Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
Waktu merupakan komoditi yang terbatas (Keenan, 1995). Semua orang mempunyai sumber waktu yang sama yaitu 24 jam atau 86.400 detik setiap hari. Namun ada sebagian orang yang mengaku tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan sesuatu, sebagian lagi justru dapat menyelesaikan banyak hal dibandingkan dengan orang lain. Kebiasaan-kebiasaan yang seringkali dilakukan bahkan menjadi sumber masalah dalam pemborosan waktu. Kebiasaan seperti melakukan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dikerjakan sama sekali tanpa disadari adalah sesuatu yang sering dilakukan. Ini merupakan cara yang umum dilakukan oleh banyak orang. Contoh kebiasaan ini antara lain mengerjakan hal-hal yang tidak penting hanya karena sejak lama hal itu sudah biasa dilakukan, melakukan pencatatan terhadap beberapa set buku transaksi dan masih melakukan sistem manual padahal sudah dapat dikerjakan dengan komputerisasi. Kebiasaan lain adalah melakukan sesuatu yang dapat dan seharusnya dikerjakan orang lain. Seseorang seringkali merasa lebih ahli atau lebih cepat mengerjakan sesuatu pekerjaan dibandingkan dengan orang lain. Seseorang tidak percaya akan kemampuan atau kinerja orang lain, sehingga pendelegasian tugas kurang. Oleh karena itu, waktu yang digunakan terbuang hanya gara-gara kekhawatiran yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Membuang waktu orang lain dengan sia-sia tanpa disadari sebenarnya juga menjadi sumber ketidakefektifan. Ketika menyelenggarakan rapat atau pertemuan terlambat berarti telah membuang waktu orang lain, terutama orang yang hadir lebih awal. Perencanaan atau persiapan yang kurang, tujuan rapat yang tidak jelas atau hanya penyelenggaraan rapat yang memenuhi program rutinitas menjadi penyebabnya.
Waktu merupakan komoditi yang terbatas . Semua orang mempunyai sumber waktu yang sama yaitu 24 jam atau 86.400 detik setiap hari. Namun ada sebagian orang yang mengaku tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan sesuatu, sebagian lagi justru dapat menyelesaikan banyak hal dibandingkan dengan orang lain. Kebiasaan-kebiasaan yang seringkali dilakukan bahkan menjadi sumber masalah dalam pemborosan waktu. Kebiasaan seperti melakukan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dikerjakan sama sekali tanpa disadari adalah sesuatu yang sering dilakukan. Ini merupakan cara yang umum dilakukan oleh banyak orang. Contoh kebiasaan ini antara lain mengerjakan halhal yang tidak penting hanya karena sejak lama hal itu sudah biasa dilakukan, melakukan pencatatan terhadap beberapa set buku transaksi dan masih melakukan sistem manual padahal sudah dapat dikerjakan dengan komputerisasi.
Waktu merupakan komoditi yang terbatas . Semua orang mempunyai sumber waktu yang sama yaitu 24 jam atau 86.400 detik setiap hari. Namun ada sebagian orang yang mengaku tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan sesuatu, sebagian lagi justru dapat menyelesaikan banyak hal dibandingkan dengan orang lain. Kebiasaan-kebiasaan yang seringkali dilakukan bahkan menjadi sumber masalah dalam pemborosan waktu. Kebiasaan seperti melakukan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dikerjakan sama sekali tanpa disadari adalah sesuatu yang sering dilakukan. Ini merupakan cara yang umum dilakukan oleh banyak orang. Contoh kebiasaan ini antara lain mengerjakan halhal yang tidak penting hanya karena sejak lama hal itu sudah biasa dilakukan, melakukan pencatatan terhadap beberapa set buku transaksi dan masih melakukan sistem manual padahal sudah dapat dikerjakan dengan komputerisasi.
Daging merupakan hasil pemotongan ternak yang telah melalui fase rigormortis, dalam proses rigormortis tersebut otot akan mengalami kehilangan glikogen dan mengakibatkan otot menjadi kaku, setelah itu enzim-enzim proteolitik pada daging akan bekerja dalam memperbaiki keempukan. Pada fase rigormortis kemampuan daging dalam mengikat air akan menurun, maka perlu dilakukan penambahan bahan sebagai bahan pengikat.
