Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Buku Riset Penyiaran
…
133 pages
1 file
Buku ini merupakan refleki dari penelitian dalam bidang komunikasi, khususnya penyiaran secara secara teoritik maupun praktik
Resensi Buku J. Oswald Sanders, Transforming Leadership
2020
Dunia penyiaran seiring dengan perjkembangan zaman, semakin gencar menunjukkan dominasinya dalam kehidupan manusia. Betapa tidak, setiap aspek kehidupan kini sudah terjamah dengan kegiatan siar-menyiar. Penyiaran hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi. Di samping itu penyiaran turut menghadirkan suguhan hiburan sebagai pelengkap kebutuhan masyarakat. Secara akademis sendiri, penyiaran mendapat tempat khusus serta menjadi bagian penting dalam ilmu komunikasi massa.
salah satu langkah strategi untuk maju dan berkembang membaca.........
Alhamdulillah, syukur penulis panjatkan kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga buku Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi ini selesai ditulis. Kompetensi sastra sering menjadi kendala bagi para pemerhati dan peneliti dalam rangka pengkajian dan penelitian sastra. Akibatnya, pengkajian dan penelitian sastra yang dihasilkan kurang optimal dari segi bobot ilmiah dan/atau akademiknya. Buku ini ditulis untuk memberikan pemahaman tentang pengkajian dan penelitian sastra baik teori maupun aplikasinya. Selain berisi penjelasan tentang definisi, fungsi, dan struktur karya sastra, buku ini memaparkan teori Strukturalisme, Sosiologi Sastra, Psikologi Sastra, Semiotik, Interteks, Dekonstruksi, Kritik Sastra Feminis, Resepsi Sastra, Sastra Feminis, dan Antropologi Sastra. Buku ini juga dilengkapi contoh aplikasi pengkajian karya sastra genre puisi, prosa fiksi, dan drama. Pembaca yang ingin memiliki kompetensi sastra terutama dalam mengkaji struktur dan makna karya sastra disarankan membaca buku ini. Buku ini juga tepat dibaca oleh mereka yang ingin meningkatkan apresiasi sastra dan kompetensi dalam analisis karya sastra. Melalui pengkajian sastra, mereka dapat menemukan mosaik-mosaik kehidupan dalam karya sastra sambil berekreasi menikmati keindahannya. Jika pembaca dapat memahami teori pengkajian sastra dan mampu mengaplikasikannya dalam analisis karya sastra maka tujuan penulisan buku ini tercapai. Diharapkan pula buku ini dapat mendorong terciptanya budaya akademik vi terutama penulisan kritik sastra dan penelitian sastra di kalangan pemerhati dan peneliti sastra pada umumnya. Tiada gading yang tak retak. Buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisannya.
Menjadi hal yang lumrah ketika sebuah perusahaan, perbankan atau pegadaian misalnya, menerapkan kedisiplinan pada karyawan atau nasabahnya. Pemberian kompensasi atas prestasi dan penalti atas wanprestasi dianggap sebagai salah satu cara pendisiplinan tersebut dalam bentuk reward dan punishment. Kompensasi biasa diukur berdasarkan tingkat pendidikan, keterampilan, prestasi kerja, dan ia juga menjadi elemen bagi kepuasan pekerja itu sendiri. Oleh karena itu, keadilan kompensasi menjadi hal yang paling utama jika didasarkan pada acuan tersebut. Ketika keadilan kompensasi dan penalti tidak ada, ketidakpuasan, pergeseran pekerja, dan meningkatnya absen, bahkan berujung pada meningkatnya stres di kalangan pekerja dan nasabah itu pun akan terjadi. Keadilan bukan dari jumlah banyaknya kompensasi atau penalti, tetapi ketidakadilanlah yang justru akan membawa malapetaka pada perusahaan atau karyawan itu sendiri. Keadilan merupakan jantung dari kompensasi. Kompensasi yang tidak adil juga bisa menghantarkan kecemburuan di kalangan karyawan. 