Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
16 pages
1 file
Marhaban ya Idul Adha, ungkapan inilah yang patut diucapkan pertama kali sebagai ekspresi religiutas keIslaman seorang muslim atas datang dan dipertemukan kembali pada momentum penting dalam tradisi Islam, yakni Idul Adha 1430 H tahun ini. Selanjutnya, seorang muslim mesti dapat membaca atas makna dan mengambil hikmah di balik setiap momen penting yang datang sebagai pelajaran hidup yang sedang dijalani.
Pendahuluan Kekerasan yang mengatasnamakan agama semakin marak terjadi. Islam adalah agama yang dituduh bahkan dianggap sebagai agama yang harus bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan atas nama agama tersebut. Teks-teks keagamaan, sebut saja ayat-ayat al-Qur'an dan hadis menjadi legitimasi sebagian kelompok ekstrim di dunia. Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) misalnya, adalah kelompok yang paling banyak disoroti, isu Sunni-Syi'ah yang terjadi di Timur Tengah menyebabkan konflik yang berkepanjangan. Belum lagi beberapa kasus di Indonesia, seperti kasus Tolikara, tragedi sampang, dan yang terakhir adalah tragedi di Sinkil, Aceh. Secara konseptual, sebagai sebuah agama yang komprehensif, Islam dikenal mempunyai konsep rahmatan lil 'alami@ n. namun yang menjadi pertanyaan besar adalah, jika benar Islam adalah agama kasih sayang, lantas mengapa ada sejumlah kelompok radikal yang mengatasnamakan Islam untuk menebarkan aksi terorisme global ? Bisa saja, sebagian kelompok muslim melihatnya bahwa aksi terorisme global merupakan sebuah reaksi terhadap tatanan politik dunia yang berpihak kepada Barat dan merugikan negara-negara Islam. Bahkan sebagian komunitas muslim berapologi bahwa aksi terorisme global merupakan manifestasi dari gerakan jihad dan amr ma'ru> f nahi@ munkar dan menegakkan Islam secara menyeluruh (kaffah). Pembacaan yang tuntas terhadap ajaran kasih-sayang dalam Islam bisa menjadi alternatif di tengah maraknya aksi kekerasan. Sebab sangat paradoks melihatnya, sebagai sebuah agama yang mengajarkan kasih sayang, mengapa Islam begitu mudah dilegitimasi oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk aksi kekerasan. Minimnya tingkat toleransi dalam beragama, baik intra maupun ekstra agama merupakan fenomena yang sangat ganjil, terlebih lagi kasus-kasus yang mencoreng kerukunan umat beragama terjadi di Indonesia. Makalah ini akan membahas tentang Islam sebagai agama yang rahmatan lil 'alami@ n sebagai bentuk dari deradikalisasi di tengah maraknya tindakan kelompok radikal.
The Quran is not a book that goes down in a vacuum culture. The Qur'an always comes down to answer all the problems. So every verse that descends, must be understood as the context or challenges it faces. In 'ulûm Al-Qurân this problem is called asbâb al-nuzûl. This paper attempts to explain various scholars' views on the science of asbâb al-nuzûl and some information about the technical application of ayat. This paper provides enough evidence that the 'ilm of asbâb al-nuzûl that has been compiled by the scholars from generation to generation can be called established and comprehensive. Keyword: Al-Quran, 'ulûm Al-Qurân, asbâb al-nuzûl. ABSTRAK Al-Qur"an bukanlah kitab yang turun dalam keadaan vakum budaya. Al-Qur"an selalu turun untuk menjawab semua problem yang ada. Maka setiap ayat yang turun, harus difahami sebagaimana konteks atau tantangan yang sedang dihadapinya. Dalam 'ulûm Al-Qurân permasalahan ini disebut dengan asbâb al-nuzûl. Tulisan ini mencoba menerangkan berbagai pandangan ulama mengenai ilmu asbâb al-nuzûl serta beberapa keterangan mengenai teknis penerapannya terhadap ayat. Tulisan ini cukup memberikan bukti bahwa ilmu asbâb al-nuzûl yang telah disusun oleh para ulama dari generasi ke generasi sudah bisa disebut mapan dan komprehensif. A. PENDAHULUAN Ayat-ayat Al-Qur"an turun dengan membawa hujjah yang jelas untuk kemaslahatan kehidupan manusia dan mengantarkan mereka ke jalan yang lurus. Namun ketika masa-masa turunnya itu, para sahabat radhiallahu an'hum telah menyaksikan bersama Rasul S.A.W. beberapa kejadian khusus yang harus diatasi dengan penjelasan syari"at secara langsung. Terkadang pula mereka merasa ragu dan bimbang dalam sebuah permasalahan yang mendorong mereka untuk bertanya secara langsung kepada Raulullah S.A.W. dan Allah-pun langsung menurunkan ayat Al-Qur"an sebagai jawabannya. Dari paparan tersebut, bisa