PENDAHULUAN Belajar merupakan kunci utama dalam pendidikan, tanpa belajar maka tidak akan ada pendidikan. Inti dari proses belajar adalah berubah dan berkembang dan dengan belajar manusia mampu meningkatkan atau menaikkan derajat hidupnya serta manusia dapat mempertahankan kehidupannya ditengah-tengah persaingan saat ini. Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun karakter sebagau akibat dari pengalaman. Dimana pengalaman tersebut dapat berupa penyesuaian diri dengan lingkungan, maupun sebuah usaha perubahan pola pikir dan menambah ilmu. Proses belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan tingkah laku dan perubahan pola pikir serta apabila faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar itu saling mendukung. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal siswa. Oleh karena itu proses belajar harus efektif. Kegiatan belajar dikatakan efektif bila kegiatan tersebut bisa mencapai tujuan yang ditentukan.
Living in the midst of a changing business environment, which many people are burdened with more than one responsibilities, especially in a company with very high business activity and also in highly competitive industry, is imperative for the leaders of the company to be able to manage their time well in order to survive and be able to move in a sustainable manner. The concept of time management began during the industrial revolution and became a modern idea about doing things effectively and efficiently. Time management is one of the basic skills needed to be successful in life. The findings of various surveys indicated that time management enabled organizations or companies learn to survive in the face of competition and achieve a lot of success in business. ABSTRAK Hidup di tengah-tengah suasana lingkungan bisnis yang terus berubah, ketika orang banyak dibebani lebih dari satu tanggung jawab, khususnya dalam perusahaan dengan aktivitas bisnis sangat tinggi dan juga dalam dunia industri yang sangat kompetitif, merupakan keharusan bagi para pimpinan perusahaan untuk mengelola waktu dengan baik agar bisa bertahan dan dapat melangkah secara berkelanjutan. Konsep mengenai time management dimulai pada masa revolusi industri dan menjadi gagasan modern perihal melakukan sesuatu secara efektif dan efisien. Time management merupakan salah satu keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk dapat sukses dalam hidup. Temuan dari berbagai survei menunjukkan bahwa time management memampukan organisasi/perusahaan belajar bertahan hidup dalam menghadapi persaingan dan meraih banyak keberhasilan dalam bisnis.
Erza, 2020
Ruang : semua tempat di permukaan bumi baik sebagian atau seluruhnya meliputi daratan, udara, dan perairan yang digunakan makhluk hidup sebagai tempat tinggal Interaksi antarruang : hubungan / keterkaitan antara satu daerah dengan daerah yang lain Tiga aspek yang mempengaruhi interaksi antara ruang 1. Saling melengkapi Daerah A penghasil ikan, sedangkan daerah B penghasil sayur Masyarakat daerah A membutuhkan sayur dari daerah B, sedangkan daerah B membutuhkan ikan dari daerah A 2. Kesempatan antara Tadinya daerah A yang penghasil ikan membeli sayuran ke daerah B, karena ada daerah C yang juga menghasilkan sayuran dan jaraknya lebih dekat maka daerah A membeli sayuran dari daerah C 3. Kemudahan Transfer Pengangkutan barang ataupun orang memerlukan biaya, biaya yang dikeluarkan harus lebih rendah dibandingkan dgn keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut lebih tinggi dari keuntungan maka interaksi antarruang tidak akan terjadi Contoh : Seorang penjual ikan dari daerah A ke wilayah B, namun jalan menuju daerah B mengalami kerusakan sehingga tidak bias dilalui. Akibatnya masyarakat dari daerah A tidak jadi menjual ikan ke daerah B
