Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
Tanin Diposkan oleh R.A Niken prawesti BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penggunaan obat tradisional pada masyarakat pada umumnya masih sebatas dalam bentuk jamu, yang cara penyajiannya dengan cara direbus atau diseduh, sehingga kurang disukai penggunaannya. Selain itu sediaan jamu masih mempunyai kekurangan seperti
Dalam metabolisme sekunder yang terjadi pada tumbuhan akan menghasilkan beberapa senyawa yang tidak digunakan sebagai cadangan energi melainkan untuk menunjang kelangsungan hidupnya seperti untuk pertahanan dari predator. Beberapa senyawa seperti alkaloid, triterpen dan golongan phenol merupakan senyawa-senyawa yang dihasilkan dari metabolisme sekunder. Golongan fenol dicirikan oleh adanya cincin aromatik dengan satu atau dua gugus hidroksil. Kelompok fenol terdiri dari ribuan senyawa, meliputi flavonoid, fenilpropanoid, asam fenolat, antosianin, pigmen kuinon, melanin, lignin, dan tanin, yang tersebar luas di berbagai jenis tumbuhan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif (keturunan) yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius. Apabila tidak dilakukan penanganan secara cermat, dampak dari penyakit tersebut dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit serius lainnya, di antaranya, jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal, dan kerusakan system syaraf. Meningkatnya prevalensi Diabetes Melitus di beberapa berkembang akibat peningkatan kemakmuran di negara bersangkutan, akhir-akhir ini banyak disoroti. Peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar, menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit degeneratif, salah satunya adalah penyakit Diabetes Melitus. Diabetes Melitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan sumber daya manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara (Suyono, 2007). Penyakit Diabetes Melitus dapat menyebabkan beberapa komplikasi akut dan menahun. Untuk komplikasi akut antara lain hipoglikemia dan hiperglikemia, sedangkan komplikasi menahun antara lain penyakit 1
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut, sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif. Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif.Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium.Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya. Untuk analisis kualitatif sistematik kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasrkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagen. reagen yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hydrogen sulfide, ammonium sulfide dan asam karbonat.Anion 2. merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron.Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion.Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka perlu dilakukan pengidentifikasian suatu larutan untuk menguji adanya kation dan anionnya. II. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum uji kation dan anion ini yaitu dapat melakukan dan mengindentifikasi beberapa anion dan kation dengan uji spesifik atau secara analisis kualitatif. III. Prinsip Percobaan Adapun prinsip percobaan dari praktikum uji kation dan anion ini yaitu pengidentifikasian anion dan kation berdasarkan analisis kualitatif pada larutan-larutan kimia tertentu. 3. BAB II TEORI PENDUKUNG Kation pada posisi A umumnya berupa unsur-unsur seperti Ca, Sr, Ba, Pb, Bi, Na atau campuran dari unsur-unsur ini, sedangkan kation pada posisi B ditempati oleh kation dengan muatan yang tinggi seperti Ti4+, Nb5+, Ta5+, W6+atau Mo6+. Lapisan [Bi2O2]2+terbentuk dari anion oksigen yang membentuk jaringan bujur sangkar dengan kation Bi3+ pada bagian atas dan bawah dan dapat pula digambarkan sebagai piramida segi empat yang saling bergantian. Kation pada posisi A akan membentuk struktur perovskit yang berkoordinasi dengan 12 atom oksigen. Sedangkan kation-kation bermuatan tinggi yang terdapat pada posisi B akan berkoordinasi dengan 6 atom oksigen membentuk suatu oktahedron BO6 (Rizalet all, 2007). Dalam diagram spesiasi kompleks, keberadaan masing-masing spesies ion kompleks dari berbagai jenis logam merupakan fungsi pH. Oleh karena itu, keberadaan masing-masing spesies ion logam dan jumlah fraksinya dalam hubungannya dengan fungsi pH, secara mudah dapat diketahui.Hal ini sangat membantu dalam mengembangkan metode pemisahan, terutama yang berhubungan dengan selektivitas pemisahan.Dengan mengatur pH larutan, dapat dikondisikan bahwa spesies ion logam tertentu berada dalam jumlah maksimal. Spesies ion logam tersebut dapat diikat dengan menggunakan adsorben (misalnya surfaktan), sementara spesies ion logam lain yang tidak dikehendaki dapat dipisahkan (suhartaet all, 2010). 