Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
PENDAHULUAN Kencur (Kaempferia galanga L.) termasuk familia Zingibenceae. Secara empirik kencur digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti: batuk, masuk angin, radang lambung, perut nyeri. tetanus, bengkak, panas dalam dan mulas. Penggunaan kencur karena minyak atsirinya adalah sebagai campuran obat sakit gigi, obat gosok, antiseptik, karminatif, bakterisid, bahan wangi-wangian dan analgesik. Beberapa hasil penelitian mengenai tanaman kencur dapat mendukung penggunaan empirik. Merupakan terna tahunan, berbatang basal tidak begitu tinggi, lebih kurang 20 cm. Tumbuh dalam rumpun. Daun tunggal, berwarna hijau dengan pinggir merah kecoklatan bergelombang. Bentuk daun jorong lebar sampai bundar, panjang 7 -15 cm, lebar 2 -8 cm, ujung runcing, pangkai berlekuk, dan tepinya rata. Permukaan daun bagian atas tidak berbulu, sedangkan bagian bawah berbulu halus Tangkai daun pendek, berukuran 3-10 cm, pelepah terbenam dalam tanah, panjang 1,5 -3,5 cm, berwarna putih. Bunga tunggal, bentuk terompet, panjang sekitar 2,5-5 cm. Benang sari panjang sekitar 4 mm, berwarna kuning. Putik berwarna putih atau putih keunguan. Akar serabut berwarna coklat kekuningan. Rimpang pendek berwarna coklat, berbentuk jari dan tumpul. Bagian luarnya seperti bersisik. Daging rimpang tidak keras, rapuh, mudah patah dan bergetah.Berbau harum dengan rasa pedas yang khas. Kencur diduga berasal dari India dan kemudian dibudidayakan oleh Negara-negara di berbagai penjuru Asia tenggara, Cina selatan, hingga Australia. Di Indonesia sendiri, kencur pertama kali hadir di Maluku, sebab pada saat itu rempah-rempah di Indonesia memang berpusat di Maluku. Tanaman ini biasa tumbuh dengan baik pada musim hujan. Kencur dapat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek daya hambat ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap Trichophyton mentagrophytes, yaitu jamur jenis kapang penyebab penyakit kurap pada kulit, dan Cryptococcus neoformans, jamur jenis ragi penyebab penyakit paru pada manusia atau hewan. Penelitian dilakukan di laboratorium Mikologi Balai Besar Penelitian Veteriner (BBALITVET) Bogor mulai Februari sampai April 2008. Ekstrak etanol rimpang kencur yang digunakan diekstraksi di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITTRO), Bogor. Pengujian dilakukan dengan uji in vitro dengan metode tuang (pouring dilution method). Ekstrak kencur diencerkan pada taraf 0,03; 0,06; 0,09; 0,12; dan 0,15% untuk diuji daya hambatnya terhadap T. mentagrophytes, dan 0,25; 0,50; 1,0; 1,5; dan 2% untuk uji daya hambat terhadap C. neoformans. Masing-masing 1 ml ekstrak dan jamur uji yang dilarutkan dalam air suling steril (enceran 10 -3 ) dituangkan ke dalam cawan petri steril, lalu dicampur secara merata. Kemudian media agar Sabouraud yang dicairkan, dituangkan ke masing-masing cawan petri. Setelah membeku, biakan diinkubasi pada suhu 37 o C selama 5 hari. Pengujian dilakukan dengan 3 kali ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan koloni jamur uji, dan dihitung jumlahnya. Pada enceran ekstrak yang menunjukkan tidak adanya pertumbuhan koloni jamur, ditentukan sebagai nilai konsentrasi hambat minimal (KHM). Hasil penelitian menunjukkan nilai KHM ekstrak adalah 0,15% terhadap T. mentagrophytes, dan 2% terhadap C. neoformans. Daya hambat ekstrak rimpang kencur lebih besar terhadap T. mentagrophytes diban-dingkan dengan C. neoformans.
