Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
This article tries to explain Al-Quran Hermeneutics (takwil) in the perspective of Mullā Ṣadrā. The core issue discussed in this article is the presentation of three theories that form the basic foundation of Al-Qur'an hermeneutics (takwil) in the Mullā Ṣadrā’s perspective: first, the level of meaning of the Qur'an; second, his view of clear (muḥkām) and vague (mutashābihāt) verses; third, his belief in the harmony between reason and revelation. Another interesting discussion that readers will find when reading this article is an explanation of the unique characteristics of Mullā Ṣadrā's interpretation, as well as Mullā Ṣadra's criticism and moderate attitude towards the various classifications of exegetical methodologies used by the commentators. Meanwhile, in the process of applying the interpretation, he invites us to explore the esoteric meaning (bāṭin) as deeply as possible, without leaving the exoteric meaning (ẓāhir).
Artikel Tafsir Maudhu'i, 2023
Ukhuwah merupakan kata lain dari persaudaraan yang tidak hanya berarti seayah atau seibu, namun juga untuk orang-orang yang menyatu dalam segi ras, agama, karakter, kasih sayang dan lainnya. Persaudaraan adalah suatu hal yang wajib dan tiak dapar dipisahkan dengan kehidupan manusia. Begitu pula dalam Islam, persaudaraan dalam kebaikan menjadi salah satu pondasi yang mengantarkan kepada keimanan yang lebih tinggi. Al-Qur"an sendiri banyak menyebutkan anjuran bersaudara, berbuat baik kepada sesama serta menghindari perpecahan di dunia. Melihan konteks masa kini yang memungkinkan banyak orang untuk menjalin persaudaraan, namun tidak dipungkiri peluang untuk saling membenci dan fanatik terhadap golongannya sendiri juga semakin besar dan bisa menjadi perpecahan manusia. Kata kunci-persaudaraan, ukhuwwah, al-Qur'an, tafsir.
Pemetaan Hermeneutika Al-Qur'an mengacu pada upaya untuk memahami dan menafsirkan teks Al-Qur'an dengan menggunakan pendekatan hermeneutika, yaitu metode interpretasi yang mendalam dan reflektif. Pemetaan Hermeneutika Al-Qur'an adalah pendekatan interpretatif yang digunakan untuk memahami dan menganalisis teks Al-Qur'an dengan memperhatikan konteks historis, budaya, linguistik, dan konteks sosial saat teks itu diturunkan.Ini melibatkan penggunaan metodologi hermeneutika untuk menggali makna-makna dalam teks Al-Qur'an dan mengaplikasikannya dalam konteks empat bidang berbeda iaitu Hermeneutika
Rizqa Hidayah, 2024
Hermeneutika al-Qur’an merujuk pada pendekatan intrepretasi yang digunakan untuk memahami teks suci al-Qur’an. Sementara tafsir Nusantara mencerminkan intrepretasi yang khas dari ulama dan cendikiawan di wilayah Nusantara. Artikel ini menganalisis prinsip dasar hermeneutika al-Qur’an dan memaparkan pengaruhnya dalam pemehaman al-Qur’an di Nusantara. Selain itu, artikel ini menyoroti metode intepretasi yang digunakan dalam tafsir Nusantara seperti pendekatan linguistik, historis, dan kontekstual. Melalui penelusuran sejarah dan analisis kontemporer selain itu juga, artikel ini mengeksplorasi relevansi da dampak tafsir Nusantara dalam konteks sosial dan budaya. Kata Kunci: Hermeneutika al-Qur’an, Tafsir Nusantara, Interepretasi.
Bashori, Jazilla Zakia Khusaini, 2024
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki berbagai pendekatan hermeneutika dalam memahami Al-Quran, dengan fokus pada metode studi literatur. Dengan menganalisis literatur yang relevan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi konsep-konsep kunci dalam pendekatan hermeneutika yang berbeda dan bagaimana kontribusi masing-masing pendekatan tersebut terhadap pemahaman Al-Quran dalam konteks kehidupan modern. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, yang melibatkan pengumpulan, seleksi, evaluasi, dan analisis terhadap bahan pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan deskriptif-analitis untuk menyajikan hasil analisis secara komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa pendekatan hermeneutika yang telah dikembangkan untuk memahami Al-Quran, termasuk hermeneutika gender, hermeneutika pembebasan, hermeneutika dekonstruksi, dan hermeneutika humanistik. Setiap pendekatan menawarkan perspektif unik tentang bagaimana teks suci Al-Quran dapat dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Dengan menggunakan metode studi literatur, penelitian ini berhasil mengidentifikasi konsep-konsep kunci dalam setiap pendekatan hermeneutika dan mengeksplorasi kontribusi masing-masing pendekatan terhadap pemahaman Al-Quran yang lebih mendalam dan kontekstual.
