Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
Persoalan lokal membuka ruang bagi peneliti, pengamat, ptaktisi, akademisi, dan siapa pun untuk menjadi sumber pemikiran dan kreativitas
A. Latar Belakang Masalah Iklan bagaikan sebuah dunia magis yang dapat mengubah komoditas ke dalam situasi gemerlap yang memikat dan mempesona, sebuah sistem yang keluar dari imajinasi dan muncul ke dalam dunia nyata melalui media (Sumartono, 2002:12). Penciptaan iklan televisi, dalam pengemasannya memakai cara-cara pendekatan yang beragam dalam merayu konsumen atas produk yang diiklankan.
Jurnal Akuntansi , 2015
This research is used inductive approach to find the essence of entrepreneurial accounting by exploring the meaning of entrepreneurial accounting on business practice in the Padang restaurant. The paradigm is interpretive with phenomenological method by involving researchers as participant observer in the study sites. The finding research is founded of significance of entrepreneurial accounting, they are: unyielding spirit, accounting creations to achieve productivity, openness, motivate each other, act fairly, and jointly owned businesses Keywords: Accounting, Entrepreneurship, jointly owned business, fair, openness, phenomenology, unyielding spirit.
Kearifan lokal (local wisdom) merupakan pengetahuan tradisional (indigenous knowledge) yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan pada umumnya diwariskan dalam lingkungan keluarga secara lisan , baik dengan tuturan maupun melalui ritual, upacara, dan sarana lain . Keterangan ini jangan diartikan bahwa pemilik pengetahuan tradisional termasuk kearifan lokalnya adalah orang yang matanya buta atau tidak memiliki ketrampilan membaca dan menulis seperti yang umum diduga orang. Sarana yang dianggap penting untuk menyampaikannya memang secara lisan dan materi penyampaian memang juga bersifat warisan tradisional yang sudah disepakati sebagai milik bersama sebuah komunitas. Pemiliknya bukan orang per orang secara pribadi. Ranahnya adalah publik, umum yang menjadi anggota sebuah komunitas bersangkutan yang saling mengakui dan diakui oleh anggota komunitas. Mereka memiliki kesamaan dalam berbagai hal, seperti ciri-ciri fisik, sifat, tujuan, cita-cita, dan kepercayaan. Karena bersifat umum, bukan pribadi , tetapi melibatkan pribadi-pribadi yang terkait di dalamnya, pengetahuan tradisional dapat dianggap sebagai khasanah kekayaan bersama, nyaris seringkali tanpa menyentuh masalah Intelectual Property Right atau Hak kekayaan tradisional. Karena terbukti mampu menyelesaikan berbagai hal yang melingkupi kehidupan masyarakat dan memungkinkan mereka mengatasi alam, bencana, konflik antaranggota komunitas secara damai, masalah kesehatan, penyakit, dan cara hidup lainnya sehingga pengetahuan tradisional sangat diandalkan dan sering dianggap sebagai sesuatu yang baku, yang mengikat para anggota masyarakat dalam kehidupan yang harmonis, 1 Makalah Seminar dan Rapat Tahunan (Semirata) Bidang Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya . Badan Kerjasama PTN Wilayah Barat (BKS Barat), Pontianak, 10-11 September 2013. 2 Penulis adalah dosen di FIB UI, peneliti, konsultan, dan Ketua Asosiasi Tradisi Lisan (ATL). kekeluargaan dan saling mempercayai satu sama lainnya. Ungkapan lisan lebih punya daya magis yang kuat dan dipercaya sebagai sebuah amanat yang harus dilaksanakan.
Kehidupan manusia di dunia, yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan) secara alamiah mempunyai daya tarik menarik antara satu dengan yang lain untuk dapat hidup bersama, dan membentuk sebuah keluarga atau yang disebut dengan perkawinan. Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 B berisi ketentuan bahwa setiap orang berhak melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. Pasal
Pascawafatnya Nabi Muhammad, orang Islam memahami apa yang "diwariskan" oleh sang nabi untuk memecahkan masalah yang ada di sekitarnya. Sehingga, tak mengherankan atas perbedaan pembacaan, muncul gerakan dengan berbagai corak pemahaman, dengan jumlah massa yang beragam, yang tentu lintas zaman. Hal ini kemudian melahirkan sebuah pertanyaan tentang bagaimana kondisi pemahaman kelompok tradisional di tengah modernitas. Inilah yang menginspirasi kami untuk melakukan kajian seputar Gerakan Tradisionalisme, dengan subjek Nahdlatul Ulama sebagai gerakan Islam Tradisional di Indonesia, yang sampai saat ini tetap hadir dengan massa yang cukup besar. Melalui kajian pustaka dan didukung dengan Teori Tindakan Sosial kiranya akan menjawab kondisi Islam Tradisional di era modernitas.
Andre Christian, 2019
Abstrak Tari Pakarena merupakan jenis tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang alat instrument semacam terompet atau suling yang disebut juga puik-puik. Dalam pementasannya, tari pakarena dimainkan 4 (empat) orang atau lebih. Pada masa lalu, tarian ini dipertunjukkan sebagai salah satu media pemujaan kepada para dewa atau peri. Filosofi makna dan estetika dari setiap gerakan, kostum, serta sejarah menjadikan tujuan utama dalam penelitian ini. Dimana orang-orang atau masyarakat kadang menilai pertunjukan hanyalah sebuh penampilan demi menghibur siapa yang menyaksikannya. Metode pelaksanaan dimulai dengan observasi data terkait asal-usul latar belakang, serta studi literature, dimana pengumpulan data diambil dari media cetak, juga media digital yang materi dibahas berkaitan dengan tari pakarena. Tarian Pakarena sekarang sudah biasa ditemukan di acara-acara formal. Filosofi tarian ini memiliki kisah yang sangat unik dan estetikanya sehingga patut untuk dibahas lebih lanjut. Abstract Pakarena dance is a type of traditional dance from South Sulawesi accompanied by 2 (two) drum heads (gandrang) and a pair of instruments such as trumpets or flutes which are also called puik-puik. In the performance, expert dance is played by 4 (four) or more people. In the past, this dance was performed as a medium of worship to the gods or fairies. The philosophy of meaning and aesthetics of each movement, costume, and history make the main objective in this research. Where people or the public sometimes judge the show is just an appearance for the sake of entertaining who watched it. The method of implementation starts with observing data related to the origin of the background, as well as literature studies, where data collection is taken from print media, as well as digital media which material is discussed relating to expert dance. Pakarena dance is now common in formal events. This dance philosophy has a very unique story and its aesthetics so it is worth to be discussed further.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Muhammad Hilmi Hifdzil Haq, 2023
Jurnal Dinamis, 2022
Adib Ahmad H, 2024
Prosiding Seminar Nasional SPACE UNHI, 2017
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial, 2022
Jurnal POETIKA, 2016
Tugas Mata Kuliah Perencanaan dan Manajemen Resiko Berbasis Budaya