Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2016
…
20 pages
1 file
Terdapat tiga teori yang dipercaya dapat menjelaskan bagaimana kronologi masuknya Islam ke Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan teori tersebut, berikut dipaparkan pembahasannnya.
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora
Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang pemikiran KH Ahmad Dahlan dan KH Hasiym Asyari dalam pembaharuan sejarah Islam Moderen di Indonesia. Pembaharuan berawal dari bidang ekonomi, keagamaan, sosial, dakwa dan pendidikan, serta prinsip dasar dan tuntunan pembaharuan sosial keagamaan Muhammadiyah dan NU. Metode yang digunakan adalah library resarch dianalisis dengan pendekatan reflektif thinking dengan memadukan pendekatan deduktif dan induktif. Hasil pembahasan menunjukan bahwa Konsep pembaharuan yang dikembangkan oleh Muhammadiyah yaitu bersifat modern-theosentris dan NU bersifat Tradisionalis yaitu mempertahankan nilai-nilai tradisional Islam yang selama ini di ikuti yang sudah mulai tergerus dengan adanya pemikiran-pemikiran modern dan sebagai wadah perjuangan untuk menentang segala bentuk penjajahan dan merebut kemerdekaan negara Republik Indonesia dari penjajah Belanda.
Islam merupakan salah satu agama besar di dunia saat ini. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad. Agama ini lahir salah satunya sebagai reaksi atas rendahnya moral manusia pada saat itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan kebodohan (jahiliah). Mereka sudah tidak lagi mengindahkan ajaran-ajaran nabi-nabi sebelumnya. Hal itu menyebabkan manusia berada pada titik terendah. Penyembahan berhala, pembunuhan, perzinahan, dan tindakan rendah lainnya merajalela. Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di Mekkah. Karena penyebaran agama baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya, Muhammad kemudian pindah (hijrah) ke Madinah pada tahun 622. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia. Muhammad mendirikan wilayah kekuasaannya di Madinah. Pemerintahannya didasarkan pada pemerintahan Islam. Muhammad kemudian berusaha menyebarluaskan Islam dengan memperluas wilayahnya. Setelah Muhammad wafat pada tahun 632, proses menyebarluaskan Islam dilanjutkan oleh para kalifah yang ditunjuk Muhammad. Sampai tahun 750, wilayah Islam telah meliputi Jazirah Arab, Palestina, Afrika Utara, Irak, Suriah, Persia, Mesir, Sisilia, Spanyol, Asia Kecil, Rusia, Afganistan, dan daerah-daerah di Asia Tengah. Pada masa ini yang memerintah ialah Bani Umayyah dengan ibu kota Damaskus. Pada tahun 750, Bani Umayyah dikalahkan oleh Bani Abbasiyah yang kemudian memerintah sampai tahun 1258 dengan ibu kota di Baghdad. Pada masa ini, tidak banyak dilakukan perluasan wilayah kekuasaan. Konsentrasi lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban Islam. Baghdad menjadi pusat perdagangan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Setelah pemerintahan Bani Abbasiyah, kekuasaan Islam terpecah. Perpecahan ini mengakibatkan banyak wilayah yang memisahkan diri. Akibatnya, penyebaran Islam dilakukan secara perorangan. Agama ini dapat berkembang dengan cepat karena Islam mengatur hubungan manusia dan TUHAN. Islam disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap orang untuk memeluknya.
lainnya. Dalam pendidikan zaman dahulu para santri diwajibkan tinggal di asrama pondok3[3], hal inilah yang menyebabkan adanya jalinan kasih sayang yang kuat diantara para murid dan pendidik.
Saat islam untuk pertama kalinya datang ke Indonesia, pada waktu itu berbagai kepercayaan dan agama seperti Budha, Hindu, dinamisme dan anisme sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia. Bahkan disebagai besar wilayah Indonesia sudah berdiri kerajaan-kerajaan yang menganut agama Budha dan Hindu. Contohnya, kerajaan Sriwijaya di Sumatera, kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, Kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat dan masih banyak kerajaan yang lainnya. Akan tetapi, Islam datang ke wilayah-wilayah itu bisa diterima dengan baik, sebab Islam datang dengan cara yang baik pula, mereka pembawa ajaran Islam datang dengan prinsipi-prinsip persamaan antar manusia, perdamaian, ketentraman, serta menghilangkan kasta dan perbudakan yang sebelumnya sering terjadi di wilayah itu. Sehingga, tidak ada paksaan dari masyarakat di sana saat diajak untuk mengucapkan dua kalimah syahadat, mereka melakukannya dengan senang hati.