Dari beberapa sumber kepemimpinan didefinisikan berbeda-beda. Misalnya Chung dan Megginson (1981, 280) mengatakan bahwa : 1. Kepemimpinan adalah suatu alat manajemen. Para manajer melakukan kepemimpinan untuk mempengaruhi para pegawai guna mencapai tujuan-tujuan organisasi. 2. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang-orang lain dengan maksud mencapai tujuan-tujuan tertentu. 3. Kepemimpinan adalah suatu fenomena sosial yang komplek yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor personal, interpersonal, dan organisasional yang meliputi sifat-sifat personal pemimpin, perilaku pemimpin, dan faktor-faktor situasional. Black (dalam Irawati, 2004) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan melakukan persuasi orang-orang lain untuk bekerjasama di bawah arahannya sebagai suatu tim untuk menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu yang dirancang. Ada beberapa istilah atau konsep yang perlu digaris-bawahi dari definisi tersebut. Pertama, kepemimpinan sebagai alat manajemen. Dalam konteks organisasi, kepemimpinan dipandang sebagai alat yang digunakan oleh para manajer, pemimpin, kepala, ketua, direktur, dan apapun sebutannya bagi pejabat yang bertanggungjawab mengelola suatu unit kerja atau satuan organisasi. Alat untuk apa? Dalam hal ini kepemimpinan dimengerti sebagai alat untuk mempengaruhi orang-orang lain atau pegawai. Kedua, kepemimpinan sebagai kemampuan yang dimiliki manajer dan pejabat lain sejenis itu. Kemampuan apa? Yaitu kemampuan melakukan persuasi atau pendekatan pada orang-orang lain. Dikaitkan dengan " mempengaruhi " , kiranya persuasi yang dilakukan itu juga dalam rangka untuk " mempengaruhi " orang-orang lain/pegawai. Ketiga, kepemimpinan sebagai kegiatan, pekerjaan, proses yang dilakukan oleh manajer dan pejabat lain yang sejenisnya. Kegiatan, pekerjaan, atau proses apa? Dari definisi tersebut di atas dapat dikatakan secara jelas bahwa kegiatan, pekerjaan, atau proses itu adalah proses mempengaruhi orang-orang lain atau kegiatan melakukan persuasi orang-orang lain. Berkenaan dengan kegiatan kepemimpinan yang intinya adalah proses mempengaruhi atau melakukan persuasi orang-orang lain tersebut, pada tabel di bawah disebutkan banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer atau pemimpin dalam rangka memiliki pengaruh dan kekuasaan atas orang lain (Fleet, 1994), dalam rangka menjamin terciptanya keefektifan/efektivitas organisasi (Hall dan Quinn, 1991). Dari definisi kepemimpinan di atas juga jelas dinyatakan tujuan kepemimpinan, yang intinya adalah untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Jadi kepemimpinan adalah alat, kemampuan, kegiatan melakukan persuasi dan mempengaruhi orang-orang lain (pegawai) yang dimaksudkan agar mereka melakukan pekerjaan, tugas-tugas untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. B. Model-Model Keefektifan Organisasi dam Implikasinya bagi Pemimpin Hall dan Quinn (1991) menyebutkan lima model keefektifan organisasi yaitu : model sistem sumber daya, model tujuan, model kepuasan partisipan, model fungsi sosial, dan model kontradiksi.
ResearchGate, 2022
Agar penulisan ilmiah mudah dipahami maka peneliti sebaiknya menyusun laporan mengguanakan kalimat yang dapat dipahami oleh pembaca. Kalimat ini disebut dengan kalimat efektif. Kalimat efektif memiliki lima karakteristik antara lain: a) informasi yang disampaikan dalam kalimat hanya yang pokok-pokok saja, tidak berbelit-belit, dan disampaikan secara sederhana; b) informasi yang akan disampaikan harus tepat atau kena benar dan sesuai dengan sasaran. Untuk itu dibutuhkan ketelitian penulis; c) struktur kalimat harus jelas dan unsur-unsurnya harus lengkap; d) informasi yang akan disampaikan harus cermat, tidak boros, dan hati-hati dalam penyampaiannya; dan e) bentuk dan struktur kalimat harus paralel, sama atau sederajat Kata kunci: Kalimat efektif, Penulisan Ilmiah, Karya ilmiah
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBINA MINGGU GEMBIRA MELALUI PELATIHAN DI KOMPLEKS HALIMUN, 2021