Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
39 pages
1 file
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tanhan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Ada beberapa mikrobakteria patogen , tettapi hanya strain bovin dan human yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 sampai 4 μm, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah (Maryunani anik. 2010) Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tanhan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Ada beberapa mikrobakteria patogen , tettapi hanya strain bovin dan human yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 sampai 4 μm, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah (Sylvia A. Price & Wilson,2006) Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru yangdisebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis (Somantri, 2008) B. ETIOLOGI Penyebabnya adalah kuman microorganisme yaitu basil mycobacterium tuberculosis tipe humanus dengan ukuran panjang 1 – 4 um dan tebal 1,3 – 0,6 um, termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta tahan asam atau basil tahan asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik karena sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). lainnya, sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis. Tuberculosis ini ditularkan dari orang ke orang oleh trasmisi melalui udara. Individu yang terinfeksi, melalui bicara, batuk, bersin, tertawa atau bernyanyi, melepaskan droplet besar (lebih besar dari 100 u) dan kecil (1 sampai 5u). droplet yang besar menetap, sementara droplet kecil tertahan di udara dan terhirup oleh individu yang rentan. C. MANIFESTASI KLINIS 1. Gejala Umum · Batuk terus menerus dan berdahak 3 (tiga) minggu atau lebih. Merupakan proses infeksi yang dilakukan Mycobacterium Tuberkulosis yang menyebabkan lesi pada jaringan parenkim paru. 2. Gejala lain yang sering dijumpai a. Dahak bercampur darah Darah berasal dari perdarahan dari saluran napas bawah, sedangkan dahak adalah hasil dari membran submukosa yang terus memproduksi sputum untuk berusaha mengeluarkan benda saing. b. Batuk darah Terjadi akibat perdarahan dari saluran napas bawah, akibat iritasi karena proses batuk dan infeksi Mycobacterium Tuberkulosis.
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan keluarga oleh ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga. ( Friedman, Marylin. M. 1998 : 12 ) Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam peranannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan (Bailon dan Maglaya, 1989. dalam Dasar-dasar keperawatan kesehatan Masyarakat.1998 Dari kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang terikat oleh hubungan perkawinan atau emosional yang saling berinteraksi dan mengidentifikasi dirinya sebagai keluarga.
Pada tahun 1995, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 9 juta penderita TB Paru dengan kematian 3 juta orang.Di Negara berkembang, kematian karena TB merupakan 25% dari seluruh kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. Diperkirakan 95% penderita TB berada di Negara berkembang dan 75% penderita TB adalah kelompok usia produktif (15-50 tahun). WHO menyatakan bahwa setiap detik satu orang terinfeksi TB dan setiap sepuluh detik satu orang meninggal karena TB. (Bambang Ruswanto,2010)
tuberkulosis adalah infeksi penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, suatu basil aerobik tahan asam, yang ditularkan melalui udara (airbone). Menurut (Imran Somantri, 2007) tuberkulosis paruparu merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paruparu yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti meningen, ginjal, tulang, dan nodus linfe. Menurut (Elizabeth J Corwin, 2009) tuberkulosis (TB) merupakan contoh lain infeksi saluran napas bawah. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme Mycobacterium tuberkulosis, yang biasanya ditularkan melalui inhalasi percikan ludah (droplet), dari satu individu ke individu lainnya dan membentuk kolonisasi di bronkiolus atau alveolus, kuman juga dapat masuk ketubuh melalui saluran cerna, melalui ingesti susu tercemar yang tidak dipasteurisasi, atau kadang-kadang melaui lesi kulit. Menurut (Chris Brooker, 2009) tuberkulosis adalah infeksi granulomatosa kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis (tipe manusia), suatu basil tahan asam (BTA). Jenis lainnya meliputi M. Bovis (sapi) dan mikobakterium altipis misalnya M. Avium intracellulare dan M. Kansasii. Menurut (Diane C. Baughman, 2000) tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang terutama disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosi.
