Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butirbutir tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped. Apabila unit-unit struktur tersebut tidak terbentuk maka dikatakan bahwa tanah tersebut tidak berstruktur. Dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu : 1) Butir tunggal (single grain) = butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (contoh tanah pasir); 2) Pejal (massive) = butir-butir tanah melekat satu sama lain dengan kuat sehingga tidak membentuk gumpalan-gumpalan (ped).
DNA (deoxyribonucleic acid) adalah bahan kimia pembawa informasi genetik. Pada biologi molekuler, untuk mereplikasikan dan mempelajari bagian DNA yang berdekatan, DNA dipotong menjadi fragmen-fragmen kecil. Fragmenfragmen tersebut direplikasikan ke dalam klon (clone). Beberapa klon mungkin
Penginderaan jauh adalah suatu ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah atau gejala yang dikaji ( Sutanto, 1999 ).
Perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai dalam melaksanakan pembangunan nasional telah berhasil meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat. Masyarakat memiliki kemudahan untuk memperoleh dan memanfaatkan hasil-hasil industri baik produksi dalam negeri maupun luar negeri. Namun disamping itu terdapat pula dampak negatif akibat terjadinya kontak kulit manusia dengan produk-produk industri atau pekerjaan yang dilakukannya. Diantaranya adalah penyakit dermatitis kontak yang merupakan respon pada reaksi inflamasi akut atau kronis dari suatu zat yang bersentuhan dengan kulit. Dikenal dua macam jenis dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan yang merupakan respon non imunologik dan dermatitis kontak alergik yang diakibatkan oleh mekanisme imunologik spesifik, keduanya dapat bersifat akut maupun kronis. Bahan penyebab dermatitis kontak alergik pada umumnya adalah bahan kimia yang terkandung dalam alat-alat yang dikenakan oleh penderita (asesoris, pakaian, sepatu, sendal, kosmetika, obat topikal dll), atau yang berhubungan dengan pekerjaan atau hobi (semen, sabun cuci, pestisida, bahan pelarut, bahan cat, tanaman dll) dapat pula oleh bahan yang berada disekitarnya (debu semen, bulu binatang atau polutan yang lain). Disamping bahan penyebab ada faktor penunjang yang mempermudah timbulnya dermatitis kontak tersebut yaitu suhu udara, kelembaban, gesekan dan oklusi. Dalam praktek klinis, kedua respon antara iritan dan alergi mungkin sulit dalam membedakannya. Banyak bahan kimia dapat bertindak baik sebagai iritan maupun alergen. Dermatitis kontak alergika adalah salah satu masalah dermatologi yang cukup sering, menjengkelkan, dan menghabiskan biaya. Diantara dermatitis akibat kerja, dermatitis kontak merupakan penyakit yang paling sering terjadi (sampai 90%). Sebagian besar berupa dermatitis kontak iritan (sampai 80%) diikuti dermatitis kon tak alergika yang tergantung pada derajat dan bentuk industrialisasi suatu negara. Di Amerika Serikat, 90% klaim kesehatan akibat kelainan kulit pada pekerja diakibatkan oleh dermatitis kontak. Antigen penyebab utamanya adalah nikel, potasium dikromat dan parafenilendiamin. Konsultasi ke dokter kulit sebesar 4-7% diakibatkan oleh dermatitis kontak. Dermatitis tangan mengenai 2% dari populasi dan 20% wanita akan terkena setidaknya sekali seumur hidupnya. Anak-anak
Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada satu negara pun di dunia yang dapat hidup sendiri dalam hubungannya dengan negara lain. Fungsi sosial dari suatu negara terhadap negara lain sangatlah besar dan oleh karena itu maka eksistensi dari suatu organisasi sangatlah diperlukan. Organisasi ini berfungsi sebagai wadah negara-negara dalam menyalurkan aspirasi, kepentingan, dan pengaruh mereka. Terdapat banyak organisasi yang tumbuh dan berkembang di dunia, mulai dari organisasi antar keluarga, antar daerah, antar propinsi sampai ke lingkup yang lebih luas yaitu antar negara yang berada dalam satu kawasan.
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan nama penyakit kencing manis. DM adalah penyakit gangguan metabolik yang terjad'i secara kronis atau menahun karena tubuh tidak mempunyai hormon insulin yang cukup akibat gangguan pada sekresi insulin, hormon insulin yang tidak bekerja sebagaimana mestinya atau keduanya (Kemenkes RI, 2014). Mufeed Jalil Ewadh (2014) menyebutkan bahwa DM adalah penyakit gangguan metabolik dengan ciri ditemukan konsentrasi glukosa yang tinggi di dalam darah (hiperglikemia).
