Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
31 pages
1 file
JURNAL PSIKOLOGI ISLAM, 2018
ABSTRAK Artikel ini bertujuan untuk mengungkap fenomena mimpi dalam perspektif psikologi Islam. Fokus pembahasannya pada hakikat mimpi secara psikologis baik tinjauan psikologi umum maupun psikologi Islam serta bagaimana kedudukan mimpi serta kualitas mimpi yang sesuai dengan apa yang digambarkan dalam al-Qur`an dan hadis Nabi Saw. Artikel ini mencakup tiga simpulan. Pertama: mimpi secara psikologi Islam diyakini selain karena aspek pikiran maupun psikis, juga berhubungan dengan ilham atau wahyu yang berfungsi sebagai kabar gembira bagi seorang hamba, ujian keimanan, petikan dari sebagian kejadian di masa depan untuk mempersiapkan diri menghadapinya saat waktunya tiba dan menumbuhkan spirit dalam berjuang. Kedua: kedudukan mimpi dalam psikologi Islam sangat mempengaruhi pikiran seseorang baik fisik maupun psikis. ketiga: kualitas mimpi seseorang sangat berpengaruh terhadap mental dan perilaku seseorang. ABSTRACT This article aimed to uncover the phenomenon of dreams through Islamic psychology perspective. The discussion focused on the essence of dreams psychologically both in general psychology and Islamic psychology. The discussion in this article also talked about how the position and the quality of dreams in accordance with what is described in the Qur'an and hadiths. There are three conclusions in this article. First: dreams in Islamic psychology are believed in addition to the mental and psychological aspects, also related to inspiration or revelation that function as good news for the servant, the test of faith, pieces of some future events to prepare the individual to face when it comes and grow the spirit of struggle. Second: the position of dreams in Islamic psychology affects the individuals' physical and psychological condition. Third: the quality of dreams in Islamic psychology also affects individuals' mental and behavior.
Manajemen dan Sistem Informasi Manajemen 2, Pertemuan Ke-1 Noviyanto, ST Halaman 1 KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis, meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kopentitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya. Gambar berikut memperlihatkan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan dan memberi garis besar tentang hal yang perlu diketahui mengenai sistem informasi. Kerangka kerja tersebut dipusatkan kedalam 5 area pengetahuan SI berikut ini. 1. Konsep konsep dasar Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar yang berasal dari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif. 2. Teknologi informasi Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet. 3. Aplikasi bisnis Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan kompetitif bisnis. 4. Proses pengembangan Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis. 5. Tantangan manajemen Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis. Terdapat 3 alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi yaitu: 1. Mendukung proses dan operasi bisnis. Contoh: Kebanyakan toko retail mengunakan CBIS untuk membantu mereka mencatat pembelian pelanggan, menelusuri persediaan, membayar pegawai, membeli barang dagangan baru, serta untuk mengevaluasi trend penjualan.
Manajemen dan Sistem Informasi Manajemen 2, Pertemuan Noviyanto, ST Halaman 1
LiNGUA, 2007
Fakultas Humaniora dan Budaya, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Jalan Gajayana No. 50 Telepon (0341) 570872, Faksimile (0341) 570872 Malang 65144.
KONSEP DASAR ABSES LUNG, 2017
Abses paru adalah lesi nekrotikan setempat pada parenkim paru yang mengandung bahan purulen lesi mengalami kolaps dan membentuk ruang. Kebanyakan abses paru terjadi karena bahan teraspirasidari hidung atau mulut. Abses juga terjadi sekunder terhadap obstruuksi mekanik atau fungsional bronki, termasuk tumor,benda asing, atau stenosis bronkial. Atau terjadi akibat nekrotiasis pneumonia, tuberkulosis, embolisme paru, atau trauma dada. Pasien yang mengalami kerusakan refleks batuk dan tidak mampu untuk menutup glotis, atau mereka yang mengalami kesulitan mengunyah, beresiko terhadap aspirasi benda asing dan mengalami abses paru. Pasien berisiko lainnya termasuk mereka yang mengalami perubahan status kesadaran akibat anesthesia. B. Etiologi Kebanyakan abses paru muncul sebbagai komplikasi dari pneumonia aspirasi akibat bakteri anaerob di mulut. Penderita abses parubiasanya memiliki masalah periodontal (jaringan di sekitar gigi). Sejumlah bakteri yang berasala dari celah gusi sampai kesaluran pernafasan bawah dan menimbulkan infeksi. Tubuh memiliki sistem pertahanan terhadapa infeksi semacam ini, sehingga infeksi hanya terjadi jika sistem pertahanan tubuh sedang menurun, seperti yang ditemukan pada: 1. Seseorang yang berada dalam tidak sadar atau sangat mengantuk karena pengaruh obat penenang, obat bius, atau pengggunaaan alkohol.
pengembangan sistem berasal dari siklus hidup sistem, yaitu yang mana diantara dua sisi. Sisi proses pengembangan sistem dan proses operasi dan perawatannya. Metodologi dapat dibeli atau dibuat sendiri. Lisensi Dokumen: Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.
