Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
In a spread spectrum communication system, PN sequence and Walsh code used as spreading code. PN sequence is generated based upon linear feedback shift registers.The stage of the registers determines the sequence length. The PN sequence used is modified maximal-length sequence. Walsh code is generated based upon Hadamard matrix.The matrix dimension determines the number of codes generated and the code length. This paper presents a design of system model for generating PN sequence and Walsh code. The design is implemented using Xilinx FPGA (XC4013-PG223-5). There are three kinds of design implemented, i.e.: 4-stage shift register PN generator and Walsh-8 generator; 8-stage shift register PN generator and Walsh-16 generator; and 15-stage registers PN generator and Walsh-64 generator.
In a spread spectrum communication system, PN sequence and Walsh code used as spreading code. PN sequence is generated based upon linear feedback shift registers.The stage of the registers determines the sequence length. The PN sequence used is modified maximal-length sequence. Walsh code is generated based upon Hadamard matrix.The matrix dimension determines the number of codes generated and the code length. This paper presents a design of system model for generating PN sequence and Walsh code. The design is implemented using Xilinx FPGA (XC4013-PG223-5). There are three kinds of design implemented, i.e.: 4-stage shift register PN generator and Walsh-8 generator; 8-stage shift register PN generator and Walsh-16 generator; and 15-stage registers PN generator and Walsh-64 generator
2016
Sejalan dengan tantangan perkembangan kehidupan globalisasi didalam dunia keaktifan suatu ilmu pengetahuan dan teknologi, sekolah dituntut untuk dapat bersaing dengan alat-alat modern yang serba canggih dan mampu melaksanakan tugas kewajiban secara cepat dan tepat waktu. Sekolah mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak. Sehingga dapat mengenyam pendidikan agar kemampuan anak teroptimalkan di sekolah yang bermutu. Berbagai cara dan strategi dilakukan oleh sekolah mulai dari perbaikan kurikulum, peningkatan sumber daya manusia (guru) dan peningkatan sub-sub manajemen lainnya. Selanjutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan perbaikan manajemen yang ada di sekolah khususnya manajemen perkantoran. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang implementasi manajemen perkantoran di MTs Negeri Model Purwokerto. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain metode obser...
This paper is purposed to identify existence of street children in Makassar, policy to overcome, policy implementation, identifying related factors of overcoming models, and gaining an alternative and efficient alternative model. This research uses descriptive-qualitative with case study approach. Based on analysis used, has found some description as follows. Firstly, model implementation contents four models, which are (1) institutional based services, (2) family based services, (3) community based services, and (4) halfway house services. The district government of Makassar have a political will to develop Makassar city to be a good and safe city free of street children. The district government then set up an integrated approach to handle this project. However, the synergism among sectors has not acted then implementation of the model has not success yet. Keyword: street child, policy implementation, street child overcoming models. Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan anak jalanan di Kota Makassar, kebijakan penanggulangan, implementasi kebijakan, mengenali faktor pendukung dan penghambat model-model kebijakan penanganan serta mencari alternatif penanggulangan untuk menjangkau hasil yang lebih efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan model studi kasus. Dari analisis hasil penelitian didapatkan gambaran bahwa implementasi model-model kebijakan penanggulangan anak jalanan di Kota Makassar menggunakan beberapa tahapan pelaksanaan. Dalam pelaksanaannya digunakan empat model pendekatan yakni: (1) model pendekatan berbasis panti sosial atau institutional based services, (2),model pendekatan berbasis keluarga atau family based services,(3) model pendekatan berbasis mesyarakat atau community based services dan (4) model pendekatan berbasis semi panti sosial atau halfway house services. Adanya political will dan kemauan keras serta keseriusan Pemda Kota Makassar dalam hal ini waliKota Makassar untuk menjadikan Makassar menjadi kota yang aman, tertib dan bebas dari anak jalanan, yang penanggulangannya dilakukan oleh para pelaksana program melalui model-model pendekatan di atas, sangat mendukung program penanggulangan anak jalanan di Kota Makassar. Kurangnya koordinasi antar instansi terkait pemerintah dan swasta serta masyarakat dalam menanggulangi anak jalanan merupakan suatu hambatan dalam implementasi model-model kebijakan penanggulangan anak jalanan di Kota Makassar. Kata kunci : anak jalanan, implementasi kebijakan, model penanggulangan anak jalanan * Doktor bidang Administrasi Publik.
A. UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan mengatur mengenai Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan. Undang-Undang ini mengatur pengenaan pajak penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yangditerima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak. Subjek pajak yang menerima atau memperolehpenghasilan, dalam Undang-Undang ini disebut Wajib Pajak.Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima ataudiperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula dikenaipajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak apabilakewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahunpajak (Pasal 1).
PAPER, 2018
Reformasi Birokrasi seolah menjadi barang wajib di era globalisasi dan digitalisasi sekarang ini. Dimana perkembangan informasi dan teknologi, memiliki konsekuensi mudahnya akses bagi masyarakat dalam memperoleh barang/jasa. Masyarakat sudah terbiasa dengan pelayanan yang mudah, cepat dan berkualitas. Birokrasi yang lamban dan berbelit-belit menjadi tidak lagi populer di kalangan publik. Salah satu imbasnya juga terjadi pada Mahkamah Agung, dimana lembaga pemegang kekuasaan kehakiman tersebut juga secara otomatis mendapatkan tuntutan dari masyarakat untuk memberikan pelayanan hukum yang profesional dan berkualitas, baik dari segi administrasi perkara sampai dengan teknis pelaksanaan peradilan. Menilik kembali hakikat dari Reformasi Birokrasi menurut Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Reformasi Birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia aparatur. Jika kita melihat dari definisi tersebut diatas, maka key dari suksesnya Reformasi Birokrasi ada 3 (tiga), yaitu aspek organisasi, business process dan sumber daya manusia. Reformasi Birokrasi juga tidak akan berjalan tanpa adanya program yang konkret dalam rangka menghadapi permasalahan-permasalahan yang aktual dan terkini. Pengadilan Negeri Depok sendiri sudah melaksanakan program Reformasi Birokrasi dengan dikeluarkannya SK KPN Depok Nomor W11-U21/324/KP.04.6/1/2018 tentang Pembentukan Reformasi Birokrasi Pada Pengadilan Negeri Depok Kelas 1B. Dengan harapan dikeluarkannya SK tersebut agar tim yang dibentuk memiliki dasar hukum yang jelas dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.
Vivi Marlina dan Dadan Suryana, 2021
Kurikulum penting untuk diimplementasikan dan dikembangkan secara baik dan berkelanjutan yang memacu para pelaksana kurikulum di sekolah yang siap pakai, aktif, dan kreatif serta mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lembaga pendidikan yang ada di dalamnya. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan suatu sistem kurikulum yang efektif dan efisien pada setiap program kegiatan pendidikan.Prinsip-prinsip pengembangan/perencanaan kurikulum menunjuk pada pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan sebagai patokan dalam menentukan berbahai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum yang pada dasarnya prinsip-prinsip tersebut merupakan ciri dan hakikat kurikulum itu sendiri. Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan kreasi elemen-elemen kurikulum
The first purpose of this article is to defineabout a social empowerment model through social entrepreneurship. Furthermore, social entrepreneurship figures are also analyzed as a second purpose to support the concept of the implementation. Social entrepreneurship is one of social empowerment models to solve social problems and to create social change using entrepreneurial principles. The characteristics of the model are to create social value, social entrepreneur, social entrepreneurship organization, market orientation, and social innovation. The figures who accomplished in executing the model such as the founder of Grameen Bank, the leader of Islamic Boarding School Al-Ittifaq in