Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2023, Abdul rahman nawawi
…
14 pages
1 file
Pemikiran demokrasi Gus Dur beranjak dari nalar pribumisasi (berpikir melalui akar pribumisasi) Nalar inilah yang menjadi landasan berfikir dari segala pembacaan Gus Dur terhadap realitas dan berbagai pemikiran dari “luar pribumi”.
Gus Dur is a controversial and inspirational figure who has contributed brilliant ideas to religious life and nationality. To manifest religious life were fair and peaceful, the tap religion should be opened as wide as each religion entitled to the recognition of the country; Pluralism is a guarantee for every Indonesian to worship according to their religion or belief peacefully; In addition, the indigenization and contextualization of Islam, appreciate the culture and creativity of the nation itself. Indonesian Islam has own repertoire in appreciating the teachings of religion. In the context of a state, an ideology that can be accepted by all components of the nation and ensure the rights of all citizens is Pancasila; Furthermore, Democracy must be fought systemic and cultural continuously without radicalism. Gus Dur merupakan tokoh kontroversial dan inspiratif yang telah menyumbangkan ide-ide cemerlangnya dalam konteks kehidupan keberagamaan dan kebangsaan. Menurutnya untuk mewujudkan kehidupan keberagamaan yang adil dan damai, maka keran agama harus dibuka selebar-lebarnya sebab setiap agama berhak mendapatkan pengakuan dari negara; Pluralisme adalah jaminan bagi setiap warga Indonesia untuk beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya dengan rasa aman; Selain itu, pribumisasi dan Indonesianisasi adalah upaya kontekstualisasi ajaran Islam, menghargai hasil budaya dan kreatifitas bangsa sendiri. Islam Indonesia memiliki khasanah tersendiri dalam mengapresiasi ajaran agama. Dalam kontek kenegaraan, ideologi yang dapat diterima oleh seluruh komponen bangsa dan menjamin hak seluruh warga negara adalah ideologi Pancasila; selanjutnya, demokratisasi adalah kebebasan, keadilan, dan musyawarah. Demokrasi harus diperjuangkan sistemik, kultural dan kontinyu tanpa radikalisme. Kata Kunci Pluralisme, pribumisasi, pancasila, dan demokrasi 50
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, 2020
AbstrakTeologi pembebasan ialah hadir untuk menjawab persoalan sosial, baik itu persoalan kemiskinan,kebodohan,ketidakadilan dan ketertindasan terhadap kaum-kaum yang lemah menjadi sebuah fakta realitas sosial yang amat problematik dan tidak bisa diabaikan secara begitu saja.realitas tersebut merupakan semua aspek kehidupan yang jauh dari kesadaran manusiawi. Manusia yang berteduh dalam agama terutama Islam harus sepantasnya menyumbangkan kesadarannya untuk bisa memahami persoalan realitas sosial secara universal.Sebagaimana yang dikatakan Abdurrahman Wahid Islam harus di tilik dari fungsinya sebagai pandangan hidup yang mementingkan kesejahteraan masyarakat. Bagi Gus Dur teologi pembebasan amat penting dalam agama,karena menurutnya agama harus benar-benar di implementasikan dalam tataran hidup yang praktis. Begitu pun Gus Dur sebagai pejuang demokrasi,Ia tidak luput dari suatu pembebasan,Ia menjadikan teologi Pembebasan sebagai basis awal untuk menjalankan demokrasi.Demokrasi yang ...
Hadharah:Jurnal Keislaman dan Peradaban, 2021
This paper discusses the review of a book written by Virdika Rizky Utama with the title Menjerat Gus Dur. The method used in this paper is library research. The purpose of writing this book is to find a light on the impeachment of President Gus DUR. The result of the research is the intervention of Amin Rais and other political opponents of Gus Dur in trapping Gus Dur to be impeached. Conclusion: in a political world that is honest and does not want to be cheated on, then A will be removed.
