Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
Wherry dalam artikel Trading Impressions : Evidence from Costa Rica memulainya dengan mengutip pernyataan paradigma neoliberal yang menyatakan bahwa sebuah negara yang kaya akan kebudayaan seperti mempunyai situs situs sejarah yang signifikan dan kerajinan tangan seperti wood carvings, basket seharusnya dapat memegang penuh kendali di dalam suatu rezim perdagangan bebas seperti di dalam NAFTA. Namun, Wherry juga menjelaskan bahwa di dalam artikel nya ini bahwa kebudayaan/culture tidak bisa di gunakan sebagai sebuah tool oleh semua negara dengan cara yang sama. Peran local tourism dan cultural industries berperan penting dalam kesuksesannya. Dalam artikel ini, Wherry menggunakan studi kasus perajin asli (indigenous artisans) yang berasal dari Costa Rica.
Prisma diterbitkan oleh Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) dan dimaksudkan sebagai media informasi dan forum pembahasan masalah pembangunan ekonomi, perkembangan sosial dan perubahan kultural di Indonesia dan sekitarnya. Berisi tulisan ilmiah populer, ringkasan hasil penelitian, survei, hipotesis atau gagasan orisinal yang kritis dan segar. Redaksi mengundang para ahli, sarjana, praktisi dan pemuda Indonesia yang berbakat untuk berdiskusi dan menulis secara bebas dan kreatif sambil berkomunikasi dengan masyarakat luas. Tulisan dalam Prisma tidak selalu segaris atau mencerminkan pendapat LP3ES. Redaksi dapat menyingkat dan memperbaiki tulisan yang dimuat tanpa mengubah maksud dan isinya. Dilarang mengutip, menerjemahkan, dan memperbanyak, kecuali dengan izin tertulis dari Redaksi. © Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 2016
The designation of forest area for the purposes of non-forestry sector has to be done through the mechanism of exchange and lease forest areas. The policies regarding these mechanism changed dinamically. This study examined changes in the policy of the mechanism, factors driving these changes and their implications. The results showed that the changes of forest areas used by expanding to the commercial interests, the criteria exchanged forest areas, lease license validity period, the criteria of replacement land / land compensation, the ratio of replacement land, and monitoring-evaluating activities. The factors driving these changes include economic factors, political and social. The effective monitoring and evaluation activities become one of the keys to overcoming the problem of policy implementation in the exchange or lease of forest areas.
Dalam tulisan ini dibahas mengenai tematik dan perspektif analitis pada kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Tulisan ini dibagi menjadi dua bagian, dengan bagian pertama membahas mengenai tematik dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang terdiri dari dan bagian yang kedua memberikan perspektif analitis dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Pada tematik kebijakan luar negeri AS, dibahas mengenai American Centuries yakni peran AS dyang semakin terlihat pada abad 20an. Kemudian dilanjutkan dengan Grand Stratetegy AS dalam Second American Centurie, strategi ini digunakan untuk menjaga stabilitas dan keamanan AS pasca perang dunia, perang dingin dan terutama pasca serangan 9/11. Serangan 9/11 inilah yang membuat banyak perubahan pada arah kebijakan luar negeri AS.
2017
Dinamika kependudukan dan sumber daya air ternyata menunjukkan hubungan timbal balik. Dinamika penduduk sangat berpengaruh dalam menentukan lokasi dan jenis proyek pengelolaan sumber daya air disesuaikan dengan karakteristik fungsional, skala dari proyek, perkiraan biayanya, serta manfaat dari proyek tersebut. Makalah ini menunjukkan bagaimana hubungan kebutuhan air dan dinamika penduduk diestimasi dengan pendekatan matematis. Model matematis ini kerap memperhitungkan kegiatan ekonomi terkait, selain faktor lain yaitu dampak harga permintaan, konservasi air dan pendekatan nonstruktural lainnya, serta keterkaitan air dan energi. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai hal-hal yang terkait dengan studi demografi sebagai sebuah ilmu yang digunakan untuk melakukan estimasi dinamika penduduk dan bagaimana hubungannya terkait dengan perhitungan kebutuhan akan sumber daya air. Kata kunci: dinamika, kebutuhan, penduduk, sumber daya air
Jurnal Ilmiah Mandala Education
Urban Growth Dyanamics of Settlement Areas in Jambi City. The development of a city will follow trigger factors such as economy, service centers and population. This research tries to describe the growth of urban areas in Jambi City from 2000 to 2020 which is supported by several driving factors from human activity and movement patterns using time series image data from 2000, 2008, 2016 and 2020. The results show that there is a development in the urban area which leads to the Center Business District (CBD). Based on the growth area, there is an increase in the growth of the urban area which leads to expansion diffusion model with concentric shapes. Urban areas that always sustain growth are centered in the Central Business District: Pasar Jambi District, Jelutung District and Jambi Selatan District.
Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di wilayah kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka menuai masalah besar bagi warga Majalengka. Sebab penetapan lokasi dianggap tidak tepat. Pembangunan tersebut diperkirakan akan menggusur lahan subur seluas kurang lebih 1.800 ha. Lahan tersebut merupakan lahan pertanian yang merupakan sumber penghidupan masyarakat Kertajati. Hal ini dianggap tidak sesuai dengan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 70 tahun 2001 tentang kebandarudaraan Presiden Republik Indonesia mengenai penetapan lokasi, penguasaan dan penggunaan tanah, perairan serta ruang udara di bandar udara umum pasal 9 harus didasarkan pada penatagunaan tanah dan/atau perairan dan ruang udara yang menjamin keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan dalam bidang lain di kawasan letak Bandar udara umum. Terdapat 3 hal yang dianggap sangat mendasar yang memperkuat arus penolakan pembangunan BIJB, yaitu soal ketidak jelasan dan transparansi pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap rencana pembangunan tersebut, sehingga masyarakat tidak paham mengapa di daerahnya harus ada bandara dan bagaimana nasib mereka setelah adanya bandara. Kedua, dipastikan pembangunan BIJB yang akan menggunakan lahan di 11 desa di wilayah Kertajati ini akan mempercepat proses pemiskinan masyarakat desa yang saat ini memang masih tergolong miskin. Hal tersebut bisa dilihat dari kultur masyarakat setempat yang masih kental dengan pola masyarakat agraris. Yang ketiga, saat ini Pemprov Jabar lebih banyak menebar kebohongan terhadap warga baik menyangkut amdal, masa depan warga maupun rencana besar dari bandara itu sendiri. Pembangunan megaproyek BIJB ini perlahan-lahan akan menggilas kehidupan ribuan warga Majalengka. Mereka hanya akan menjadi tumbal dari sebuah keinginan besar yang tidak mempertimbangkan hak hidup masyarakatnya.
IMPARSIAL, the Indonesian Human Rights Monitor, 2006
Memasuki tahun 2006, upaya pemerintahan SBY-JK dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di beberapa daerah yang rawan konflik sebelumnya masih juga belum beranjak dari pola pendekatan bersifat struktural, dengan memanfaatkan struktur pemerintah pusat untuk terlibat dalam berbagai upaya penyelesaian konflik. Mulai dari keterlibatan lembaga kepresidenan hingga aparat pemerintahan daerah. Masih belum terlihat upaya pendekatan kepada kemunitas kultural yang ada. Demikian pula yang terjadi pada wilayah hukum. Upaya hukum terhadap para ‘pelaku’ di balik konflik yang terjadi masih juga belum tersentuh sesuai harapan. Justru setelah sekian lama konflik terjadi, upaya pemerintah masih ‘jalan di tempat’ dalam mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi. Upaya yang dilakukan hanya menyentuh level permukaan saja dengan memberikan ‘insentif politik’, berupa kebijakan-kebijakan populis. Tulisan ini dipersiapkan untuk bahan Laporan HAM 2006 IMPARSIAL ”The Absence of the Sense of Rights”, bab ’Kondisi HAM’.
Amerika menjadi bahan kajian penting bagi para studi Hubungan Internasional. Ada beberapa alasan mengapa Amerika menjadi penting untuk dipelajari salah satunya adalah karena di kawasan Amerika pertama kalinya muncul Regionalism yakni proses politik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas penyatuan dalam kawasan geografis. Selain itu adanya indikasi dari perbedaan tingkatan penyatuan dalam unit-unit geografis. Terbentuknya kawasan Amerika antara lain adalah dengan persamaan kebudayaan, komunikasi, organisasi internasional, ekonomi dan perdagangan. Persamaan budaya seringkali menjadi faktor yang tidak terhindarkan oleh individu di suatu wilayah untuk membuat proses integrasi dengan wilayah lain yang memiliki kesamaan latar belakang seperti pernah dijajah oleh Negara yang sama. Begitu pula dengan Amerika, indikasi dari terbentuknya sebuah kawasan adalah adanya kerjasama transnasional. Oleh karena keadaan ekonomi yang cenderung tidak terarah maka Amerika mengambil alih terutama dengan hubungan antar wilayah dalam kawasan regionalnya. Amerika menjalin beberapa hubungan kerjasama dengan Negara-negara di wilayahnya guna membangun dan memperkuat ekonominya meski sempat terhambat dengan beberapa insiden layaknya krisis missil Cuba. Tetapi Amerika tidak pantang menyerah, pengaruh dari ideologi liberal dan sistem ekonomi kapitalis terus disebarkan ke penjuru dunia. Organisasi regional tersebut diantaranya adalah NAFTA, CAFTA, CARICOM dan CACM. Pada tulisan kali ini penulis akan meneliti tentang CAFTA, CARICOM dan CACM.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Dinamika Perkembangan Korea Utara, 2016
Buku "Hubungan Luar Negeri Indonesia & Persoalan Pendudukan Israel atas Palestina", 2024
Dinamika Perkembangan Korea Selatan, 2016
Hukumonline, 2011
Dauliyah Journal of Islamic and International Affairs
Jurnal Penelitian Walisongo, 2013