Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
103 pages
1 file
Mazmur 150:1-6 adalah pasal terakhir dalam Kitab Mazmur. Tiap-tiap ayat dalam Mazmur ini mengandung suatu pengagungan yang Agung kepada Tuhan, sehingga Mazmur ini disebut sebagai Mazmur Hallelu-Yah Agung. Lepas dari apa kata para pakar untuk menyebutnya, dalam ayat-ayat yang terdapat dalam Mazmur 150:1-6 mengandung nilai-nilai yang sangat luar biasa bila di aplikasikan dalam kehidupan bergereja dewasa ini.
Air tanah adalah sebagai air yang terdapat dibawah permukaan bumi.
Tulisan ini ingin memperlihatkan bagaimana sebuah Mazmur Hymn yang bergenre Nyanyian Pujian (Hallel Psalm) digunakan untuk memanggil umat Tuhan untuk beribadah dan memuji Tuhan. Menariknya dari Mazmur ini adalah cara memanggil dan mengajak orang beribadah berbeda dengan panggilan ibadah yang ada di gereja-gereja saat ini. Panggilan beribadah yang dilakukan adalah melalui nyanyian koor maupun Solo dengan mengajak para hamba-hamba TUHAN. Panggilan untuk memuji Tuhan di gereja saat ini lebih cenderung terkesan kaku dan formalitas. Para pemimpin Pujian hanya membaca yang tercantum dalam liturgy ibadah. Sedangkan panggilan ibadah dalam Mazmur ini merupakan ajakan yang penuh hasrat dan semangat tinggi serta adanya ungkapan yang natural. Dalam tulisan ini, penulis akan membuat dan menganalisa bentuk, struktur teks, genre dan stylistic yang digunakan. Kemudian akan disajikan latar belakang dari Mazmur ini dari berbagai pendapat ahli. Dan dilanjutkan dengan penafsiran yang akan bermuara pada kerangka Khotbah. II. PENDAPAT PARA AHLI TENTANG MAZMUR …. Mazmur 113 adalah mazmur pujian dan biasa digunakan sebagai panggilan ibadah. Mazmur ini juga merupakan nyanyian pujian yang memuji TUHAN sebagai orang ketiga. 1 Mazmur ini merupakan bagian besar dari Mazmur Hallel. Mazmur Hallel 2 (Nyanyian Pujian) terdiri dari 3 koleksi yang terpisah: "Egyptian Hallel" 3 (113-118), "Great Hallel" (120-136), 1 Leslie C. Allen, World Biblical Commentary, (Grand Rapids: Texas, 1983), Pg. 99 2 Enam mazmur Haleluya menyeimbangkan satu sama lain (Mzm. 111-113, 115-117) melintasi satu mazmur non-Halleluyah yang disisipkan di titik tengah mereka (Mzm. 114): dua mazmur yang dimulai dengan Halleluyah (Mzm. 111-112) diikuti oleh satu mazmur yang dimulai dan berakhir dengan Halleluyah (mzm. 113). Mazmur non-halleluyah muncul di titik tengah (Mzm. 114), diimbangi oleh dua mazmur yang diakhiri dengan Halleluyah (Mzm. 115-116), diikuti oleh satu mazmur yang dimulai dengan Pujilah Tuhan dan berakhir dengan halleluyah (Mz. 117). Pengaturan chiastic dari tujuh mazmur ini mewujudkan pengelompokan mazmur Halleluyah yang pertama ini dalam buku V sangat luar biasa, khususnya mengingat tidak adanya istilah Halleluyah sepenuhnya dalam buku I, II, dan III dari keseluruhan Perjanjian Lama, kecuali mazmur akhir dari buku IV. Mazmur Halleluyah ini ditempatkan tepat pada titik ini untuk memberikan kesimpulan yang tepat untuk bagian pertama dari Buku V (Mzm. 107-117).-O. Palmer Robertson, the Flow of the Psalms, Pg. 195-197. 3 Rujukan pada 'Egyptian' berasal dari fakta bahwa Paskah pertama dirayakan di Mesir, (Allan Harman, Psalms: A Mentor Commentary, Vol. 2: Psalm 73-150, (Christian Focus Publications: 2011), Pg. 809). Hallel Mesir (Mzm. 113-118), yang merayakan eksodus Israel dari Mesir dan dengan demikian membuka jalan bagi komunitas restorasi (akhir abad keenam SM) untuk merumuskan pandangan baru tentang penebusan baru-baru ini dari pengasingan Babilonia, (Lih. C. Hassell Bullock, Encountering the Book of Psalms: A Literary and