Hermeneutika Al-Qur'an merupakan disiplin ilmu yang mendalami cara-cara interpretasi Al-Qur'an agar pemahaman terhadap teks suci lebih mendalam. Dalam konteks ini, unsur-unsur hermeneutika Al-Qur'an menjadi kunci dalam proses interpretasi yang akurat dan lengkap. Artikel ini membahas beberapa unsur hermeneutika Al-Qur'an yang prinsipal dan penting untuk dipahami. Pertama, babak atau konteks adalah unsur penting dalam hermeneutika Al-Qur'an yang menekankan pentingnya memahami latar belakang historis, budaya, dan sosial ketika teks Al-Qur'an diwahyukan. Melalui pemahaman konteks, interpretasi dapat menjadi lebih tepat dan akurat. Kedua, unsur tata bahasa dan retorika Al-Qur'an menjadi hal yang tak terpisahkan dalam proses hermeneutika. Pemahaman struktur kalimat, gaya bahasa, dan penggunaan kata-kata dalam Al-Qur'an membantu dalam menafsirkan makna yang terkandung dalam teks suci. Ketiga, kontemplasi dan refleksi spiritual merupakan unsur yang tidak bisa diabaikan dalam hermeneutika Al-Qur'an. Melalui meditasi dan introspeksi, pemahaman terhadap ajaran-ajaran Al-Qur'an dapat menjadi lebih mendalam dan memberikan petunjuk bagi kehidupan sehari-hari. Terakhir, pentingnya memperhatikan riwayat dan penafsiran Al-Qur'an yang telah ada sebelumnya juga merupakan bagian dari unsur hermeneutika Al-Qur'an. Mengambil hikmah dari tradisi tafsir yang terdahulu memperkaya perspektif interpretasi Al-Qur'an secara holistik. Melalui pemahaman dan penerapan unsur-unsur hermeneutika Al-Qur'an dengan cermat dan bijaksana, kita dapat mendekati teks Al-Qur'an dengan keikhlasan dan kecermatan yang diperlukan untuk meraih pemahaman yang mendalam dan mencerahkan. PENDAHULUAN Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, merupakan sumber pedoman dan petunjuk bagi kehidupan umat manusia sepanjang masa. Dalam usaha untuk memahami serta menafsirkan makna yang terkandung dalam teks suci ini, hermeneutika Al-Qur'an menjadi landasan penting yang memandu proses interpretasi yang mendalam dan holistik. Dalam konteks hermeneutika Al-Qur'an, terdapat beragam unsur yang memainkan peran penting dalam memahami dan menerapkan firman Allah SWT dengan tepat dan benar.
Al-Bayan, 2016
This article attempts to show that hermeneutics as an approach in understanding the Qur‟an has been available in Ulum al-Qur‟an (the science of the Qur‟an). Hermeneutics is the art of interpreting the text. It is a theory imported from the West and has been implemented mostly to interpret the Bible. Many scholars who implemented this approach to investigate the Bible showed that Bible is no longer original and many alteration have been made to it. Thus, how could this approach be implemented to understand the Qur‟an? Will it reduce the divinity of the Qur‟an? This article shows that In fact if we look at the meaning of the hermeneutics as stated above, the procedural aspects in understanding the Qur‟an have been available in ulumul Qur‟an. The science of the Qur‟an has proven that the Qur‟an is sacred and divine. It is revealed from God to Muhammad through Jibril. Thus, there is no question of putting the Qur‟an less divine if we implement hermeneutical approach. It is just a matter of the term which previously unrecognised, but the practice has been implemented in ulum al-Qur‟an long ago. Keywords: Hermeneutics; Ulu>m al-Qur‟an; Understanding
is the most important source of Islamic religious teachings, because in fact the Al-Quran is the holy book of Muslims which was revealed through the intermediary of the Prophet Muhammad SAW. Over time, Muslims began to give birth to knowledge in understanding the Koran, namely the science of interpretation, which is used to explain and understand the true meaning of the word of Allah SWT. In the current era of globalization, there have been significant changes in understanding the content and teachings of the holy book, in understanding it there is a hermeneutic approach. history, author, and social psychological condition of the writer when writing.
