Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2022, Josias Tiven
…
5 pages
1 file
Peran Pemerintah Daerah sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UUD 1945 yakni "mencerdaskan kehidupan bangsa". Untuk mencapainya maka pembangunan pendidikan harus merata dari kota sampai ke polosok desa. Terkhususnya daerah 3T (Terdepan, Terluar.dan Tertinggal). Dinegeri yang bertajuk Bumi Jargaria ini, pendidikan masih sangat tertinggal jauh. Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Aru sampai saat ini tidak mengalami perubahan namun sangat memprihatinkan. Bahwa alasan paling umum yang dihadapi yakni minimnya sarana dan prasaranan pendidikan di sekolah-sekolah khususnya di desa-desa pesisir. Alasan lainnya yakni masalah perumahan guru yang kurang memadai, keterbatasan air bersih, serta aksesibilitas antar pulau (desa). Mengingat karakteristik Kabupaten Kepulauan Aru adalah wilayah kepulauan sehingga menjadi tantangan bagi semua pihak terkhususnya Pemerintah Daerah agar dapat mencari solusi terkait dengan masalah pendidikan di 119 Desa yang ada di Bumi Jargaria. Sehingga jika di telisik lebih lanjut, maka dapat disimpulkan bahwa alasan diatas ini berkaitan dengan pembangunan infrastruktur menjadi faktor utama ketertinggalan pendidikan di Kabupaten Kepulauan Aru
Abstrak: Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai aktivitas jasmani (fisik). Pendidikan jasmani merupakan suatu program pendidikan memalui aktifitas fisik yang bertujuan membentuk seorang individu memperoleh fisik, mental, sosial, dan kebugaran jasmani yang optimal, karena pendidikan jasmani menawarkan gerak sebagai media utama dalam proses pendidikan. Pendidikan jasmani termasuk pengajaran yang seharusnya bermuara, yakni membangun manusiamanusia berkarakter (terpuji), manusia-manusia yang memperjuangkan agar dirinya dan orang-orang yang dapat dipengaruhinya agar menjadi lebih manusiawi, menjadi manusia yang utuh atau memiliki integritas. Strategi pembelajaran karakter yang efektif, yakni secara lebih konkrit, ada tiga tahapan yang perlu dilakukan, yakni (1) identifikasi nilai, (2) pembelajaran nilai, dan (3) memberikan kesempatan untuk menerapkan nilai tersebut.
kurikulum, 2016
Menghasilkan lulusan yang menguasai teori dan ilmu gizi serta ilmu terkait agar mampu menerapkan iptek gizi dalam upaya perbaikan gizi sesuai dengan kewenangan. Secara rinci tujuan pendidikan sarjana gizi adalah sebagai berikut: 1. Menguasai teori dan iptek gizi serta ilmu terkait (ilmu pangan, biomedik, humaniora, dan manajemen) secara mendalam serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah gizi perorangan, kelompok dan masyarakat secara prosedural; 2. Mampu mengaplikasikan iptek gizi dalam penyelesaian masalah gizi secara sistematis melalui upaya promosi, prevensi, kurasi dan rehabilitasi, serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi; 3. Mampu mengambil keputusan yang tepat di bidang gizi berdasarkan analisis informasi, dan mampu memberikan alternatif penyelesaian masalah gizi secara mandiri dan kelompok; 4. Bertanggungjawab pada kewenangan dan pekerjaan gizi serta capaian hasil kerja gizi yang dilakukan atau diberikan baik secara perorangan maupun kelompok dengan mempertimbangkan sistem internal serta eksternal organisasi; 5. Memiliki kreativitas dan ketangguhan untuk mengembangkan pelayanan gizi, kuliner dan produk pangan. PROFIL SARJANA GIZI 1. Pengambil keputusan pelayanan gizi. 2. Manajer dan care provider pelayanan gizi. 3. Supervisor pelayanan Gizi. 4. Supervisor pendidikan dan pelatihan gizi. 5. Inspirator gizi di masyarakat (Community Leader). 6. Pelaksana penelitian ilmiah. CAPAIAN PEMBELAJARAN SARJANA GIZI Capaian Pembelajaran Sarjana Gizi yang baru lulus (fresh graduate) adalah: 1. Mampu berfikir luas (meta-kognitif) dengan landasan ilmiah; 2. Mampu menjelaskan teori dasar, iptek gizi serta ilmu terkait (ilmu pangan, biomedik, humaniora, dan manajemen) secara terstruktur 3. Mampu mengaplikasikan iptek gizi dalam pemecahan masalah gizi perorangan, kelompok dan masyarakat melalui penilaian status gizi; 4. Mampu berkomunikasi efektif dalam pelayanan konseling, edukasi gizi, dan dietetik untuk menangani masalah gizi individu, kelompok dan masyarakat sesuai hasil kajiannya serta mempertimbangkan implikasinya; 5. Mampu mengelola pelayanan gizi berdasarkan penilaian gizi yang sudah baku secara mandiri;
