Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, Explor
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang luas terkait dengan kehidupan manusia. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan ilmu pengetahuan alam (IPA) diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Lokasi SDN 15 Emang Raya terletak di desa Manggala kecamatan Pinoh Selatan kabupaten Melawi provinsi Kalimantan Barat. Lokasi sekolah tidak jauh dari perumahan penduduk dan jauh dari keramaian. Pengalaman peneliti selama menjadi guru di SDN 15 Emang Raya dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di SDN 15 Emang Raya menemukan permasalahan diantaranya: 1) tidak konsentrasinya siswa pada saat pembelajaran berlangsung akhirnya ditunjukan dengan rendahnya hasil belajar siswa, kurangnya kerjasama antara siswa, 2) kurangnya media yang digunakan saat mengajar sehingga siswa merasa pembelajaran yang dilakukan tidak menarik, 3) mengajar masih menggunakan metode yang monoton seperti ceramah sehingga siswa terkadang sibuk sendiri, 4) kurangnya pendekatan yang dilakukan dan cenderung berorientasi pada buku paket saja. Berdasarkan hasil temuan selama peneliti mengajar, peneliti berusaha untuk memperbaiki situasi dan kondisi pembelajaran di kelas dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian tindakan kelas peneliti memanfaatkan media alam sekitar untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam (IPA).
Jurnal Studi Sosial Program Pascasarjana P Ips, 2014
The aim of research is to describe interest and student result study in civic education through audiovisual media. The type of research is classroom action research which was done at the tenth grade totally 30 students, this research was done in three cycles and each of cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. Subject of research is teacher as a researcher and all of student tenth grade. In collecting the data it used observation, documentation, and test. After the civics learning had been implemented civics learning through audiovisual media, there is improvement on student's interest which was shown by improvement of average indicators student study interest (attention, wants, needs, enjoy, curiosity, student active) at good criteria in third cycles and improvement of student result study was shown by score which was gotten by student when they were test which achieved standard minimal criteria at third cycles.
Jim-Zam, 2021
By: Tri Karbani Rizkiyah
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media Youtube pada mata pelajaran teknik jaringan komputer dan telekomunikasi terhadap hasil belajar di kelas X TKJ 2 SMKN 3 Seluma. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menggunakan statistik dalam menganalisis data, serta data yang didapatkan yaitu berupa angka-angka. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quast eksperiment) dengan desain penelitian yaitu One-Group Pretest-Posttest dengan membandingkan nilai pembelajaran dengan metode ceramah atau sebelum diberi perlakuan (pretest) dengan nilai setelah diberi perlakuan (posttest). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dan tes. Hasil penelitian : (1) Penggunaan media video Youtube dalam pembelajaran di X TKJ SMKN 3 Seluma. dilakukan dengan cara memutar video Youtube menggunakan bantuan proyektor. Penggunaan media video Youtube ini mendapatkan nilai akhir 40% dengan predikat sedang. (2) Efektivitas penggunaan media video Youtube dalam pembelajaran di kelas X TKJ 2 SMKN 3 Seluma tidak efektif digunakan sebagai media pembelajaran , Dari hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel awal dengan variabel akhir. Ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang bermakna terhadap perbedaan perlakukan yang diberikan pada masingmasing variabel Yang berarti penggunaan media video Youtube tidak efektif. Yaitu dengan Nilal signifikansi (2-tailed) 0.011 > 0.05.
Media sosial merupakan sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media sosial sangat berpengaruh sekali bagi peserta didik umtuk menunjang prestasi belajar. Prestasi belajar adalah sebuah hasil belajar dari yang dicapai setelah mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar pun dapat ditunjukkan dalam bentuk angka atau nilai, untuk memperoleh tercapainya prestasi belajar diperlukannya sebuah usaha yang maksimal. Apalagi di dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan suatu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Peran orang tua dan para guru di sekolah sangat diharapkan untuk membantu peserta didik dalam membatasi diri dalam media sosial. Tujuan penulis menuliskan ini adalah untuk mengetahui pengaruh : (1) prestasi belajar; (2) media sosial; (3) dampak negatif dan dampak positif; (4) peran guru di sekolah terhadap dampak penggunaan media sosial.
