Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2000
…
8 pages
1 file
lndonesia memiliki luas areal penanaman kelapa terluas di dunia, yaitu 31,4%. Di susul oleh Filipina (27,7%), lndia (15,8%), dan Srilangka (3,7%). Namun demikian, produsen kelapa terbesar dunia adalah lndia (24,5%). Disusul oleh lndonesia (24,4%), Filipina (24,3%), dan Srilangka (5,0%). Indonesia yang merupakan negara penghasil kelapa nomor dua tersebut sepatutnya memiliki kontribusi yang sangat besar bagi perdagangan serat sabut kelapa dunia.Namun, lndonesia hanya mampu meraih pangsa pasar 0,6 penen. Di lain pihak, Srilangka mampu meraih pangsa pasar 50,3% dan India meraih pangsa pasar 44,7%. Potensi bahan baku industri pengolahan sabut kelapa yang dimiliki Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal dan belum mampu menandingi pangsa pasar dari dua negara penghasil serat sabut kelapa dunia tersebut. Sejalan dengan upaya pemberdayaan kekuatan ekonorni rakyat yang sedang digalakkan pemerintah sejak reformasi bergulir, maka industry pengolahan sabut kelapa memiliki posisi strategis un...
JURNAL ILMIAH MAHASISWA AGROINFO GALUH
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi 1) faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal agroindustri santan kelapa di Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran,2) merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan agroindustri santan kelapa di Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus di PT Pacific Eastern Coconut Utama.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Responden yang diambil sebanyak empat orang yang dipilih secara sengaja (purposive). Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Berdasarkan faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan agroindustri santan kelapa, dapat diidentifikasi faktor-faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatan internal antara lain : kualitas produk, menguasai pasar modern, kapasitas produksi, ketersediaan bahan baku,...
MEDIAGRO, 2019
Cocunut coir, as a secondary product of coconut, can be processed into eco-friendly fiber. This fiber is used as raw materials for handicrafts. This research aims to analyze the internal and external factors, as well as formulating an alternative strategy for the development of coconut coir handicraft business in LKP AKAS Kebumen Regency. The data used primary and secondary type. Data analysis method is done by using Internal Factors Evaluation (IFE) matrix, External Factors Evaluation (EFE) matrix, Internal External (IE) matrix and SWOT matrix. Data analysis resulted internal factors (strenghts) including abundant availability of raw materials, availability local labor, short marketing channels, national and international marketing. In the other hand, internal factors (weakness) are including lack of product innovation, an effective organizational structure, old manpower, an availability recorded orders, and lack of promotion through the website and social media. The external facto...
2019
Wingko merupakan jajanan khas yang berasal dari Babat, Lamongan. Dalam perkembangannya wingko tersebar di berbagai daerah di Lamongan dan sekitarnya. Industri wingko babat pada tahun 2005 mampu memproduksi hingga 1.500 wingko/hari, sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 1.000 wingko/hari. Persaingan yang terjadi membuat produksi tidak stabil, bahkan mengalami penurunan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang strategi pengembangan Industri Wingko Babat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah strategi pengembangan Industri Wingko Babat agar dapat berkembang dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar serta meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan adalah Kerangka Perumusan Strategi (Strategy Formulation Framework) Fred R David yang menggabungkan data External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE), kemudian dilakukan Analisis SWOT dan Grand Strategy. Hasil penelitian ini menunjukkan bah...
Journal of Food Security and Agroindustry
Pengembangan Agroindustri perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan pendapatan dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki, penyediaan lapangan kerja dan memberikan nilai tambah pada produk, sehingga perlu untuk dilakukan suatu strategi pengembangan industri pengolahan kelapa. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang serta strategi yang harus dilakukan. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan data yang diperoleh dilakukan analisis menggunakan analisis strategis menggunakan matriks kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Adapun Strategi pengembangan usaha pengolahan minyak kelapa yaitu: a) memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pendapatan, lapangan pekerjaan dan perekonomian; b) memanfaatkan ketersediaan dan harga bahan baku untuk merebut pasar dengan menciptakan produk bermutu; c) bimbingan keterampilan serta penggunaan alat/teknologi dalam pengolahan minyak kelapa; d) bimbingan kepemimpinan dan manajemen administrasi b...
ABSTRAK Gampong Meuriya terletak di kawasan Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. Gampong ini merupakan salah satu penghasil kelapa di Aceh Utara. Saat ini sebagian besar petani hanya memanfaatkan buah kelapa sebagai sumber pendapatan keluarga, sementara sabut kelapa hanya dibakar atau dibuang sebagai limbah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka melalui kegiatan penerapan Iptek bagi Masyarakat (IbM) ditawarkan solusi penggunaan defibring machine untuk mengurai sabut kelapa dan rotary screening machine untuk memisahkan serat dan ampas sabut kelapa. Kedua mesin tersebut mampu mengolah 500 kg sabut kelapa per hari menjadi produk cocofiber dan cocopeat. Produk cocofiber dijual pada koperasi untuk diekspor, sedangkan produk cocopeat dikemas untuk dipasarkan pada masyarakat sebagai pupuk organik. Melalui kegiatan penerapan Iptek bagi Masyarakat ini, telah berhasil mengubah limbah sabut kelapa menjadi produk cocofiber dan cocopeat yang lebih bernilai ekonomis, sehingga disamp...
