Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
18 pages
1 file
Pendidikan humaniora adalah suatu bahan pendidikan yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia menjadi lebih manusiawi, yaitu membantu manusia untuk mengaktualkan potensi-potensi yang ada, sehingga akhirnya terbentuk manusia yang utuh, yang memiliki kematangan emosional, kematangan moral dan kematangan spiritual.
Sebagaimana telah diungkapkan pada bagian pendahuluan, mahasiswa Universitas Indonesia diharapkan kelak akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan bangsa dan negara Indonesia. Untuk itu, pertama-tama mahasiswa perlu memahami terlebih dahulu siapa dirinya, berbagai kemampunan yang dimilikinya, bagaimana lingkungan, dan orang-orang lain sehingga kelak dapat benar-benar menjalankan tugasnya sebagai manusia unggulan yang membawa bangsa dan negaranya menuju kejayaan. Untuk memahami dirinya, manusia perlu memahami terlebih dulu keunggulannya dibandingkan makhluk lainnya di bumi. Gazzaniga (2008), dalam bukunya Human, The Science Behind What Makes Us Unique, mengungkapkan bahwa tubuh manusia memang terbuat dari bahan kimiawi yang sama dengan hewan-hewan lain penghuni bumi, manusia juga mempunyai banyak reaksi fisiologis yang saman dengan hewan namun bagaimanapun manusia sangat berbeda dari hewan. Selanjutnya beliau dengan tegas menekankan bahwa perbedaan utama manusia dibandingkan hewan lain adalah pada otaknya. Otak manusia memungkinkan manusia untuk berpikir kompleks dan melakukan pemikiran tingkat tinggi (higher order thinking). Menurut MacLean (1990), otak manusia merupakan hasil evolusi paling mutakhir dari otak makhluk lainnya. Dari generasi ke generasi, otak manusia terus melalui proses evolusi sehingga mencapai kemampuan otak seperti yang ada sekarang. Evolusi yang meningkatkan kemampuan ingatan, kesadaran diri, menciptakan, dan menggunakan alaat (tools), membantu manusia melakukan introspeksi dan mengingkatkan perkembangan dirinya sendiri. Otak manusia mulai berkembang sejak manusia tersebut masih berada dalam kandungan ibunya. Apabila dikaitkan dengn teori Bronfenbrenner di pendahuluan, dapat dikatakan bahwa perkembangan otak tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan bakal bayi ini, terutama ibunya. Bagaimana asupan gizi, kesehatan, dan suasana hati ibu akan memengaruhi perkembangan otak
Naluri beragama merupakan hal pasti ada pada diri setiap manusia. Naluri ini merupakan berkaitan dengan perasaan manusia yang membutuhkan kepada Al Khaliq (Pencipta), Dzat yang Maha Kuasa yang mengaturnya, tanpa memandang siapa yang dianggap sang Pencipta itu. Perasaan ini merupakan fitrah dan secara pasti ada pada diri manusia, baik orang tersebut beriman terhadap Al-Khaliq atau ia mengingkari Al-Khaliq (faham materialisme dan naturalisme). Perwujudan keberadaan perasan ini bersifat pasti, sebab merupakan bagian penciptaan manusia, sehingga upaya untuk memisahkannya atau menghilangkannya merupakan perkara mustahil. Naluri ini disebut naluri beragama (gharizah tadayyun). Allah SWT. berfirman: ال ال "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah); (tetaplah atas) Fitrah Allah yang menciptakan manusia atas fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS. Ar Ruum:30) Ini menunjukkan bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama, karena Allah telah menciptakannya demikian, sehingga agama merupakan kebutuhan hidup manusia itu sendiri secara inheren. Quraisy Shihab (1999:377) menyatakan bahwa dalam pandangan pakar Islam, agama yang diwahyukan Tuhan, benihnya muncul dari pengenalan dan pengalaman manusia pertama di pentas bumi. Di sini ia menemukan tiga hal, yaitu keindahan, kebenaran, dan kebaikkan. Gabungan ketiganya dinamai suci. Manusia ingin mengetahui siapa atau apa Yang Maha Suci, dan ketika itulah dia menemukan Tuhan, dan sejak itu pula ia berusaha berhubungan dengan-Nya; bahkan berusaha untuk meneladani sifatsifatNya.
