Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Artikel Tafsir Maudhu'i, 2023
Ukhuwah merupakan kata lain dari persaudaraan yang tidak hanya berarti seayah atau seibu, namun juga untuk orang-orang yang menyatu dalam segi ras, agama, karakter, kasih sayang dan lainnya. Persaudaraan adalah suatu hal yang wajib dan tiak dapar dipisahkan dengan kehidupan manusia. Begitu pula dalam Islam, persaudaraan dalam kebaikan menjadi salah satu pondasi yang mengantarkan kepada keimanan yang lebih tinggi. Al-Qur"an sendiri banyak menyebutkan anjuran bersaudara, berbuat baik kepada sesama serta menghindari perpecahan di dunia. Melihan konteks masa kini yang memungkinkan banyak orang untuk menjalin persaudaraan, namun tidak dipungkiri peluang untuk saling membenci dan fanatik terhadap golongannya sendiri juga semakin besar dan bisa menjadi perpecahan manusia. Kata kunci-persaudaraan, ukhuwwah, al-Qur'an, tafsir.
Jurnal Living Islam 1 (1) , 2018
Crisis problematic stereotypes that can not be separated from human life from the time of the Prophet until today, namely mustaḍ'afĪn. Mustaḍ'afĪn here normally understood by people who are weak as a group in the economy as poor, beggars, orphans, slaves and women. To some people, they are all considered groups were weak and helpless and stereotypes of this kind still exist today. Therefore, how the Qur'an as a guide to answer all of this human's life. Because the Qur'an always be the answer to all the problems that arise. Stated that the Qur'an has a feature on each of His verses, including their support to mustaḍ'afĪn. This study uses literature research. The purpose of writing this article to explain the teachings of Islam which can be said to be close to the favor of the underprivileged. To frame this study, the authors discuss a little more about the verses that speak of their support to mustaḍ'afĪn. Even this can be evidenced by the many verses that speak about mustaḍ'afĪn once talked to worship mahdhah (vertical worship), for example prayer, fasting, zakat and others.
Mukjizat Allah yang diberikan oleh Nabi Muhammad Saw yang berupa Al-Qur’an dan merupakan kitab suci umat islam. Yang mana kemukjizatan Al-Qur’an ini masih diberlakukan sampai saat ini tidak seperti mukjizat-mukjizat lain yang hanya berlaku pada masanya saja. Kemukjizatan Al-Qur’an yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad, merupakan salah satu bukti akan kenabian Nabi Muhammad dan bukti akan kebenaran ajaran Islam.
Abstrak Tulisan ini berusaha untuk menjelaskan tentang penelitian Al Qur’an hadist dan pembelajarannya. Al Qur’an adalah firman Allah SWT yang digunakan sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia. Dilihat dari segi pandangannya, Al Qur’an mengandung dari seluruh aspek kehidupan manusia, misalnya aspek plitik, ekonomi, dan sosial. Banyak ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan persoalan diatas, menunjukkan peran penting Al Qur’an dalam Islam. Al Qur’an diyakini untuk menjadi sebuah pedoman umat muslim untuk menuju jalan yang benar. Dan untukmengetahui keontetikan sebuah hadis, kita perlu meneliti sanaddan hadis tersebut, untuk itu jurnal artikel ini saya buat. Penelitian sanad hadist, dilakukan melalui ranah penelitian Al Qur’an hadist melalui data yang terkoleksi pada biografi perawi hadis, dengan membaca dan menganalisis istilah-istilah yang digunakan dalam aktivitas kritik hadis seperti sanad dan matan. Artikel ini memfokuskan pada penelitian Al Qur’an hadis. Berbagai masalah dalam Al Qur’an maupunhadis, dan proses interaksi masyarakat terhadap Al Qur’an, yang tidak sebatas pemaknaan ayatnya, tettapi lebih ditekankan pada aspek penerapan teks-teks Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan teks-teks Al Qur’an tersebut kemudian menjadi tradisi yang melembaga dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Kata kunci: Al Qur’an, hadist, dan penelitian Abstrak This article tries to explain the Qur'an hadith research and teaching. Qur'an is the word of Allah are used as guidance for all mankind. In terms of view, the Qur'an contains all aspects of human life, for example plitik aspects, economic, and social. Many verses of the Qur'an relating to the above issues, showing the important role of the Qur'an in Islam. The Qur'an is believed to be a guideline for the Muslims to the right path. And untukmengetahui keontetikan a tradition, we need to examine the hadith sanaddan, for that journal I created this article. Sanad hadith research, conducted through the realm of research Qur'an hadith through the collected data on the biography of a narrator of traditions, by reading and analyzing the terms that are used in activities such as the hadith criticism sanad and matan. This article focuses on the study of the Qur'an hadith. Various problems in the Qur'an maupunhadis, and the community interaction of the Qur'an, which is not limited to the meaning of the verse, tettapi more emphasis on implementation aspects of the texts of the Qur'an in everyday life. The application of the texts of the Qur'an then becomes a tradition institutionalized in people's daily lives. Keywords: Qur'an, hadith, and research
Alhamdulillah, atas segala kenikmatan yang Allah Swt. berikan kepada Tim Kelompok dua, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan cukup memuaskan.