Artikel ini berusaha untuk membuat peta bagi sejarah Islam di Indonesia dalam bingkai negara baru "Indonesia"
Historiografi historical explanation) merupakan langkah terakhir dalam metodologi penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berawal dari pertanyaan, bagaimana para sejarawan merekonstruksi sejarah melalui bukti dan sumber sejarah sehingga menjadi tulisan sejarah, dari situlah historiografi melakukan tugasnya. Dalam paper ini saya akan membahas sedikit tentang kajian historiografi terhadap beberapa sejarawan (sejarawan Indonesia maupun serawan asing) dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa saja ruang lingkup kajian sejarah Islam Indonesia sejak abad ke-14 sampai abad ke-19 yang menjadi perhatian para sejarawan? 2. Sumber-sumber apa saja yang digunakan oleh para sejarawan untuk merekonstruksi sejarah Islam Indonesia mulai abad ke-14 sampai abad ke-19 ? 3. Apa teori-teori yang digunakan dan/atau teori-teori yang dihasilkan oleh para sejarawan tersebut? B. Ruang Lingkup Kajian Sejarah Islam Indonesia Sejak abad XIV sampai abad XIX Secara umum ruang lingkup kajian sejarah Islam Indonesia sejak abad XIV sampai abad XIX yang menjadi perhatian para sejarawan antara lain political history, social history dan intelectual history. Beberapa sejarawan yang menulis sejarah politik adalah M. C. Ricklefs dan A.C Milner. Penulisan sejarah sosial muncul sebagai gejala baru sejak sebelum perang dunia II. Di Perancis aliran penulisan sejarah annales yang dipelopori oleh Lucien Febvre dan Marc Bloch menjadi modal bagi generasi baru penulis sejarah sosial 1 [1], di antaranya Denys Lombard dan Anthony Reid. Sedangkan intelectual history ditulis oleh Azyumardi Azra yang di dalam bukunya ia berhasil merumuskan jaringan intelektual muslim antara ulama Timur tengah dengan Nusantara. Merle Calvin Ricklefs, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya Sejarah Indonesia Modern lebih cenderung meng-cover buku sejarahnya kepada political history. Dalam buku ini Ricklefs merekronstruksi sejarah Indonesia sejak awal kedatangan Islam, masa kerajaan-kerajaan 1[1]Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1994), 33. Islam termasuk transisi dari kerajaan hindu Jawa (Majapahit) ke kerajaan Islam (Demak), masa kolonial Belanda, kebangkitan nasional, masa pendudukan Jepang sampai Indonesia merdeka, masa orde lama, orde baru dan reformasi. A. C. Milner yang juga menulis tentang sejarah politik, membahas tentang martabat raja Melayu yang tidak berubah setelah kedatangan Islam yaitu sangat tingginya posisi raja sehingga semua hal berada di tangan raja. Kedatangan Islam dan penyebaran Islam di Nusantara tidak banyak mengubah esensi etintas politik dalam kerajaan. 2 [2] Raja pada masa pra Islam rupanya telah menjadi fokus kehidupan politik dan spiritual yang digambarkan sebagai seorang bodhisatwa, yaitu budhis yang sukarela meninggalkan nirwana untuk tinggal menetap di dunia dan membantu pembebasan spiritual umat manusia. 3 [3] Dalam hal nilai penting kerohaniannya penguasa-penguasa di Nusantara ini memiliki banyak kesamaan, sebagaimana di Pasai raja disebut sebagai "dewa Apollo", di Minangkabau raja disebut emanasi Tuhan dan di Jawa raja disebut sebagai "wisnu". 4 [4] Dalam masalah hukum, kedatangan Islam juga tidak banyak merubah sistem hukum kerajaan. Raja-raja nusantara lebih cenderung memakai hukum adat daripada hukum Islam. Menurut Milner, dua hal yang menarik minat raja-raja Melayu terhadap Islam tentang kepemimpinan adalah yaitu tradisi Kerajaan Persia (suatu tradisi yang telah diasimilasikan ke dalam Islam abad pertengahan) dalam hal pemakaian gelar-gelar untuk legitimasi dan pandangan mistik tentang insan kamil atau manusia sempurna. 5 [5] Sejarawan Perancis abad 20, Denys Lombard, dalam disertasinya Le Carrefour Javanais yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia dengan judul "Nusa Jawa Silang Budaya" melakukan pendekatan yang berbeda dengan sejarah konvensional dalam merekonstruksi sejarah Indonesia khususnya Jawa bahwa di luar aspek politik, banyak perkembangan sosio-kultural yang dapat 2[2]Azyumardi Azra, Renaisans Islam Asia Tenggara: Sejarah Wacana dan Kekuasaani (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), 78. 3[3] A.
Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2018
Buku ini adalah seri yang dikumpulkan dari beberapa makalah yang bertemakan historiografi dan sejarah Islam. Tiga makalah pertama berisi uraian tentang historiografi sebagai pengantar baik historiografi di dunia Islam maupun problem historiografi di Indonesia, kemudian pembahasan tentang sejarah Islam Indonesia dalam beberapa topik berbeda. Pembahasan mengenai historiografi di beberapa tulisan awal diharapkan bisa menjadi pengantar untuk bacaan-bacaan selanjutnya sehingga ada kesinambungan atau ada kerangka yang bisa mempermudah pembacaan, secara langsung atau tidak langsung.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
H. Ahmad Salim, 1962
Nusa Chandra, 2012
BUKU SEJARAH KELAS X SEMESTER 2, 2022
Buku Teks Sejarah Kelas 10 Sejarah Indonesia Masa Persebaran Islam Sampai Zaman VOC, 2022
Madani Jurnal Ilmiah Multidisipline, 2024