2020
Perkembangan kemajuan teknologi komunikasi berlangsung sangat pesat. Teknologi komunikasi yang sering digunakan oleh pendidik maupun peserta didik salah satunya adalah smartphone. Smartphone dengan banyak fungsi sangat membantu pendidik dan peserta didik di dalam dunia pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan menjadi bagian yang berintegrasi dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik dari aspek kemampuan, kepribadian, dan tanggung jawab. Di sekolah seorang anak membutuhkan motivasi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas belajarnya. Motivasi ini berupa media yang meningkatkan semangat belajar peserta didik. Ada banyak faktor pendukung yang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar peserta didik salah satunya adalah penggunaan smartphone. Di zaman milenial saat ini, teknologi sangat berpengaruh penting terhadap hasil belajar peserta didik. Dengan penggunaan media yang sesuai diharapkan akan memberikan hasil yang optimal terhadap proses pembelajaran peserta didik. Smartphone dapat digunakan untuk mencari materi pembelajaran pun untuk menjadi media bagi peserta didik dalam mengatur waktu belajarnya. Karena di dalam smartphone banyak sekali fitur canggih yang dapat memudahkan proses pembelajaran. Selain memudahkan peserta didik, smartphone juga dapat digunakan guru untuk mengontrol siswa dalam proses pembelajaran. Seorang guru dapat membuat pola dan metode pembelajaran dengan menggunakan smartphone hal ini akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan hasil belajar yang baik, kemampuan siswa dari aspek kognitif hingga psikomotorik akan meningkat. Kata Kunci: smarthphone, hasil belajar PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada zaman ini membawa generasi muda memiliki banyak peluang sekaligus tantangan untuk berbuat dan berkembang dengan lebih baik. Smartphone adalah salah satu hasil dari perkembangan teknologi yang memiliki kecanggihan yang telah berpengaruh dalam dunia pendidikan khususnya peserta didik. Smartphone bukan hanya sebagai alat komunikasi melainkan untuk keperluan lain seperti browsing internet, membaca e-book, belanja, transfer uang, games, dan berbagai fitur lainnya yang dapat mempermudah aktivitas kerja manusia. Namun dibalik peristiwa tersebut, terdapat pula hal-hal yang dapat merugikan bagi penggunanya terutama peserta didik. Tidak jarang dijumpai siswa yang membawa smartphone saat pergi ke sekolah dan sering juga dijumpai siswa bermain dengan menggunakan smartphone sampai berjam-jam. Menurut Mansyur (2016), perkembangan dunia informasi dan telekomunikasi yang sudah demikian pesatnya membuat jarak tak lagi menjadi masalah. Jejaring sosial tentu saja menjadi media yang paling populer digunakan. Facebook, twitter, dan instagram merupakan aplikasi media sosial yang banyak digunakan untuk memperluas pergaulan pertemanan dalam lingkup global yang terhubung melalui jaringan internet. Aplikasi hiburan, games, dan media sosial semakin membuat peserta didik kecanduan. Pendidikan merupakan upaya untuk mempersiapkan generasi muda dalam menyambut dan menghadapi perkembangan zaman di era global. Maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan meningkatnya kualitas sumber
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang terjadi di dalam kelas yaitu ketercapaian hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika pada materi menentukan faktor persekutuan terbesar menunjukkan hasil yang yang rendah dari 40 siswa yang ada, hanya 16 siswa yang mendapatkan hasil diatas kriteria ketuntasan minimum (KKM), sedangkan 24 siswa mendapatkan hasil dibawah KKM, dengan nilai KKM 76. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh penggunaan pohon faktor dalam menentukan faktor persekutuan terbesar masih membingungkan siswa dan bersifat mengahafal, sehingga memberatkan siswa. Untuk mengatasai hal tersebut digunakan media dakon bilangan, karena dengan menggunakan media dakon bilangan pada proses pembelajaran dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran matematika tentang menentukan faktor persekutuan terbesar dengan menggunakan dakon bilangan di kelas V SDN Sambikerep II / 480 Surabaya..Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang dilakukan melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 40 siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sambikerep II/480 Surabaya. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan tes. Dan metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan adanya hasil belajar yang meningkat. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru dan siswa yang mulai terbiasa dengan menggunakan media dakon bilangan. Selain itu dapat dilihat juga dari hasil belajar siswa melalui tes yang mengalami peningkatan. Pada siklus I hasil belajar siswa mencapai 67,5 % sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 87,5%. Berdasarkan data dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dakon bilangan dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar menentukan FPB bagi siswa kelas V SDN Sambikerep II/480 Surabaya.