Abstrak: Teori relevansi memandang penerjemahan sebagai ekspresi dan rekognisi dari intensi penulis teks sumber. Penelitian ini bermaksud mengungkap aspek relevansi dalam terjemahan Al-Qur'an. Untuk itu dipilih 13 tindak-tutur kinâyah tentang jima' beserta terjemahannya, yakni terjemahan Depag RI dan terjemahan alternatif. Selanjutnya 30 mahasiswa dimintai tanggapannya tentang aspek relevansi kedua terjemahan tersebut. Hasilnya, terjemahan Depag RI kurang menghadirkan aspek relevansi terhadap maksud tuturan. Hal ini terjadi, selain karena bahasa Indonesia tidak memiliki konsep kinâyah, juga lantaran penggunaan diksi yang berpotensi menimbulkan ketaksaan. Sementara itu, terjemahan alternatif menggunakan diksi yang jelas dan tedas sehingga tidak memerlukan processing effort yang besar untuk sampai pada maksud tuturan. Abstract: According to relevance theory, translation is seen as the expression and recognition of intentions of the source text writer. This study intends to reveal aspects of relevance in the translations of the Qur'an. In relation to this research selected 13 kinâyah speech acts about coitus and its translations: Depag translation and alternative translations. The next, 30 students asked for his response about the relevance of these two aspects of the translation. As a result, Depag translation less relevance to the purpose of presenting aspects of speech. This occurs, in addition to Indonesian does not have a concept kinâyah, also because of the use of diction that could potentially cause ambiguity, while alternative translations using clear diction and thus do not require great processing effort to arrive at the intended meaning. Pendahuluan Hakikat penerjemahan sesungguh-nya merupakan upaya mengemas pesan ke dalam BT (Bahasa Target) sepadan dengan pesan yang terdapat dalam BS (Bahasa Sumber). Dalam hal ini,
Mahkamah : Jurnal Kajian Hukum Islam
muslim harus diterapkan sesuai dengan mathla 'lokal. Pendapat para ulama ini sejalan dengan fatwa MUI tentang keputusan awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah nomor 2 tahun 2004. MTA menetapkan Idul Adha dengan menggunakan pengumuman Wukuf Arafah di Saudi karena tidak memiliki metode spesifik dalam membangun awal mula. bulan kamariah. Kebijakan MTA ini juga belum tepat di Indonesia dan perlu ditinjau karena proses penentuan tidak menggunakan pertimbangan astronomi. MTA juga tampaknya tidak konsisten dalam menetapkan awal bulan kamariah karena mengikuti dua metode yang bertentangan, yaitu imkan al-rukyah untuk menetapkan awal ramadhan dan Syawal dan rukyah global untuk menetapkan Idul Adha.
Dinar : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam memnuhi kebutuhannya. Manusia juga makhluk lemah yang tidak akan sempurna dalam mempertahankan kehidupan tanpa bantuan dan peranan orang lain dalam hidupnya. Tentunya hal semacam ini berlaku dalam segala hal, termasuk dalam pemenuhan rezeki. Banyak cara yang dilakukan Allah SWT. dalam menyampaikan rezeki pada hamba-Nya. Diantaranya adalah melalui disyariatkannya praktik transaksi hutang piutang sebagai salah satu aspek pemenuhan hajat hidup manusia. Dalam tulisan ini, penulis berusaha mengupas tafsir al-Qur’an terkait masalah hutang piutang ini, yaitu surat al-Baqarah ayat 282. Metode yang digunakan dalam menganalisis tafsir ayat di atas adalah metode tafsir maudlu‟i (tematik) dekan pola analisa studi komparatif kitab tafsir al-Maraghi karya Mustafa Al-Maraghi dan tafsir Al-Mishbah karya ulama Indonesia yaitu Prof. Dr. M Quraisy Shihab. Kedua kitab tersebut sangat populer dan menjadi rujukan umat Islam dalam menggali d...
Farida, 2024
Konsep ta'lim dalam Al-Qur'an merujuk pada proses pembelajaran dan penyampaian ilmu yang bertujuan untuk mendidik umat manusia agar memahami ajaran-ajaran Islam secara mendalam. Dalam Al-Qur'an, ta'lim tidak hanya terbatas pada pengajaran informasi semata, tetapi juga melibatkan pembentukan karakter dan pemahaman spiritual yang mendalam. Kata ta'lim sendiri dalam bahasa Arab berasal dari akar kata 'alam yang berarti "mengetahui" atau "mengajar". Proses ini mencakup pengajaran tentang hakikat kehidupan, tujuan penciptaan, serta hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama makhluk. Dalam berbagai ayat, Al-Qur'an menunjukkan pentingnya ilmu sebagai sumber petunjuk hidup. Proses ta'lim yang tercermin dalam Al-Qur'an tidak hanya mengandalkan rasio dan logika semata, tetapi juga melibatkan aspek wahyu dan kebijaksanaan yang datang dari Allah. Dalam konteks ini, Al-Qur'an mengajarkan bahwa ilmu adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki kualitas hidup di dunia dan akhirat. Salah satu contoh yang sangat jelas adalah perintah untuk membaca (iqra) dalam Surah Al-Alaq yang menjadi dasar pentingnya menuntut ilmu dalam Islam. Pentingnya ta'lim dalam Al-Qur'an juga mencakup aspek pembinaan moral dan etika. Pembelajaran yang diinstruksikan oleh Al-Qur'an bukan hanya untuk memahami teks-teks suci, tetapi juga untuk menginternalisasi nilainilai yang terkandung dalamnya, seperti keadilan, kasih sayang, dan kesabaran. Oleh karena itu, ta'lim dalam Al-Qur'an memiliki dimensi multidimensional yang tidak hanya menyentuh aspek kognitif, tetapi juga emosional dan sosial. Dengan demikian, konsep ta'lim dalam Al-Qur'an menjadi landasan bagi umat Islam dalam mengembangkan diri baik secara individu maupun kolektif untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin
Dian Putri Hanifah, 2020
Khutbah Jum'at Makna Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw, 2023
Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 2018
QOF, Vol. 1, No. 1, 2017