Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
POSTED BY ARULGROUP POSTED ON 06.17 WITH NO COMMENTS Senyawa Halogen. Garis besar materi yang akan disampaikan sebagai berikut : Unsur halogen disebut halogen (Yunani; halogen = garam), karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Hal dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik, karena tiap atom memerlukan 1 elektron untuk membentuk ikatan kovalen.
Telah dilakukan suatu praktikum tentang dasar pengukuran dan ketidakpastian dengan tujuan mampu menggunakan alat-alat ukur dasar, mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang, mangerti atau memahami penggunaan angka berarti. Pengukuran yang dilakukan ada tiga, yaitu pengukuran panjang, massa, serta waktu dan suhu. Pengukuran panjang menggunakan alat ukur mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pengukuran massa menggunakan tiga alat ukur neraca ohauss 2610 gram, neraca ohauss 311 gram, dan neraca ohauss 310 gram. Pengukuran waktu dan suhu menggunakan termometer. Masingmasing alat ukur yang digunakan memiliki NST dan ketidakpastian tersendiri. Ketidakpastian merupakan kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran. Pengukuran tunggal hasil pengukuran sementara mengikut pada kesalahan mutlak. Sedangkan pada pengukuran berulang kesalahan mutlak yang mengikut pada hasil pengukuran sementara. Selain kesalahan mutlak, ada pula kesalahan relatif yang digunakan untuk menentukan angka penting yang digunakan dalam penulisan hasil laporan. Untuk mencari besar ketidakpastian pengukuran volume kubus dan bola, massa jenis, dari setiap pengukuran maka digunakan analisis rambat ralat. Kata kunci: kesalahan mutlak , kesalahan relatif, pengukuran RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana cara menggunakan alat-alat ukur dasar ? 2. Bagaimana cara menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang ? 3. Bagaimana cara penggunaan angka berarti ? TUJUAN 1. Mampu menggunakan alat-alat ukur dasar. 2. Mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang.
Telah dilakukan suatu praktikum dengan judul suhu dan kalor. Kegiatan pertama percobaan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah kalor dengan kenaikan suhu, kegiatan kedua bertujuan mengetahui hubungan massa zat dengan jumlah kalor. Sedangkan kegiatan ketiga bertujuan untuk menentukan kalor lebur es. Pada kegiatan pertama, digunakan dua suhu awal yakni │30,0 ± 0,5│°C dan │40,0 ± 0,5│°C, dan juga lama pemanasan yang berbeda, dengan data-data dari kedua variabel tersebut dibuat grafik hubungan yang menunjukkan bahwa jumlah kalor berbanding lurus dengan kenaikan suhu. Pada kegiatan kedua, hubungan massa zat cair dengan jumlah kalor dicari dengan membandingkan nilai massa dengan lama pemanasan dengan perbandingan yakni 0,046895 kg: 31,1 s; 0,068740 kg: 42,7 s; dan 0,085550 kg: 44,8 s. Dengan memasukkan perbandingan tersebut melalui grafik didapat hasil bahwa jumlah kalor berbanding lurus dengan massa zat. Sehingga jika dinyatakan dalam persamaan matematis dapat dituliskan Q = m c ΔT. Adapun satuan dari kalor jenis (c) ditentukan dengan analisis dimensi sehingga diperoleh hasil satuan dari kalor jenis yakni J/kg °C. Pada kegiatan ketiga dicari nilai dari kalor lebur es dengan menggunakan asas black, dengan hasil akhir kalir lebur es bernilai │0,34 ± 0,09│10 6 J/kg. Kata kunci : kalor, suhu, massa, hubungan. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana hubungan antara jumlah kalor (Q) dengan kenaikan suhu (ΔT)? 2. Bagaimana hubungan antara massa zat (m) dengan jumlah kalor (Q)? 3. Bagaimana persamaan kalor (Q)? 4. Berapa kalor lebur es? TUJUAN 1. Menyelidiki hubungan antara jumlah kalor (Q) dengan kenaikan suhu (ΔT). 2. Menyelidiki hubungan antara massa zat (m) dengan jumlah kalor (Q). 3. Merumuskan persamaan kalor (Q). 4. Menetukan kalor lebur es.
Adapun tujuan dari percobaan kali ini adalah sebagai berikut :
Hadits adalah pedoman hidup umat Islam setelah Al-Qur'an. Segala sesuatu yang tidak disebutkan atau dijelaskan dalam Al-Qur'an baik dari segi ketentuan hukumnya, cara mengamalkannya,dan petunjuk dalilnya, maka semua itu dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW. Intinya, hadits adalah penjelas dari Al-Qur;an. Al-Qur'an dan hadits adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan. Oleh karena itu, dapat dipahami betapa
H2 Hidrogen (bahasa Latin : hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom1,00794 amu [n 1] , hidrogen adalah unsur teringan di dunia. Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta. [6][n 2] Kebanyakan bintangdibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.Isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam adalah protium, yanginti atomnya hanya mempunyai proton tunggal dan tanpa neutron. Senyawa ionik hidrogen dapat bermuatan positif (kation) ataupun negatif (anion). Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur dan dapat dijumpai dalam air dan senyawa-senyawa organik. Hidrogen sangat penting dalam reaksi asam basa yang mana banyak reaksi ini melibatkan pertukaran proton antar molekul terlarut. Oleh karena hidrogen merupakan satu-satunya atom netral yang persamaan Schrödingernya dapat diselesaikan secara analitik, kajian pada energetika dan ikatan atom hidrogen memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan mekanika kuantum.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.