Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2021
…
8 pages
1 file
PSM ditubuhkan pada 6 Julai 2019 dengan misi untuk menyediakan pendidikan berkualiti tinggi, penyelidikan dan perkhidmatan pelbagai disiplin dalam pengetahuan asas dan lanjutan dalam sains matematik untuk memaksimumkan potensi manusia untuk kebaikan masyarakat
1. BUKU PEGANGAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT (PSM) BAGIAN I PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT (PSM) A. PENGERTIAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT (PSM)
Pembaharuan dalam pengertian pendidikan merupakan suatu upaya lembaga untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan memperkenalkan program kurikulum atau metodologi pengajaran yang baru sebagai jawaban atas perkembangan internal dan eksternal dalam dunia pendidikan yang cenderung mengejar efisiensi dan efektifitas (Wijaya, 1998 : 2). Pembaharuan di bidang pendidikan harus terus menerus dilaksanakan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, menuntut para pendidik untuk menyesuaikan pengajarannya pada perkembangan tersebut. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Riseffendi (1991 : 21), "Kehidupan di dunia ini berubah, teknologi berubah, masyarakat berubah, pengajaran berubah, semuanya berubah. Untuk dapat menyesuaikan pengajarannya dengan perubahan itu, guru harus dapat mengikuti perkembangan itu".Prinsip sains merupakan dasar dalam pengembangan teknologi, sedangkan hasil teknologi akan membantu para ahli untuk melakukan proses sains sehingga ditemukan produk-produk sains yang baru. Menurut Hillda Karli & Margaretha Sri Yuliariatiningsih ( 2002 : 121 ) bahwa pengembangan kemampuan siswa dalam bidang sains merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan konseptual dan prosedural.
PENDAHULUAN Penanganan pascapanen merupakan salah satu mata rantai penting dalam usahatani jagung. Hal ini didasarkan atas kenyataan bahwa petani umumnya memanen jagung pada musim hujan dengan kondisi lingkungan yang lembab dan curah hujan yang masih tinggi. Hasil survei menunjukkan bahwa kadar air jagung yang dipanen pada musim hujan masih tinggi, berkisar antara 25-35%. Apabila tidak ditangani dengan baik, jagung berpeluang terinfeksi cendawan yang menghasilkan mikotoksin jenis aflatoksin (Firmansyah et al.2006). Adanya nilai tambah dari produk olahan jagung seperti minyak jagung dan produk olahan lainnya yang dilaporkan berdampak positif bagi kesehatan manusia menyebabkan bergesernya penggunaan biji jagung dari pemenuhan konsumsi ternak menjadi konsumsi manusia dan ternak. Perubahan pola konsumsi tersebut menuntut adanya perbaikan proses pascapanen jagung untuk menghasilkan biji yang aman dikonsumsi, baik oleh manusia maupun ternak. Hal ini mendasari dikeluarkannya Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang keamanan pangan. Beberapa negara seperti Cina, Malaysia, dan Singapura telah memberlakukan standar mutu yang sangat ketat untuk produk jagung (W arintek 2007). Untuk itu diperlukan teknologi penanganan pascapanen jagung, terutama di tingkat petani, untuk menghasilkan produk yang lebih kompetitif dan mampu bersaing di pasar bebas. Proses pascapanen jagung terdiri atas serangkaian kegiatan yang dimulai dari pemetikan dan pengeringan tongkol, pemipilan tongkol, pengemasan biji, dan penyimpanan sebelum dijual ke pedagang pengumpul. Ke semua proses tersebut apabila tidak tertangani dengan baik akan menurunkan kualitas produk karena berubahnya warna biji akibat terinfeksi cendawan, jagung mengalami pembusukan, tercampur benda asing yang membahaya-kan kesehatan. TUJUAN PASCA PANEN
Seminar ini diselenggarakan sebagai media sosialisasi hasil penelitian di bidang pembelajaran MIPA maupun riset ilmu MIPA terkini. Seminar Nasional Pendidikan MIPA dijadikan sebagai media tukar menukar informasi dan pengalaman, ajang diskusi ilmiah, peningkatan kemitraan di antara peneliti dengan praktisi pendidikan MIPA maupun MIPA non pendidikan, mempertajam visi pembuat kebijakan dan pengambil keputusan, serta peningkatan kesadaran kolektif terhadap pentingnya pengelolaan pembelajaran MIPA yang efektif dan sesuai perkembangan zaman. Prosiding ini memuat karya tulis dari berbagai hasil penelitian Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Matematika, Pendidikan Sains, Pendidikan Kimia, Biologi (botani, zoologi, ekologi, genetika, molekuler, bioinformatik), Fisika (instrumentasi, material, komputasi, astronomi), matematika, kimia, dan pendidikan dasar bidang MIPA. Semoga penerbitan prosiding ini dapat digunakan sebagai data sekunder dalam pengembangan penelitian di masa akan datang, serta dijadikan bahan acuan dalam pembelajaran maupun riset bidang MIPA. Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan terima kasih.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga buku Pedoman Penanganan Pasca Bencana tahun 2005 ini selesai disusun dan diterbitkan.
• Meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholder.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.