O L E H RAHMAT FAUZI PANE 9988378317 YAHYA MUHAIMIN 0006777183 PESANTREN MODREN UNGGULAN TERPADU DARUL MURSYID SUMATERA UTARA 2016 ABSTRAK
JURNAL FARABI, 2016
Understanding the hadith is the most important step after examing its authenticity. The aim of this paper is to explain the development history of ma'ani> al-h} adi> s\ and to analyze the comtemporary methods from five thinkers namely: Fazlur Rahman, Yusuf Qardhawi, Muhammad al-Ghazali, Syuhudi Ismail and Khaled M. Abou El Fadl. This concludes that the prosess of understanding hadis (ma'ani> al-h} adi> s\) has been developed by many Islamic scholars from classical era to contemporary era. Analyzing the ways of ma'a> ni al-h} adi> s\ of five thinkers above, are able to be classified into three steps; analyzing the text, historical context (micro and macro-asba> b al-wuru> d), and applying in reader's context. Memahami hadis menjadi tahapan yang sangat penting setelah menguji otentisitasnya. Tujuan tulisan ini adalah menjelaskan sejarah perkembangan ma'ani> al-h} adi> s\ dan untuk menganalisis metode-metode kontemporer dari lima pemikir; yaitu Fazlur Rahman, Yusuf Qardhawi, Muhammad al-Ghazali; Syuhudi Ismail; dan Khaled M Abou El Fadl. Dapat disimpulkan bahwa proses pemahaman hadis (ma'ani> al-h} adi> s\) telah dikembangkan oleh banyak pemikir muslim sejak era klasik hingga era kontemporer. Analisis terhadap cara-cara pemahaman terhadap hadis oleh kelima pemikir ternama di atas, dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tahap; analisis teks, konteks historis (asbab al-nuzul mikro dan makro), dan aplikasinya dalam konteks sang pembaca.
three decades ago, philosophy as an object of investigation was still unlawful religiously among the santris and even among some Muslim university students in Indonesia. That is no longer the case now. Following the coming of some open-minded religious discourses in the country especially that which was brought about by a well-known scholar named Harun Nasution, the study of philosophy became lawful and even promising. This paper speaks about this phenomenon by looking at the evolution of the study of philosophy –especially the philosophy of science-in the academic study in Indonesia. Within the framework of evolution theory, the paper also tries to discuss how the study of this science evolves from a sheer Western-based study to include the Qur'anic perspective of it. This paper itself is a study of the Qur'anic perspective concerning the philosophy of science. And by doing that, it tries to show that this kind of study has become a trend in academic circle in Indonesia. Keyword: knowledge, philosophy of science, epistemology Pendahuluan Katakanlah: " Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). 1 Ayat ini menggambarkan betapa luas kandungan ilmu-ilmu yang diturunkan Allah baik yang terdapat dalam ayat-ayat Qur'aniah maupun dalam ayat-ayat kauniah. Oleh karena itu, tidak heran jika para ulama dan para filosof muslim sejak zaman dahulu menjadikan al-Qur'an sebagai sumber ilmu pengetahuan. Para filosof muslim telah mengajukan berbagai argumen bahwa al-Qur'an bukan hanya tidak bertentangan tetapi justru sesuai dengan konsep-konsep pemikiran filsafat, bahkan ia menjadi sumber berbagai ilmu pengetahuan. 2 Dengan demikian, tulisan ini akan mengkaji konsep ilmu dalam al-Qur'an ditinjau dari sudut pandang filsafat. Kerangka yang dipakai untuk menganalisis tema ini adalah kerangka pemikiran filsafat. Dalam paradigma filsafat, konsep ilmu dapat diklasifikasi dalam tiga dimensi, yaitu: pertama, dimensi epistemologis, yakni kajian filsafat dari aspek bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan. Bagian filsafat ini disebut teori ilmu pengetahuan, yaitu metodologi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, atau cara mendapatkan pengetahuan yang benar, 3 kedua, dimensi ontologis, yakni cabang filsafat yang membahas tentang objek kajian ilmu pengetahuan, atau hakikat segala yang menjadi kajian ilmu, 4 dan ketiga, dimensi aksiologis, yakni cabang filsafat yang membahas tentang tujuan dan nilai guna serta nilai manfaat ilmu pengetahuan. Bagian filsafat ini lebih dikenal dengan teori nilai. 5 Bertitik tolak dari kerangka teori di atas, maka permasalahan yang akan dianalisis Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung.
Pemetaan Hermeneutika Al-Qur'an mengacu pada upaya untuk memahami dan menafsirkan teks Al-Qur'an dengan menggunakan pendekatan hermeneutika, yaitu metode interpretasi yang mendalam dan reflektif. Pemetaan Hermeneutika Al-Qur'an adalah pendekatan interpretatif yang digunakan untuk memahami dan menganalisis teks Al-Qur'an dengan memperhatikan konteks historis, budaya, linguistik, dan konteks sosial saat teks itu diturunkan.Ini melibatkan penggunaan metodologi hermeneutika untuk menggali makna-makna dalam teks Al-Qur'an dan mengaplikasikannya dalam konteks empat bidang berbeda iaitu Hermeneutika
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
manajemen dalam prespektif al-quran supriah , 2020
ahmad rizal muhaini, 2021
nurul izzah azzahra
muhammad nasiruddin, Dr. Nasrulloh. M.Th.I, 2022