Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
22 pages
1 file
Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan, terutama kematian ibu dan bayi. Tingginya angka kematian tersebut menunjukkan rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang dihadapi berbagai negara di dunia terutama negara ASEAN seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan Fhilipina (Depkes, 2006).
Pelayanan kesehatan untuk bayi baru lahir dan ank balita merupakan salah satu program kesehatan anak yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup , tumbuh kembang anak secara optimal dan perlindungan khusus dari kekerasan dan diskriminasi. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan anak Indonesia yang sehat , cerdas ceria, berahlaq mulia dan terlindungi sebagai modal dasar bagi pembangunan bangsa. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, menegaskan bahwa seorang anak berhak untuk hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal, terhindar dari kekerasan dan diskriminasi. Selain itu, Undang Undang Perlindungan Anak juga mengamanahkan bahwa pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak; Pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak agar setiap anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan.
Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2013
Indonesia bersama seluruh negara berkembang berupaya mencapai kesepakatan Millenium Development Goals (MDGs) dengan salah satu sasaran menurunkan angka kematian neonatal dari 20 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pelayanan kesehatan ibu dengan kematian neonatal di Kabupaten Lampung Timur tahun 2011. Penelitian dengan desain studi kasus kontrol ini mengamati kasus ibu yang mengalami kematian neonatal dan kontrol ibu yang tidak mengalami kematian neonatal. Analisis multivariat menemukan pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan berhubungan secara signifikan dengan kematian neonatal, setelah mengendalikan variabel umur ibu dan riwayat kehamilan (OR = 16,32; nilai p = 0,000); dan (OR = 18,36; nilai p = 0,31). Bayi yang dilahirkan dari Ibu dengan pelayanan antenatal tidak lengkap berisiko mengalami kematian neonatal 16,32 dan 18,36 kali lebih besar daripada bayi yang dilahirkan. Ibu dengan pelayanan antenatal ...
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat serta hidayah-Nya kami sebagai tim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah yang kami telah kami buat adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah serta menjalankan amanat dari dosen pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah yang berada di lingkungan Program Studi D4 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta 3.
A survey on perinatal care in a ~ r a l area a t Ujung Berung district, bcated 1&%) bm Bandung, West Java was conducted. Three villages with a population of 40,"P"l aen sekcted He&h services were provided by one health post and several family planning posts In W i dmdy 1303 pmpmt women were followed throughout the 28 weeks of pregnancy until the infant is 28 days of age-Among the 1303 pregnant women 5.7% had received tetanus toxoid immunization F-" 1 mortality rate (PMR) was 43.6 per thousand and incidence of low b i weight was 183 pemmt CMy 12.8% pregnant women were using some kind of contraception before the k t p y p n q-"rlbc EWR decreased in spite of the low percentage users. The main causes of death during pein;rf W o d wrn asphyxia neonatorurn and infections. The incidence of tetanus neonatonun during neonatal pdod wzs 17 per thousand live births. An evaluation of health service activities showed 47.5% of these pregnant women had care. Care during delivery...
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK), 2021
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran kader, pengunjung posyandu dan puskesmas dalam Pelayanan Kesehatan Maternal dan Perinatal di Era Pandemi Covid-19. Kegiatan ini dilakukan di Puskesmas Porong. Waktu pelaksanaan kegiatan dengan jangka waktu 3 bulan.Metode yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi pada kader, pengunjung posyandu dan puskesmas. Sebelum melakukan sosialisasi, sasaran mengerjakan pre test, selanjutnya diberikan penyuluhan tentang Pelayanan Kesehatan pada Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Era Pandemi Covid-19. Langkah terakhir memberikan post test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan kader posyandu, pengunjung posyandu dan puskesmas. Hasil dari pre test dan post test di analisis menggunakan uji statistik paired T test.Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di UPTD Puskesmas Porong menunjukkan bahwa p value 0,001 (α<0,05) yang artinya terdapat perbedaan pengetahuan a...
Mungkin dalam hati Saudara timbul pertanyaan-pertanyaan seperti ini, "Mengapa sebagai calon bidan saya diharuskan mempelajari adaptasi bayi baru lahir?" "Bukankah pekerjaan bidan adalah memberikan asuhan kepada bayi dan balita?" "Kenapa bidan harus repot-repot mempelajari adaptasi bayi baru lahir?" "Apakah ini penting artinya bagi bidan?" Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, coba tengoklah kembali kompetensikompetensi apa saja yang harus dikuasai oleh bidan. Adakah kompetensi-kompetensi yang harus didasari oleh kemampuan KDPK I , KDPK II , Konsep Kebidanan , Komunikasi dalam Praktik Kebidanan dan Ilmu Sosial Budaya Dasar dan konsep adaptasi bayi baru lahir ? Tentu ada, salah satu contohnya adalah kompetensi dalam lingkup kebidanan yakni melaksanakan asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah. Tentu diperlukan pemahaman tentang konsep dasar neonatus dan adaptasi bayi baru lahir, periode transisi, perubahan sistem pernapasan, perubahan sistem sirkulasi, sistem pengaturan suhu, metabolisme glukosa, sistem gastro intestinal dan perubahan sistem kekebalan tubuh. Nah, coba sekarang Saudara renungkan sejenak. Pentingkah bagi calon bidan seperti Saudara mempelajari adaptasi bayi baru lahir ? Jika masih merasa tidak penting, sia-sia Saudara mempelajari asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah. Yang saudara peroleh mungkin hanya kebosanan dan kelelahan semata. Jika Saudara masih merasa enggan mendekati asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah, baik karena tidak suka atau karena merasa terlalu sulit, berusahalah untuk meyakini bahwa untuk menjadi bidan yang profesional, Saudara harus menguasai seluruh kompetensi bidan dengan baik. Padahal, beberapa diantara kompetensi-kompetensi tersebut hanya dapat dikuasai dengan baik jika Saudara menguasai asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah. Maka, asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah harus Saudara sayangi, jika Saudara menyayangi profesi bidan. Dengan cara berpikir seperti ini, mudah-mudahan timbul rasa sayang kepada asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah. Jika sudah timbul rasa sayang kepada asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah, Saudara akan dapat mempelajari asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah dengan nyaman dan penuh semangat. asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah yang kata orang "SUSAH" akan dapat Saudara pelajari dengan "MUDAH". Nah, jika Saudara sudah yakin bahwa mempelajari asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah itu penting, mari kita bangun semangat untuk mengenal kembali asuhan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah. Secara etimologis, Adaptasi bayi baru lahir adalah pemahaman dasar mengenai adaptasi dan fisiologi bayi baru lahir sangat penting sebagai landasan perawatan bayi selanjutnya pemahaman menyeluruh mengenai fungsi normal tubuh bayi sangat membantu bidan dalam merawat bayi baru lahir sehingga tetap sehat.
Pengkajian fisik adalah proses berkelanjutan yang dimulai selama wawancara, terutama dengan menggunakan inspeksi atau observasi. Selama pemeriksaan yang lebih formal, alat-alat untuk perkusi, palpasi dan auskultasi ditambahkan untuk memantapkan dan menyaring pengkajian system tubuh. Tujuan dari pengkajian fisik ini adalah untuk merumuskan diagnosis keperawatan dan mengevaluasi keefektifan intervensi terapeutik.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Public Administration Journal of Research
Jurnal Keperawatan Silampari, 2020
Jurnal Abdimas Mutiara, 2021
2016
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery
Buletin Penelitian Kesehatan, 2016