Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2022, Ayu Rizki Ramadhani
https://doi.org/10.1088/17551315/747/1/012019…
12 pages
1 file
The rapid development of the times has led to many changes that occur in various aspects of human life. From day to day, week to week there are bound to be changes both individually and in groups such as social change. Both from the economic, cultural, political and educational aspects. The changes that occur are not only for the better but also in the opposite direction. How to deal with these changes. What can help to deal with social change. Through education, of course, it can prepare human resources to deal with the changes that have occurred. The purpose of writing this article is to know and understand how important the role of education is in dealing with and preparing for the process of social change that occurs. The approach used in this article is a qualitative approach with literature study data collection techniques, such as scientific papers, journals, theses and so on. Literature study is by understanding and examining various scientific papers that are relevant and related to the focus of the discussion. From various sources obtained and has resulted in an understanding that education is a very important thing. The important role of education in the process of social change is to equip and prepare to be better and face or overcome various problems that occur as a result of social change.
Sinta Wulansari, 2022
Pendidikan memberikan kemajuan pemikiran manusia, sehingga taraf hidup mereka meningkat. Perkembangan zaman pada saat dewasa ini telah membawa dampak perubahan dalam berbagai aspek. Dampak perubahan yang terjadi begitu cepat dan mudah diamati adalah aspek sosial. Perubahan sosial tidak hanya menuju kemajuan, tetapi itu juga dapat menyebabkan kemunduran. Itu sudah terjadi sejak zaman kuno. Ada saat-saat ketika perubahan terjadi begitu cepat, sehingga membingungkan manusia menghadapinya. Setiap perubahan yang terjadi di masyarakat selalu menimbulkan resiko sosial kehidupan atau ketidakpastian sosial. Fungsi pendidikan dalam perubahan sosial dalam rangka meningkatkan kemampuan peserta didik bahwa analisis kritis berperan untuk menanamkan keyakinan dan nilai-nilai baru dalam perjalanan masyarakat memikirkan. Pendidikan di abad modern telah berhasil menciptakan generasi baru dengan daya kreativitas dan kemampuan berpikir kritis, sikap menjadi tidak mudah menyerah pada situasi dan diganti dengan sikap yang mau berubah. Cara berpikir dan sikap ini akan lepas dari ketergantungan pada bantuan orang lain. Dengan demikian peserta didik selain sebagai penghayat perubahan dalam kehidupan sosial juga dapat sebagai agen mengubah diri mereka sendiri. Nyatanya, masyarakat masih berpendidikan kurang terlibat dalam pemerintahan dan dorongan keluarga.
Pendidikan dan perubahan sosial, keduanya saling bertautan satu dengan yang lain. Keduanya saling mempengaruhi, sehingga berdampak luas di masyarakat.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan). Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia), Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Di dalam UU Nomor 2 tahun 1989 secara jelas disebutkan Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu "Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantab dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. John Dewey, mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup. Hal senada juga dikemukakan oleh Edgar Dalle bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, 1 RESUME XII SOSIOLOGI PENDIDIKAN WULAN PURNAMASARI -1203941 pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. Perubahan Sosial Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses sosial. Perubahan sosial juga merupakan gejala yang melekat di masyarakat yang dapat diketahui dengan membandingkan keadaan masyarakat pada suatu waktu dengan keadaan masyarakat pada masa lampau. Perubahan sosial menurut Lauer, dipandang sebagai konsep yang serba mencakup, dan membawa pengaruh pada masyarakat secara keseluruhan. Misalnya, proses insdustrialisasi yang berlangsung pada masyarakat agraris. 3. Perubahan yang dikehendak (intended change) atau perubahan yang direncanakan (planned-change) dan perubahan yang tidak dikehendaki (uninted-change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned-change). Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat, pihak-pihak yang mengadakan perubahan disebut agent of change.
Education is the most important part of human life, because education is always attached to a person from conception until the person dies. In relation to Islam, that Islam itself teaches that education is taught Education Allah through His Messenger sourced to the Qur'an as a reference and approach in order to tarbiyah will form conscious society. This self-interaction in giving effect to the appearance, attitude, behavior and charity so as to produce good manners. Education can transform society due to ignorance be the best race of education has advantages. Education has a characteristic formation of the Islamic understanding of the whole and complete, the development on the knowledge gained and to remain on the Islamic sharia. Results of Islamic education will form a quiet soul, an intelligent mind and a strong physical as well as many charity. Religious Education as a medium or vehicle to inculcate moral values and religious teachings and tools formation of the nation's consciousness, lifting tool social status.