Apa yang kita lakukan untuk membedakan larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit ?
Melalui percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami perbedaan sifat antara senyawa organik dan senyawa anorganik Dasar Teori Kimia Organik adalah disiplin ilmu kimia yang spesifik membahas studi mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan persiapan(sintesis atau arti lainnya) tentang persenyawaan kimiawi yang bergugus karbon dan hidrogen, yang dapat juga terdiri atas beberapa elemen lain, termasuk nitrogen, oksigen, unsur halogen, seperti fosfor, silikon dan belerang. Definisi asli dari kimia "organik" berasal dari kesalahan persepsi atas campuran organik yang selalu dihubungkan dengan kehidupan. Tidak semua senyawa organik mendukung kehidupan di bumi sepenuhnya, tetapi kehidupan seperti yang telah kita ketahui bergantung pula pada sebagian besar kimia anorganik; sebagai contoh: beberapa enzim bergantung pada logam transisi, seperti besi dan tembaga; dan senyawa bahan seperti cangkang/kulit, gigi dan tulang terdiri atas sebagian bahan organik,sebagian lain anorganik. Terlepas dari bahan dasar karbon, kimia anorganik hanya menguraikan senyawa karbon sederhana, dengan struktur molekul yang tidak mengandung karbon menjadi rantai karbon (seperti dioksida, asam, karbonat, karbida, dan mineral). Hal ini tidak berarti bahwa senyawa karbon tunggal tidak ada (yaitu: metana dan turunan sederhana). Biokimia sebagian besar menguraikan kimia protein (dan biomolekul lebih besar).Karena sifat yang spesifik, senyawa berantai karbon banyak menampilkan keanekaragaman senyawa organik yang ekstrim dan penerapan yang sangat luas. Senyawa-senyawa tersebut merupakan dasar atau unsur pokok beberapa produk (cat, plastik, makanan, bahan peledak, obat-obatan, petrokimia, beberapa nama lainnya) dan (terlepas dari beberapa pengecualian) bentuk senyawa merupakan dasar dari proses hidup. Perbedaan bentuk dan reaktivitas molekul kimia menetapkan beberapa fungsi yang mengherankan, seperti katalis enzim dalam reaksi biokimia yang mendukung sistem kehidupan. Pembiakan otomatis alamiah dalam Kimia Organik dalam kehidupan seluruhnya. Kecenderungan dalam Kimia organik termasuk sintesis kiral, kimia hijau, kimia gelombang mikro,fullerene(karbon alotropis) dan spektroskopi gelombang mikro. Kimia anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari sifat dan reaksi senyawa anorganik.
Bagian/SMF Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar ABSTRAK Kulit merupakan organ tubuh paling luar yang melindungi tubuh manusia dari lingkungan hidup sekitar. Kulit tersusun dari jutaan sel. Seiring dengan perubahan pola hidup ke arah yang tidak sehat, semakin meningkatnya radiasi sinar ultraviolet, akibat-akibat dari toxin tertentu, dan juga faktor genetik, mengakibatkan sel-sel penyusun kulit mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dimana lazim disebut sebagai sel kanker. Kanker kulit dapat diklasifikasikan dalam tiga tipe terbanyak yaitu Karsinoma Sel Basal, Karsinoma Sel Skuamosa, dan Melanoma Maligna. Lebih dari 3,5 juta kasus kanker kulit ditemukan di Amerika Serikat dan menjadikan kanker kulit sebagai jenis kanker terbanyak di negara tersebut. Diagnosis kanker kulit dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan klinis dengan melihat eufloresensi kulit, pemeriksaan penunjang seperti dermoskopi, serta pemeriksaan histopatologi sebagai standar baku emas. Terapi pada kanker kulit terdiri dari terapi pembedahan dan non pembedahan dengan prognosis disesuaikan dengan tipe kanker yang dialami. Kata kunci : sel kanker kulit SKIN CANCER ABSTRACT Skin is an organ which protect the human body from the environment. It was build by milion cells. According to the changes in human lifestyle which tends to unhealthy life, increasing ultraviolet radiation, toxins, and genetics makes the cells who build the skin do the abnormal growth being cancer cells. Classification of skin cancer is according the most common three types, they are Basal Cell Carcinoma, Squamous Cell Carcinoma, and Malignant Melanoma. More than 3,5 milion skin cancer cases was happened in United States, which makes it become the most common cancer type in that country. Skin cancer diagnosis is build from anamnesis, physic examination about skin eufloressence, using dermoscopy, and histopatologic examination as the gold standar. Therapy for skin cancer is classified to surgery and non surgery therapy and its prognostic is depend to the types of the skin cancer itself.
