VARIABEL PENELITIAN KUANTITATIF

BUKITTINGGI 2019 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan. Globalisasi diartikan juga sebagai proses yang menghasikan dunia tunggal. Dengan perkembangannya bidang komunikasi dan transportasi, dunia mengalami era globalisasi. Era dimana informasi seluruh dunia terbuka unruk semua orang. Dalam derasnya arus globalisasi saat ini, terdapat dampak positif dan negative, globalisasi akan menimbulkanbahaya dan harapan. 1 Media sosial adalah adalah sebuah daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog. Jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media yang paling umum digunakan oleh masyarakat seluruh umum. Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Media sosial itu sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan menciptakan, berbagi serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunikasi virtual. Media sosial menjadi sarana komunikasi yang paling diminati oleh sebagian besar remaja. Koneksi

RESENSI METODE PENELITIAN KUANTITIF

Tebal : xii,434 halaman METODE PENELITIAN SURVEI Metode penelitian survei sering kali digunakan dalam ilmu sosial untuk membantu melakukan pengamatan terhadap suatu fenomena sosial.

Indonesia merupakan Negara dimana kebhinekaan menjadi salah satu karakter terpenting. Berbagai macam agama, budaya, suku, dan etnis yang berkembang di Indonesia. Setiap suku memiliki nilai-nilai tradisi yang di pegang teguh. Sehingga proses akultrasi dengan mudah terjadi dalam nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Negara ini memiliki warisan budaya dan bahasaa yang sangat kaya. Lebih dari 700 bahasa lokal dipergunakan tidak kurang oleh 300 kelompok etnis dan budaaya di Indonesia. Zulyani Hidayah, dalam "Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia", menyebutkan tidak kurang dari 650 untuk jumlah kelompok dan etnis di Indonesia dua kali lipat lebih dari perhitungan sejarah lain. 1 Sumatra Barat (disingkat SUMBAR) adalah salah satu provinsi di indonesia yang terletak di pulau Sumatra dengan Padang sebagai ibu kotanya. Provinsi Sumatra Barat terletak sepanjang pesisirbarat Sumatra bagian tengah, dataran tinggi B ukit Barisan di sebelah tiur, dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilah 42-297,30 km ini yang berbatasan dengan empat provinsi, yakni Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu. Sumatra Barat adalah rumah bagi etnis Minagkabau, walaupun wilayah Adat Minangkabau sendiri lebih luas dari wilayah administratif Provinsi Sumatra Barat saat ini. Provinsi ini berpenduduk + 4.846.909 jiwa dengan mayoritas beragama Islam. Provinsi ini terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan diseluruh kabupaten ( kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai) dinamakan sebagai nagari. 2 Nagari Talang Anau merupakan suatu tempat yang berada di Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota. Masyarakat nagari ini masih memelihara tradisi yang hingga kini masih dilakukan yakni penggunaan sarung dan peci ketika hendak pergi melaksanakan ritual keagamaan di masjid (surau). Kebudayaan telah membentuk suatu keyakinan bahwa kebudayaan itu merupakan blue-print yang telah menjadi kompas dalam perjalanan hidup manusia dan menjadi pedoman dalm tingkah laku. Kajian tentang budaya ini adalah sebuah gagasan yang menyediakan cara untuk berbicara tentang menyediakan bentuk-bentuk pengetahuan dan tingkah laku yang di asosiasikan. 3 Sumatra Barat merupakan pusatnya Budaya Minagkabau yang mayoritasnya beragama Islam. Sebagaimana falsafah Adat mengatakan "adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah, sarak mangato Adat mamakai". Islam sebagai agama wahyu, memiliki kebenaran yang mutlak pada sisi ajarannya. Kebenaran tersebut harus dikomunikasikan serta disebarluaskan dalam kehidupan sosial, sehingga islam menjadi nilai, sikap hidup dan prilaku sosial melalui kegiatan dakwah. Dialektika antar agama dan budaya dimasyarakat muslim secara umum banyak melahirkan penilaian subjektif. Sebagian bersemaangat untuk mensterilkan agama dari kemungkinan akultrasi budaya setempat, sebagian masyarakat yang lainnya sibuk dan fokus dalam membangun pola dialektika antar keduanya. Dari berbagai pemahaman muncul mengenai pola akultrasi keberagamaan tersebut. Indikasi terjadinya proses dialektika antar agama dan budaya tersebut, dalam Islamterlihat pada fenomena perubahan pola pemahaman keagamaan 4 dan tradisi 2 Sumatra Barat https://id.m.wikipedia.org 3 Barker, Cultural Studies Teori dan Praktik, (yogyakarta: betang pustaka,2005) 6-7 4 Amin Abdullah, pendekatan kajian Islam Dalam Studi Agama,(Jakarta: Muhammadiyah University Press, 2001), iiii. Islam murni 5 (high tradifion) misalnya, melahirkan bebagai corak Islam local, antara lain Islam Shi'i, Islam Mu'tazili, dan Islam Khawanji (low tradition). 6 Karena fenomena kehidupan masyarakat dapat dilihat dari aspek agama dan budaya yang memiliki keterkaitan satu sama lain yang terkadang banyak disalah artikan oleh sebagian orang yang salah dalam memahami bagaimana menepatkan posisi agama dan posisi budaya dalam kehidupan bermasyarakat. Kita sepatutnya bersyukur kepada Allah SWT, karena alam semesta ini di serahkan kepada manusia untuk diambil hikmahnya, diolah dan dimanfaatkan keberadaanya, serta menjaga nya dengan baik. Sebagai salah satu instrumen penting yang harus umat manusia perhatikan adalah firman Allah (Q.S Al-Hujurat, 43:13) Artinya:" wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersukusuku agar kamu saling mengenal. Sengguh yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang-orang paling bertaqwa. Sengguh allah maha mengetahui, Maha teliti."(Q.S Al-Hujurat, 43 :13)

Penelitian Bagi seorang mahasiswa merupakan makna pokok dalam sehari-hari.

Variabel adalah suatu sebutan yang bentuknya dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Variabel dari suatu penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis (kesimpulan atau dugaan sementara). Artinya menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris yang ada di dalam dunia nyata. Jadi, variabel bisa juga diartikan sebagai suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, serta objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya oleh seorang peneliti. Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih suatu atribut dari objek yang diteliti. Variabel penelitian sudah pasti memiliki sifat beragam (bervariasi). Variasi nilai pada variabel penelitian ini merujuk pada ragam karakteristik, berbeda antar satu dengan lainnya. Selain bervariasi,