4. Keberadaan anion antarlapis dapat menyebabkan interaksi dengan kation logam.Gugus hidroksi pada bidang lapis dapat berinteraksi dengan kation logam. Telah melakukan penukaran anion pada Co, Al, CO3 hidrotalsit dengan ---anion penukar Cl , NO3 , ClO4 , asetat, laktat, dodesil sulfat, dan oleat dengan metode garam asam.Selain sebagai penukar ion, hidrotalsit mempunyai beberapa aplikasi yaitu sebagai katalis, pengemban katalis, bidang industri, obat dan adsorben (Rotoet all,2008). Penukar ion kebanyakan berupa bahan bahan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya berupa hutan, tanah dan air merupakan kekayaan alam yang harus tetap lestari, sehingga pengelolaan terhadap sumber daya alam dengan satuan unit pengelolaan daerah sungai harus dilaksanakan secara hati-hati dan bijaksana, sehingga dapat mendukung tercapainya kesejahteraan masyarakat yang lestari. Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) saat ini semakin memprihatinkan dengan semakin tingginya frekuensi banjir, kekeringan, dan tanah longsor. DAS Jeneberang yang meliputi kabupaten Gowa, Takalar dan Makassar cukup kritis. Berdasarkan data luas hutan yang tersisa 8.259 ha atau hanya 13,3% dari total lahan 61.733 ha. Laju degradasi hutan telah terjadi sejak pertengahan tahun 1990 akibat alih fungsi lahan. Padahal sesuai ketentuan UU 41/1999 tentang kehutanan, batas normal hutan sepanjang DAS harus 47,22% (BPDAS Jeneberang, 2010). Akibatnya laju erosi menuju bendungan bili-bili terus meningkat. Jumlah erosi yang tertampung di bendungan setiap tahun mencapai 30 ton/ha. Sementara daya tampungnya hanya 18 ton/ha. Kondisi ini dikhawatirkan mempengaruhi daya tahan bendungan (BPDAS Jeneberang, 2010). DAS Jeneberang merupakan salah satu DAS Prioritas Nasional sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehutanan dan Menteri Pekerjaan Umum No.19 tahun 1984, No. 059/Kpts-II/1985 dan No. 124/Kpts/1984 yang dalam pengelolaannya perlu mendapat perhatian khusus. DAS ini merupakan daerah tangkapan air untuk DAM serbaguna Bili-Bili yang dibangun untuk memenuhi kepentingan penyediaan air minum bagi penduduk kota Makassar, Sungguminasa dan sekitarnya, irigasi sawah di daerah bagian hilir seluas ± 30.000 ha, pembangkit listrik dan sarana rekreasi. Pembangunan PLTA di kabupaten Gowa bertujuan untuk pengembangan kelistrikan terutama dalam rangka listrik masuk desa untuk 130 desa/kelurahan, sedangkan pembangunan sektor irigasi di kabupaten Gowa bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan (Sylviani, 2010). Salah satu daerah yang paling berpeluang untuk terjadi runoff adalah DAS. Beragamnya pemanfaatan lahan di kawasan DAS Jeneberang memiliki konstribusi yang sangat besar terhadap laju runoff, hal ini dimungkinkan karena
Al-Quran yang ditulis mengikut Rasm Uthmani adalah al-Quran yang disepakati dan diterima umum sebagai yang paling sahih. Al-Quran sejak dari zaman Saidina Uthman bin 'Affan r.a. ditulis dengan Rasm Uthmani. Ianya disandarkan kepada Khalifah Uthman r.a. Semua bacaan qiraat menggunakan al-Quran yang sama walaupun diusahakan secara khusus al-Quran yang lain untuk qiraat-qiraat yang tertentu. Secara khususnya, al-Quran Rasm Uthmani boleh dibaca oleh semua bacaan qiraat. Al-Quran pada asalnya ditulis atas arahan Saidina Uthman r.a. yang menjadi Khalifah Ketiga ketika itu. Al-Quran peringkat awal ditulis dalam bahasa Quraisy. Ianya terkenal dengan istilah Rasm Uthmani. Penulisan Rasm Uthmani diusahakan kerana telah terjadi banyak peselisihan tentang pembacaan al-Quran. Satu elemen penting dalam perkembangan itu ialah bertambahnya orang Ajam. Berlaku kesukaran membaca al-Quran kerana tiada dhobt untuk membantu mereka. Maklum tentang pemasalahan tersebut Sayyidina Uthman r.a. cuba mengatasinya. Perbezaan dari aspek dialek dan pengaruh budaya setempat diatasi dengan Rasm Uthmani.. Penulisannya mengambilkira penurunan al-Quran dalam tujuh ahruf. Hanya Rasm Uthmani yang memenuhi keperluan membaca al-Quran semua qiraat tanpa kecuali. 1. SEJARAH PENGUMPULAN AL-QURAN 2.1 Zaman Rasulullah SAW Al-Quran merupakan Kalamullah yang telah diturunkan kepada Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril a.s secara mutawattir. Penurunannya juga mengikut serta menyentuh perkara-perkara yang berlaku di dalam keadaan umatnya pada ketika itu. Ayat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah SAW adalah dari surah al-Alaq ayat 1-5 pada malam Lailatul Qadar. Manakala surah pertama yang diturunkan dengan lengkap adalah surah al-Muddatsir dan surah terakhir yang diturunkan
