Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat yang sangat tangguh dan memberikan kontribusi signifikan dalam memacu perekonomian di Indonesia. Tujuan dari kegiatan prngabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai manajemen keuangan usaha dan mampu membuat pembukuan sendiri agar tertib dalam melakukan pencatatan keuangannya. Metode yang digunakan adalah dengan cara pelatihan. kegiatan pelatihan Pembukuan Sederhana ini sangat membantu para wanita dalam mencatat setiap transaksi keuangan yang berhubungan dengan usahanya. Kesimpulannya kegiatan ini setiap anggota sudah mampu dan sudah mau menerapkan pembukuan ini pada usahanya untuk kelancaran dan perkembangan usahanya. Serta mampu membuat pembukuan sendiri agar tertib dalam melakukan pencatatan keuangannya.
OSF, 2019
Kewirausahaan saat ini sifatnya urgent. Apabila kewirausahaan, dikerjakan dengan sungguh-sungguh oleh seorang wirausaha, maka bukan tidak mungkin ia akan meraih kesuksesan besar dan membawa banyak perubahan bagi dirinya. Pemberdayaan masyarakat desa dalam berwirausaha dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan : Membangun sektor-sektor UKM yang kreatif dan produktif yang menyerap banyak tenaga seperti pembuatan keripik pisang (contoh pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi). Menggalakkan masyarakat desa untuk berani membuka usaha peternakan secara massal dan berkelompok pada satu bisnis tertentu seperti ternak ayam dan lain sebagainya serta memberikan bantuan kredit bagi siapa saja yang membutuhkan untuk memajukan usaha mereka (contoh pemberdayaan masyarakat di bidang peternakan). Serta membuat lahan pertanian yang produktif ataupun menciptakan berbagai alat pertanian yang tepat guna untuk meningkatkan produktivitas petani di desa-desa (contoh pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian).
IQ (Ilmu Al-qur'an): Jurnal Pendidikan Islam, 1970
Penelitian ini merupakan kajian pustaka (library research) dan dengan metode tafsir tematik. Metode tafsir digunakan untuk membedah ayat-ayat yang berkenaan dengan motivasi wirausaha. Setelah melakukan kajian tentang motivasi wirausaha dalam Islam yakni dalam Alquran dan Hadis, ditemukan beberapa hal sebagai berikut: (1) Pandangan Alquran tentang motivasi wirausaha dapat ditemukan pada teks Alquran surat al-Jumuah ayat 10, ash-Shaf ayat 10-11 dan al-Qashash ayat 77. (2) Pandangan hadis tentang motivasi wirausaha dapat ditemukan pada teks hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari yang bersumber dari Miqdam Ibnu Ma'dikarib ra. dan diriwayatkan oleh Ibnu Asakir yang bersumber dari anas ra. (3) Pandangan tentang motivasi seorang wirausaha yakni perintah untuk bertebaran di muka bumi bukan diam di tempat, kemudian perintah mencari karunia Allah dan banyak mengingatlah Allah. Selain itu, seorang wirausaha dituntut untuk saling membantu atau tolong menolong dalam kebaikan dan tidak memperkaya diri agar seimbang kebutuhan antara dunia dan akhirat.