Secara epidemiologis, angka kejadian kanker kolorektal mencapai urutan ke-4 di dunia dengan jumlah pasien laki-laki sedikit lebih banyak daripada perempuan dengan perbandingan 19.4 dan 15.3 per 100.000 penduduk ). Kanker kolorektal adalah penyebab kematian kedua terbanyak dari seluruh pasien kanker di Amerika Serikat. Kanker usus besar dan rektum adalah penyebab paling umum ketiga kematian kanker pada wanita (setelah kanker paru-paru dan payudara) dan penyebab yang paling umum ketiga kematian kanker pada laki-laki (setelah kanker paru-paru dan prostat). Lebih dari 150.000 kasus baru terdiagnosis setiap tahunnya di Amerika Serikat dengan angka kematian per tahun mendekati angka 60.000 (www. Medicineworld, 2010) Penyakit tersebut paling banyak ditemukan di Amerika Utara, Australia, Selandia Baru dan sebagian Eropa. Kejadiannya beragam di antara berbagai populasi etnik, ras atau populasi multietnik/multi rasial. Secara umum didapatkan kejadian kanker kolorektal meningkat tajam setelah usia 50 tahun, fenomena ini dikaitkan dengan pajanan terhadap berbagai karsinogen dan gaya hidup. Di Amerika Serikat rata-rata pasien kolorektal adalah berusia 67 tahun dan lebih dari 50% kematian terjadi pada mereka yang berumur di atas 55 tahun (Abdullah, 2006). Di Indonesia, menurut laporan registrasi kanker nasional, didapatkan angka yang berbeda. Didapatkan kecenderungan untuk umur yang lebih muda
2020
The stem of Akar Kuning is one of the natural ingredients that have the potential to treat various diseases such as diarrhea, fever, jaundice, diabetes, liver, skin infections, and as an antibacterial, so characterization is needed to become traditional medicine. The aim of this study was to determine the specific and nonspecific characterization of Akar Kuning stem extracts. Akar Kuning stems were extracted by maceration method in ethanol 70% solvent. The results of specific characterization showed organoleptic macroscopic test extracts which were yellowish-brown, blackish, thick, bitter, and distinctive. The value of water-soluble extract content of 50.47 ± 11.08% and soluble in ethanol 50.78 ± 5.53%. The results of the nonspecific characterization of the extract showed drying losses of 0.8082±0.033%, the water content of 15.6163 ±2.99%, the total ash content of 1.6455 ± 0.29%, the acid insoluble ash content of 2.1368 ± 0.91%, the specific gravity of the extract was 0.1053 ± 0.003...
MODIS merupakan sensor yang dimaksudkan untuk menyediakan data darat, laut, dan atmosfer secara berkesinambungan. Sensor MODIS terpasang pada satelit Terra dan Aqua. Satelit Terra dan Aqua dirancang juga untuk membawa sensor lain yaitu AVHRR dan CZCS. Satelit Terra dan Aqua memiliki orbit selaras matahari (sun synchronous) dan dekat kutub (near-polar). Satelit mengorbit bumi 2 hari sekali dengan ketinggian 705 kilometer diatas permukaan bumi. Field of View MODIS adalah ±55o dan lebar sapuan 2330 km.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.