JAKARTA 2014 2 BAB I PENDAHULUAN Kewirausahaan pada hakikatnya merupakan gejala sosial-ekonomi. Pada masa lalu, pengusa muncul dari kelas-kelas khusus. Misalnya, di Inggris, Amerika Serikat, dan Turki, para pengusaha sebagian besar berasal dari kalangan pedagang. Di Perancis, perusahaan kecil muncul karena pola keluarga. Di Jepang, peranan pengusaha dipegang oleh samurai yang membangun industri dan menjaga keutuhan struktur sosial melalui kebijaksanaan mengangkat usahawan muda yang memiliki semangat tinggi atau mengambilnya ke dalam keluarga melalui jalur perkawinan. Di sisi lain, Hozelitz mengungkapkan bahwa tokoh pendiri industri pertama di Inggris, Perancis, dan Jerman adalah orang-orang dengan keterampilan mekanik dibanding orang-orang dengan keterampilan perdagangan atau keuangan. Orang-orang ini berasal dari golongan buruh, pekerja tangan, administrator rendah dan pengrajin. Tidak banyak dari mereka yang berangkat dari keluarga kelas menengah. Sebagian besar dari mereka justru berasal dari kelas rendah yang tidak punya apa-apa. 1 Bagaimana dengan Indonesia? Pengusaha atau entrepreneur di Indonesia rata-rata merupakan kelompok necessity entrepreneur. Artinya, minat kelompok ini untuk membangun usaha muncul karena faktor ekonomi keluarga. Kondisi ekonomi keluarga yang tidak stabil mengakibatkan usaha kelompok ini hanya bersifat individu dan kurang menyerap tenaga kerja. Kelompok ini juga cenderung asal-asalan dalam melakukan manajemen usaha. Padahal sebenarnya banyak necessity entrepreneur yang memiliki skill yang cukup untuk mengembangkan usahanya lebih baik lagi. 2 Walaupun begitu, tidak sedikit pengusaha Indonesia yang berhasil mendobrak tembok yang biasanya membatasi perkembangan necessity entrepreneur tersebut. Contohnya, di Jawa Timur ada Mohamad Faisol yang mengubah kulit jagung menjadi bahan baku pengganti plastik. Di Cibinong ada Syauqi Naji yang berhasil mengembangkan sabun susu sapi dengan omzet sekitar Rp 15juta perbulan. Shinta Pertiwi, mahasiswi dari Yogyakarta, punya cerita lain lagi. Ia 1 M.L Jhingan, 2012, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Jakarta, Rajawali Press, hlm. 428 2 Basuki Pujoalwanto, 2014, Perekonomian Indonesia : Tinjauan Historis, Teoritis, dan Empiris, Sukoharjo, Graha Ilmu, hlm. 245-246 3 mengolah daun Indigofera menjadi zat pewarna kain tekstil khusus berwarna biru. Saat ini, Ia dan timnya meraup omzet Rp 70juta dalam tiga bulan. 3 Masih banyak cerita sukses pengusaha lainnya, namun jumlah tersebut masih belum cukup bila dibandingkan total populasi di Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa. Professor Myrdal dalam Asian Drama mengatakan bahwa kekurangan wirausaha di Asia, termasuk di dalamnya Indonesia, terjadi bukan karena kekurangan modal atau sumber daya alam tetapi karena kekurangan orang-orang dengan pribadi yang memiliki sikap dan pandangan yang tepat. Padahal wirausaha memiliki peran yang sangat penting dalam membantu program pembangunan nasional. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas kewirausahaan secara khusus, termasuk masalah dan solusinya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengapa kewirausahaan itu penting? 2. Bagaimana perkembangan wirausaha di Indonesia sejauh ini? 3. Bagaimana perkembangan wirausaha di Indonesia bila dibandingkan negara-negara ASEAN lain dan negara maju seperti Amerika Serikat? 4. Apa permasalahan kewirausahaan yang dihadapi Indonesia? 5. Apa solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan kewirausahaan tersebut? 6. Bagaimana langkah-langkahnya? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah terjawabnya pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah di atas. Secara rinci tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan pentingnya kewirausahaan. 2. Menggambarkan perkembangan wirausaha di Indonesia sampai saat ini. 3. Menggambarkan perkembangan wirausaha di Indonesia bila dibandingkan negara-negara ASEAN lain dan negara maju seperti Amerika Serikat. 4. Menjabarkan permasalahan kewirausahaan yang dihadapi Indonesia. 5. Mengajukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan kewirausahaan tersebut. 6. Menjabarkan langkah-langkah untuk menjalankan solusi tersebut. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pentingnya Kewirausahaan Pertanyaannya saat ini adalah mengapa penting untuk membicarakan kewirausahaan? Jawabannya tidak lain adalah karena keberadaan wirausaha dapat mendukung terjadinya akselerasi pembangunan. Wirausaha berperan sebagai pengisi gap antara peluang yang potensial dan kenyataan yang ada. Peranan tersebut, saat ini sangat kita butuhkan sebab banyak potensi negeri seperti sumber daya alam (SDA) yang belum mampu kita kelola sendiri. Penyebab utamanya adalah 2003 9.94 9.67