Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
172 pages
1 file
buat baca-baca yang lagi cari bahasan tentang jalan beton
Sumber: http://www.hdesignideas.com Pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku (SNI03 -2847 Tahun 2002) dengan jenis beton yang akan dilaksanakan sesuai dengan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB). Persyaratan uji : Trial Test dan Mix Design, Merupakan uji awal sebelum pengecoran dilaksanakan, untuk mengetahui takaran sesuai dengan mutu beton yang disyaratkan dan dipakai sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan selanjutnya, khususnya untuk pelaksanaan beton struktur. Actual Random Test, Merupakan uji acak selama pelaksanaan pengecoran berlangsung untuk mengetahui mutu beton pada bagian struktur tertentu. Slump Cone Test, Merupakan uji acak untuk mengetahui mutu adukan beton dalam hal ini jumlah volume airnya, untuk menjaga konsistensi perbandingan air, semen sehingga didapat mutu beton seperti yang disyaratkan. Tes Tekan Beton, Pada saat pelaksanaan pengecoran pondasi, balok, plat dan kolom harus dibuatkan silinder dengan ukuran dan jumlah disesuaikan dengan ketentuan yang dimuat dalam (SNI03 -2847 Tahun 2002), dan dilakukan pengetesan di Laboratorium konstruksi beton.
Kontraktor harus menyiapkan berikut di bawah ini paling sedikit 21 hari sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunaan setiap bahan untuk pertama kalinya sebagai lapis pondasi agregat :
adalah pekerjaan dengan produk Akhir Perkerasan Beton Semen (rigid pavement). Perkerasan beton semen (rigid pavement) merupakan suatu struktur perkerasan yang umumnya terdiri dari tanah dasar, lapis pondasi bawah dan lapis beton semen dengan atau tanpa tulangan. Perkerasan beton dapat menanggung beban dari pejalan kaki dan kenderaan hingga 8 ton, dan dapat bertahan sampai 5 atau 10 tahun. Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar.
MANUAL PERKERASAN JALAN (REVISI Juni 2017) Nomor 04/SE/Db/2017 100 95 90 85 80 75 65 5 10 15 20 25
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
A. LAPISAN PERKERASAN LENTUR Kontruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah dapadatkan. Lapisan-lapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban lalu lintas dan menyebarkannya ke lapisan di bawahnya. Beban kendaraan dilimpahkan ke perkerasan jalan melalui bidang kontak roda berupa beban terbagi rata P 0. Beban tersebut diterima oleh lapisan permukaan dan disebarkan ke tanah dasar menjadi P1 yang lebih kecil dari daya dukung tanah dasar. Konstruksi perkerasan lentur jalan raya terdiri atas lapisan-lapisan yang dapat dikelompokkan menjadi empat bagian: 1. Lapisan permukaan (surface course) 2. Lapisan pondasi atas (base course) 3. Lapisan pondasi bawah (subbase course) 4. Lapisan tanah dasar (subgrade) Sedangkan beban lalu lintas yang bekerja di atas konstruksi perkerasan dapat dibedakan atas: 1. Muatan kendaraan berupa gaya vertikal 2. Gaya rem kendaraan berupa gaya horisontal 3. Pukulan roda kendaraan berupa getaran-getaran.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.