Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
tanaman padi hibrida merupakan salah satu alternatif pilihan dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas gabah nasional. Sejauhamana tanaman padi hibrida itu dapat dikenal oleh petani berikut penjelasan singkat mengenai teknis budidaya tanaman padi hibrida.
Buletin Plasma Nutfah, 2016
Agronomic Characters of New Hybrid Rice. Nita Kartina, Yuni Widyastuti, and Satoto. Hybrid rice is the F 1 generation derived from the crossing between cytolasmic genetic male sterile and restorer as two parental line. Development of hybrid rice technology obtained throught heterosis This research has the aim was to assess the agronomy characters of some new hybrid rice. Four hundred of Indonesia Center of Rice Research (ICRR) new hybrids rice selected based on yield and phenotipic performances. The activitity conducted in Sukamandi field West Java Province in wet season 2012. The research was arranged in an augmented design that divided in to seven blocks. Each block consist of 20 hybrid rice and five check such as Mapan P.05, Inpari 13, Dodokan, Ciherang, and Hipa 8. There are fourteen hybrids rice showed good agronomic characters and has higher heterosis standard than Ciherang and Hipa 8. Four hybrid rice combinations give the result that significantly different than Ciherang (5.59 t/ha) as check variety. Those hybrids are GMJ11/CRS777 (9.1 t/ha), GMJ12/CRS707 (7.6 t/ha), GMJ13/CRS703 (8.7 t/ha), and GMJ12/CRS795 (7.95 t/ha).
Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 2019
In the last two decades the demand for corn continues to increase, especially to supply livestock feed mill industry's. The development of hybrid corn must continue to be improved in order to achieve sustainable food self-sufficiency. Application of corn cultivation technology at the farm level becomes very important in increasing productivity and income. The purpose of this study are: (1) to examine the level of participation of farmers in corn farming; (2) assessing the level of application of hybrid corn cultivation technology; (3) analyzing the feasibility of corn farming in dryland agroecosystems. The research was conducted at three location of Patanas village, there are
J-Dinamika, 2016
Peningkatan produktivitas padi masih cukup terbuka, karena adanya inovasi teknologi pertanian seperti: a) padi varietas unggul (tipe baru = VUTB; non Hibrida = VUB; Hibrida = VUH) yang mempunyai produktivitas tinggi, dan b) sistem tanam jajar legowo. Sistem jajar legowo adalah teknik tanam yang mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan, sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan serta jarak antar barisan juga lebih lebar. Jumlah rumpun tanaman padi yang ditanam dengan sistem budidaya legowo 2:1 jarak tanam 40 cm x 20 cm x 10 cm mencapai 333.333 rumpun/ha, sedangkan pada sistem tegel jarak tanam 20 cm x 20 cm adalah 250.000 rumpun/ha. Jumlah rumpun tiap hektar sistem budidaya legowo 33,3% lebih banyak dibanding sistem tegel. Keuntungan teknik tanam jajar legowo dua barisan adalah: a) semua barisan pada bagian pinggir memberikan hasil lebih tinggi 1,5 – 2 kali lipat dari produksi yang berada di barisan dalam, b) pengendalian hama, penyakit dan gulma lebih mudah, c)...
