Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
Jurnal Demokrasi Dan Otonomi Daerah, 2013
Political Development in Employee Relations Section. This study aims to determine the political development of the public relations staff at the Kampar District Secretariat. This type of research is the descriptive qualitative. In this study, the instrument or tool of research is the researchers themselves who will collect data. Researcher as human instrument function sets the focus of research, selecting informants as a source of data, perform data collection, data analysis, and interpret data and make conclusions. Results of this study indicate that the political development of the public relations staff at the Regional Secretariat of the Kampar district has not seen some of the other side: a) Through a system that is used in recruitment, b) formal juridical considerations; c) Enforcement of Civil discipline, and d) career system settings. But overall not work effectively implemented, where many interests are a top priority, or are influenced by political considerations other than the provisions that have implications on the results of the poor or the appointment of officials in certain positions. Abstrak: Politik Pembinaan Pegawai pada Bagian Humas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui politik pembinaan pegawai pada Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini merupakan kepada kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti sendiri yang akan mengumpulkan datanya. Peneliti sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisa data, dan menafsirkan data serta membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa politik pembinaan pegawai pada Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar belum dilihat dari beberapa sisi antara lain; a) Melalui sistem yang dipakai dalam pengangkatan pegawai; b) Pertimbangan yuridis formal; c) Penegakan disiplin Pegawai Negeri Sipil; dan d) Pengaturan sistem karier. Namun secara keseluruhan belum berjalan dengan efektif dilaksanakan, dimana banyak kepentingan-kepentingan yang menjadi prioritas utama, atau banyak dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan politisi lain di luar ketentuan yang berimplikasi kurang baik pada hasil pengisian atau pengangkatan pejabat pada jabatan tertentu.
This is done through the process of education, training and coaching as well as the development made by every manager in an organization, both business and public organizations, structured and professional. Anyone who can ask to be returned to employees who have just come from participating in education and training, is obliged to share the knowledge gained for all Bappeda officials. Periodic discussions also need to be intensified, where Bappeda officials discuss presentation material, especially regarding actual development and planning issues. Efforts such as this, increasing collective capacity, building teamwork, improving the quality of officers, also have the potential to reduce competition tension in staff staff.
Untuk bersaing dengan sukses dalam pasar global, lebih banyak perusahaan yang berfokus pada peran sumber daya manusia sebagai bagian penting dari kompetensi inti dan sumber keunggulan kompetitif mereka. Kamoche mengingatkan kita bahwa: "sumber daya manusia mengacu pada persediaan akumulasi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki tiap individu, dimana perusahaan telah membangun dari waktu ke waktu menjadi sebuah keahlian yang dapat diidentifikasi". Pertanyaan untuk perusahaan multinasional adalah bagaimana mempertahankan dan meningkatkan sumber daya manusianya sehingga terlatih secara sesuai, internasional personil berorientasi tersedia untuk mendukung respon strategis dan memberikan kontribusi terhadap kompetensi inti. Indikasi pentingnya pelatihan dan pengembangan staf adalah meningkatnya jumlah perusahaan multinasional yang menentukan sendiri "universitas" atau"sekolah". Motorola, Hamburger McDonald, dan Universitas Disney adalah contoh yang baik dari pusat tempat pelatihan: beberapa perusahaan Eropa, Jepang, dan Korea memiliki pengaturan serupa.
4, Administrasi adalah kegiatan kebijaksanaan secara rasional, dan rasionalitas itu tercermin dalam pengelompokan kegiatan menurut fungsi-fugsi yang dilakukan. Sedangkan The Liang Gie, mengatakan Administrasi adalah "Segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu." Dan apabila tujuan-tujuan itu adalah tujuan negara / pemerintah, maka menjadi lingkupan wilayah Ilmu Administrasi Negara. Kemudian S.P.Siagian ( Dalam Administrasi Pembangunan, Konsep, dimensi dan strateginya, Gunung Agung, Jakarta, 1978 : 2 ) memberikan pengertian Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan-keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Karena masih terikatnya buku-buku administrasi negara dengan kasus empiris Negara Amerika Serikat maupun negara-negara maju lainnya, maka terdapat suatu orientasi baru yang dipelopori oleh kalangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB pada tahun 1950 an mulai memberikan perhatian terhadap segi administrasi negara-negara yang baru berkembang. Hal ini terutama dihubungkan dengan pemberian bantuan luar negeri. Kondisi ini juga dapat dilihat mengenai bantuan dari luar negeri yang terus berlanjut sampai sekarang yaitu bantuan Loan, IMF, seperti salah satu contoh yaitu bantuan Program Pengembangan Kecamatan (PPK), atau Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang bersumber dari bantuan Luar Negeri (Bank Dunia).
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Warta Desa (JWD), 2021
HANI RADHIATUL ISLAM, 2023