MAZMUR 1:1-6 Teks: 1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, 2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. 5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; 6 sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. Catatan: Baris terakhir ayat 3 mrp tambahan dari Yos 1:8 Jenis: Mzm Kebijaksanaan krn dari temanya: menunjukkan arti Taurat Tuhan dlm hidup org benar dgn mempertentangkannya dgn org fasik Latarbelakang: Mungkin berasal dari zaman sesudah pembuangan krn gagasannya yg mungkin diilhami dari Yos 1:8. Ayat 2, ada pengandaian bahwa Taurat dalam bentuk tertulis. Pernah dianggap sbg pengantar Kitab Mzm (Kis 13:33). Dlihat sbg kunci utk mengerti Kitab Mzm. Mrp ungkapan ideal kesalehan org bijak sebab bagi mereka kitab suci mrp sumber kebijaksanaan. Susunan dan Tafsiran: Ayat 1-3: ttg org benar yg hidup merenungkan Taurat Tuhan. Ay 1: Seruan "berbahagialah" mrp bahasa org bijak/bahasa kesusasteraan kebijaksanaan. muatan: memuji/pujian, ajakan utk melaksanakan apa yg didengar. Krn itu, seruan ini merupakan suatu seruan kegembiraan, pujian, ajakan, dan harapan. 3 perbuatan negatif yg buat org "berbahagia": 1) tidak menuruti nasehat org fasik (sejajar dgn org berdosa, pencemooh, sering dilawankan dgn gagasan org benar, pengertiannya hrs dilihat dlm konteksnya yaitu org yg melakukan perbuatan yg bertentangan atau melanggar persekutuan dan kesetiaan kepada jemaah) 2) tidak berdiri dijalan org berdosa. Artinya: tidak mengikuti teladan hidup org berdosa. 3) tidak duduk dlm kumpulan org pencemooh, artinya tidak bersekutu atau ambil bagian dlm kumpulan percakapan org yg sombong yg menertawakan jalan Allah. Intinya: menjauhi pergaulan hidup org-org fasik dan menolak godaan-2 utk ikut cara hidup mereka. Ay 2: "yg kesukaannya ialah Taurat Tuhan" adalah org berbahagia. Sebab itu ayat 2 mrp inti pernyataan "berbahagialah". Arti "kesukaan" merujuk pd perasaan cinta dan rindu kpd seseorang atau sesuatu baik secara konkret maupun abstrak. Taurat=pengajaran dari org bijak, org tua ataupun para imam ttg kebijaksanaan. Taurat Tuhan=keseluruhan pernyataan kehendak Tuhan yg sudah tertulis atau dibukukan, Kitab suci yg dpt dibaca. Isinya: ttg sejarah keselamatan, keluasannya sulit diketahui, apakah hanya termasuk Pentateuk atau keseluruhan KS. "kesukaan" akan Taurat dibuktikan dengan "merenungkan Taurat siang dan malam". Merenungkan=mendaraskan, mengaji=membacakan utk diri sendiri dgn suara halus. Siang dan malam=terus menerus Ay 3: Gambaran situasi org yg disebut "berbahagia" yaitu bagaikan pohon yg ditanam dekat aliran air shg ia pasti berbuah pada musimnya dan daunnya tdk akan layu. Hal ini harus dimengerti dlm konteks situasi Palestina yg panas dan kering. Air=kehidupan. Ayat 4-5: ttg hakikat org fasik dan nasibnya. Ay 4: "mrka spt sekam yg ditiup angin" mrp bhs gambaran utk mengkontraskan situasi org yang disebut berbahagia yaitu hidup mereka kosong dan tidak bernilai. Ay 5: Maksudnya tidak terlalu jelas. Pengadilan mana yg dimaksu, akhir zaman atau hukuman sekarang di dunia? Bagaimana org fasik akan dikucilkan dari "kumpulan org benar" pun tdk dikatakan. Hanya yg pasti bahwa nasib keduanya berbeda.
Allah telah mensyariatkan dan mewajibkan umat Islam untuk mengeluarkan sebahagian harta mereka iaitu zakat, bertujuan untuk membersihkan diri dan menyuburkan harta pembayar zakat berdasarkan firman Allah yang bermaksud;
Bab 1: Dasar Model Ekonomi Baru alaysia telah mencapai kemajuan besar dalam pembangunan ekonomi dan sosial yang ketara semenjak beberapa dekad yang lalu. Walau bagaimanapun dalam keadaan perubahan persekitaran persaingan global, Malaysia memerlukan model ekonomi baru untuk menjadi sebuah negara berpendapatan tinggi. Enjin pertumbuhan masa lampau yang semakin lemah, negara menghadapi risiko terjerat dalam perangkap pendapatan sederhana. Kedudukan fiskal negara juga tidak lagi mampan di samping persaingan global untuk pasaran, modal dan bakat pula semakin sengit. Lantas itu, Program Transformasi Ekonomi (ETP) yang diperkenalkan merupakan satu perubahan pendekatan ketara yang bersandarkan kepada Rancangan Malaysia Kesepuluh serta input daripada Majlis Penasihat Ekonomi Negara (NEAC). ETP memberi tumpuan kepada pemacu pertumbuhan utama atau Bidang Ekonomi Utama Negara (NKEA). Ia diasaskan kepada pertumbuhan yang diterajui dalam sektor swasta, di mana dijelaskan tindakan spesifik mengenai dasar dan pelaburan yang perlu, mempunyai hala tuju pelaksanaan yang telus dengan pengurusan prestasi yang mantap.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, 2020