M. Arfian Pilar, Department of Agricultural Extension Agricultural High School in Malang. Draft Guidance On Hydroponic Grow System for Rice (Oryza sativa L) in Kelompoktani Rukun Rejo Jaya, in Tambak Rejo Village District of Kraton Pasuruan, East Java Province; Advisory Committee: Dr. Ir. Abdul Farid, MP and Nizar Achmad, SST, M.Sc. Tambak Rejo Village Pond District of Kraton Pasuruan is one of the producing areas of agricultural production such as rice, corn and soybeans to meet the needs of consumers, especially the region of the District of Kraton. Kelompoktani Rukun Jaya is a kelompoktani that have the potential of natural resources and human resources is optimal in the cultivation of agricultural activities. But in carrying out cultivation Kelompoktani Rukun Jaya always experienced flooding problems that always occur during the rainy season, which resulted in agricultural land is often not functioned. The circumstances that occurred in the rainy season that makes farmers reluctant to implement agricultural farming activities that eventually cropping index declined in a year. This study provides a solution to solve the flooding problems that always occur annually. The solution chosen is the hydroponic cultivation system of rice plants, with planting medium slightly modified in order to be able to float in water. This study comparing cropping systems hydroponic and conventional cropping systems, which yield hydroponic cultivation system provide higher value seen from indicators of plant height, number of tillers and number of leaves, which are influenced by the media and the composting plant biourine. Test analysis in the study using paired t test two simple test. Draft counseling made reference to the characteristics member kelompoktani Rukun Jaya so that extension activities can be well received and adopted by farmers respondents, with lectures, discussions at each meeting kelompoktani, to facilitate the adoption process of innovation using media outreach in the form of a folder Results counseling increase farmers' knowledge on the distribution of questionnaires that the initial entry at both criteria entered into after counseling on criteria excellent views of the strata of age, education, land and old businesses. Evaluation of the results of the implementation of the effectiveness of counseling is done fairly effective entry criteria, while the relationship between extension activities with farmers 'knowledge occur significant value 0,003 which it can be concluded that a significant extension activities related to the improvement of farmers' knowledge Keyword : Hydroponic grow system, Draft counseling and increase farmers’ knowledge
Makalah Teknologi produksi Benih
Tanaman tembakau merupakan tanaman perkebunan sebagai bahan baku industri untuk produk Rokok yang memiliki nilai ekonomis sangat menjanjikan.Sistem budidaya tanaman tembakau sama dengan sistem budidaya untuk tanaman perkebunan lainnya yaitu terdiri dari pembibitan, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.
AGRISCIENCE
Jagung merupakan tanaman pangan yang banyak dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, pakan ternak dan bahan baku industri. Madura memiliki luas lahan sebesar 400.000 ha yang sangat potensial untuk mengembangkan jagung hibrida. Namun, tingkat produktivitasnya masih sangat rendah. Studi ini bertujuan menganalisis faktor yang dapatberpengaruh terhadap produksi dan memprediksi tingkat efisiensi teknis pada usahatani jagung hibrida. Metode analisis menggunakan fungsi produksi Stochastic Frontier untuk mengistimasi nilai pendugaan menggunakan Maximum Likelihood Estimation (MLE). Jumlah sampel dalam studi ini sebanyak 60 responden secara purposive terbagi sama besar atas empat kabupaten. Hasil analisis data memberikan gambaran bahwa faktor yang berpengaruh terhada produksi usahatani jagung hibrida adalah luas lahan yang diusahakan, benih jagung, penggunaan pupuk organik, urea, phonska dan keterlibatan tenaga kerja. Hasil analisis lainnya menunjukkan bahwa tingkat efisiensi teknis produksi jagung hibrida di Madura 88% sudah efisien.
Dari hasil pembahasan makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa:Tanaman karet merupakan tanaman perkebunan sebagai bahan baku industri untuk produk Rokok yang memiliki nilai ekonomis sangat menjanjikan.Sistem budidaya tanaman tembakau sama dengan sistem budidaya untuk tanaman perkebunan lainnya yaitu terdiri dari pembibitan, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.Hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam budidaya tanaman tembakau adalah proses pemangkasan.
Masyarakat Minangkabau adalah masyarakat agraris, dan sawah merupakan sektor produksi yang paling utama bagi masyarakat. Padi adalah sumber ekonomi masyarakat Minangkabau semenjak dahulu kala, oleh sebab itu budaya sawah sangat melekat dan tergambar dari tiap-tiap tahapan kegiatan pengerjaan sawah yang sarat dengan unsur budaya dan sosial. Pengusahaan sektor ekonomi primer sawah dilaksanakan dalam sistem kolektif dan ditujukan untuk keberlangsungan hidup komunal masyarakat Minangkabau (Navis A.A. 1984).