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis, sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (Depkes RI, 2007). Mycobacterium tuberculosis ini merupakan kuman berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung, tidak berspora dan tidak berkapsul dengan ukuran panjang 1-4/µm dan tebal 0,30-0,60/µm. Mempunyai dinding sel yang unik, berupa lapisan lilin yang komposisi utamanya adalah mycolic acid, asam lemak (lipid) yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik sehingga disebut juga Basil Tahan Asam (BTA). Kuman ini cepat mati dengan sinar matahari langsung tetapi dapat bertahan hidup dalam keadaan dingin. Hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan TB aktif lagi. Di dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit intraselular yakni dalam sitoplasma makrofag. Makrofag yang semula memfagositosis malah kemudian disenanginya karena banyak mengandung lipid. Sifat lain kuman ini adalah aerob.
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksius yang menyerang paru-paru yang secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan. Penyakit ini bersifat menahun dan dapat menular dari penderita kepada orang lain (Santa, dkk, 2009). Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Myobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. (Depkes RI, 2007). Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru Tuberkulosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, termasuk meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe. (Suzanne C. Smeltzer & Brenda G. Bare, 2002 ). B. KLASIFIKASI PENYAKIT DAN TIPE PASIEN Menurut Depkes (2006), klasifikasi penyakit TB dan tipe pasien digolongkan: 1. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena: Tuberkulosis paru. Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan (parenkim) paru. tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelenjar pada hilus. Tuberkulosis ekstra paru. Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium), kelenjar lymfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain. 2. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis, yaitu pada TB Paru: a. Tuberkulosis paru BTA positif.
komunitas adalah pelayanan keperawatan professional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan,
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini umumnya menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ pencernaan, limpa, dan tulang. Sekitar 10% individu yang terkena infeksi Mycobacterium tuberculosis akan berkembang menjadi penyakit tuberkulosis. Tuberkulosis lebih sering terjadi pada laki-laki dan cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Individu dengan imunitas rendah seperti usia tua, diabetes, pengguna obat imunosupresif, dan dengan infeksi HIV/AIDS cenderung lebih mudah terkena tuberkulosis. 1 Tuberkulosis masih menjadi masalah penting di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Indonesia berada di urutan kelima dengan beban TB tertinggi di dunia. Estimasi prevalensi TB semua kasus adalah 660.000 dan estimasi insidensi berjumlah 430.000 kasus baru per tahun. 2 Kematian yang disebabkan oleh TB juga merupakan yang tertinggi dibanding dengan penyakit infeksius lainnya. Di Indonesia, jumlah kematian akibat TB diperkirakan 61.000 kematian per tahunnya. 2 Tuberkulosis kasus kambuh merupakan suatu indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat kontrol TB pada suatu populasi. 2 Di Indonesia, jumlah kasus TB relaps pada tahun 2006-2007 dilaporkan sebanyak 275.000 kasus. Namun, belum ada studi nasional yang dilakukan mengenai kasus TB kambuh ini. 3 Tuberkulosis kasus kambuh dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1) pasien yang onset pertama telah diterapi, namun Mycobacterium tuberculosis yang ada bereaktivasi dan menjadi onset kedua TB; dan (2) pasien yang mengalami reinfeksi dengan Mycobacterium tuberculosis yang baru. Untuk membedakan kedua jenis TB kasus kambuh ini, diperlukan genotyping namun metode tidak mungkin dilakukan pada semua pasien. Di Indonesia sendiri kedua jenis TB kambuh ini tidak dibedakan. Angka kekambuhan TB berbeda menurut insiden maupun kontrol TB suatu negara; 0-27% kasus TB kambuh terjadi dalam waktu 2 tahun setelah terapi selesai dan kebanyakan terjadi setelah 5 tahun. Akan tetapi, beberapa kasus kambuh terjadi setelah 15 tahun. 4
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Collaborative Medical Journal (CMJ), 2021
GEMA Kesehatan Lingkungan, 2021
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN, 2019
Jurnal Kesmas Asclepius, 2020
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 2018
JOURNAL OF RESEARCH IN PUBLIC HEALTH SCIENCES, 2019