2 Senada dengan itu, penalti merupakan hukuman dalam bentuk pembayaran atau pemotongan sejumlah uang disebabkan oleh pelanggaran 1 Iza Hanifuddin, Ph.D. ialah Ketua Program Studi Magister Ekonomi Syariah pada Pascasarjana IAIN Ponorogo dan dosen pengampu mata kuliah Fiqh Muamalah Maliyah di IAIN Ponorogo dan Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. 2 Suhartini, Keadilan dalam Pemberian Kompensasi, Jurnal Siasat Bisnis, ISSN 0853-7665, Edisi Khusus JSB on Human Resources, 2005, hlm. 103-104; R.N. Kanungo dan M. Menconca, Compensation: Effective Reward Management (Kanada: Butterworths, 1992)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DIREKTORAT BINA GIZI JAKARTA 2012 613.2 Ind p KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA CYAN MAGENTA YELLOW BLACK KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DIREKTORAT BINA GIZI JAKARTA 2012 PETUNJUK PELAKSANAAN SURVEILANS GIZI 613.2 Ind p KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Salah satu sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang Kesehatan 2010-2014 adalah menurunkan prevalensi balita gizi kurang menjadi setinggitingginya 15% dan menurunkan prevalensi balita pendek menjadi setinggi-tingginya 32%. Upaya Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan status gizi balita menunjukkan hasil yang menggembirakan, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi balita gizi kurang berhasil diturunkan dari 18,4% tahun 2007 menjadi 17,9% tahun 2010 dan prevalensi balita pendek turun dari 36,8% tahun 2007 menjadi 35,6% tahun 2010. Hasil tersebut secara nasional telah mendekati pencapaian target prevalensi gizi kurang yang ditetapkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yaitu 15,5% pada tahun 2015. Untuk mendukung pencapaian MDGs, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Rencana Strategi Kementerian Kesehatan 2010-2014, yang memuat indikator luaran yang harus dicapai dan kebijakan serta strategi yang harus dilaksanakan sebagai mana dijabarkan dalam Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat yang telah menetapkan 8 indikator kinerja, yaitu:
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh suatu pengetahuan yang benar atas suatu masalah. Masalah dalam penelitian dapat disebabkan banyak hal diantaranya yaitu adanya ketidak sesuaian atau kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang aktual (das sein dengan das dollen), atau juga bisa bersumber dari rasa ingin tahu atas sebuah permasalahan. Kebenaran yang dipegang teguh dalam sebuah penelitian adalah kebenaran ilmiah. Artinya kebenaran yang bersifat relative. Dikatakan demikian karena apa yang benar disaat ini belm tentu diakui kebenarannya dimasa yang akan datang. Walaupun demikian, hasil dari penelitian memberikan kotribusi yang penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sangat membantu manusia dalam memecahkan masalah kehidupan dan menjawab rasa ingin tahu manusia yang merupakan naluri sejak lahir. Motivasi dan Tujuan Penelitian Setiap peneliti memiliki motivasi dan tujuan yang berbeda-beda, bahkan profesi peneliti menentukan pula perbedaannya. Walaupun demikian, pada dasarnya setiap peneliti memiliki motivasi dan tujuan yang sama, yaitu ingin memecahkan masalah dan memuaskan rasa ingin tahu dari setiap fenomena yang dihadapi. Tujuan penelitian adalah memperoleh pengetahuan agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan atau mendapatkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Sekaran (2002) menyebutkan bahwa penelitian merupakan suatu usaha sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Karakteristik Penelitian Kerlinger (2006) menjelaskan ada tiga karakteristik penelitian, yaitu (1) tujuan penelitian, (2) metode penelitian, dan (3) hubungan antara penelitian dengan ilmu.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Bimbingan dan Konseling Pascasarjana UNY
Fardhal Virgiawan Ramadhan, 2018
Dyah Apriliyani Savitri. HR, 2021