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kompetensi dasar menggunakan alat ukur elektronik dengan media alat sebenarnya dan media animasi, serta untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan kedua media tersebut. Pembuatan animasi menggunakan software Adobe Flash Professional CS5. Penelitian ini dilakukan di SMK Nusantara 1 Comal. Metode eksperimen The Static Group Pre-test Post-test Design, menggunakan tes sebagai alat pengumpul data penelitian. Populasi penelitian siswa kelas X TKR SMK Nusantara 1 Comal tahun pelajaran 2011/ 2012. Sampel penelitian X TKR 2 kelas eksperimen dan X TKR 3 kelas kontrol. Analisis deskriptif diketahui kedua kelompok penelitian mengalami peningkatan. Kelompok kontrol terjadi peningkatan sebesar 48,56% dari rata-rata awal 47,27 menjadi 70,23. Sedangkan hasil analisis kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan lebih besar yaitu dari rata-rata awal 48,71 menjadi 80,53 peningkatan sebesar 65,32%. Peningkatan pada media animasi karena kelompok belajar besar, sehingga media animasi lebih mudah untuk dipahami karena contoh penggunaan alat ukur elektronik mampu ditampilkan dengan menggunakan LCD sehingga seluruh siswa di kelas dapat memperhatikan. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan hasil belajar kompetensi dasar menggunakan alat ukur elektronik dengan media alat sebenarnya dan media animasi. Abstract This research has objectives for knowing the students studying result basic competence using electronic measuring with real media tools and media animation, is there any the differences between the students studying result on base competent using electronic measuring with both media. The animation was made by using Adobe Flash Professional CS5 software. This research in SMK Nusantara 1 Comal in Academic year 2012/2013. The experimental method Static Group Pre-test Post-test design, using the test as a means of collecting research data. The population is a class X student of SMK TKR Nusantara 1 Comal in Academic year 2011/2012. The research sample X TKR 2 experimental class and control class X TKR 3. Descriptive analysis is known both study groups experienced an increase. The control group had an increase of 48.56% from the initial average of 47.27 to 70.23. While the results of the analysis of the experimental group showed a greater increase, from an average of 48.71 to 80.53 initial increase of 65.32%. The increase in media animation for large study groups, so the media animations are easier to understand for example the use of electronic measuring devices capable of using the LCD display so that all students in the class to pay attention. This research showed there was differences between the students stdying result on base competent using electronic measuring tool with the real media's tool and animation media.
2017
This study aims to prove whether or not there is a Significant Influence of Using Pohon Pintar Media in Teaching Civics Education towards the Eighth Grade Students’Achievement at MTs Bustanul Ulum Panti in the 2017/2018 Academic Year. This research used two variables namely Pohon Pintar Media in teaching Civics Education and Students’ Achievement. The indicators of X variable of Pohon Pintar Media in teaching Civics Education included Interactive, Effective, and 3-D Media. The Indicator of Students’ Achievement was the result of test. This research used quantitative method as the research method. The area of the research was determined by using purposive method. The classes used were class VIII B and class VIII C. Data collection method used in this research consisted of observation, tests, questionnaires, and documentation. The data analysis method used in this research was by using Simple Linear Regression with t-test and used SPSS program version 23.00. The research hypothesis wa...