Jurnal Sinergi Jurusan Teknik Mesin, 2019
Dari proses pengolahan buah kelapa akan menghasilkan limbah berupa serat kelapa yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri. Potensi sabut kelapa sangat besar, akan tetapi belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif karena kurangnya teknologi alat yang dapat memisahkan komponenkomponen buah kelapa. Proses pengupasan kebanyakan masih dilakukan secara konvensional dengan linggis sehingga selain menguras tenaga juga berbahaya bagi pekerja. Dengan menggunakan cara itu kecepatan pengupasan sabut kelapa dapat mencapai 2 sampai 3 buah kelapa dalam 1 menit. Tujuan penelitian ini adalah membuat mesin pengolah sabut kelapa yang dapat memudahkan pengupasan sabut dan untuk meningkatkan kapasitas produksi pengpasan sabut kelapa. Hasil penelitian desain pengolah sabut kelapa dirancang dengan menggunakan penggerak motor bakar 6.5 HP 3800 rpm, ukuran rangka 90x40x79 cm, menggunakan rangkaian transmisi pullisabuk, rantai sproket dan reducer 1:30 untuk mengurangi kecepatan puta...
Abstrak Dalam kegiatan operasional di Pabrik Kelapa Sawit, disamping akan dihasilkan produk utama (Main Product) berupa CPO dan PKO, juga akan dihasilkan produk sampingan (By-Product), baik berupa limbah padat maupun limbah cair dan juga polutan ke udara bebas. Berdasarkan jenis dan komposisi limbah di atas diketahui bahwa limbah cair memiliki kontribusi yang besar, yaitu antara 55% sampai 67% dari total TBS yang diolah. Limbah Pabrik Kelapa Sawit memiliki potensi nutrisi yang tinggi sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhan tanaman. Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LC PKS), Janjang Kosong, Kompos dan Abu Janjang mampu berperan sebagai pengganti pupuk konvensional (pupuk anorganik) yang murah dan dengan kandungan unsur hara (nutrisi) yang cuku memadai untuk menggantikan sumber nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Pemilihan bentuk dan metode aplikasi limbah harus dengan memperhatikan tyopografi, jenis tanah, jarak areal aplikasi dari PKS, biaya serta faktor lingkungan.
Jurnal Suara Pengabdian 45, 2023
Coconut tree is a plant which are its parts can be processed into products in industries. The company that process coconut coir is CV. Kosapa located in Ulakan Tapakis District, Padang Pariaman Regency. The products produced by this company are cocofiber, cocopet, and baby fiber which are materials of products that have higher value of selling price. The problem of this company is on cocofiber drying process and there is no improvement to make the products have a higher value. The purpose of the activity is to provide some suggestions for improvement the products. By interviews and observation, the activity generates ideas for managers of coconut coir product industry, in terms of improving the production process and the inovations to increase the value of the products. It is hope that the results of this community service activity can be used by CV. Kosapa, and similar industries.
Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, 2017
The purpose of this study are 1) to identify the internal and external factors that influence development strategy of beef cattle business, 2) to make the alternative strategy, and 3) to make priority of strategy for development of beef cattle business in of PD. Kampung 99 Pepohonan. This study uses IFE and EFE Matrix, analysis SWOT matrix and QSPM. Respondens for this study are 10 persons that are 5 internal respondes, and 5 external respondes. To Determine of priority strategy,this study uses IFE and EFE matrix, SWOT matrix and QSPM analysis. The main priority strategy development strategy that can be implemented is increase cattle quality with serve the optimum feed for the cow with get enough on recovery time. The next priority strategy is to submitted decrease loan interest in working capital of the bank, multiplied of line distribution between home beef cattle and feedlot and revitalitation between home beef cattle as the place of meat proceccing to filled the market needed.
Agro Bali : Agricultural Journal
Sebagai penghasil kelapa yang berkontribusi hampir 10% dari total produksi Indonesia, Sulawesi Utara masih kurang memanfaatkan sabut kelapa yang ada. Kajian Potensi Log Chain Industri Sabut Kelapa di Kab. Minahasa Selatan dan Kota Bitung dilaksanakan untuk menggambarkan log chain sabut kelapa di Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Bitung dalam industri pengolahan sabut kelapa produk intermediate dan produk jadi, sehingga tujuan penelitian ini adalah meneliti beberapa potensi produk turunan sabut kelapa yang dapat dikembangkan dan diterapkan di kelompok tani dan UMKM di Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Selatan. Metode penelitian adalah dengan metode eksploratif kuantitatif dengan melakukan survey, wawancara dan penelusuran kepustakaan. Data kuantitatif primer dan sekunder yang didapatkan diolah untuk mendeskripsikan proses log chain dan manajemen rantai pasok sabut kelapa. Dari segi log chain, dua industi sabut kelapa yang ada, kapasitas produksi industri masih sangat kecil, dan nilai...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
AGRI-SOSIOEKONOMI
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Agro Bali : Agricultural Journal
International Journal of Community Service Learning, 2018
Neo-Bis, 2016
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Convergence: The Journal of Economic Development
Jurnal Manajemen Agribisnis, 2014