Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
4 pages
1 file
Apakah nasionalisme ideologi? Nasionalisme dapat mempengaruhi ideologi lain. Freeden mengatakan bahwa nasionalisme tidak bisa disebut ideologi. Tetapi nasionalisme juga memiliki seperangkat atribut inti yang paralel dengan ideologi lain. Tidak dapat disangkal bahwa kebangkitan sentimen nasionalis di banyak daerah di dunia adalah salah satu fenomena yang paling penting dan paling diantisipasi politik internasional kontemporer. Orang-orang semakin sadar identitas nasional mereka; mereka menemukan kembali sejarah nasional mereka, menegaskan pengakuan keunikan mereka, dan membuat berbagai tuntutan di bawah bendera nasional atas penentuan nasib sendiri. Akar kata nationalism kata adalah nation (bangsa); itu berarti orang dengan budaya dan sejarah yang menghasilkan identitas. Bangsa dapat memiliki batas-batas geogafi layaknya negara-negara.
1. Sejarah nasionalisme dunia 2. Teori nasionalisme menurut ahli nasionalisme a. Ernest renan b. Otto buaer c. Gandhi 3. Sejarah peperangan dunia nasionalisme 4. Sejarah nasionalisme indonesia 5. Karakteristik nasionalisme indonesia dan nasionalisme barat 6. Ide dan gagasan fauding father tentang nasionalisme indonesia 7. Pentingnya nasionalisme indonesia 8. Kondisi nasionalisme sekarang Sejarah nasionalisme eropa Kita tak mengetahui persis kapan tepatnya ide nasionalisme ini muncul. Banyak yang beranggapan bahwa nasionalisme berkaitan erat dengan kekhasan etnis yang barangkali sama tuanya dengan sejarah. Sejak zaman kuno, kita menyaksikan manusia telah mencoba mengelompokkan dirinya dalam suatu hubungan sosial yang dibatasi oleh kesamaan budaya, bahasa, etnis maupun agama atau kepercayaan. A. Paham Nasionalisme di Eropa pada Abad-19 Paham nasionalisme berkembang dari Eropa dan sejak abad ke-19 menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Secara etimologis nasionalisme berasal dari bahasa Inggris, yaitu nation yang artinya bangsa. Di Eropa paham nasionalisme dipicu oleh berbagai peristiwa, seperti terjadinya Revolusi Prancis, Revolusi Industri di Inggris, dan juga Revolusi Amerika. Beberapa tokoh seperti Hans Kohn, Lothrop Stoddard, dan Otto Bouer memberikan definisi tentang nasionalisme. Hans Kohn
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri. (Wikipedia). Sikap cinta tanah air (nasionalisme) yang dulu digembleng oleh para pahlawan kita kini mulai luntur dan kurang dilestarikan oleh para remaja saat ini,karena di zaman yang semakin canggih ini membuat segalanya serba instan informasi dari manapun bisa didapat dengan mudahnya,budaya-budaya asing pun gencar masuk menyerang para remaja yang notabene tidak banyak menfilter konten budaya tersebut sehingga banyak menyebabkan kelunturan akan kecintaan kepada budayanya sendiri karena menganggap budaya asinglah yang lebih menarik dan patut untuk dijadikan trendsetter.Kini,barang-barang branded asing yang populer dan anggapan menggunakan brand asing adalah suatu kegengsian tersendiri.Tak hanya dari segi konsumsi barang saja,dari segi peniruan budaya pun mulai menjamur pada diri para remaja kita,sehingga hilangnya rasa hormat,sopan dan santun kepada sesama.Idola remaja masa kini kebanyakan orang-orang asing yang tentunya membawa budaya tersendiri yang otomatis tidak disadari remaja kita banyak mengikuti budaya asing. Padahal,sikap nasionalisme lah yang saat ini diperlukan untuk memupuk kecintaan pada tanah air sebagai identitas bangsa yang tak ingin kembali lagi 'dijajah'.Sikap nasionalisme yang besar lah yang akan membuat remaja-remaja kita menjadi lebih teguh dan tidak banyak terhanyut oleh budaya-budaya asing. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:
Permasalahan nasionalisme di Indonesia beberapa tahun terakhir menjadi fokus perhatian para sejarawan yang peduli dengan eksistensi negara Republik Indonesia. Kartodirjo menilai bahwa etos nasionalisme para elit politik di Indonesia telah menipis, karenanya Kartodirjo menghimbau agar para elit politik segera mawas diri dengan mempelajari kembali sejarah pergerakan nasional melalui biografi tokoh-tokoh pergerakan nasional.
Pendapat mengenai Nasionalisme - Tugas Kampus
Nasionalisme Dalam Pendidikan telah tumbuh sejak jaman pergerakan kebangsaan untuk kemerdekaan dan kebebasan Indonesia dan harus ditanamkan serta di bangun di segala jaman kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk memahami tentang hal, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui terlebih dahulu pengertian dari hal yang akan kita pelajari. Adapun dalam hal ini, hal yang akan kita pelajari berkaitan dengan Nasionalisme. Apa yang dimaksud dengan Nasionalisme? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Nasionalisme diartikan sebagai paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua kalimat yang dapat dijadikan kunci untuk memahami tentang Nasionalisme, yaitu : 1. Nasionalisme adalah sebuah paham atau ajaran. 2. Nasionalisme mengajarkan seseorang untuk mencintai bangsa dan negaranya sendiri. Nasionalisme di Indonesia Setelah kita mengetahui bahwa Nasionalisme merupakan sebuah paham, maka paham tersebut harus dianalisis apakah cocok diterapkan di Indonesia atau tidak ? Bila dilihat dari isinya, maka Nasionalisme adalah sebuah paham yang cocok untuk diterapkan di Indonesia. Alasannya, paham Nasionalisme ini sangat mendukung sila ke 3 Pancasila yaitu, Persatuan Indonesia dan butir-butir pengamalannya yang terdiri dari : 1. mampu menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan; 2. sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan; 3. mengembangkan rasa cinta kepada tanah air Indonesia; 4. mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia; 5. memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial; 6. mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika; 7. memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa;
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
LITBANGDIKLAT PRESS, 2022
Makalah untuk anngota MPR, 2019
Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an, Tafsir dan Pemikiran Islam
NASIONALISME MASYARAKAT INDONESIA DI PERBATASAN INDONESIA, 2018