Bandung, and the leader of Islamic Entrepreneurial School Abdurahman bin Auf in Klaten. Abstrak Penelitian ini pertama bertujuan untuk menjelaskan tentang pemberdayaan sosial melalui model kewirausahaan sosial.Selanjutnya, tokoh-tokoh kewirausahaan juga dianalisis dalam penelitian ini sebagai tujuan kedua untuk mendukung penerapan model tersebut. Kewirausahaan sosial merupakan salah satu model pemberdayaan yang digunakan untuk memecahkan masalah sosial dan untuk menciptakan perubahan sosial dengan menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan.Karakteristik dari model tersebut adalah menciptakan nilai sosial, pewirausaha sosial, organisasi wirausaha sosial, orientasi pasar, dan inovasi sosial. Tokoh-tokoh yang berhasil dalam menerapkan konsep tersebut seperti pendiri Grameen Bank, pemimpin pondok pesantren Al-Ittifaq Bandung, dan sekolah Islam wirausaha Abdurahman bin Auf di Klaten
Jurnal Ketahanan Pangan, 2018
Waste problems are endless in people's lives. Increasing community consumptiveness towards household needs is an obstacle in handling household waste. Household waste can reach 500 ounces in one day. While the landfill (TPA) is increasingly ineffective in accommodating waste from various regions. Waste management in RW 01, Cemorokandang Urban Village, Malang City has not been handled properly and each of them does garbage disposal by transporting garbage cars with self-sufficiency in the community by paying contributions every month. A framework for organizational and management conception models is needed to provide an understanding of the community of housewives in handling the problem of waste into organic fertilizer through the separation of organic and non-organic waste. Organic waste has high economic value into organic liquid fertilizer if it is managed and handled applicatively. This, can increase public awareness in maintaining the environment and increase economic independence for the community groups RT 03 and RT 04 RW 01 Cemorokandang Village, and the people of Malang City in general. So that it can be used as a reference for the government to provide understanding and handling of waste nationally to improve the lives of social communities in safeguarding and preserving the environment and economic prosperity. 1. PENDAHULUAN Sampah merupakan sisa pakai dari kemanfaatan yang digunakan oleh kebutuhan manusia. Sampah seringkali dipandang sebagai sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Sampah dipersepsikan sebagai sesuatu yang tidak mempunyai nilai. Secara umum, manusia menganggap sampah adalah barang sisa dari aktifitas manusia dan keberadaannya mengganggu estetika lingkungan. (Mohamad Satori, Reni Amarani, Dewi Shofi, 2010:151) Meningkatnya nilai konsumsi masyarakat perkotaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, menjadi penyumbang dari semakin banyaknya sampah yang harus dibuang. Sampah rumah tangga tidak dapat dianggap kecil dalam kapasitas penyumbang sampah bagi lingkungan. Pertumbuhan manusia yang setiap tahun meningkat, tidak luput dari penyumbang sampah terbesar di berbagai daerah. Hal itu dipengaruhi oleh lingkungan dan karakter masyarakat yang menjadi problem penting dalam memahami dan mengimplementasikan penanganan sampah bagi suatu daerah. Bertambahnya sampah sejalan dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur dan meningkatnya pertumbuhan manusia tanpa diimbangi dengan pola penanganan dan pengelolaan sampah dengan sarana dan prasaran yang memadai. (F.L. Sudiran, 2005:17). Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 memberikan penjelasan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1) sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain; 3) sampah yang berupa debu/abu; dan 4) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya. (I Wayan Suwarna, 2008:1).