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji nilai-nilai dari cerdas berkarakter yang perlu diberikan pendidikan kepada peserta didik melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh setiap pendidik. dunia Pendidikan diera saat ini banyak tantangan yang kita hadapi untuk proses pembelajaran yang menanamkan dan menempatkan kaidah-kaidah kecerdasan dan berkarakter yang menjulang tinggi seperti pencakar langit. Penelitian ini menggunakan kualitatif studi literatus, dengan mengumpulkan data-data dengan mengadakan studi penelitian dari sumber jurnal, buku-buku, literatur, catatan-catatan, hasil penelitian, jurnal ilmiah, dan sumber lain media cetak maupun eletronik yang berhubungan dengan masalah yang dipecahkan. Peneliti sebagai instrument penelitian dan melakukan analisis pada setiap pendapat serta mengkaji informasi tambahan. Dari hasli penelitian yang telah dilakukan dan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai cerdas berkarakter yang perlu didik kepada peserta didik melalui proses pembelajaran yang diselanggarakan oleh para pendidik adalah cerdas berkarakter: berkata apa adanya, berbuat sesuai kebenaran, bertanggung jawab, membela kebenaran, memenuhi hak dan kewajiban, berlapang dada, memegang janji, dan peserta didik agar menjadi seorang pribadi yang cerdas berkarakter dan jujur.
Mahasiswi UNESA, 2020
Ketika Pandemik Covid-19, apakah sarana dan prasarana sekolah sia-sia? Uangnya hanya akan habis seiring waktu tanpa pemanfaatan yang jelas? Nah segala pertanyaan mengenai anggaran sarana prasarana sekolah ketika pandemic virus saat ini akan dijawab oleh banyak pihak dari paud sampai perguruan tinggi dalam artikel ini
Newspaper article, Haluan Kepri, 15 Des 2010, 2010
Melihat data statistik Singapura, proporsi pengangguran nampak sangat sistematik. Persentase pengangguran high school tertinggi, selanjutnya lulusan college atau polytechnic, dan persentase pengangguran terendah ditempati oleh lulusan bertitel bachelor. Data ini sekaligus menyiratkan bahwa semakin tinggi level pendidikan seseorang di Singapura, semakin kecil kemungkinannya menganggur. Di Indonesia, kebalikannya, korelasi antara tingkat pendidikan dengan probabilitas menganggur nampaknya lemah. Hal ini dapat dilihat dari data BPS yang menyatakan bahwa jumlah pengangguran lulusan universitas lebih banyak daripada lulusan akademi atau politeknik.
Pendidikan Pancasila, sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional Indonesia, memerlukan landasan yang kuat dan komprehensif untuk mengembangkan karakter bangsa yang cerdas, berperilaku baik, dan beriman. Landasan yuridis dan landasan filosofis memiliki peran penting dalam menjamin efektifitas pendidikan Pancasila. Landasan yuridis, yang berasal dari perundang-undangan dan hukum, memberikan dasar hukum dan kekuasaan yang sah untuk implementasi pendidikan Pancasila. Sementara itu, landasan filosofis, yang berbasis pada filsafat Pancasila, memberikan petunjuk berperilaku yang baik bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI BAB I KEGIATAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya melalui kegiatan perawatan, perbaikan, pencegahan dan pengamanan yang harus dilakukan secara terus menerus Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan jaringan meliputi :
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
NORFADILA PURNAMASARI, 2019
SPEED Journal: Journal of Special Education, 2023