Guillain Barre Syndrom (GBS) adalah penyakit langka yang menyebabkan tubuh menjadi lemah kehilangan kepekaan yang biasanya dapat sembuh sempurna dalam hitungan minggu, bulan atau tahun. Guillain Barre Syndrom (GBS) merupakan sindrom klinik yang penyebabnya tidak diketahui yang mengyangkut saraf perifer dan kranial. GBS mengambil nama dari dua Ilmuwan Perancis, Guillain (baca Gilan) dan Barré (baca Barre), yang menemukan dua orang prajurit perang di tahun 1916 yang mengidap kelumpuhan kemudian sembuh setelah menerima perawatan medis. Penyakit ini menjangkiti satu dari 40,000 orang tiap tahunnya. Bisa terjangkit di semua tingkatan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa, jarang ditemukan pada manula. Lebih sering ditemukan pada kaum pria. Bukan penyakit turunan, tidak dapat menular lewat kelahiran, ternfeksi atau terjangkit dari orang lain yang mengidap GBS. Namun, bisa timbul seminggu atau dua minggu setelah infeksi usus atau tenggorokan.
Kritik sastra adalah ilmu sastra yang berusaha menyelidiki karya sastra dengan langsung menganalisis, memberi pertimbangan baik buruknya karya sastra, bernilai buruk atau tidaknya. (Rachmat Djoko Pradopo, Prinsip-prinsip Kritik Sastra: 9) Kritik Sastra adalah pertimbangan baik buruknya suatu hasil karya sastra dengan memberikan alasan-alasan mengenai isi dan bentuk hasil kesusasteraan yang dikritik. (Jassin, 1959:44) Kritik sastra adalah " Kritik seperti yang ku ketahui adalah usaha untuk membeda-bedakan pengalaman (jiwa) dan memberikan penilaian kepadanya (sastra). " (Richards, 1970:vii) Kritik sastra tidak semata-mata memberikan penilaian atau judgment melainkan masih disertai dengan kegiatan lain. (Darma, 1950:2) Kritik sastra adalah studi sastra yang berhubungan dengan kegiatan (i) mengidentifikasi, (ii) mengklasifikasi, (iii) menganalisis, dan (iv) mengevaluasi karya sastra. (Abrams, 1981:35) Kritik sastra adalah hasil usaha pembaca dalam mencari dan menentukan nilai hakiki karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik yang dinyatakan dalam bentuk tertulis. (Hardjana, 1981:ix) Jadi, kesimpulannya kritik sastra adalah upaya menentukan nilai hakiki karya sastra dengan mempertimbangkan baik buruknya karya sastra melalui kegiatan identifikasi, analisis, klasifikasi, dan evaluasi serta penafsiran sisitematis yang diformulasikan dalam bentuk tertentu. Unsur-unsur yang tercakup dalam kritik sastra adalah: 1. Objek materia, yakni harus ada sastra tertentu yang akan dikritik 2. Proses kerjanya, yakni dengan; (a) identifikasi, yaitu tahap pengenalan terhadap karya sastra yang akan dikritik dengan mengetahui karya sastra tersebut secara detail (mengetahui identitas karya), misalnya mengetahui pengarangnya, judul buku, tahun terbit, dan lain-lain; (b) analisis, tahap analisis merupakan tahap kritik sastra yang menguraikan data dari karya sastra. Pada tahap ini kritikus sudah mencari makna dan membandingkan-bandingkan dengan karya sastra lain, dengan sejarah atau dengan yang ada di masyarakat; (c) klasifikasi, yaitu tahap penggolongan, penggolongan terhadap karya sastra setelah menganalisis karya sastra tersebut dengan membandingkan dengan karya sastra yang lainnya; (d) penafsiran sistematis, tahap penafsiran sistematis karya sastra merupakan penjelasan atau penerangan karya sastra. Menafsirkan karya sastra berarti menangkap makna karya sastra, tidak hanya menurut apa adanya, tetapi menerangkan juga apa yang tersirat dengan mengemukakan pendapat
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.