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media berbasis komputer terhadap hasil belajar matematika SDN sekecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Penilitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah The Matching Only Pretest-Postest Group Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purpoisve sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar tes yang terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda.Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan tes. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas III SDN 69 kota Bengkulu yang berjumlah 30 orang, dimana pengambilan tes sebanyak dua kali yaitu sebelum pembelajaran dimulai (pretest) dan sesudah pembelajaran selesai(posttest) memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kontrol. Sampel yang terpilih yakni kelas IIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas IIIA sebagai kelas kontrol. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, uji prasyarat dan analisis inferensial yaitu uji-t. Dari hasil penelitian diketahui hasil uji-t yaitu t hitung sebesar 3,38 dan nilai t tabel 2,00. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai ttabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media berbasis komputer terhadap hasil belajar matematika kelas III SDN 69 Kota Bengkulu. ABSTRACT This study aims to determine the effect of the use of computer-based media to the results of learning mathematics SDN sekecamatan Muara Bangkahulu Bengkulu City. This research is a quantitative research with experimental research method. The research design used is The Matching Only Pretest-Postest Group Design. The sampling technique uses purpoisve sampling. The research instrument used is a test sheet consisting of 10 items of multiple choice questions. The sample collection technique is done by the test. The population in this study are students of class III SDN 69 Bengkulu city which amounted to 30 people, where the test taking twice before the learning started (pretest) and after the learning is completed (posttest) giving treatment to the experiment and control class. The selected sample is class IIIB as experiment class and class IIIA as control class. The data of this research are analyzed by using descriptive analysis, prerequisite test and inferential analysis that is t-test. From result of research known t-test result that is tcount equal to 3,38 and value t table 2,00. The value of tcount obtained is smaller than ttable value hence can be concluded that there is influence of usage of computer based media to result of learning of mathematics class III SDN 69 Kota Bengkulu.
ABSTRAK Masalah rendahnya prestasi belajar siswa telah lama menjadi bahan pikiran para guru, terutama pada mata pelajaran IPA. Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain tingkat kecerdasan siswa yang kurang, kurangnya motivasi belajar siswa, cara mengajar guru kurang menarik, atau media yang diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar kurang mencukupi kebutuhan siswa. Melalui penelitian ini, salah satu factor tersebut dicoba untuk diatasi. Permasalahan kurangnya motivasi belajar siswa, cara mengajar guru kurang menarik, atau kurangnya media yang diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan masalah yang berkaitan. Jumlah media atau alat pelajaran yang kurang dapat dibantu menggunakan media buatan untuk mempermudah siswa dalam proses belajar mengajar.Kegiatan penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 10 pada siswa kelas VII A dengan materi pengukuran, dan dilaksanakan sejak awal kegiatan belajar tahun 2009. Adapun judul yang diambil dari penelitian ini yaitu PENGGUNAAN MEDIA BANTU PENAMPANG JANGKA SORONG DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 10 PROBOLINGGO Kata kunci: prestasi belajar, belajar, media, jangka sorong.
