Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019
Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan nilai angka kredit antara yang diajukan pustakawan dalam DUPAK dengan hasil penilaian Tim Penilai. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran pustakawan, perbedaan nilai angka kredit yang diajukan pustakawan dengan hasil penilaian Tim Penilai, dan masalah yang menyebabkan perbedaan nilai angka kredit tersebut. Pengkajian deskriptif dilakukan terhadap DUPAK di Sekretariat Tim Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan Kementerian Pertanian tahun 20122016. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa sebaran pustakawan di lingkup Kementerian Pertanian belum merata, bahkan terdapat UK/UPT yang belum memiliki pustakawan. Pustakawan cenderung untuk melaporkan butir kegiatan yang nilainya besar. Hal ini dapat dilihat dari jumlah DUPAK untuk penelusuran informasi untuk bahan bacaan (117 orang), penyebaran informasi terseleksi (112 orang), dan menjadi pemandu pameran (26 orang). Kegiatan dengan nilai rata-rata angka kredit tertinggi adalah katalogisasi, membuat karya tulis populer yang diterbitkan di media massa, dan membuat karya tulis yang disampaikan pada pertemuan/diklat, dengan nilai masing-masing 34,458; 4,000; dan 8,450. Sebaliknya, kegiatan membuat karya saduran/terjemahan pada subunsur pengembangan profesi merupakan kegiatan yang mempunyai nilai Rata-rata angka kredit yang yang ditolak tertinggi (93%). Perbedaan hasil penilaian (PAK) dengan DUPAK yang diajukan antara lain karena bukti fisik tidak terpenuhi, bukti fisik tidak sesuai, dan angka kredit melebihi ketentuan.
Jurnal Perpustakaan Pertanian, 2015
Salah satu upaya pemerintah untuk mengukur kompetensi jabatan fungsional pustakawan adalah melalui penilaian hasil pekerjaan. Jenjang jabatan diukur berdasarkan kompetensi yang dimiliki pustakawan yang tercermin pada nilai kredit kumulatif yang dicapai pustakawan yang bersangkutan. Pengkajian ini bertujuan untuk: (1) mengevaluasi kinerja pustakawan lingkup Kementerian Pertanian melalui penilaian hasil kegiatan, (2) mengetahui kesenjangan penilaian, dan (3) mengidentifikasi masalah dalam penilaian angka kredit pustakawan. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2012 melalui analisis isi terhadap 244 berkas daftar usulan penetapan angka kredit dan dokumen hasil penilaian angka kredit hasil rapat pleno Tim Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan Instansi Kementerian Pertanian periode 2007-2011. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa jumlah angka kredit yang diajukan pustakawan berbeda dengan hasil penilaian Tim Penilai. Rata-rata nilai yang disetujui oleh Tim Penilai hanya 75,80% atau turun 24,20% dari yang diajukan pustakawan. Kegiatan pengembangan profesi, pemasyarakatan dan pengkajian perpustakaan, dokumentasi dan informasi (perpusdokinfo) belum dilaporkan oleh semua pustakawan. Masalah dalam penilaian angka kredit adalah ketidaklengkapan dokumen yang akan dinilai dan belum adanya kesamaan persepsi mengenai cara penghitungan angka kredit untuk tiap butir kegiatan antara Tim Penilai dan pustakawan.
Pengajuan Penilaian angka kterdit guru berdasarkan ; 1. PP Nomor 99 tahun 2000 tentang kenaikan pangkat PNS 2. PP Nomor 9 tahun 2003 tentang wewenang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS 3. Permenegpan dan RB Nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya 4. Peraturan bersama Mendiknas dan Kepala BKN Nomor 03/V/PB/2010-Nomor 14 tahun 2010 tentang juklak jabatan fungsional guru dan angka kreditnya 5. Permendiknas Nomor 35 tahun 2010 tentang Juknis Jabfung guru dan angka kreditnya 6. Permendikbud Nomor 1 tahun 2012 tentang organisasi dan tata kerja Kemendikbud Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya sudah dua kali mengalami perubahan yaitu : -Kep Menpan Nomor 26 tahun 1989 -Kep Menpan Nomor 84 tahun 1993 -KepMenegpan dan RB nomor 16 tahun 2009 Berdasarkan PP Nomor 16 tahun 1994 tentang jabatan fungsional PNS menyatakan bahwa pejabat fungsional dapat naik jabatan dan pangkat apabila memenuhi sejumlah angka kredit yang dipersyaratkan disamping persyaratan lain sesuai dengan ketentuan. Pasal 1 angka 7 PermenPan dan RB Nomor 16 tahun 2009, Angka kredit adalah" Satuan nilai dari tiap butir kegiatan yang harus dicapai oleh guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya" Angka kredit merupakan refresentasi prestasi kerja yang berkaitan dengan tugasnya. Dengan demikian guru yang berprestasi dapat lebih cepat naik jabatan/pangkat. Pasal 21 PermenPan dan RB nomor 16 tahun 2009 menyatakan bahwa: 1. Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit guru wajib mencatat dan mengiventarisasikan seluruh kegiatan yang dilakukan 2. Penilaian dan penetapan angka kredir terhadap guru dilakukan paling kurang 1(satu) kali dalam setahun 3. Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat guru yang dipertimbangkan untuk naik pangkat dilakukan paling kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun, yaitu 3 bulan sebelum periode kenaikan pangkat PNS. Pada pasal 23 PermenPan dan RB Nomor 16 tahun 2009 menyatakan bahwa :
Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia
Tuntutan transparansi dan akuntabilitas atas pengelolaan keuangan daerah semakin meningkat, karenanya untuk memenuhi tuntutan tersebut diperlukan pengelolaan keuangan daerah yang ekonomis, efisien, dan efektif. Penerapan ASB dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan ekonomi RKA-APBD. Penyusunan ASB ini bertujuan untuk membentuk model yang digunakan untuk menilai kewajaran beban kerja dan biaya dalam melaksanakan kegiatan penyediaan bahan bacaan di Kabupaten Lumajang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan dalam analisis data menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Memodelkan ASB dengan analisis regresi dapat menghasilkan model yang wajar, apabila kegiatan-kegiatan yang anggaran belanjanya tidak wajar tidak diikutsertakan (adanya outlier), sehingga model regresi memiliki ketepatan tinggi dalam memprediksi total belanja setiap kegiatan. Keywords : ASB, RKA-APBD, Ordinary Least Square (OLS), model regresi.