Menurut kriteria PBB, suatu negara akan mampu membangun apabila memiliki wirausahawan sebanyak 2% dari jumlah penduduknya. Sayangnya untuk saat ini persentase jumlah wirausaha saat ini baru 1,56% dari total penduduk Indonesia. Persentase jumlah penggangguran terbuka terbesar di Indonesia merupakan lulusan SMA sebesar 10.66%.Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu program pengembang jiwa kewirausahaan siswa SMA. Melalui program ENWEX (Enterpreneurship Work Experience Programme), siswa SMA akan mendapatkan pengalaman belajar tentang kewirausahaan di UMKM. Kata Kunci: Enterpreneurship, Work experience, UMKM, siswa SMA
Abstrak Kewirausahaan adalah bidang yang sekarang ini sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Bidang ini bukan hanya secara teoretis perlu dikuasai oleh siswa, tetapi juga perlu dilatih dan dipraktikkan bagi para siswa SMA. Dengan pembangunan ekonomi kreatif yang sedang digalakkan oleh pemerintah, sekolah ikut mendukung kebijakan ini di sektor pendidikan. Dengan latar belakang diatas, maka makalah ini berfokus pada peran masyarakat di bidang kewirausahaan untuk meningkatkan kompetensi lulusan. Secara khusus, akan dijelaskan manfaat dan tantangan dalam melaksanakan kegiatan kewirausahaan yang dikemas dengan nama Entrepreneurship Challenge Day, terintegrasi dengan pembelajaran di sekolah yang melibatkan masyarakat yaitu orang tua, vendor atau pembuat barang, universitas, dan masyarakat umum. Dalam makalah ini juga digambarkan peran guru dan masyarakat serta siswa yang terlibat dalam proyek pembelajaran ini. Makalah ini menggambarkan tiga temuan penting, yaitu: (1) aktifitas kewirausahaan; (2) peran guru dan siswa dalam proses pembelajaran; (3) peran masyarakat dalam meningkatkan kompetensi lulusan SMA. Mengapa Siswa SMA Perlu Berlatih Kewirausahaan? Pada prinsipnya belajar adalah proses pemerolehan sesuatu oleh anak, baik di dalam kegiatan pembelajaran formal maupun informal. Pembelajaran formal diperoleh dalam lingkungan sekolah dimana siswa belajar bersama para guru. Sedangkan pendidikan informal diperoleh dari proses pembelajaran bersama orang tua, lingkungan dan masyarakat di sekitar sehingga anak tersebut tumbuh berkembang baik dalam pola pikir dan tindakannya. Dalam proses pemerolehan tersebut, diharapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap baik yang diharapkan dari proses pembelajaran tersebut. Pengetahuan yang cukup, terampil dalam bertindak dan sikap positif yang lahir dari pendidikan formal dan informal tersebut. Baik pendidikan formal maupun informal, salah satu yang perlu ditekankan adalah adanya sisi kreatifitas yang sebaiknya tumbuh dan berkembang dalam proses pembelajaran tersebut. Dalam
Capaian Pembelajar an (CP) CPL-PRODI (Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi) Yang Dibebankan Pada Mata Kuliah S9 Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu mengetahui potensi diri, mencari dan menciptakan peluang usaha, serta berani mencoba berwirausaha sesuai dengan kemampuan dan bidang yang digelutinya. P3 Dapat Memahami Resiko dan Kegagalan Usaha, mencari alternatif penyelesaian/jalan keluar dari kegagalan, memahami dan menyiasati keterbatasan (modal usaha). KU1 Memahami Hal-ihwal kewirausahaan, memahami dan mengenali potensi diri, mencari, menemukan dan menciptakan peluang wirausaha. KU2 Bisa menjalin kemitraan, dapat mengembangkan kewirausahaan, memahami profil kewirausahaan yang sukses. KU9 Dapat menerima resiko dan kegagalan usaha. KK4 Bisa mencari alternatif penyelesaian/jalan keluar dari hambatan dan kegagalan, dan mampu menyiasati keterbatasan (modal usaha). CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah) CPMK1 Mampu mengetahui potensi diri, mampu mencari alternatif penyelesaian/jalan keluar dari kegagalan (S9, P3);
TADBIR MUWAHHID
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi manajemen diantaranya perencanaan, pelaksanaan, pengawasan pendidikan kemandirian dan kewirausahaan pondok pesantren. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumen, dan merekam informasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis Miles Huberman melalui komponen analisis berupa reduksi data, penyajian data, serta kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menyatakan perencanaan pendidikan kemandirian berbasis kewirausahaa dibuat oleh tim penyelenggara diantaranya pimpinan pesantren, ketua umum yayasan, kepala sekolah, dan guru. Perencanaan dibuat berdasarkan analisis kebutuhan dan kepentingan organisasi. Pelaksanaan pendidikan kemandirian berbasis kewirausahaan dilakukan melalui suri tauladan dari seluruh pengelola pesantren, dilakukan melalui pembiasaan, penugasan, pelaksanaan pendidikan kemandirian berbasis kewirausahaan termasuk dalam kegiatan Ta’aruf. ...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Ilmu Pendidikan, 2012
Room of Civil Society Development
Rahmatan Lil 'Alamin Journal of Community Services
PUAN INDONESIA, 2020
JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi)., 2019