Pemerintah mendorong guru untuk mampu menguasai teknologi serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu untuk mengimbangi cepatnya perubahan sosial dan perkembangan teknologi. Guru dituntut untuk membekali anak didik dengan pengetahuan dan pendidikan yang mampu menjawab persoalan-persoalan dimasa depan. Oleh karena itu, anak didik tak lagi sekedar mampu menghafal pelajaran. Lebih dari itu, siswa mesti diajarkan untuk menghayati dan menginternalisasi materi yang mereka pelajari. Demi mendukung percepatan penguasaan teknologi guru, pemerintah mensosialisasikan agar guru melek literasi, antara lain literasi bahasa, numerik, digital, dan budaya. Guru yang menguasai teknologi masih sedikit. Sebagian besar guru di pedesaan masih terbatas untuk bisa menguasai teknologi karena keterbatasan infrastruktur. Tuntutan penguasaan teknologi tak serta merta mengharuskan guru mengajar bermodal teknologi tinggi. Pendekatan
sri suci minarsih, 2021
Berdasarkan pengalaman penulis mengajar di kelas V SDN 196/VI tanah abangI I mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang ditakuti oleh sebagian siswa, karena mareka beranggapan bahwa mata pelajaran IPA paling sulit, sehingga hasil perolehan nilai selalu dibawah KKM yaitu 70 nilai yang telah ditetapkan sekolah. Salah satu materi yang penulis rasakan bermasalah adalah Permasalahan muncul pada Kompetensi Dasar “Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan.”.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V terhadap pemahaman tentang fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan melalui model pembelajaran kooperatif Menggunakan metode diskusi di SDN 196/VI tanah abang I Kec.Pamenang. Subyek penelitian ini adalah kelas V semester genap tahun pelajaran 2020/2021, dengan jumlah 20 orang dengan rincian 9 orang laki-laki 11 siswa perempuan.Obyek penelitian tindakan kelas ini adalah permasalahan yang berkaitan dengan ketuntasan hasil belajar siswa.Penelitian ini dilaksanakan melalui 3 siklus, dengan tiap-tiap siklus dilakukan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi.Dari penelitian ini dan dengan memperhatikan hasil yang diperoleh siswa di lihat hasil tes siklus I rata-rata 60,45 sebesar 72%,pada siklus II terjadi peningkatan menjadi rata-rata 67,15 sebesar 76%,dan saat siklus III hampir semua siswa mencapai KKM yang ditetapkan di SDN 196/VI tanah abang I,pada siklus III rata-rata hasil tes adalah 71,25 sebesar 88% maka disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 196/VI tanah abang I.
Pembelajaran merupakan proses interaktif yang berlangsung antara guru, siswa dan materi yang akan dipelajari. Hasil pelajaran tidak tergantung pada apa yang disampaikan guru, tetapi bagaimana siswa mengolah informasi yang diterima. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memandang siswa sebagai manusia yang memiliki potensi intelektual. Oleh karena itu, peran guru tidak hanya memberikan informasi saja melainkan harus membimbing siswa agar berperan lebih aktif. Salah satu tugas guru ialah untuk menciptakan suasana belajar yang mendukung dengan menggunakan media pembelajaran yang relevan. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga menghasilkan output yang baik, Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar, hasil belajar yang baik tersebut harus dimiliki oleh siswa untuk semua pembelajaran di kelas, salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu
Dewasa ini teknologi internet memang merupakan suatu alat ukur bagi seseorang untuk mencapai hal yang dia inginkan. Berbagai macam hal dapat dilakukan seseorang untuk dapat mengakses internet. Kapan saja, dimana saja, dan bagaimanapun keadaannya, bahkan saat di sekolah sekalipun. Hal itulah yang mendorong kami untuk membuat karya tulis ini, yang mengangkat tema tentang penggunaan internet dalam ranah pendidikan. Pemanfaatan internet dalam ranah pendidikan memang sangat dibutuhkan saat ini. Jadi, suatu keberhasilan yang besar apabila kita dapat memanfaatkan kemudahan teknologi internet untuk meningkatkan semangat siswa dalam belajar. Salah satu teori yang kami ambil adalah teori yang dikemukakan oleh Turban (2005) yang menjelaskan bahwa internet adalah suatu sarana yang berfungsi menghubungkan akses-akses ke seluruh dunia. Hal ini membuat kami yakin bahwa internet dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar, karena informasi yang didapatkan para siswa lebih relevan dan akurat. Asumsi kami didukung lagi oleh pendapat dari Mitchel (2008) yang menjelaskan manfaat internet, salah satunya sebagai media untuk mencari informasi dan data. Metode penelitian yang kami gunakan adalah dengan mengumpulkan seluruh teori yang relevan serta mendukung asumsi dan hipotesis kami. Kami juga mencari solusi yang akurat dari permasalahan diatas, dan memperhitungkan dampak dari solusi yang kami buat. Kami merencanakan sebuah gagasan, yaitu menggunakan laboratorium komputer sebagai sarana pembelajaran siswa secara aktif. Selain itu, penggunaan media cetak juga tentunya sangat membantu. Siswa diharapkan dapat menjadi lebih kritis dengan informasi yang mereka dapatkan lewat media-media informasi. Karena, informasi yang mereka terima tentu bersifat ‘apa adanya’ dan benar-benar terjadi di dunia nyata. Sesuai dengan kurikulum 2013, dimana siswa diharapkan aktif dan dapat berfikir secara kritis. Kata kunci: laboratorium komputer, pendidikan, internet, informatika.
