Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
Eny Safitri , 2022
Tugas Resume Bab II & Bab III
Fajar Anugrah , 2022
Teori adalah generalisasi yang abstrak mengenai beberapa fenomena. Dalam menyusun generalisasi, teori selalu memakai konsep-konsep. Konsep lahir dalam pikiran (mind) manusia dan karena itu bersifat abstrak, sekalipun fakta-fakta dapat dipakai sebagai batu loncatan Teori politik adalah bahasan dan generalisasi dari fenomena yang bersifat politik. Dengan perkataan lain, teori politik adalah bahasan dan renungan atas a) tujuan dari kegiatan politik, b) cara-cara mencapai tujuan itu, c) kemungkinankemungkinan dan kebutuhan-kebutuhan yang ditimbulkan oleh situasi politik tertentu dan d) kewajiban-kewajiban (obligations) yang diakibatkan oleh tujuan politik itu. Konsep-konsep yang dibahas dalam teori politik mencakup: masyarakat, kelas sosial, negara, kekuasaan, kedaulatan, hak dan kewajiban, kemerdekaan, lembaga-lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan politik, modernisasi, dan sebagainya Menurut Thomas P. Jenkin dalam The Study of Political Theory Dasar-Dasar Ilmu Politik dibedakan dua macam teori politik, sekalipun perbedaan antara kedua kelompok teori tidak bersifat mutlak. A. Teori-teori yang mempunyai dasar moral atau bersifat akhlak dan yang menentukan norma-norma untuk perilaku politik (norms for political behavior). Dengan adanya unsur norma-norma dan nilai (values) ini maka teori-teori ini boleh dinamakan yang mengandung nilai (valuational). Termasuk golongan ini adalah ilsafat politik, teori politik sistematis, ideologi, dan sebagainya
Teori adalah generalisasi yang abstrak mengenai beberapa fenomena. Dalam menyusun generalisasi, teori selalu memakai konsep-konsep. Konsep lahir dalam pikiran (mind) manusia dan karena itu bersifat abstrak, sekalipun fakta-fakta dapat dipakai sebagai batu loncatan. Konsep adalah abstraksi dari atau mencerminkan persepsi-persepsi mengenai realitas, atas dasar konsep atau seperangkat konsep dapat disusun atau dirumuskan generalisasi. Biasanya konsep dirumuskan dalam satu atau dua kata. Generalisasi adalah proses melalui mana suatu observasi mengenai satu fenomena tertentu berkembang menjadi suatu observasi mengenai lebih dari satu fenomena. Melalui konsep, generalisasi melihat hubunganhubungan sebab akibat (kausal) antara beberapa fenomena atau pada cara yang paling efektif untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Thomas P. Jenkin dalam The Study of Political Theory1 dapatdibedakan dua macam teori politik, sekalipun perbedaan antara kedua kelompok teori tidak bersifat mutlak. A. Teori-teori yang mempunyai dasar moral atau bersifat akhlak dan yang menentukan norma-norma untuk perilaku politik (norms for political behavior). Dengan adanya unsur norma-norma dan nilai (values) ini maka teori-teori ini boleh dinamakan yang mengandung nilai (valuational). Termasuk golongan ini adalah ilsafat politik, teori politik sistematis, ideologi, dan sebagainya. B. Teori-teori yang menggambarkan dan membahas fenomena dan faktafakta politik dengan tidak mempersoalkan norma-norma atau nilai. Teoriteori ini dapat dinamakan non valutional (value free), biasanya bersifat deskriptif (menggambarkan) dan komparatif (membandingkan). Teori ini berusaha untuk membahas fakta-fakta kehidupan politik sedemikian rupa sehingga dapat disistematisir dan disimpulkan dalam generalisasigeneralisasi. Teori-teori yang termasuk dalam kelompok A dapat dibagi lagi dalam tiga kelompok, yaitu ilsafat, teori sistematis, dan ideologi: A. Filsafat Politik Filsafat politik mencari penjelasan yang berdasarkan rasio, ia melihat jelas adanya hubungan antara sifat dan hakikat dari alam semesta (universe) dengan sikap dan hakikat dari kehidupan politik di dunia fana ini. Pokok pikiran dari ilsafat politik ialah bahwa persoalan-persoalan yang menyangkut alam semesta, seperti metaisika dan epistemologi harus dipecahkan dulu sebelum persoalan-persoalan politik yang kita alami sehari-hari dapat ditanggulangi. Teori-teori politik ini tidak memajukan suatu pandangan tersendiri mengenai metaisika dan epistemologi, tetapi mendasarkan diri atas pandanganpandangan yang sudah lazim diterima pada masa itu. Jadi, ia tidak menjelaskan asal usul atau cara lahirnya norma-norma, tetapi hanya mencoba untuk merealisasikan norma-norma itu dalam suatu program politik. Ideologi politik adalah himpunan nilai-nilai, ide-ide atau norma-norma, kepercayaan atau keyakinan, suatu Weltanschauung, yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang atas dasar mana ia menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problematika politik yang dihadapinya dan yang menentukan perilaku politiknya. Masyarakat adalah keseluruhan antara hubungan-hubungan antarmanusia. Robert M. McIver mengatakan: "Masyarakat adalah suatu sistem hubunganhubungan yang ditata (Society means a system of ordered relations)." Biasanya anggota-anggota masyarakat menghuni suatu wilayah geograis yang mempunyai kebudayaan-kebudayaan dan lembaga-lembaga yang kira-kira sama. Di dalam kehidupan berkelompok dan dalam hubungannya dengan manusia yang lain, pada dasarnya setiap manusia menginginkan beberapa nilai. Dalam mengamati masyarakat di sekelilingnya, yaitu masyarakat Barat, Harold Laswell merinci delapan nilai, yaitu: Kekuasaan (power), Kekayaan (wealth), Penghormatan (respect), Kesehatan (well being), Kejujuran (rectitude), Keterampilan (skill), Pendidikan/Penerangan (enlightenment), Kasih sayang (afection). Dengan adanya berbagai nilai dan kebutuhan yang harus dilayani itu, maka manusia menjadi anggota dari beberapa kelompok sekaligus. Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, negara adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara adalah alat (agency) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat.
Chrismita , 2022
MUHAMMAD GHUFRON, 2022
TUGAS KULIAH
Chrismita , 2022
Yolanda septiwani , 2022
Desain Cover: Pagut Lubis Perwajahan isi: Muhammad Riyadh Ryan Pradana GM 207 08.001 Cetakan pertama: Januari 2008 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Farhan Abdurasyid, 2022
Rio Stheven Ardesto, 2022
Bedah Buku PMU, 2022
PASHYALIA APRIANI , 2022
Persamaan dan Perbedaan Pandangan Ilmu Politik Miriam Budiardjo dan Ramlan Surbakti, 2020