Unisia, 2000
Since the based-on religion parlies emerge again in the Indonesia political stageespecially when they succeeded in electing GUS DUR as the president, Moslem society has a very hard consequence. Abdul Rahman Wahid who has a very specific style in solving problems and who in the same time is considered as the protector of the minority becomes a certain dilema figure for Moslems. He brings a hope for moslems to give them more endorsement, but unfortunately GUS DUR is not an easy man to dictate. The writer of this book views that the problem is mainly because of the shackle institution around the presidency as well as GUS DUR's unpredictable political steps. He were standing between the maintenance of democracy in one side and the future of this state in other side. Menjelangdansesudaht er bent uknya pemerintahan baru di bawah Abdurrahman Wahid kekuatan Islam tampil sangat meyakinkan. Partai-partai Islam di bawah payung poros tengah yang dimolorl Amien Rais dari PAN memainkan peran sangat menentukan dalam drama pemilihan Ketua MPR, DPR, dan presiden. Rangkaian peristiwa bcberapa
Gus Dur is a controversial and inspirational figure who has contributed brilliant ideas to religious life and nationality. To manifest religious life were fair and peaceful, the tap religion should be opened as wide as each religion entitled to the recognition of the country; Pluralism is a guarantee for every Indonesian to worship according to their religion or belief peacefully; In addition, the indigenization and contextualization of Islam, appreciate the culture and creativity of the nation itself. Indonesian Islam has own repertoire in appreciating the teachings of religion. In the context of a state, an ideology that can be accepted by all components of the nation and ensure the rights of all citizens is Pancasila; Furthermore, Democracy must be fought systemic and cultural continuously without radicalism. Gus Dur merupakan tokoh kontroversial dan inspiratif yang telah menyumbangkan ide-ide cemerlangnya dalam konteks kehidupan keberagamaan dan kebangsaan. Menurutnya untuk mewujudkan kehidupan keberagamaan yang adil dan damai, maka keran agama harus dibuka selebar-lebarnya sebab setiap agama berhak mendapatkan pengakuan dari negara; Pluralisme adalah jaminan bagi setiap warga Indonesia untuk beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya dengan rasa aman; Selain itu, pribumisasi dan Indonesianisasi adalah upaya kontekstualisasi ajaran Islam, menghargai hasil budaya dan kreatifitas bangsa sendiri. Islam Indonesia memiliki khasanah tersendiri dalam mengapresiasi ajaran agama. Dalam kontek kenegaraan, ideologi yang dapat diterima oleh seluruh komponen bangsa dan menjamin hak seluruh warga negara adalah ideologi Pancasila; selanjutnya, demokratisasi adalah kebebasan, keadilan, dan musyawarah. Demokrasi harus diperjuangkan sistemik, kultural dan kontinyu tanpa radikalisme. Kata Kunci Pluralisme, pribumisasi, pancasila, dan demokrasi 50
Abstrak: Studi keislaman oleh para sarjana telah melahirkan corakcorak pemikiran. Salah satu dari corak itu adalah pemikiran liberal. Di Indonesia terdapat beberapa tokoh yang diidentifikasi telah melahirkan atau menyuguhkan pemikiran-pemikiran Islam yang liberal, di antaranya tersebut misalnya nama Harun Nasution, Nurchalish Madjid, Abdurrahman Wahid, dan lain-lain. Tulisan ini bermaksud fokus pada salah satu tokoh, yakni Abduurahman Wahid yang tenar dipanggil dengan Gus Dur. Apa saja pemikiranpemikiran Gus Dur yang dipandang liberal, tulisan ini bermaksud untuk membahas hal itu.
Buku ini berasal dari disertasi doktoral Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia yang berjudul: Dramatistic Pentad: Retoriks Politik Gus Dur dalam Proses Demokrasi di Indonesia. Dr. Nur Kholisoh, M.Si melihat ketokohan Gus Dur sebagai seorang komunikator politik, patut dijadikan kajian yang diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama ilmu komunikasi politik.
Epilog BELAJAR TANPA AKHIR KH. A. Mustofa Bisri 233 10 | I l u s I n e g a r a I s l a M adalah ketidakjujuran dalam berpolitik. Secara teori demokrasi diharamkan, dalam praktik digunakan, demi tercapainya tujuan. Akhirnya, saya menyertai keprihatinan kelompok-kelompok fundamentalis tentang kondisi Indonesia yang jauh dari keadilan, tetapi cara-cara yang mereka gunakan sama sekali tidak akan semakin mendekatkan negeri ini kepada cita-cita mulia kemerdekaan, malah akan membunuh cita-cita itu di tengah jalan. Masalah Indonesia, bangsa Muslim terbesar di muka bumi, tidak mungkin dipecahkan oleh otak-otak sederhana yang lebih memilih jalan pintas, kadang-kadang dalam bentuk kekerasan. Saya sadar bahwa demokrasi yang sedang dijalankan sekarang ini di Indonesia sama sekali belum sehat, dan jika tidak cepat dibenahi, bisa menjadi sumber malapetaka buat sementara. Tetapi untuk jangka panjang, tidak ada pilihan lain, kecuali melalui sistem demokrasi yang sehat dan kuat, Islam moderat dan inklusif akan tetap membimbing Indonesia untuk mencapai tujuan kemerdekaan.
Tulisan ini membahas tentang Pemikiran Gus Dur tentang Pancasila dan Negara Islam
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
2019
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam, 2019
https://infobekasi.co, 2022
Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman, 2019
Fahmi Muhammad, 2021
Jurnal Politik Profetik, 2016
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 2019