Academia.eduAcademia.edu

MENGHITUNG NERACA AIR LAHAN BULANAN

Abstract

Penuntun Praktikum Agrohidrologi (oleh Ir. M. Mahbub, MP, PS Ilmu Tanah Unlam) V -1 5. Kolom kandungan air tanah (KAT) Isi dulu nilai KAT dimana terjadi APWL dengan rumus : KAT = TLP + [ [ 1,00041 -(1,07381/AT)] | APWL| x AT] dimana, TLP =titik layu permanen dan KL = kapasitas lapang dan air tersedia, AT = KL -TLP |APWL| = nilai absolut APWL Misal KAT Mei (APWL = -9) KL=250 mm, TLP =100 maka AT = 250 -100 = 150 mm, sehingga KAT mei = 100 + [[1.00041 -(1,07381/150)] 9 x 150] = 241,1 mm Kemudian isi nilai KAT pada kolom dimana tidak terjadi APWL dengan cara: KAT = KAT terakhir + CH -ETP , jika bila nilai KAT -nya mencapai Kapasitas Lapang (KL) maka yang diambil adalah nilai KL. Misal untuk bulan Nopember : KAT terakhir = KAT oktober (124 mm) dan CH -ETP Nopember = 63 mm, maka KAT Nop = 124 + 63 = 187 (belum mencapai KL). Misal untuk bulan Pebruari : KAT terakhir = KAT Januari (250 mm) dan CH-ETP Januari = 128 mm, maka KAT Nop = 250 + 128 = 378 (melebihi KL = 250 mm) sehingga KAT Januari = 250 mm.

Key takeaways

  • Karena air bersifat dinamis maka nilai neraca air selalu berubah dari waktu ke waktu sehingga di suatu tempat kemungkinan bisa terjadi kelebihan air ( suplus) ataupun kekurangan (defisit Interval (%) peluang = 100/(n-1) ; n= jumlah tahun
  • Diisi dengan nilai ETP dari stasiun setempat dengan urutan prioritas ETP dari Khusus RO bulan Januari, karena ROn -1 belum terisi maka ROn -1 diambil 50% dari surplus bulan Desember (50% dari 56 = 28 mm).
  • Untuk melihat secara jelas bulan surplus dan defisit dari neraca air maka buatlah grafik dimana sumbu -x adalah bulan dan sumbu -y adalah curah hujan, ETP dan ETA, seperti Grafik 5.1.
  • Tabel 5.1 memperlihatkan bahwa bulan surplus air mulai bulan Nopember sampai April (6 bulan).