decision making to calculate the weight of the criteria and sub-criteria of suppliers, while the Rating Scale...
Abstrak PT XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi genteng keramik berglazur,. PT XYZ mempunyai standard kualitas satu (Kw I) yang telah ditetapkan oleh pihak management , tetapi dalam realisasinya masih terdapat cacat yang cukup tinggi selama proses produksinya sehingga tidak mencapai target kualitas yang ditetapkan. PT XYZ mempunyai target yang ketat dalam pencapaian kualitas satu (Kw I) yaitu sebesar 82%. Namun pada realisasi pencapaian kwalitas satu (Kw I) pada periode Januari sampai Mei 2016 hanya mencapai 75,2% dari total produksi yang dihasilkan yang berarti masih terdapat cacat hasil produksi sebesar 24,8% dari total produksi. Perusahaan memerlukan pengendalian kualitas pada proses produksinya yang berguna untuk mengurangi atau menekan persentase cacat yang terjadi selama proses produksi. Untuk mencapai target kualitas yang telah ditetapkan oleh managemen, kegiatan pengendalian kualitas tersebut dilakukan dengan menggunakan metode dasar pengendalian kualitas (QC 7 Tools) dan siklus Plan-Do-Check – Action (PDCA). Selama periode Juni sampai September 2016 kualitas satu (Kw I) hasil produksi mengalami peningkatan yang sebelumnya 75,2% menjadi 83,65% dan problem cacat pada hasil produksi mengalami penurunan yang sebelumnya sebesar 24,8 % menjadi 14,9 % setelah dilakukan perbaikan. Abstract XYZ is a company that manufactures ceramic glazed tiles. XYZ has a standard of quality one (Kw I) that has been set by the management, but still there are defects in the realization of a high enough during the production process so it does not reach the quality targets set. XYZ has strict targets in achieving quality one (Kw I) that is equal to 82%. But the realization of the achievement of quality one (Kw I) in the period January to May 2016 reached only 75.2% of the total production, which means there are still defects production by 24.8% of the total production. Companies require quality control in production processes that are useful to reduce or suppress the percentage of defects that occur during the production process. To achieve the quality targets set by management, quality control activities are performed using basic methods of quality control (QC 7 Tools) and the Plan-Do-Check-Action (PDCA). During the period June to September 2016 the quality one of production (Kw I) increased the previous 75.2% to 83,65% and the problem of defects in production output decreased by 24.8% before to 14,9% after repair
Journal Industrial Servicess, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja perusahaan sambal tabur siap makan, data yang diambil sebagai sampel adalah sebuah perusahaan terbesar yang menguasai pangsa pasarnya. Metode yang digunakan dalam melakukan pengukuran kinerja yaitu Balanced scorecard. Dalam Balanced scorecard terdapat empat jenis perspective yaitu: Finansial perspective, customer perspective, internal process perspective, and learning & growth perspective. Hasil pengujian atau skor yang didapatkan sebagai berikut:1). Perspektif keuangan tahun 2019 sebesar 12 lebih besar dibandingkan tahun 2018 sebesar 11 2). Perspektif pelanggan skor tahun 2018 dan 2019 sama yaitu sebesar 7 mengalami kenaikan pada customer complaint. Dimana pada semester 2 tahun 2018 terdapat 18 isu complaint dan mengalami kenaikan pada tahun 2019 menjadi 57 isu. 3.Perspektif bisnis internal juga memiliki skor yang sama yaitu 9 tetapi breakdown mesin lebih tinggi pada tahun 2019. 4.Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran tahun 2018 sebesar 8 dan tahun 2019 sebesar 6, mengalami penurunan pada tahun 2019 untuk point GKM dan Kompetensi. Beberapa perspektif mengalami penurunan score dibandingkan tahun sebelumnya, perspektif pelanggan untuk komplain customer realisasinya lebih tinggi dari target, pencegahan defect internal dan klaim customer adalah dengan pemeriksaan produk dengan frekuensi pemeriksaan lebih ketat pada poin-poin critical.
Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Industri, 2014
Penelitian ini menganalisa mengenai ketidaksesuaian kondisi di Perusahaan X terhadap persyaratan dari pedoman Cara Pengolahan Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) dikeluarkan oleh BPOM pada tahun 2012 yang berisi 14 aspek yang terdiri dalam beberapa elemen aspek. Berdasarkan analisa di Perusahaan X dan berdasarkan hasil identifikasi yang masuk da lam kategori minor, mayor, serius, dan kritikal terdapat 11 aspek. Berdasarkan hasil analisa ditemukan 3 sub aspek dari 2 aspek yang masuk dalam kategori serius dan 9 sub aspek dari 5 aspek yang masuk dalam kategori kritikal. Terhadap kategori serius dan kritikal dengan didapatkan permasalahan-permasalahan utama yaitu permasalahan toilet, permasalahan karyawan yang sakit, permasalahan wastafel (tempat cuci tangan), permasalahan tempat sampah, permasalahan peralatan, dan permasalahan kebiasaan karyawan. Semua permasalahan tersebut dicari penyebabnya dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA). Usulan perbaikan yang diberikan terhadap masing-masing permasalahan tersebut diantaranya adalah perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP), pelatihan, pembuatan Peraturan Rutin Karyawan Produksi dan Standard Operating Procedure Kebersihan di Area Produksi, penghapusan karat rak roti tawar matang dan pelapisan permukaan rak dengan cat. Setelah dilakukan upaya-upaya perbaikan yang memperhatikan faktor keamanan pangan, kontaminasi pada produk olahan roti dapat diminimalkan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.