Penafsiran Al-Qur'an telah mengalami perkembangan yang dinamis dengan munculnya berbagai metode dan pendekatan. Salah satu pendekatan yang menarik
Sebuah Metode Penafsiran) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Al-Qur'an: Teori dan Metodologi Dosen Pengampu: Dr. Waryono, M. Ag. Disusun oleh : Fauzan Azima (1220510003) KONSENTRASI STUDI QUR'AN HADIS PROGRAM STUDI AGAMA DAN FILSAFAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012 1 A. Pendahuluan Al-Qur'an merupakan kitab suci yang paling sakral bagi umat Islam, di dalamnya terdapat semua sumber hukum yang berlaku dalam kehidupan umat tersebut. Al-Qur'an sendiri diyakini sebagai kitab suci yang menyimpan banyak pengetahuan dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, banyak akademisi yang berusaha untuk memahami Al-Qur'an dari berbagai sudut pandang. Pengetahuan yang terdapat di dalam Al-Qur'an kemudian diolah kembali sesuai dengan pemahaman sang pembaca menjadi sebuah konsep pengetahuan tersendiri dalam pemikiran pembaca tersebut. konsepkonsep ini yang nantinya dikenal dengan sebutan tafsir. Penafsiran terhadap Al-Qur'an telah dimulai sejak era Al-Qur'an diturunkan. Pada masa tersebut metode yang dipakai adalah tafsir Qur'an dengan Qur'an yang meliputi tafsir ayat dengan ayat. Selain itu dikenal juga tafsir Qur'an dengan hadis, dimana penafsir tersebut adalah Nabi saw sebagai orang yang juga menyampaikan Al-Qur'an kepada umatnya. Tafsir Al-Qur'an mengalami perkembangan yang cukup luas setelah masa Nabi saw. ada beberapa aliran tafsir yang muncul kemudian sesuai dengan disiplin ilmu yang dipakai dalam metode penafsiran, antara lain: tafsir maudhu'i, tafsir bi al-ma'tsur, tafsir bi al-ra'yi, tafsir sufi, tafsir isyari, tafsir ilmiy dan tafsir sastra. Ragam model penafsiran ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an bisa dipahami dari berbagai macam pendekatan. Pada era kontemporer, para sarjana mulai mengalihkan pemikiran mereka pada metode kebahasaan, seperti Amin al-Khulliy dan Bintu Syathi' dengan tafsir bayani, M. Syahrur, Nasr Hamid Abu Zayd dan Fazlur Rahman dengan hermeneutika linguistiknya dan Toshihiko Izutsu yang lebih menekankan pada semantik historis kebahasaan Al-Qur'an. Dalam makalah ini akan dibahas tentang semantik Al-Qur'an yang menjelaskan penafsiran Al-Qur'an secara kata-perkata. Semantik Al-Qur'an lebih luas cakupan penafsirannya dan bersifat spesifik terfokus pada kata-kata tertentu yang memiliki makna dan konsep yang ditawarkan Al-Qur'an kepada para pembacanya. Oleh karena itu, metode tafsir ini jarang sekali dipakai dalam penyusunan sebuah kitab tafsir kontemporer. Para sarjana lebih cenderung menggunakan metode linguistik yang lebih umum dan lebih mudah dipahami untuk disampaikan kepada pembacanya ketika ingin memahami pengetahuan-pengetahuan yang terkandung di dalam Al-Qur'an.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
muhammad nasiruddin, Dr. Nasrulloh. M.Th.I, 2022
Jurnal Ilmiah Cita Ilmu, 2016
Jurnal Living Islam 1 (1) , 2018
Vol. 18 No. 2 (2022): Juli - Desember , 2022
ahmad rizal muhaini, 2021
KALOR DAN SUHU DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN, 2023