LIBRARIA: Jurnal Perpustakaan, 2017
This study will describe: the role of librarians in the successful accreditation of the school library. The approach qualitative research conducted with the type of case studies and research subjects SD Muhammadiyah Sapen and SDIT Lukman Al-Hakim. Informants involved is the librarian at the sites.The results of this study indicate that the library accreditation results are influenced by librarians competency managerial competencies; Information management competence, educational competence, personal competence; social competence, and competence of professional development.
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Introduction. The study discusses Workload Determination (Penentuan Beban Kerja/PBK) towards Credit Score (Angka Kredit) listed within the university system to examine Staff Target Performance (Sasaran Kinerja Pegawai/SKP) of skilled Librarians at the Library, Universitas Gadjah Mada. Data Collection Method. The required number of Credit Score in SKP matrix were evaluated by using qualitative perspective. The data was collected by interviewing SKR Compiler Team; Library Management Team, as well asquestioners distributed to 50 Skilled Librarians through Google Forms. Data Analysis. The data was analysed by using some features from Google Forms Survey.Results and Discussions. The results showed that 11 skilled librarians (22.9%) had difficulties in creating SKP; 11 skilled librarians (31.4%) still had problems in meeting Effective Working Time of 1250 hours; 24 skilled librarians (66.7%) stated that the timing of items in SKP was not suitable; 18 skilled librarians (52.9%) found dif...
2014
Termasuk dalam kegiatan ini adalah menguji pada pendidikan dokter klinik. ** Untuk sertifikat yang tidak mencantumkan jam kegiatan.
Jurnal edukasi elektro, 2022
This study aims to develop a Credit Score Calculation System for the Widyaiswara Functional Dupak at the Makassar Religious Education and Training Center. This research is expected to produce a good and efficient system. The type of research from the development of a credit score calculation system uses the type of research and development or Research and Development (R&D). This research model uses the Waterfall development model. This model has four stages of development including analysis, design, code, testing, and maintenance. The system development process uses several programming languages as the main tools including the PHP programming language, MySQL database, Bootstrap Framework and Codeigniter. The product that will be produced is a web-based application system with the main function as an application for calculating credit scores at the Widyaiswara Functional Dupak at the Makassar Religious Education and Training Center.
2018
Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang seberapa jauh pentingnya pengelolaan majalah bagi suatu perpustakaan dan sekaligus manfaat bagi para pustakawan dalam kaitannya dengan pengembangan profesi kepustakawanan. Diketahui bahwa sumber rujukan yang diperoleh dari majalah merupakan sumber yang bersifat primer dan kebutuhan akan informasi yang bersifat primer adalah sesuatu yang menjadi kekuatan atau ketinggian nilai suatu peneliti maupun profesi lainnya seperti dosen di Perguruan Tinggi dan guru disekolah. Sumber informasi yang diperoleh dari penerbitan berkala seperti majalah misalnya sangat bernilai bagi sebuah karya tulis ilmiah sebab isinya paling current dibandingkan dengan informasi yang bersumber dari buku-buku. Semakin dominan sumber rujukan yang diambil dari terbitan berkala atau sumber primer lainnya akan Semakin baik dan tinggi pula nilai sebuah karya tulis ilmiah tersebut
2020
Tujuan penelitian adalah mengevaluasi penyelenggaraan program sertifikasi kompetensi kerja pustakawan dengan menggunakan model evaluasi program Conteks, Input, Proses, Product (CIPP). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, diskusi kelompok terfokus (FGD), observasi dan studi dokumen terkait. Data dianalisis dan dibandingkan dengan kriteria penilaian. Validasi data dilakukan dengan triangulasi teknik. Hasil penelitian diperoleh, bahwa secara umum aspek dari setiap komponen program telah sesuai dengan kriteria evaluasi. Konteks program dilatarbelakangi oleh adanya amanat peraturan perundang-undangan bidang perpustakaan, sesuai kebutuhan dan permasalah pustakawan maupun para pihak terkait. Input dalam perencanaan program meliputi: sumber daya, ruang lingkup, pelibatan stakeholders, perencanaan strategis, pengkajian awal, dan sosialisasi. Proses pelaksanaan sertifikasi memehuhi peryaratan BNSP, yaitu melalui pra-asesmen, asesmen dan pasca-asesmen. Produk program sertifikasi berman...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.