Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2022, BEST PRACTICE (DINA ASHFIA)
Best Practice ini disusun menggunakan metode STAR (situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) terkait pengalaman mengatasi permasalahan dalam pembelajaran. Kegiatan ini sudah dilakukan di sekolah tempat saya mengajar dan merupakan pengalaman terbaik dalam pembelajaran di kelas
Cintia Agustina, 2022
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
OLIVYA MASPAITELLA, 2022
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
LK 3.1 Best Practice, 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practice ini disusun oleh Suci Lintiasri, mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori 2 Tahun 2022 guna memenuhi tagihan tugas pada LMS. Best Practice ini dibuat sebagai sarana refleksi dan tindak lanjut terhadap Aksi 1, 2, 3, dan 4 yang telah dilaksanakan. Semoga dengan disusunnya LK Best Practice ini dapat memberikan manfaat kepada bapak/ibu guru semua baik yang sedang PPG maupun tidak untuk digunakan sebagai referensi praktik baik di dalam kelas.
LK 3.1 Menyusun Best Practices, 2022
Meningkatkan pemahaman dan minat menulis peserta didik kelas VII MTsN 1 Bireuen pada pembelajaran Descriptive Text menggunakan Model Problem Based Learning ( PBL ) dengan memanfaatkan multimedia (PPT, Video, Gambar, Aplikasi) dan metode bervariasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Lilian puspayanti, 2022
Praktik pembelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris. melalui pendekatan T-Pack diharapkan siswa lebih termotivasi dalam belajar serta dengan pembelajaran yang bervariasi bisa meningkatkan tingkat konsentrasi dan semangat siswa dalam belajar.
Best Practice; Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal HOTS dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media PhET, 2003
Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal HOTS IPA Siswa Kelas IX Sains 3 MTs N Surakarta 1 dengan Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Simulasi PhET pada Materi Listrik Statis Tujuan; Meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal HOTS IPA kelas IX SAINS 3 MTs N Surakarta 1 dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media simulasi PhET pada materi Listrik Statis Latar Belakang; Berdasarkan hasil identifikasi masalah pembelajaran di kelas IX SAINS 3 MTs N Surakarta 1 ditemukan bahwa siswa cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam menyelesaikan soal HOTS pada mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat pada rendahnya skor yang diperoleh siswa pada soal bertipe HOTS, masih banyak siswa yang belum mampu melakukan proses penalaran dan pemecahan masalah, siswa belum terbiasa memahami stimulus yang terdapat pada soal HOTS dan rendahnya keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran yang mengharuskan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Aktivitas siswa dalam hal merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan, menyelesaikan masalah, hingga menarik kesimpulan masih kurang. Selain itu, rata-rata kemampuan kognitif peserta didik juga masih berada pada taraf mengingat, memahami dan menerapkan berdasarkan soal yang diberikan Rendahnya kemampuan HOTS dikarenakan siswa belum maksimal terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan saat mengikuti proses pembelajaran di kelas, sebagian siswa tidak memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung, masih suka mengganggu teman, sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti bermain dan berbicara dengan teman sebangkunya. Hasil observasi yang dilakukan penulis di MTs N Surakarta 1 menunjukan bahwa pembelajaran IPA yang dilakukan guru masih menggunakan metode konvensional yang menyebabkan pembelajaran masih berpusat pada guru dan tidak menekankan keaktifan peserta didik sehingga mempengaruhi hasil pembelajaran. Strategi yang digunakan. Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru, diantaranya : 1. Menyusun Rencana Pelaksanakan Pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum madrasah dan dilengkapi dengan model dan strategi (metode dan media) pembelajaran 2. Memilih model pembelajaran Problem Based Learning yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi ajar. Pada PPL ini guru memilih model pembelajaran Problem Based Learning, sesuai dengan hasil wawancara dan kajian literatur bahwa model pembelajaran ini mampu meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal HOTS. Guru mempelajari dan mendalami model ini serta melaksanakan setiap langkah pembelajaran yang tertuang di dalam RPP. 3. Pemilihan metode berupa eksperimen virtual, diskusi, tanya Jawab, dan ceramah untuk menghindari kebosanan siswa dalam belajar. 4. Pemilihan media pembelajaran yang menarik yaitu media simulasi PhET yang dilengkapi media presentasi power point. 5. Menyusun LKPD dengan bahasa yang komunikatif dan petunjuk penggunana yang jelas 6. Penyusunan instrumen secara menyeluruh mulai dari ranah kognitif menggunakan tes tertulis berupa soal pilihan ganda. Ranah afektif dengan menggunakan penilaian diri dan ranah psikomotor dengan menggunakan penilaian produk LKPD. 7. Berkaitan dengan kondisi ruangan, guru mendesain ruangan dimulai dari kebersihan, kerapihan dan keindahan sehingga peserta didik memiliki motivasi dan minat belajar yang baik serta pembelajaran yang nyaman. Hasil yang dicapai;Berdasarkan perolehan data tes formatif dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas IX SAINS 3 mengalami peningkatan dari 79,47 menjadi 90,53. Nilai tertinggi kelas semula 90 menjadi 100 dan nilai terendah yang semula 60 menjadi 80. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan nilai rata-rata peserta didik setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
Best Practise, 2022
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Best Practice Matematika, 2023
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Best Practice PPG Daljab Tahun 2022
Best Practice merupakan tulisan ilmiah yang terkait dengan pengalaman dalam melaksanakan tugas dan dibuktikan dengan metode kerja yang digunakan untuk menunjukkan keunggulan dengan penekanan dengan menunjukkan pengalaman terbaik bagi seorang guru. Dalam Progam Pendidikan Profesi Guru, diwajibkan untuk menyusun best practice dengan metode STAR (Situasi, Tantangan Aksi dan Refleksi.
Menyusun Best Practices, 2023
praktik baik (best practice) ini disusun dalam rangka memenuhi tugas PPG Daljab 2022 K1G2 jurusan sejarah
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.