Andi Jiba Rifai Bassaleng, Iwan Setiawan Basri, Nur Rahmanina Burhany : MODEL PENATAAN LINGKUNGAN DUSUN VATUTELA, 2013
Vatutela is an area located in eastern part of Palu, Central Sulawesi. The majority of people living in the area is kailinese. Topography of the area is indicated by slopes at 50º angel. The location can only be accessed through one-way ending at hillside. Unique characteristics of its settelement are one layer face to face housing, with one upper layer backside the hill and the lower layer backside the cliff. This kind of characteristics need special design to harmonize settlement and environment in order to fulfill certain aspects like dweller's health and comfort. Built by dwellers the settlement in this area was designed without considering health, comfort and rules of architecture design. This led to unhealthy condition and discomfort dwelling. The purpose of this study was to find out right solution in managing enviromental dwelling and to look for simple healthy houses using concept of harmony both in its enviromental character and micro climate for poor people in Vatutela as well as considering local wisdom, and plan for housing that meets its healthy standard, and cooling standard ventilation, in this case the study of ventilation effect for the shake of physical and visual comfort. It is hoped that the result of this research can add new knowledge and insight to vatutela dwellers in building houses that meet standard design. According to standard rules of building in Indonesia, the opening width must be able to distribute fresh air into the building by 1-5 ACH, considering the aspect of healt. This research employed field study. From field study temperatur, humidity, rain fall, and wind speed and direction of research location was recorded. The results of the study indicated that the condition of location was potential enough to modify environmental arrangement that could offer harmonious environmental design wth climate and land morphology and a concept of comfort, healthy and beauty.
Puji syukur kita haturkan atas kehadirat Allah swt. atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga kita dapat menyelesaikan praktikum dan laporan Pemodelan Lingkungan ini dengan baik. Dan tak lupa pula kita haturkan shalawat serta salam kepada nabiullah Muhammad SAW. yang telah menyelamatkan kita dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini. Dalam penyusunan laporan ini, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada siapapun yang terlibat dalam penyusunannya. Baik itu temanteman kelompok, dosen pengampu yang telah mendampingi kami dalam melakukan praktikum, dalam hal ini ibu Dr. Eng. Sri Maryati, S.Si. Dalam penyusunan laporan praktikum ini masih terdapat banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran bagi siapa saja yang membacanya, demi kemajuan penulisan ataupun penyusunan laporan berikutnya.
Audio dan Video Kelas XII Multimedia SMK Negeri 3 Kintamani Tahun Pelajaran 2022/2023 " ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai rencana. Laporan ini ditulis untuk memenuhi rangkaian PPG Dalam Jabatan Katagori 1 Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Singaraja tahun 2022. Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari usaha dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati saya ucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Ibu Dosen Pembimbing, dan Guru Pamong yang telah memberikan bimbingan dan memotivasi agar kegiatan yang diaktualisasikan senantiasa berjalan dengan baik. 2. Bapak I Komang Widiada, S.Pd,M.Pd sebagai Kepala Sekolah yang telah memberikan saran dan dukungan terkait pembuatan laporan. 3. Teman-teman sesama guru di sekolah yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan ini. 4. Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan peserta PPG Dalam Jabatan Katagori 1 Gelombang 2 jurusan TKI tahun 2022 UNDIKSHA Singaraja. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itudibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
IMPLEMENTASI PERIZINAN USAHA PERKEBUNAN, 2019
TUGAS HUKUM PERIZINAN KELAS (A)
Protista, ciri dan karakteristik, serta perananya dalam kehidupan Disusun untuk Memenuhi Ulangan Tengah Semester 7 Dosen Pengampu : Ipin Arifin, M. Pd Disusun Oleh Izzatul Ma'wa (14111610024) Kelas/ Semester : Biologi -A/ 7 KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2014 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : MAN 2 Sragen Mata pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X/1 Materi pokok : Protista, ciri dan karakteristik, serta perananya dalam kehidupan Alokasi Waktu : 4x3 jam pelajaran (4x pertemuan) A. KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, tanggung jawab, peduli (gotong royong, toleran, toleransi, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara aktif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta pengetahuan produseral pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Teori Implementasi dapat dipelajari oleh berbagai kalangan, baik akademisi maupun birokrat, bahkan politisi untuk melaksanakan kebijakan yang telah disahkan. Untuk itu perlu sekiranya ada rangkuman terkait teori-teori implementasi kebijakan publik.
2016
Sebuah buku panduan petunjuk dalam pelaksanaan praktikum mata kuliah Perlindungan Tanaman
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.