Rice (Oryza sativa L) is naturally a selfpollinated crop, although outcrossing rate of 0.5 to 6.8% had been observed in some genotipes. In hybrid rice breeding, outcrossing ability of parental lines is expected to increase seed set. The successful of hybrid rice seed production is affected by floral characteristics, synchronous of parental line flowering, and other morphological characters which affect pollen transfer from male parent (B or R line) to female parent (A line). Some rice agronomic characters such as number of productive tillers per hill, number of spikelets per panicle, plant height, narrow and short of flag leaf, also panicle exertion, could affect outcrossing rate. The floral characteristics of A line such as: stigma and stylus size, stigma exertion, stigma receptivity period, angle of floret, period of the spikelet opening, and panicle exerted above flag leaf, are also affecting the outcrossing rate. However, the flowering characteristic of male parent (B or R line) such as: anther size, filament length, number of pollen per anther, percentage of exerted anther and duration of spikelet opening, are also contributing to the rate of outcrossing. Study of heritability and genetic variability analysis revealed that all characters supporting outcrossing could be improved by breeding. The environmental factors that affect outcrossing in rice are temperature, relative humidity, light intensity, and wind speed.
Dewasa ini bertani cabai hibrida sistem mulsa plastik hitam perak (MPHP) banyak dipraktekkan pada cabai Hot Beauty, Hero, Long Chili, Ever-Flavor dan cabai Paprika. Dimungkinkan pula pada usahatani cabai keriting hibrida maupun cabai kecil (rawit, cengek) hibrida. Alasan utama sistem MPHP digunakan pada cabai-cabai hibrida adalah untuk mengimbangi biaya pengadaan MPHP dari peningkatan hasil cabai yang lebih tinggi daripada cabai biasa, sehingga secara ekonomis menguntungkan. Budidaya cabai hibrida dengan sistem MPHP merupakan perbaikan kultur teknik ke arah yang intensif. Pada umumnya sistem budidaya cabai di sentra-sentra produksi cabai masih menggunakan benih lokal dan populasi tanaman per hektarnya tinggi. Populasi yang sangat rapat ini dapat mengakibatkan penangkapan sinar matahari setiap tanaman berkurang dan kelembaban udara di sekitar kebun menjadi tinggi. Kelembaban yang tinggi seringkali dapat meningkatkan serangan hama dan penyakit. Perbaikan kultur teknik budidaya cabai secara intensif untuk meningkatkan produksi maupun kualitas hasil, diantaranya adalah penggunaan benih unggul dari varietas hibrida yang bermutu tinggi, penerapan MPHP, pemupukan berimbang, pengendalian hama dan penyakit, serta cara-cara lain yang khas seperti pemasangan turus dan perempelan tunas ataupun daun. Kegiatan pokok teknik budidaya cabai hibrida sistem MPHP meliputi :
: Keberhasilan budidaya tanaman kopi pada sebidang lahan pertama-tama ditentukan oleh kesesuaian lahannya. Tanaman kopi memerlukan persyaratan karakteristik/kualitas lahan tertentu agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Prakarya, Prakarya dan Kewirausahaan, Budidaya, Tanaman Hias, Perbanyakan Tanaman Hias
JURNAL AGRIBISAINS
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan tingkat efisiensi teknis padi sawah. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Desember 2013 – Januari 2014 di Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang. Petani sampel berjumlah 50 orang dan dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah Fungsi Produksi Stohactic Frontier Cobb-Douglas yang diolah dengan menggunakan aplikasi Frontier 4.1c menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel luas lahan, pupuk NPK, pupuk kandang, tenaga kerja, musim tanam, serta pestisida masing-masing berpengaruh positif terhadap produksi padi sawah sedangkan jumlah benih berpengaruh negatif. Secara statistik semua variabel berpengaruh nyata pada selang kepercayaan diatas 10 persen, kecuali pestisida. Tingkat efisiensi teknis petani di daerah penelitian telah efisien secara teknis, dengan efisien...
J-ABDI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2021
Extension is a partnership between government, landowners and communities, providing planned care and education to meet community needs. The purpose of community service is to increase the ability of extension workers in the technique of jajar legowo rice cultivation. The training method is the presentation of material and practice. The results of community service show an increase in the ability of extension workers in the technique of planting jajar legowo rice.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.