DALAM KITAB RI'ĀYAH AL-HIMMAH (Tah} qīq dan Dirāsah) Oleh: M a ' m u n NIM. 08216611 TESIS Diajukan kepada Program Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Humaniora YOGYAKARTA 2010
Kuliah kerja nyata (KKN) diawali di Universitas Gadjah Mada dan dilaksanakan sejak tahun 1971 hingga sekarang. Berdasarkan dokumen yang diterbitkan oleh Program Pengolahan dan Pengembangan KKN UGM, terutama ditandai dengan status dan sifatnya, perkembangan periode pelaksanaannya dapat dibagi dalam: I. PERIODE PERINTISAN (1971-1976) Periode perintisan adalah periode awal kemunculan gagasan perlunya pelaksanaan kegiatan KKN bagi para mahasiswa sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat sebelum mereka diwisuda menjadi seorang sarjana. Periode ini diawali ketika ketika pada 1971, ditunjuk oleh Direktur Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai proyek perintis dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan pendekatan multidisipliner yang didasarkan atas partisipasi mahasiswa. II. PERIODE PERALIHAN (1977-1979) Periode Peralihan merupakan periode pelaksanaan kegiatan KKN dengan berpedoman pada Surat Keputusan yang menyatakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler terbatas. Pada periode ini KKN mengalami perkembangan yang signifikan, terutama jika dilihat dari jumlah mahasiswa 1 yang mengikuti KKN. Jumlah KKN pada waktu itu bahkan melebihi dana yang tersedia, sehingga berdasarkan Keputusan Rapat Kerja Universitas Gadjah Mada pada tanggal 30 Maret 1977 diadakan dua model KKN, yaitu KKN Lapangan dan KKN Teori. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Rapat Kerja pada tanggal 28 Januari 1978, KKN teori tersebut dinamakan KKN Kampus, selain alasan pendanaan, KKN teori diadakan karena KKN lapangan pada Semester 1 tahun 1977 ditiadakan karena masa kampanye pemilu. III. PERIODE PEMANTAPAN Periode pemantapan adalah periode pemantapan pelaksanaan kegiatan KKN dengan statusnya yang baru sebagai intrakurikuler wajib, tidak lagi sebagai kegiatan intrakurikuler terbatas. Dengan statusnya yang baru ini, pengelola KKN mendapatkan kewenangan yang lebih luas memantapkan kegiatan pelaksanaan KKN di lingkungan PT. Sebagai konsekuensinya, selama periode pemantapan ini, sejak 1979 sampai 1990, pelaksanaan kegiatan KKN mengalami beberapa perkembangan yang signifikan, yaitu: 1. Mulai tahun akademik 1979/1980 KKN seluruhnya merupakan KKN lapangan, dan tidak lagi menyelenggarakan KKN teori. 2. Adanya penyempurnaan diversifikasi tanggung jawab DPL dan Korkab. 3. Adanya penyempurnaan dalam hal penilaian hasil KKN mahasiswa dengan tidak lagi menggunakan angka melainkan menggunakan predikat. 4. Untuk menambahkan persyaratan tidak dalam keadaan hamil bagi mahasiswi yang akan mengikuti KKN. 5. Sejak tahun akademik 1985/1986 terjadi perubahan dalam pendanaan pengolahan KKN , yaitu semula menggunakan dana DIP dalam bidang Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan dan 2 Kebudayaan menjadi dana universitas yang berasal dari dua sumber: DPP/SPP dan mahasiswa KKN. Perubahan pendanaan KKN. 6. Diadakan bakti kampus dalam kegiatan pra KKN dengan tujuan agar mahasiswa sebagai civitas akademika merasa ikut bertanggungjawab terhadap kebersihan dan keindahan kampus. Berbagai upaya signifikan dalam pengembangan kegiatan KKN pada periode ini merupakan bentuk komitmen terhadap KKN, kendatipun ada beberapa perguruan tinggi yang telah menghilangkan kegiatan KKN setelah pada dekade 80-an mengalami puncak pelaksanaan kegiatan KKN di Indonesia. VI. PERIODE PENGEMBANGAN (1990-1997) Periode pengembangan adalah upaya peletakan dasar pelaksanaan kegiatan KKN, baik secara regional maupun nasional dimulai tahun 1990 sampai dengan 1997. Sejumlah pengembangan yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan KKN pada periode ini yaitu: Pertama, pada tahun akademik 1990/1991 UGM mulai mengembangkan KKN ke luar Jawa, di Propinsi Lampung dengan mengambil lokasi di Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Lampung Utara. Kedua, tahun akademik 1991/1992 UGM mulai merintis pelaksanaan kegiatan KKN semester genap secara terpadu bersama Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di kecamatan Karang Moncol, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Ketiga, pada tahun akademik 1994/1995 mulai menyelenggarakan pola KKN ekstensi disamping pola KKN Reguler. Keempat, tahun akadenik 1997/1998n mulai menyelenggarakan KKN pada semester pendek, semester gasal dan semester genap,
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Kontrak Psikologi, Tipe Kepribadian, dan Kecerdasan Emosional, terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB), 2019