Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
50 pages
1 file
Pengertian Limbah B3 Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT , 2021
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu sumber yang menghasilkan volume limbah B3 yang besar dan merata di seluruh Indonesia. Menurut data dari Kemenkes RI tahun 2018, hanya 6,89% Puskesmas yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai dengan standar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis proses pengelolaan limbah B3 medis padat di Puskesmas X Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Informan penelitian sebanyak 8 orang, yang ditentukan berdasarkan teknik snowball sampling. Penelitian dilakukan dari bulan juni-juli 2020. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kuantitas SDM cukup, namun kualitas SDM belum sesuai peraturan, sarana prasarana belum lengkap dan sesuai standar, biaya tidak mencukupi,SOP tersedia namun belum diperbaharui, pemilahan belum terlaksana secara optimal, alat angkut tidak tersedia dan waktu angkut tidak sesuai, penyimpanan sementara lebih 2 hari namun tidak menggunakan cold storage danpemusnahan dilakukan dengan metode pembakaran secara manual. Simpulan penelitian ini adalah pengelolaan limbah B3 medis padat di puskesmas X sudah terlaksana, namun belum memenuhi syarat sesuai dengan Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:P.56/Menlhk-Setjen/2015. Health facility is one of the sources that produce a large volume of B3 waste and is evenly distributed throughout Indonesia. According to data from the Indonesian Ministry of Health in 2018, only 6.89% of Health Centers carry out medical waste management according to standard. The purpose of this study was to analyze the process of managing B3 solid medical waste at the X Health Center, Rokan Hulu Regency in 2020. This research used qualitative research methods through in-depth interview, observation and document review. The research informants were 8 people who were determined based on the snowball sampling technique. The Study was conducted from june-july 2020. The result obtained is an adequate number of human resources but the quality of human resources was not in accordance with the regulation, the infrastructure was incomplete and according to standard, the cost was insufficient, the standard operational system was available but not updated, the sorting had not been implemented optimally, the transportation means were not available and the transportation time was not suitable, temporary storage is more than 2 days but does not use cold storage and destruction is carried out using the manual combustion method.The conclusion of this study is the management of B3 solid medical waste at the X Health Center has been implemented but has not met the requirements according to the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number:P.56/Menlhk-Setjen/2015
Avicenna: Jurnal Ilmiah
The Betungan Health Center in Bengkulu City has an outpatient and nursing service unit. The health services provided by the Puskesmas in Betungan in Bengkulu City can have a negative impact on the environment and the surrounding community. The general objective of this research is to know the implementation of the B3 solid medical waste management system at the Betungan Health Center, Bengkulu City. This type of research is a qualitative research with a descriptive approach. The research location was carried out at the Betungan Health Center, Bengkulu City in January-February 2021. Sources of informants were health care and cleaning service officers. Data collection techniques by means of interviews, observation and documentation. The results showed that the identification of B3 waste, Temporary Shelters (TPS) for solid B3 medical and further processing of B3 Solid Medical Waste at the Betungan Health Center were in accordance with Minister of Health Regulation No. 7 of 2019. Meanwh...
Assalaamu’alaikum Pengelolaan limbah salahsatu bidang pengelolaan lingkungan. Risalah ini mengulas masalah pengelolaan limbah padat dan bahan beracun dan berbahaya (B3) yang juga bagian dari rangkaian sistem pengelolaan limbah industri. Masalah pengelolaan limbah amat luas, dapat dibahas dari berbagai segi secara mendalam mau pun secara menyeluruh secara singkat. Risalah perkuliahan ini dibuat untuk membantu mengarahkan isi perkuliahan mengenai pengelolaan limbah padat dan limbah berbahaya (limbah B3) dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan textbook yang dianjurkan. Muatan risalah dirancang untuk dapat disampaikan dalam waktu sekitar empat jam sehingga tidak mendalam dan diupayakan tetap menyeluruh (comprehensive) sehingga para mahasiswa program studi di luar teknik lingkungan dapat mengetahui gambar besar masalah pengelolaan limbah. Sebagaimana masalah lingkungan lainnya, masalah pengelolaan limbah mempunyai dimensi masalah yang banyak sehingga ia membuka kesempatan bagi peneliti yang tidak berlatarbelakang pendidikan akademik bidang lingkungan untuk mengambil beberapa segi permasalahannya sebagai bahan penelitian atau tugas akhir akademik. Para mahasiswa yang mempunyai minat lebih jauh untuk mempelajari masalah ini sebagai bahan penelitian dianjurkan untuk membaca atau mengaji berbagai rujukan yang layak selain rujukan tersebut pada awal perkuliahan ini.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi sangat jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, yang lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan. Dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik manusia. Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling berhasil dalam persaingan hidup di bumi ini, meski banyak keterbatasan fisik, seperti: ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca inderanya, bila dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Keberhasilan itu disebabkan oleh manusia memiliki kemampuan otak yang lebih baik daripada makhluk lainnya yang memungkinkan lebih mudah untuk beradabtasi dengan lingkungannya. Rasa ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia mempunyai kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap sepanjang zaman. Karena apa? Karena manusia akan selalu bertanya apa, bagaimana dan mengapa begitu. Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru sehingga menjadi pengetahuan yang lebih baru. Dalam makalah ini, kelompok 1 akan membahas tentang " Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya ". Bagaimana hakikat manusia dan keingintahuannya, perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia, serta bagaimana sejarah pengetahuan manusia.
2020
Latar Belakang: Salah satu pelayanan kesehatan yang menjadi pendonor limbah adalah rumah sakit. Pembangunan rumah sakit di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya maka limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang dihasilkan semakin banyak. Oleh karena itu upaya penyehatan lingkungan rumah sakit diperlukan untuk melindungi masyarakat dan petugas rumah sakit dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3) menurut Peraturan Peraturan Nomor 101 Tahun 2014 di RSUD Panembahan Senopati. Metode: jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Instalasi Sanitasi Lingkungan, Staf Kesehatan Lingkungan, dan Cleaning Service di RSUD Panembahan Senopati. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif, untuk menjamin validitas data maka dilakukan pe...
Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Untuk Peningkatan Industri Kreatif Warga Muara Gembong, 2018
Berisi laporan kegiatan mengenai pemanfaatan limbah cangkang kerang untuk industri kreatif di Muara Gembong, Bekasi
Di Susun oleh : Kelompok 15 Faisal Pandu L 230110110060 Lia Ambarwati 230110110095 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN JATINANGOR 2014 iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, karunia dan izin-Nya, penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Makalah "Manajemen Penanganan Limbah Padat dan Gas" pada mata kuliah Manajemen Industri Hasil Perikanan. Ucapan terima kasih, penyusun sampaikan kepada tim dosen serta kepada akang teteh asisten dosen yang telah membimbing penyusun dalam pelaksanaan praktikum hingga penyusunan makalah Manajemen Industri Hasil Perikanan. Pada pembuatan makalah ini, penyusun menyadari masih jauh dari kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan dalam penyajiannya. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan perbaikan berupa kritik dan saran yang membangun. Penyusun juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, penyusun mengharapkan banyak manfaat yang dapat diambil dari makalah yang telah penyusun selesaikan dan bisa menambah wawasan bagi yang telah membaca makalah ini. Jatinangor, Desember 2014 Penyusun Penyusun iii
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, 2018
Surya Abdimas, 2021
EnviroScienteae