Gigabit Passive Optical Network (GPON) GPON merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984 dan hingga kini bersaing dengan GEPON (Gigabit Ethernet PON), yaitu PON versi IEEE yang berbasiskan teknologi Ethernet. Standar G.984 mendukung bit rate yang lebih tinggi, perbaikan keamanan, dan pilihan protokol layer 2 (ATM, GEM, atau Ethernet). GPON menggunakan serat optik sebagai medium transmisi. Satu perangkat akan diletakkan pada sentral, kemudian akan mendistribusikan trafik Triple Play (Suara/VoIP, Multi Media/Digital Pay TV dan Data/Internet) hanya melalui media 1 core kabel optik disisi subscriber atau pelanggan. Yang menjadi ciri khas dari teknologi ini dibanding teknologi optik lainnya yaitu SDH (Synchronous Digital Hierarchy), SDH adalah teknik distribusi trafik yang dilakukan secara pasif. Dari sentral hingga ke arah subscriber akan didistribusikan menggunakan splitter pasif. Setelah ditemukannya teknologi GPON, maka FSAN dan ITU-T melanjutkan penelitiannya tentang NG-PON (Next Generation Passive Optical Network). Mereka menggambarkan bahwa fase pertama dari NG-PONs merupakan sebuah teknologi yang menawarkan biaya murah, kapasitas yang besar, cakupan yang luas, layanan yang lengkap, serta mampu bekerjasama dengan teknologi yang telah ada. FSAN menggambarkan evolusi NG-PONs kedalam dua tahapan, yaitu NG-PON1 dan NG-PON2. NG-PON1 adalah perkembangan teknologi jangka menengah yang mewarisi sifat dari teknologi GPON. NG-PON1 merupakan teknologi dengan kapasitas tinggi, jangkauan luas, bandwith lebar serta dapat digunakan oleh banyak pengguna. NG-PON1 memiliki 10G downstream dan 2.5G upstream. NG-PON2 adalah solusi jangka panjang dari evolusi PON yang nantinya mempunyai teknologi diatas NG-PON1. 2. Dasar Teori/Material dan Metodologi/perancangan 2.1.Pengenalan PON (Passive Optical Network) PON adalah bentuk khusus dari FTTC (Fiber To The Curb) atau FTTH (Fiber To The Home) yang mengandung perangkat optik pasif dalam jaringan distribusi optik. Perangkat optik pasif yang dipakai adalah konektor, passive splitter dan kabel optik itu sendiri. Dengan passive splitter kabel optik dapat dipecah menjadi beberapa kabel optik lagi, dengan kualitas informasi yang sama tanpa adanya fungsi addressing dan filtering. Dalam PON terdapat tiga komponen utama yaitu: • Optical Line Termination (OLT) • Optical Distribution Network (ODN) • Optical Network Unit (ONU) Keluaran dari OLT ditransmisikan melalui ODN yang menyediakan alat alat transmisi optik mulai dari OLT sampai pelanggan. ONU menyediakan interface pada sisi pelanggan dari Distribution Point (DS) dan dihubungakan dengan ODN. Teknologi PON pada dasarnya adalah teknologi untuk hubungan point to multipoint, dan topologi ini sesuai untuk melayani kelompok pelanggan yang letaknya terpisah, dengan hanya menambah perangkat ONU di lokasi pelanggan. Metode akses yang digunakan pada PON salah satunya adalah TDM/TDMA (Time Division Multiplexing/Time Division Multiplexing Access). Pada arah downstream, sinyal TDM dari OLT memuat semua informasi pelanggan dalam slot yang ditentukan dan disebarkan ke semua ONU yang terhubung oleh OLT. Tiap ONU hanya mengakses pada slot yang telah ditentukan untuk transmisi. Karena semua informasi downstream disebarkan ke semua ONU, seperti pengamanan sinyal, dengan encryption. Pada arah sinyal optik upstream dari setiap ONU ditransmisikan secara bersamaan dengan metoda TDMA untuk menghindari collision, karena jarak antara OLT dan semua ONU berbeda-beda. Sedangkan panjang gelombang yang digunakan untuk downstream dan upstream pada daerah 1310 nm dan 1490 nm sesuai dengan rekomendasi ITU-T G 957. Metoda lain yang digunakan adalah SDM (Space Division Multiplexing) dan WDM (Wavelength Division Multiplexing), tergantung dari sistem yang digunakan, apakah simplex,half duplex, atau full duplex. Untuk WDM transmisi dua arah dapat dilakukan tanpa memerlukan serat tambahan dan tidak meningkatkan bitrate pada saluran, dengan menggunakan sinyal
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Rekayasa Proses, 2020