Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
46 pages
1 file
B. Pokok-pokok Pikiran 1. Hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober adalah milik bangsa Indonesia. Nilainilai yang terkandung didalamnya agar benar-benar dihayati dan diamalkan sehingga dapat menjadi kekuatan untuk menanggulangi rongrongan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 2. Pemerintah menetapkan Pedoman Penyelenggaraan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila untuk pelaksanaan di instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat, di dalam dan luar negeri. C. Rencana Kegiatan Memperingati Kesaktian Pancasila 1. Maksud Pedoman ini disusun dengan maksud agar penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan "Peringatan Hari Kesaktian Pancasila" Tahun 2016 dapat dilakukan secara terencana, sistematis, terarah, menyeluruh, dan terpadu. 2. Tema, Panitia, dan Tugas Pokok a) Tema "Kerja Nyata Untuk Kemajuan Bangsa Sebagai Wujud Pengamalan Pancasila'' b) Panitia Untuk penyelenggaraan "Peringatan Hari Kesaktian Pancasila" Tahun 2016 secara terencana, sistematis, terarah, menyeluruh, dan terpadu, perlu dibentuk panitia baik di lingkungan pemerintahan, swasta, dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah, serta di luar negeri. c) Tugas Pokok 1) Menyusun rencana penyelenggaraan upacara tanggal 1 Oktober 2016. 2) Mengadakan pengendalian terhadap persiapan, pelaksanaan, dan penilaian Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2016 untuk seluruh Indonesia dan Perwakilan RI di luar negeri. 3) Menyelenggarakan upacara "Peringatan Hari Kesaktian Pancasila" tanggal 1 Oktober 2016 di tingkat pusat dengan acara puncak upacara di
Sektor agribisnis peternakan sapi potong merupakan sektor yang sagat potensial dan sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi mayarakat. Usaha ternak sapi potong merupakan salah satu bentuk kegiatan usaha yang banyak ditekuni oleh masyarakat di lombok, terutama pada masyarakat pedesaan. karena memang usaha peternakan sapi potong telah membuktikan dirinya sebagai salah satu sektor yang paling mampu memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Makna yang terkandung dalam usaha tersebut adalah bagaimana usaha ternak sapi potong dijalankan oleh peternak guna mendapatkan hasil yang lebih baik, baik dari sisi pendapatan maupun skala usaha. Pada dasarnya, Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar di bidang agribisnis sapi potong, terbukti dengan ketersediaan sumberdaya alamnya yang sangat melimpah dan lokasi wilayah Indonesia yang strategis di pasar dunia, serta masih terbuka luasnya prospek pasar agribisnis, baik ditingkat nasional maupun internasional. Agribisnis peternakan di Indonesia mempunyai potensi yang baik dimana konstribusi sub sektor peternakan terhadap sektor pertanian dan produk domestik bruto pada tahun 2001 masing-masing adalah 11% dan 1,9%. Kebijakan pengembangan usaha ternak sapi potong pada dasarnya mempunyai korelasi dan hubungan sinergis dengan usaha pertanian. Dengan adanya pembangunan subsektor peternakan, maka akan mendorong dan mencerminkan adanya potensi pengembangan dari komoditas ternak dan terciptanya peluang penanaman modal. Langkah yang dapat ditempuh antara lain dengan mendekatkan aspek komoditas pada sistem agribisnis. Program Pengembangan Agribisnis (PPA) diarahkan pada pengembangan usaha komoditas yang memiliki nilai komersial yang ditangani oleh rakyat banyak. Pembangunan manajemen pada agribisnis usaha rakyat harus memperhatikan kelengkapan empat fungsi agribisnis (subsistem sarana produksi, subsistem budidaya, subsistem pasca panen dan subsistem pemasaran). Konsep ini Manajemen Agribisnis Peternaka | 1
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti bisa menyelesaikan tugas wawancara survei sekaligus menyelesaikan laporan hasil wawancara survei untuk memenuhi tugas Observasi dan Wawancara. Peneliti mengangkat judul "Konformitas Mahasiswa Terhadap Perilaku Konsumtif" yang ada di Malang Raya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.