Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2021
…
4 pages
1 file
Nasionalisme merupakan bentuk cinta tanah air dengan melakukan berbagai pembelaan terhadap bangsa sendiri tanpa harus menjatuhkan bangsa lain dengan tujuan untuk mencapai kepentingan bersama dengan menerapkan nilai-nilai pancasila yang ada pada suatu negara. Sikap nasionalisme ini diterapkan dan dikembangkan sejak dini agar generasi di era globalisasi ini lebih baik dibandingkan gerasi sebelumnya. Sebagai bangsa dan negara di tengah bangsa-bangsa lain di dunia, maka diperlukan identitas nasionalisme yang tinggi dari warganya, terutama di kalangan anak muda generasi Indonesia. 
Peran Masyarakat Dalam di Era Globalisasi Menanamkan Jiwa Nasionalisme , 2024
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasukIndonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,ideologi, sosial budaya dan lain-lain akanmempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadapbangsa. Beberapa makna kata bangsa diatas menunjukkan arti bahwa bangsabangsa sebagai bagian dari bangsa yang besar. Beberapa suku atau ras dapat menjadi pembentuk sebuah bangsa dengan syarat ada kehendak untuk bersatu yang diwujudkan dalam pembentukan pemerintahan yang ditaati bersama. Istilah nasionalisme yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia memiliki dua pengertian: paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri dan kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu. Dengan demikian, nasionalisme berarti menyatakan keunggulan suatu afinitas kelompok yang didasarkan atas kesamaan bahasa, budaya, dan wilayah. Istilah nasionalis dan nasional, yang berasal dari Bahasa Latin yang berarti "lahir di", kadangkala tumpang tindih dengan istilah yang berasal dari bahasa Yunani, etnik Namun istilah yang disebut terakhir ini biasanya. digunakan untuk menunjukkepada kultur, bahasa, dan keturunan di luar konteks politik (Riff, 1995: 193 194). Beberapa definisi diatas memberi simpulan bahwa nasionalisme adalah kecintaan alamiah terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan untuk membentuk negara berdasar kebangsaan yang disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi.
Dalam upaya menanamkan jiwa nasionalisme dan membangun generasi muda yang memiliki semangat Nasionalisme guna mewujudkan cita-cita dan tujuan NKRI. Maka, kami bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kesadaran Bela Negara Pemuda Tingkat Daerah Tahun 2015 dengan jumlah peserta 50 orang dari Utusan Organisasi (OKP), Karang Taruna, Kwarda Pramuka, Mahasiswa, dan Pemuda yang ada di Provinsi Kalteng. Kegiatan tersebut dilaksanakan dari tanggal 20 s/d 23 Oktober 2015 di Hotel Lampang Jalan Irian No. 02 Palangka Raya. Diharapkan dengan adanya Pelatihan ini, kita bisa Menanamkan jiwa nasionalisme kebangsaan kepada anak bangsa untuk dapat memberikan kontribusi positif sesuai tugas dan bidangnya masing-masing, guna mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan menangkal segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu keutuhan wilayah NKRI. Nasionalisme merupakan suatu keharusan bagi generasi muda untuk memahami dan menjalankan makna dari nasionalisme, karena wawasan kebangsaan itu lahir dari pemuda sehingga pemuda harus mampu mempelopri semangat nasionalismenya. Kata Kunci: Nasionalisme, Generasi Muda, Bela Negara.
Integralistik
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat realitas membangun ketahanan nasionalisme generasi muda di tengah arus globalisasi. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitiatif untuk memahami gejala-gejala sosial di masyarakat. Dari penjelasna tersebut maka Penelitian ingin menganlisis ketahanan semangat nasionalisme generasi muda di SMA Kabupaten Simuelue di era globalisasi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru Pendidikan Kewarganrgaraan yang berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data yang pakai ialah Teknik observasi dan wawancara. Dan teknik analisis datanya menggunakan tiga pendekatan yaitu reduksi data, display data dan verifikatif. Hasil penelitian menggambarkan lemahnya semangat nasionalisme diakibatkan oleh kuatnya arus globalisasi budaya asing yang mendegradasi semangat nasisonalisme generasi muda. Upaya membangun ketahananan semangat nasionalisme pada generasi muda dapat dilakukan dengan cara merekontruksikan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai manifestasi semangat nasionalisme bernegara pada generasi muda sehingga tumbuh kecintaan pada budaya bangsa Indonesia dan menjadi modal mewujudkan cita-cita nasiona. sebagai warga global dan meningkatkan budaya literasi kewarnegaraan yang dilakukan melalui pendidikan kewarganegaraan di sekolah dengan membentuk civic knowledge, civic skils, dan civic disposition sehingga terbentuknya generasi Indonesia yang smart and good citizen.
