Baptisan merupakan salah satu perintah Yesus yang harus dilakukan sebagaimana yang termaktub di dalam amanat Agung (Mat. 28:19-20), "... dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus...", dan pada saat ini menjadi salah satu sakramen dalam gereja Kristen. Melalui baptisan juga yang merupakan sakramen, seseorang dapat masuk dan terdaftar menjadi anggota dari komunitas orang percaya di gereja tersebut. 1 Baptisan juga berhubungan dengan memperoleh keselamatan yang telah dianugerahkan kepada setiap umat yang percaya, sehingga seseorang harus percaya dan dibaptis dalam menerima keselamatan tersebut. Dan orang yang telah dibaptis akan bersatu didalam Kristus, masuk ke dalam kematian dan kebangkitan-Nya, dan baptisan juga berkenaan dengan peralihan dari ciptaan yang lama menjadi ciptaan dalam permulaan yang baru. 2 Elemen Teologis 3 Ada empat konsekuensi teologis dari pembaptisan : Pertama, pembaptisan membebaskan seseorang dari dosa, baik dosa asal maupun dosa pribadi. Kedua, baptisan memberikan kelahiran baru sebagai anak Allah. Ketiga, baptisan membuat seseorang memiliki semangat untuk meniruKristus (Roma 8:515) dan menjadi penyebar rahmat ilahi (2 Petrus 1:4). Baptisan mengarahkan seseorang kepada Kristus karena dengan pembaptisan seseorang ikut serta dalam misterikeselamatan dari kematian dan kebangkitan Kristus. 4 Di samping itu, ada tiga jenis personalitas pembaptisan: Pertama, sebuah personalitas spriritual atau mistik lewat hubungan umat beriman dengan Allah. Kedua, sebuah personalitas eklesial sebagai anggota kaum beriman Kristiani. Ketiga, sebuah personalitas