Kuu ampushakum waahliikum naro (peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka). Arus globalisasi dan abad informasi membawa perubahan terhadap fungsi dan peranan keluarga. Di satu sisi keluarga yang orang tua melandasi pendidikan anaknya dengan basis pendidikan agama, nilai-nilai dan normat yang kuat tidak akan terpengaruh oleh arus globalisasi. Di sisi lain, keluarga yang orang tuanya dalam mendidik anak-anak mereka tidak berbasis pendidikan agama, nilai dan norma, maka keluarga tersebut akan rapuh, sehingga mudah terbawa arus perubahan yang dahsyat.
This research intends to understand the implementation of community based education as a media of social change toward a learning society (a case study at Fatanugraha Alternative School Wonosobo Central Java). This research applies a qualitative descriptive method. One of the conclusion of this research is that the efforts to built a social change toward the learning society such as; colaborating the national and islamic boarding school curricullum, giving a good attitude, and building an independence behavior. Pendahuluan Sejak manusia pertama kali hidup didunia ini ia sudah merasakan sentuhan proses pendidikan oleh orang tuanya atau lingkungan dimana manusia hidup. Dengan demikian, Pendidikan pada dasarnya sama tuanya dengan manusia itu sendiri sebagai pelaku utama pendidikan. Dalam hal ini pendidikan bisa dipahami sebagai suatu mekanisme dalam mempertahankan hidup (survival). Karena pada dasarnya setiap manusia melakukan proses pendidikan dalam rangka mempertahankan dirinya. Menurut Darwin, dalam konsep survival of the fittest dijelaskan bahwa manusia yang terbaik adalah siapa yang mampu mempertahankan kehidupan. Pendidikan sering disebut sebagai aktifitas normative. Konsep normative sering dipahami salah, menjadi pernyataan harapan atau mensyogyakan atau saran aktifitas normative tidak ingin sekedar memberitahukan perlu dan seharusnya mencapai sesuatu cita-cita ideal atau mencapai sesuatu yang dilihat atau diuji dari nilai hidup itu memang baik. Sesuatu yang normative baik setidaknya memiliki tiga ragam, yaitu, (a) berupa nilai hidup yang memang bisa diterima sebagai nilai hidup yang baik, b) berupa perkembangan atau pertumbuhan subyek yang bila diuji dengan hakikat perkembangan atau pertumbuhan memang baik itu disebut conduct, (c) berupa suatu alat untuk mencapai tujuan yang disebut instrumental values (Muhadjir, 2000). Dalam dinamika kehidupana manusia, pendidikan merupakan media ynag jitu dalam melahirkan suatu system nilai. Pendidikan diasumsikan sangat efektif dalam proses internalisasi nilai yang diproses dalam pendidikan. Oleh karena itu, setia individu
Abstrak: Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotype mengenai penyimpangan dan tidakwajaran. Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang disertai oleh berkembangnya kapasitas intelektual, stres dan harapan-harapan baru yang dialami remaja membuat mereka mudah mengalami gangguan baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun gangguan perilaku. Sehingga, tidak jarang remaja mengambil resiko dengan melakukan sesuatu yang berupa kenakalan remaja. Untuk mengatasi hal tersebut, Pendidikan Agama Islam perlu diarahkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan penge-tahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara. Penanaman nilai-nilai agama melalui pendidikan meru-pakan sesuatu yang sangat penting karena agama mengatur segala kehidupan manusia. Abstract: Adolescence is oftenly associated with myths and stereotypes about the violence and irregularities. Developmental tasks, developing intellectual capacity, stress and new expectations of adolescence tend to makes them susceptible to disturbances in the form of impaired thinking, feeling and behavior disorders. Thus, they sometimes commit juvenile delinquency. To overcome this problem, the Islamic Education should aim to develop and enhance the faith through giving, appreciation, practice and experience of the students about Islamic knowledge. So that they become good Muslim who continuesly grow in terms of faith, nationalism, Inserting religious values through education is very important since religion governs all human life.
The rapid global change causes a necessity to transform professional education in Indonesia. The transformation is meant to enable professional education to adapt and keep up with the change. Professional education has been in a critical stage facing globalisation and the development of technology. Globalisation has made professional education face such a tough competition. The development of technology has made the actual skills needed difficult to identify and the skills needed for the future difficult to figure out. Professional education should enable learners to understand, internalise, develop, and apply new knowledge in the changeable, complex, and interdependent world. The reality now and the hope that will be realised have been the strong stimuli for professional education to make transformation in this strong current change. Transformation is carried out to make the management of professional education more professional and to target the objective precisely. Customer-driven quality, leadership, human resources, commitment, total involvement, professional education as a system, management by fact and continuous improvement are some points that need to be taken into account in the transformation of professional education.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Sausan Hizam Kuddah, 2024
Prosiding Lokakarya Nasional Pendidikan Sosiologi dan Penyuluhan Pertanian, Universitas Padjadjaran
Eldha Kristiara, 2022
Erika Andriana Ma'ruf, 2022
Pemenang LKTM UPI 2006 & Tugas Makalah PLSBT, 2006
Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam, 2016