Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
14 pages
1 file
Perpersediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual. Kekayaan perusahaan yang tidak dimasukkan ke dalam kelompok persediaan karena kekayaan tersebut tidak dijual dalam kegiatan bisnis normal perusahaan adalah perpersediaan yang menunggu saat penjualan dan surat berharga yang disimpan untuk dijual di kemudian hari. Di dalam perusahaan dagang, perpersediaan terutama terdiri dari perpersediaan barang dagangan. Dalam perusahaan manufaktur, perpersediaan terdiri dari perpersediaan bahan baku dan bahan penolong, perpersediaan produk dalam proses, perpersediaan produk jadi, perpersediaan suku cadang, dan bahan habis pakai pabrik (factory supplies).
Utang usaha termasuk sebagai unsur utang lancer. Utang lancer meliputi semua kewajiban yang akan dilunasi dalam periode jangka pendek (satu tahun atau kurang dari tanggal neraca atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan) dengan cara mengurangi aktiva yang dikelompokkan dalam aktiva lancar atau dengan cara menimbulkan utang lancar yang lain.
Pengobatan tradisional yang berkembang di Indonesia merupakan warisan dari nenek moyang. Saat pengobatan konvensional belum masuk ke negara ini,
Piutang meliputu jumlah yang harus dibayar pelangga, karyawan, dan afiliasi atas akun terbuka seperti wesel, serta pinjaman dan bunga akrual atas saldo semacam itu. Pertimbangan yang akan berikan dalam hal ini adalah piutang kotor dari para pelanggan atas transaksi penjualan kredit dan yang berhubungan dengan akun kontra, yaitu penyisihan untuk piutang tak tertagih. Merupakan hal yang penting untuk mengingat kembali bahwa dengan mengaudit piutang usaha auditor dapat mengaudit penjualan berkaitan. Penjualan yang paling mungkin menghadirkan potensi salah saji adalah penjualan yang tidak dapat ditagih. Untuk merancang pengujian substantif atas akun – akun ini, auditor pertama – tama harus menentukan tingkat risiko pengujian rincian yang dapat diterima oleh setiap asersi signifikan yang berkaitan.
Audit terhadap siklus pengeluaran mencakup dua pendekatan yaitu pengujian kepatuhan dan pengujian substantive. Pengujian kepatuhan bertujuan untuk memahami struktur pengendalian intern terhadap siklus penjualan yang selanjutnya digunakan sebagai dasar pengujian substantif. Pengujian substantive dimaksudkan untuk melakukan verifikasit erhadap kelayakan jumlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan di Indonesia. Kedua pendekatan ini sangat berbeda dalam implementasinya, sehingga program audit untuk yang kedua pendekatan tersebut juga sanga tberbeda. Sebelum membahas lebih lanjut siklus pengeluaran ini, terlebih dahulu siklus pengeluaran ini, terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian pengeluaran yaitu adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Dalam pembahasan ini, system penjualan tidak dibahas mengingat keterbatasan ruang lingkup pembahasan. Dengan demikian, kami disini akan membahas salah satu aspek mengenai utang usaha yaitu audit terhadap siklus pengeluaran: pengujian substantive terhadap saldo utang usaha. 2. Rumusan Masalah
Abstrak estabilan lereng tambang terbuka pada industri pertambangan merupakan salah satu isu penting saat ini mengingat sebagian besar perusahaan tambang di Indonesia meningkatkan produksinya. Akibatnya perusahaan tambang tersebut melakukan pelebaran dan pendalaman penggalian. Semakin lebar dan dalam tambang terbuka tersebut dilakukan penggalian, maka tentunya akan semakin besar risiko yang akan muncul, atau semakin meningkatkan ketidakpastian pada faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng tambang terbuka. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya risiko kelongsoran lereng mencakup sifat fisik dan mekanik batuan, kondisi air tanah, karakterisasi massa batuan, serta struktur yang ada pada batuan. Paper ini mencoba menganalisis risiko baik dari aspek probabilitas kelongsoran maupun dampak yang ditimbulkan dari suatu longsoran lereng pada studi kasus tambang mineral X. Probabilitas kelongsoran (PK) lereng dianalisis dari parameter masukan, sedangkan dampak dianalisis dari hasil observasi lapangan. Tentunya hasil analisis risiko ini dapat memberikan suatu keputusan tentang kondisi kestabilan lereng tersebut, dan dapat memperkuat data monitoring pergerakan lereng, sehingga dapat mereduksi risiko yang lebih besar akibat kelongsoran tersebut. Kata Kunci : tambang terbuka, kestabilan lereng, risiko
Posted by Ma'mun Isnani on Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis (Aziz,2006).
TUGAS SUBYEK PTUN DAN LITIS DOMINI HAKIM
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Seminar Nasional TECNOTEX ITI , 2019