Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Sebuah Cerpen tentang petualangan
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Keluarga merupakan komponen terkecil dalam masyarakat yang berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Orangtua sebagai model utama dalam keluarga bertindak sebagai penanggungjawab timbulnya perilaku positif maupun negatif pada anak. Munculnya perilaku-perilaku menyimpang pada masyarakat dewasa ini seperti ketidakjujuran membuat pendidikan karakter dalam keluarga menjadi penting. Karakter seorang anak mencerminkan ajaran atas nilai-nilai yang diberikan oleh orangtua semenjak kecil. Selain itu, kedekatan dan persepsi anak terhadap orangtua turut menentukan internalisasi nilai-nilai yang diberikan. Pembentukan karakter dalam keluarga terutama keluarga Jawa menjadi menarik untuk diteliti sebab keluarga Jawa dikenal kaya akan ajaran nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, sopan santun, kejujuran, dan kerukunan. Pembentukan karakter keluarga pada penelitian ini ditinjau dalam perspektif mahasiswa sebagai seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola interaksi dalam keluarga dan nilai-nilai atau karakter yang terbentuk dalam keluarga menggunakan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berusia 17 hingga 24 tahun yang menempuh pendidikan perguruan tinggi di wilayah Surakarta. Pengambilan data dilakukan dengan alat kuesioner terbuka yang disebar pada mahasiswa. Hasil penelitian ini akan didiskusikan lebih lanjut. Kata kunci : pembentukan karakter, keluarga Jawa PENDAHULUAN Keanekaragaman masyarakat Indonesia yang memiliki berbagai adat istiadat, tradisi, dan nilai luhur menimbulkan corak kebudayaan khas yang terdapat di setiap daerah. Kebudayaan Jawa sebagai salah satu kebudayaan khas
Mella Rizki Valenshi, 2023
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayahNya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Pembukuan/pencatatan, Pemeriksaan Pajak, Penyidikan dan Sanksi" tepat waktu. Makalah "Pembukuan/pencatatan, Pemeriksaan Pajak, Penyidikan dan Sanksi" disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Perpajakan 1. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si. selaku dosen pengampu Perpajakan 1. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Disusun Oleh : Dosen Pengampu : Zainal Mukhlis M. Fil .I 197405302005011005 PRODI ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan, Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya atas segala kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT dalam merampungkan Makalah " Pembentukan Akhlak " ini diharapkan dapat memenuhi tugas matakuliah akhlak tasawuf. Di samping itu, diharapkan juga dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan, khususnya pada ilmu itu sendiri terhadap penulis baik pembaca maupun segala pihak. Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Mudah-mudahan kritik dan saran tersebut bisa menambah kesempurnaan makalah ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis memohon hidayah dan ma'unah-Nya, Karena Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang. Sidoarjo, 9 September 2018 Penyusun ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………..…….ii BAB I PENDAHULUAN……………………………….……………………….1 BAB II ISI A. Definisi Pembentukan Akhlak…………………………………………2 B. Metode Pembelajaran Akhlak…………………………………………7 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak………..17 BAB III PENUTUP……….…..………………………………………………...28 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...29 iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhlak merupakan bentuk perilaku yang mencerminkan diri seseorang. Perwujudannya dapat bersifat baik atau buruk. Perilaku yang kita lakukan setiap harinya mempengaruhi pembentukan akhlak kita. Bukan tidak mungkin akhlak baik dan buruk kita tercipta karena kebiasaan yang kita lakukan setiap saat. Maka, perlunya diri memperhatikan setiap tingkah laku kita dalam melakukan apapun untuk mencerminkan akhlak yang baik dalam diri. Dalam Islam pun, berimannya seseorang juga mempengaruhi manusia dalam berakhlak mulia. Akhlak juga bukanlah hal yang paten atau tidak mungkin untuk dirubah. Sehingga akhlak masih dapat dirubah dan dilatih. Adapun pembentukan akhlak tidak hanya terpengaruh oleh faktor kebiasaan saja melainkan banyak faktor yang mempengaruhi. Dalam makalah ini pun akan membahas bagaimana pembentukan akhlak tersebut dan faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan akhlak seseorang. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana definisi pembentukan akhlak? 2. Bagaimana metode pembentukan akhlak? 3. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak? C. Tujuan 1. Mengetahui definisi pembentukan akhlak. 2. Mengetahui mteode pembentukan akhlak.