Pengertian HAM Menurut Beberapa Pakar Hugo Cabot dan Joseph A Kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah " interaksi " dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru. H. Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya. Keith Davis " Human Relation at Work " adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggung jawab dalam suatukelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial. Ferdinand Tonnies: menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu:
SENJAKALA HUMANISME, 2021
Apakah kita seperti semut di bawah kaca pembesar? Berlalu lalang dalam keteracakan (keteraturan), dengan gerak gerik yang dituntun oleh algoritma genetik. Tetaplah ragu bahwa kita punya kehendak bebas. Kita sedang dalam kendali terus menerus. Kita tidak sendiri, ada entitas superior di atas kita. Menatap dari ketinggian dan menuntun penuh. Bila demikian adanya, para pendekar kehendak bebas, para pemikir keras eksistensialisme di penghujung abad 19 dan awal 20, hanyalah kilatan sekejap dari sebentang panjang sejarah umat manusia. Kierkegaard, Sartre, Heidegger, Kafka,
Abstrak Tuhan menciptakan berbagai macam makhluk hidup untuk mengisi bumi yang Ia ciptakan. Salah satu contohnya manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan orang lain untuk hidup di muka bumi ini. Manusia tidak bisa hidup sendiri. Selalu membutuhkan bantuan orang lain. Manusia dikenal sebagai makhluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan, karena didorong oleh hasrat atau keinginan yang ada dalam diri manusia yaitu menyatu dengan manusia lain yang berbeda disekelilingnya dan menyatu dengan suasana dalam sekelilingnya.
Humairo, 2020
Praktisi public relation Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen humas dan pelayanan public Dosen:Rizki Nurjehan, M. Pd Jurusan:MPI Di S U S U N Oleh HUMAIRO SEKOLAH TINGGI JAM'IYAH MAHMUDIYAH TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT T.A. 2019/2020 BAB I
Teori belajar banyak dikaitkan dengan ruang lingkup bidang psikologi, bisa diartikan bahwa semua hal yang dibahas dalam belajar, berkaitan pula dengan keadaan manusia sebagai subjek yang mengalami, mengikuti bahkan mengembangkan diri melalui belajar. Teori belajar, turut membantu pelaksanaan pendidikan dengan menjawab atau membahas mengenai masalah yang muncul dalam belajar sehingga pelaksanaan pendidikan dapat mencapai tujuan awal sesuai dengan yang diharapakan.
Konflik bersenjata baik yang berupa perang atau konflik bersenjata lainnya adalah suatu keadaan yang sangat dibenci oleh bangsa-bangsa beradab diseluruh dunia dan harus dihindari, karena akan mengakibatkan kesengsaraan dan penderitaan bagi umat manusia. Oleh karena itu dengan alasan apapun perang sebisa mungkin harus dihindari. Namun upaya menghapus perang sama sekali dari muka bumi nampaknya sia-sia karena perang akan selalu terjadi. Karena upaya menghapus perang tidak mungkin dilakukan maka umat manusia berupaya mengurangi penderitaan akibat perang dengan membuat hukum. Hukum yang dimaksud pada waktu dulu dikenal dengan istilah hukum perang dan sekarang lebih dikenal dengan istilah Hukum Humaniter Internasional. Istilah hukum humaniter atau lengkapnya disebut internasional humanitarian law applicable in armed conflict berawal dari istilah hukum perang (laws of war), yang kemudian berkembang menjadi hukum sengketa bersenjata (laws of armed conflict), yang akhirnya pada saat ini biasa dikenal dengan istilah hukum humaniter. Hukum Humaniter Internasional merupakan salah satu cabang dari hukum internasional yang tertua. Sejarah Hukum Humaniter Internasional itu sendiri telah ada setua perang dan kehidupan manusia itu sendiri. Hukum perang dalam bentuknya yang sekarang walaupun baru, memiliki sejarah yang panjang. Bahkan jauh pada masa dahulu kala, para pemimpin militer kadang-kadang memerintahkan pasukan mereka untuk menyelamatkan jiwa musuh yang tertangkap atau terluka, merawat mereka dengan baik, dan menyelamatkan penduduk sipil musuh dan harta benda mereka.Manakala permusuhan berakhir, para pihak menyetujui untuk menukarkan tawanan yang berada di tangan mereka. Selama waktu tersebut, praktek ini dan praktek yang serupa telah berkembang secara bertahap kedalam seperangkat aturan kebiasaan yang berkaitan dengan tindakan perang.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISTIC, 2019