Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
17 pages
1 file
Mazhab-Mazhab Filsafat Pendidikan
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal. Semenjak Immanuel Kant yang menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat; maka semenjak itu pula refleksi filsafat mengenai pengetahuan manusia menjadi menarik perhatian. Dan lahirlah pada abad 18 cabang filsafat yang disebut sebagai filsafat pengetahuan (theory of knowledge atau epistemology). Melalui cabang filsafat ini diterangkan sumber serta tatacara untuk menggunakan sarana dan metode yang sesuai guna mencapai pengetahuan ilmiah. Diselidiki pula evidensi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi apa yang disebut kebenaran ilmiah, serta batas batas validitasnya. Mula-mula filsafat berarti sifat seseorang berusaha menjadi bijak, selanjutnya filsafat mulai menyempit yaitu lebih menekankan pada latihan berpikir untuk memenuhi kesenangan intelektual (intelectual curiosity), juga filsafat pada masa ini ialah menjawab pertanyaan yang tinggi yaitu pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh sains. Secara terminologi filsafat banyak diartikan oleh para ahli secara berbeda, perbedaan konotasi filsafat disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan pandangan hidup yang berbeda serta akibat perkembangan filsafat itu sendiri seperti; James melihat konotasi filsafat sebagai kumpulan pertanyaan yang tidak pernah terjawab oleh sains secara memuaskan. Russel melihat filsafat pada sifatnya ialah usaha menjawab, objeknya ultimate question. Phytagoras menunjukkan filsafat sebagai perenungan tentang ketuhanan. Poedjawijatna (1974: 11) menyatakan filsafat diartikan ingin mencapai pandai, cinta, pada kebijakan, dan sebagai jenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
far, M.ag PROGRAM STUDI ILMU TASAWUF FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2017 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita. Tuhan yang Maha Pengasih dan Tak Pilih Kasih, Maha Penyayang yang tak pandang sayang. Yang telah memberikan akal dan hati sebagai salah satu instrumen untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Hanya atas rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini, guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Perennial. Dan tak lupa shalawat serta salam tetap kita curah, limpahkan kepada sang revolusioner dunia, pemberi syafa'at kelak di hari kiamat The Leader of World Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman kegelepan menuju terang benderang dengan adanya agama Islam. Penulis ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak. Terutama dosen pembimbing kami Suhermanto Ja'far M.ag. yang senantiasa membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini, dan teman-temanku yang selalu memberikan motivasi. Makalah yang berjudul Filsafat Perennial Perspektif Seyyed Hosein Nasr ini, masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi susunan bahasa, isi, yang tak lain penulis masih belajar. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun untuk kemajuan penulis kelak di masa depan terutama dari Dosen Pembimbing.
Progresivisme merupakan aliran filsafat pendidikan modern yang menghendaki adanya perubahan pelaksanaan pendidikan menjadi lebih maju. Aliran progresivisme ini mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak dan menjadikan pendidik hanya sebatas sebagai fasilitaor, pembimbing, dan pengarah bagi peserta didik. Adapun tujuan dari aliran progresivisme dalam pendidikan ialah ingin merubah praktik pendidikan yang selama ini terkesan otiriter menjadi demokratis dan lebih menghargai potensi dan kemampuan anak ,serta mendorong untuk dilaksanakannya pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik.Dengan menerapkan aliran progresivisme dalam pendidikan, harapannya dapat membahwa perubahan dan kemajuan pendidikan di Indonesia menjadi lebih berkualitas, sehingga mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional Indonesia. Dalam proses pertumbuhannya, filsafat sebagai hasil pemikiran para ahli filsafat atau para filosof sepanjang kurun waktu dengan objek permasalahan di dunia, telah melahirkan berbagai macam pandangan. Pandangan-pandangan para filosof itu, ada kalanya satu dengan yang lainya hanya bersifat saling kuat menguatkan, tetapi tidak jarang juga berbeda atau berlawanan.
Filsafat pendidikan merupakan filsafat yang diaplikasikan untuk menelaah dan memecahkan masalahmasalah dalam pendidikan. Dalam sejarah perkembangan filsafat telah lahir sejumlah aliran filsafat. Dengan adanya aliran-aliran filsafat, maka konsepsi mengenai filsafat pendidikan telah dipengaruhi oleh aliran-aliran tersebut. Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai. Dalam filsafat terdapat berbagai mazhab/aliran-aliran filsafat. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, sedangkan filsafat beranekaragam alirannya, maka dalam filsafatpun kita dapat menemukan perbandingan-perbandingan dari beberapa aliran-aliran filsafat pendidikan tersebut.
Abstrak Pesantren tradisional sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk masyarakat yang memiliki komposisi intelektual serta spiritual yang seimbang. Namun di zaman modern ini, pesantren tradisional yang masih mempertahankan cara-cara tradisional dalam proses pendidikannya mendapat tantangan teramat besar. Disisi lain, output dari pendidikan di Indonesia sekarang juga memprihatinkan, dimana dari aspek kognitif-akademis bagus, namun dari psikomotorik-afektif amat memprihatinkan. Maka dalam tulisan ini akan ada kajian mengenai sejarah, kurikulum dan metode pembelajaran dalam pesantren tradisional, yang ditinjau dengan kacamata filsafat esensialisme. Dalam tulisan ini akan menjelaskan hubungan antara pendidikan pesantren tradisonal dengan system pendidikan filsafat esensialisme. Selain itu juga akan dipaparkan mengenai relevansi pendidikan pesantren tradisional dengan kebutuhan pendidikan dewasa ini.
Indrasanti 13108241032 Liling Nurkemala 13108241099 Hanungko Wahyu Nugroho 6F PGSD Kelompok 6 Progressevisme PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 BAB I PENDAHULUAN
Progressivism is a modern educational philosophy that requires changes in the implementation of education to make it more advanced. This flow of progressivism prioritizes the implementation of education in schools centered on children and makes educators limited to being facilitators, mentors and directors for students. The aim of the flow of progressivism in education is to change educational practices which have so far seemed authoritarian to become democratic and more respectful of children's potential and abilities, as well as encouraging the implementation of learning that involves more students. By implementing the flow of progressivism in education, it is hoped that this can bring about change. and the progress of education in Indonesia is becoming better quality, so that it is able to realize Indonesia's national education goals. In the process of its growth, philosophy as a result of the thoughts of philosophers or philosophers over time with the object of problems in the world, has given birth to various kinds of views. Sometimes the views of philosophers are only mutually reinforcing, but they are often different or contradictory.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
PEMIKIRAN FILSAFAT SEKULARISME ; Ajaran Sekularisme, 2020
Siti Nur Holifah (211101060010) Agustin Indrawati (212101060013) Yosi Nur Kumala Dewi (211101060019)