iv M e n a t a K e M b a l i P e n g a t u r a n P e M i l u K a d a v KATA PENGANTAR P emilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung telah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam pembangunan demokrasi di Indonesia. Konsolidasi demokrasi di tingkat lokal diyakini menjadi bagian yang krusial dalam mewujudkan konsolidasi tingkat nasional secara lebih kokoh dan demokratis. Dan pasca-dimasukannya Pilkada sebagai bagian dari rezim Pemilu, yang selanjutnya dikenal dengan Pemilukada, kembali menguatkan peran dan fungsinya sebagai bagian pokok proses demokratisasi di Indonesia. Pilihan untuk memaknai ketentuan Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 yang berbunyi "Gubernur, Bupati, dan Walikota masingmasing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis" dengan memilih mekanisme pemilihan secara langsung sebagaimana diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah merupakan pilihan yang sangat tepat dalam mengelola masa transisi Indonesia dari era otoritarian ke era demokratisasi yang sesungguhnya. Pemilihan kepala daerahpun semakin baik kualitasnya setelah Mahkamah Konstitusi memutus bahwa kesertaan calon perseorangan merupakan suatu keniscaya-
Keperawatan adalah unik karena fokusnya yang luas ke arah pemahaman dan penatalaksanaan kesehatan seseorang. Langkah pertama dari proses keperawatan, yaitu pengkajian, dimulai perawat dengan menerapkan pengetahuan dan pengalaman untuk mengumpulkan data tentang klien. Seperti halnya para astronom menggunakan pengetahuan tentang galaksi untuk menggali melalui teleskop, perawat menerapkan pengetahuan ilmiah dan displin keperawatan untuk menggali dan menemukan keunikan klien dan masalah perawatan kesehatan personal klien. Dalam lingkungan perawatan kesehatan yang komlek ini perawat harus mampu menyelesaikan masalah kesehatan yang akurat, menyeluruh, dan gtepat Hal ini berarti bahwa perawat harus mampu menelaah informasi dalam jumlah yang sangat banyk untuk membuat penilaian kritis.
PELELANGAN PENGERTIAN Setelah tahap desain diselesaikan oleh perencana, maka selanjutnya adalah tahap pengadaan pelaksana konstruksi. Proses pengadaan perusahaan jasa konstruksi ini diatur oleh keputusan Presiden terutama digunakan di lingkungan proyek pemerintah. Pengadaan barang/jasa dalam proyek konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai cara/metode, antara lain: Pelelangan, yaitu pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara terbuka (untuk umum) dengan pengumuman secara luas melalui media cetak dan papan pengumuman resmi (bila mungkin melalui media elektronik) sehingga masyarakat luas/dunia usaha yang berminat dan membubuhi kualifikasi dapat mangikutinya. Bila calon penyedia barang/jasa diketahui terbatas jumlahnya karena karakteristik, kompleksitas, dan/atau kecanggihan teknologi pekerjaannya, dan/atau kelangkaan tenaga ahli atau terbatasnya perusahaan yang mampu melaksanakan pekerjaan tersebut, pengadaan barang/jasa tetap dilakukan dengan cara pelelangan. Pemilihan Langsung, yaitu pengadaan barang/jasa tanpa melalui plelangan dan hanya diikuti oleh penyedia barang/jasa yang memenuhi syarat. Pemilihan langsung dilakukan dengan cara membandingkan penawaran dan melakukan negosiasi, baik teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. Penunjukan Langsung, yaitu pengadaan barang/jasa dengan cara menunjuk langsung kepada satu penyedia barang/jasa. Swakelola, yaitu pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau upah borongan tenaga. Dari keempat metode itu, hanya pelelangan yang akan kita bahas secara mendetail. Berdasarkan Keppres No. 18 Tahun 2000, pelelangan didefinisikan sebagai berikut: Serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak-pihak yang terkait secara taat asas sehingga terpilih penyedia terbaik. MACAM PELELANGAN Proses pengadaan barang/jasa dalam proyek konstruksi yang menggunakan pelelangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: pelelangan umum dan pelelangan terbatas. Pada prinsipnya kedua macam pelelangan tersebut sama, hanya saja ada sedikit perbedaan dalam hal peserta lelang. Dalam pelelangan umum, semua penyedia jasa yang memenuhi syarat dapat ikut dalam pelelangan, sedangkan dalam pelelangan terbatas yang diizinkan ikut adalah penyedia barang/jasa yang diundang oleh pengguna jasa. Pemilihan macam pelelangan pada umumnya tergantung pada besar-kecilnya bangunan; tingkat kompleksitas bangunan; besar/ kecilnya biaya bangunan; jangka waktu pelaksaan pekerjaan.