Abstrak Media pembelajaran merupakan sarana interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan demikian penulis berupaya untuk mengetahuibagaimana penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran PAI di SMP Bani Muqiman Bangkalan, bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Bani Muqiman Bangkalan, dan adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Bani Muqiman Bangkalan. Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa angka dan bilangan. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang memandang kenyataan (realitas) sebagai suatu yang berdemensi tunggal, fragmental, dan tetap (fixed) peneliti dan objek yang diteliti terpisah. Objek yang diteliti lepas dari konteks waktu. Penggunaan pengukuran disertai analisis secara statistik. Hasil penelitian untuk generalisasi dan prediksi. Adapun teknik yang digunakan penulis untuk mendapatkan data yaitu melalui observasi, interview, koensioner, dan dokumentasi dengan memakai rumus KAI Kuadrat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis menemukan beberapa kesimpulan yaitu, Penerapan penggunaan media pembelajaran di SMP Bani Muqiman Bangkalan pada pelajaran PAI sangat kecil, Sehingga Minat belajar siswa SMP Bani Muqiman Bangkalan terhadap Pelajaran PAI kurang baik, Terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Bani Muqiman Bangkalan. Hal ini dapat diketahui dari hasil Persentase yang sangat kecil yaitu 0,49327%, karena penggunaan media pembelajaran yang diterapkan di SMP Bani Muqiman Bangkalan juga sangat kecil dengan kisaran Persentase 0,09728% saja, sehingga dengan demikian pengaruhnyapun dapat dikatagorikan " kurang baik " Katakunci : Media pembelajaran, minat belajar siswa.
2019
Meningkatkan kualitas pembelajaran adalah salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan menjadi bagian yang terintegrasi dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik dari aspek kemampuan, kepribadian dan tanggungjawab. Salah satu untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran adalah dengan menggunakan media yang efektif, menarik siswa untuk belajar dan menjelaskan secara menyeluruh materi yang akan disampaikan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Keberhasilan guru memberikan materi pembelajaran dalam proses kegiatan belajar siswa sangat ditentukan dengan kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya perantara atau media. Salah satu jenis media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media audio visual, penggunaan media ini diharapakan memperlancar proses pembelajaran, sehingga dapat menghasilkan hasil belajar siswa yang baik dan optimal. Hasil belajar siswa inilah yang menjadi penilaian akhir yang bisa memudahkan guru untuk mengetahui sampai dimana kemampuan masing-masing siswa. Dengan hasil belajar yang baik, kemampuan siswa dari aspek kognitif sampai kemampuan berbahasanya akan meningkat.
