Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
2 pages
1 file
Akses pasar atas barang dan jasa dari negara -negara lain ke dalam pasar anggota WTO dapat, dan sering terjadi , dihalangi atau dilarang masuk dengan berbagai cara. Hambatan atau laragan dapat berupa tarif atau non -tarif. Yang paling umum dari hambatan berupa tarif terhadap akses pasar adalah (setidaknya untuk barang) bea masuk. Hambatan non -tarif terhadap akses pasar -untuk barang dan juga untuk jasa dan pemberi jasa dapat berupa:
The traditional market is one of the most obvious indicators of economic activities in a region and one of the contributors to the local revenue of Surakarta city. turisari Market development is a testament to the commitment of Surakarta City Government for the welfare of the people in the fields of trade, and serves as a means of social activity. Turisari market is a traditional trading building, then the building construction prefers simple shapes, has the local characteristic, but modern look that can attract visitors. The purpose of this study was to analyze the magnitude of minimum value of stall selling of year, and analyzed the price financially feasible or not, with the terms: net present value, rate of return, benefit cost ratio and break even point analysis during the economic life the building 50 years. The method used in the study is the descriptive quantitativerresearch results show that the investment required for the construction project Turisari Market of Surakarta City is Rp. 8.002.587.235,-income levy accordance with existing regulations Rp. 6.214.315.159,-Stalls selling points Rp.4.789.159,-. In the aspect financial feasibility for life economic building for 50 years : Net Present Value : Rp. 42.542.850.116,-benefit cost ratio 4,9, break event point by comparing value of sales revenues stall can 1,02 years. The Study is only pire profit, while Surakarta government prioritize the social economic democracy with the aim of increasing prosperity Abstrak Pasar tradisional merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat disuatu wilayah dan salah satu penyumbang pendapatan asli daerah Kota Surakarta. Pembangunan Pasar Turisari merupakan bukti komitmen Pemerintah Kota Surakarta untuk kesejahteran rakyat di bidang perdagangan, dan berfungsi sebagai sarana aktivitas sosial masyarakat. Pasar Turisari adalah bangunan perdagangan tradisional, maka konstruksi bangunan lebih memilih bentuk sederhana, memiliki karakteristik lokal, namun terlihat modern yang dapat menarik pengunjung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan yang ada sesuai setelah pasar ini dibangun dengan regulasi yang berlaku dan untuk mengetahui besarnya nilai jual minimum kios, nilai harga tersebut dianalisis layak atau tidak ditinjau dari nilai sekarang netto (net present value), perbandingan manfaat dan biaya (benefit cost ratio) dan analisis Titik Impas (break even point) selama umur ekonomis bangunan 50 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisa deskriftif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa investasi yang diperlukan untuk proyek pembangunan Pasar Turisari Kota Surakarta adalah sebesar Rp. 8.002.587.235,-. Asumsi pendapatan yang ada yaitu retribusi sesuai dengan regulasi yang ada sebesar Rp. 6.214.315.159,-, Nilai jual kios yang didapatkan dengan memasukan pendapatan yang ada Rp.4.789.159,-. Pada aspek kelayakan selama umur ekonomis bangunan 50 tahun didapatkan net present value sebesar Rp.42.542.850.116,,-, benefit cost ratio 4,9, break even point dengan membandingkan pendapatan yang ada dapat terjadi pada 1,02 tahun. Penelitian ini hanya untuk murni mencari keuntungan, sedangkan pemerintah Kota Surakarta lebih mengutamakan sisi sosial kemasyarakatan dan ekonomi kerakyatan dengan tujuan peningkatan kesejahteraan. Kata kunci: regulasi, pendapatan, pengeluaran, nilai jual PENDAHULUAN Perkembangan penduduk di suatu wilayah membawa dampak pada penyediaan sarana perekonomian. Sarana yang vital adalah pemenuhan untuk kebutuhan rumah tangga bagi penduduk tersebut. Bagi sebagian penduduk dalam pemenuhan kebutuhan masih mengandalkan pasar tradisional, meskipun ada sebagian lagi penduduk mengandalkan pasar modern dalam memenuhi kebutuhananya. Keberadaaan pasar khususnya pasar tradisional, merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masayarakat di suatu wilayah, sebagai salah satu sarana publik keberadaan pasar tradisional juga mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup yang dipromosikan oleh berbagai media telah membuat eksistensi pasar tradisional menjadi sedikit terusik. Namun demikian, pasar ternyata masih mampu untuk bertahan dan bersaing ditengah serbuan pasar modern. Kenyataan ini dipengaruhi adanya karakter/ budaya konsumen. Terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara pasar tradisional dan pasar modern. Didalam pasar tradisonal masih terjadi proses tawar menawar harga, sedangkan di pasar modern harga sudah pasti ditandai dengan label harga, dalam proses tawar menawar terjalin kedekatan personal dan emosional antara penjual dan pembeli yang tidak mungkin didapat ketika berbelanja di pasar modern serta harga yang relatif murah dan tempat transaksi ekonomi kelas menengah kebawah. Untuk menjaga eksistensi pasar tradisional maka pemerintah daerah melakukan pembangunan kembali pasar tradisional di berbagai tempat. Target yang dipasang sangat sederhana, selama ini pasar tradisional identik dengan tempat belanja yang kumuh, becek, bau serta minimnya jaringan utilitas. Gambaran pasar seperti diatas harus diubah menjadi tempat yang bersih
2023
Jalur pejalan kaki adalah prasarana yang diberikan kepada pejalan kaki. Karakteristik jalur pejalan kaki harus memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna. Namun, jalur pejalan kaki di Pasar Aceh belum memenuhi karakterikstik tersebut karena terjadinya perubahan fungsi ,seperti menjadi tempat berdagang sehingga menganggu kenyamanan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pandangan masyarakat terhadap kenyamanan jalur pejalan kaki di Pasar Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara kuesioner dengan jumlah 24 responden. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa jalur pejalan kaki di Pasar Aceh saat ini tidak nyaman. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan jalur pejalan kaki di Pasar Aceh dimasa yang akan datang.
PERATURAN DASAR GERAKAN PEMUDA ANSOR MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya generasi muda indonesia sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional, perlu senantiasa meningkatkan pembinaandan pengembangan dirinya, untuk menjadikan kader bangsa yang tangguh. yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan utuh,yang bertaqwa kepada Allah S W T, berilmu, berketrampilan dan berakhlaq mulia. Bahwa sesungguhnya kelahiran dan perjuangan gerakan pemuda Ansor merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya dan cita-cita Nahdlatul Ulama' untuk berkhidmat kepada perjuangan bangsa dalam negara kesatuan Republik Indonesia menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis. Adil. Makmur dan sejahteraberdasarkan ajaran islam Ahlussunnah Waljama'ah. Bahwa cita-cita perjuangan bangsa indonesia dan upaya-upaya pembangunan indonesia hanya bisa terwujud secara utuh dan berkelanjutan bila seluruh komponen bangsa serta potensi yang ada, termasuk generasi muda yang mampu berpran aktif. Menyadari bahwa dengan tuntunan ajaran islam Ahlussunnah Waljama'ah generasi muda indonesia yang terhimpun dalam gerakan pemuda Ansor akan senantiasa memperoleh semangat kultural dan sepiritualyang berakar pada nilai-nilai budaya bangsa yang luhur.
this is my task's college. hope it will help you all
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Diyah Rahmawati (C0D020034), 2022
PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS, 2019