Tugas Pendahuluan 1. Apakah yang dimaksud dengan tegangan permukaan ? 2. Sebutkan dan jelaskan metode apa saja yang digunakan untuk mengukur tegangan permukaan! 3. Apa yang dimaksud dengan kapilaritas ? 4. Apakah yang dimaksud dengan meniskus dan sudut kontak ? 5. Mengapa terjadi selisih tinggi permukaan pada permukaan pipa kapiler ? 6. Jelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya tegangan permukaan ! 7. Jelaskan asal persamaan (1) dan (2) ! 8. Panjang kawat (l) = 10 cm dan gaya tarik minimum yang diperlukan agar kawat berada dalam keseimbangan = 4 × 10-3 N. Tentukan tegangan prmukaan fluida yang berada dalam kawat ! 9. Besarnya kenaikan air di dalam pipa kapiler yang terbuat dari kaca yang berdiameter 0.6 mm apabila tegangan permukaan 72,8 x 10-3 N/m adalah... (í µí¼ í µí±í µí±í µí± = 1000 í µí±í µí±/í µí± 3 í µí±í µí±í µí± í µí± = 9,8 í µí±/í µí± 2) 10. Sebutkan dan jelaskan 2 contoh peristiwa tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari ! Jawaban: 1. Tegangan permukaan yaitu timbul karena gaya tarik-menarik molekul-molekul zat cair yang sejajar permukaan sehingga menyebabkan zat cair tersebut cenderung untuk menegang dan permukaannya seperti ditutupi suatu lapisan elastis. 2. Metode yang digunakan untuk mengukur tegangan permukaan yaitu: Metode pipa kapiler Metode ini dilakukan dengan memasukkan pipa kapler yang berjari-jari R dalam zat cair yang bermassa jenis í µí¼ secara tegak lurus. Maka zat cair dalam pipa akan membentuk meniscus (cekung atau cembung) dengan keliling lingkaran (2í µí¼í µí±), dan zat cair pada pipa kapiler akan naik karena ada gaya timbul (sebesar 2í µí¼í µí±í µí»¾ cos í µí¼) yang diakibatkan oleh adanya tegangan permukaan. Cara jaeger Cara joeger dalam penentuan tegangan permukaan sering juga disebut metode gelembung. Dasarnya adalah bahwa tegangan muka sama dengan tegangan maksimum dikurangi gaya yang menentukan gas keluar. Drop weight Metode ini digunakan untuk mengukur tegangan permukaan cairan-udara dan antarmuka cair-cair, yaitu dengan mengukur berat per tetesan yang jatuh. Tetesan adalah sejumlah kecil volume zat cair, yang secara keseluruhan atau hampir keseluruhan dikelilingi oleh permukaan bebas. Cara termudah untuk membentuk tetesan adalah dengan membiarkan zat cair untuk mengalir perlahan dari tabung vertikal yang berdiameter kecil. Ketika tetesan mencapai ukuran tertentu, akan mengakibatkan ketidakstabilan sehingga tetesan tersebut akan
Di dalam pengukuran umumnya dibutuhkan suatu instrumen dan instrumen diperlukan :
LAPORAN PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN MATA KULIAH P3IP
Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan.Dewasa ini kebutuhan manusia atas bahan pangan semakin meningkat berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk dunia yang semakin banyak.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.