Nasionalisme merupakan proyek abadi setiap bangsa dan negara yang merdeka. Nasionalisme merupakan sebuah proses ytang panjang dan membutuhkan sebuah kedewasaan dalam menyikapinya. Nasionalisme di Indonesia masih sangat prematur, masih membutuhkan sebuah desain khusus dan tetap yang membedakan dengan bangsa yang lain seperti layaknya Ideologi Pancasila sebagai sebuah Ideologi yang indpenden. Nasionalisme kita juga harus memiliki keunikan dan kekhususan yang membedakan dengan bangsa yang lain, sebab hal tersebutlah yang memperkokoh identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan bermartabat. Politik luar negeri Indonesia juga memiliki perspektif yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain secara umum yakni politik luar negri bebas-aktif. Perkembangan Nasionalisme Indonesia yang sudah menginjak usia 72 tahun harus diluruskan dengan benar mengingat arus globalisasi yang bagaikan abrasi yang menggerus bangsa ini dengan kuat dan masif.
Iuris Studia: Jurnal Kajian Hukum
Pada saat ini, betapa mudahnya orang melakukan komunikasi jarak jauh, tidak hanya antarkota melainkan antarnegara yang lokasinya sangat berjauhan. Bahkan sekarang alat komunikasi semakin berkembang pesat dan modern. Dahulu komunikas dilakukan dengan cara menulis surat dan membutuhkan waktu yang cukup lama, namun sekarang alat komunikasi semakin canggih yakni dengan mempergunakan telephone. Itulah gambaran kehidupan saat ini, kehidupan yang serba mengglobal dalam berbagai aspek atau dimensi kehidupan manusia. Inilah yang disebut dengan globalisasi (globalization). Penulisan ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif (normatif research). Sifat penelitian ini adalah deskriptif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengaruh globalisasi terhadap nilai Nasionalisme generasi muda. Sumber data penelitian berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunderdan bahan hukum tersier. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik studi dokumen, yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Di zaman modern ini globalisai sangat berpengaruh bahkan menjadi kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan apakah itu positif ataupun negatif dan cara mengaksesnya juga sangatlah mudah menggunakan fasilitas yang telah ada pada saat ini seperti android dan sebagainya. Globalisasi telah banyak menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tautan masyarakat modern. Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkan secara selektif.
It is expected able to give justification for Pancasila; so that it will enrich teoritical sides and develop Pancasila praxis as natonal foundation and ideology of Indonesian people.It is hoped that this paper will give a contribution for keeping consistency, relevance, and contextualization of Pancasila is always needed by Indonesian people who are continuously developing according to world development. The realization of the expectation will make Pancasila able to play a role:
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi Indonesia didominasi oleh Generasi Z (Gen Z) dengan presentase sekitar 27.94%, yaitu generasi yang lahir pada antara tahun 1997 sampai dengan 2012. Diketahui bahwa saat ini Gen Z mendominasi bangku sekolah
Dalam pidato yang disampaikan pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-67 Republik Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa dalam 100 tahun kedua setelah kebangkitan nasional, Indonesia dapat tampil menjadi negara maju.
Mozaik, 2024
Nasionalisme Indonesia masa kini sedang mengalami degradasi dengan meningkatnya konflik-konflik antar etnik, antaragama, dan fenomena disintegrasi bangsa lainnya. Ketahanan integrasi bangsa sedang diuji kehandalannya karena kelalaian sejarah. Masa orde lama, orde baru telah keliru merasionalkan persatuan secara empiris. Pemerintah tidak memberi kesempatan masing-masing kelompok etnik untuk mengekspresikan keleluasaannya dalam persatuan bangsa. Metode Penelitian yang digunakan adalah Metode sejarah yang memiliki empat tahapan kerja yaitu heuristic, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Kesimpulan yang didapat bahwa nasionalisme Indonesia yang berkembang sejak masa kolonial sampai sekarang telah mengalami beberapa tahap perubahan. Dari nasionalisme anti penjajahan pada masa kolonial, menjadi nasionalisme yang nation oriented pada masa orde lama, berubah pada nasionalisme dengan state oriented di masa orde baru. Di masa reformasi dan Era Global beberapa nilai Barat yang hendak dikembangkan ternyata tidak mendapat dukungan yang kokoh dari struktur sosial, ekonomi maupun politik. Di sisi lain banyak hal contoh dan kasus yang menunjukkan situasi ekonomi, sosial, dan politik tidak dapat disimpulkan sepenuhnya bersandar pada nilai asli domistik yang ada.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 2021
Jurnal Sosiologi Agama
Wira Magazine, November-December edition, 2017
Maulidya Yunita Putri, 2021
Jurnal Kewarganegaraan, 2022
Nasionalisme, 2024
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter
Jurnal Kalacakra, 2022
De Cive, 2023