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 9 Pontianak pada materi tata nama senyawa kimia. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X A dan X B yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan analisis data posttest menggunakan uji Mann-Whitney, diperoleh nilai Sig. sebesar 0,000 < 0,05 artinya terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang belajar menggunakan media komik dengan siswa yang belajar tanpa menggunakan media komik. Penggunaan media komik memberikan pengaruh sebesar 27,04% terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi tata nama senyawa kimia. Kata kunci: Media Komik, Tata Nama Senyawa Abstract: This research was conducted to know the effect using media of comic toward learning outcomes tenth grade students of SMA Negeri 9 Pontianak in the material chemical compounds nomenclature. Type of research is a Quasi-Experimental Design with Nonequivalent Control Group Design. The samples were determined using purposive sampling technique. Based on the posttest data analysis using the Mann-Whitney test, Sig values obtained at 0.000 < 0.05 that means there are differences in learning outcomes between students who learn to use media of comic with students who learn without using media of comic. Comic give effect by 27.04% to increase learning outcomes of student in the material chemical compounds nomenclature. ata nama senyawa kimia merupakan salah satu materi kimia yang dipelajari di kelas X SMA/MA dan pada dasarnya dipersiapkan sebagai bekal mengikuti pelajaran pada tahap berikutnya, sehingga keberhasilan pembelajarannya sangat ditekankan. Faktanya persentase ketuntasan rata-rata hasil belajar siswa pada materi tata nama senyawa kimia di SMA Negeri 9 Pontianak sangat rendah, yaitu hanya mencapai 5% dari seratus orang siswa. Tata nama senyawa kimia mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi karena memiliki banyak aturan yang harus diperhatikan saat memberikan nama atau membuat rumus kimia suatu senyawa. Faktor lain yang dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar materi ini terkait dengan situasi belajar di kelas (Kirkwood dan Symington,1995). 1 T
KARIL
Pada pembelajaran PKn di kelas I SDN Janti II Kecamatan Tarik, banyak siswa tidak memahami konsep materi PKn karena guru tidak menggunakan media dan fokus pada metode ceramah sehingga siswa menjadi malas akibatnya hasil belajar pada mata pelajaran PKn pada siswa kelas I SDN Janti II sangat rendah. Hal ini di buktikan dari hasil analisis ulangan harian ada 45,45% siswa kurang menguasai materi PKn dengan SK Membiasakan Hidup Tertib di rumah dan di sekolah, sehingga banyak yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Salah satu cara untuk mengatasi maslah ini yaitu dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran PKn. (tujuan) Tujuan Penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada PKn dengan menggunakan media gambar(Pelaksanaan perbaikan pembelajaran) Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Janti II.(hasil) Data yang diperoleh berupa hasil observasi aktivitas guru, media, aktivitas siswa dan hasil evaluasi,. Dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus I hanya 53,33% aktivitas siswa 40% dan observasi pada media 50% sedangkan rata-rata nilai siswa 69,09 dengan prosentase ketuntasan klasikal 63,34% dan data analisis tersebut mengalami peningkatan pada siklus II yaitu , aktivitas guru 93,33% , aktivitas siswa dan media 100% dan rata-rata nilai siswa 80,90 dengan ketuntasan klasikal mencapai 90,90%. Kesimpulannya adalah pembelajaran pada PKn dengan menggunakan media gambar berpengaruh positif pada peningkatan hasil belajar siswa kelas I SDN Janti II.
Artikel ini secara umum membahas pentingnya media dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa di ruang kelas dengan harapan dapat lebih memahami keberadaan media dan perannya dalam sebuah proses pembelajaran. Dari hasil kajian ini didapat beberapa temuan bahwa media pembelajaran mempunyai peran penting dalam setiap proses pembelajaran, khususnya di kelas rendah, karena siswa kelas rendah belum mampu berpikir abstrak, sehingga materi yang diajarkan oleh guru perlu divisualisasikan dalam bentuk yang lebih nyata/kongkrit. Secara didaktis psikologis media pembelajaran sangat membantu perkembangan psikologis anak dalam hal belajar. Alasan ketiga, penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat pula memberikan pengalaman bermakna bagi para peserta didik.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.